ASURANSI
SINAR MAS
MAKALAH
Disusun sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata kuliah Hukum Asuransi
Disusun Oleh :
Amelia Gloria
Delia Permata Sari
Detrik Fernando
Evsha Aulia Yustitia
Fadlylah Nur'Aini
Noor Mulia Raudah
Tyastiti Chandrawati
Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................4
B. PERUMUSAN MASALAH......................................................................................................6
C. TUJUAN PENELITIAN.......................................................................................................6
D. METODE PENELITIAN......................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
A. PENGERTIAN ASURANSI....................................................................................................7
B. TUJUAN ASURANSI..............................................................................................................8
C. JENIS-JENIS ASURANSI..................................................................................................9
D. TERJADINYA ASURANSI...............................................................................................10
E. BERAKHIRNYA ASURANSI...............................................................................................12
F. PENYELESAIN SANGKETA JOKO DWI SANTOSO (ORANG TUA NATHAN PUTRA
PERDANA) DENGAN PT. ASURANSI SINAR EMAS (PERSERO)......................................14
G. PERBUATAN MELAWAN HUKUM................................................................................15
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................18
B. SARAN...................................................................................................................................19
BAB I
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Joko Dwi Santoso adalah seorang karyawan PT. Kia Keramik Group yang
mengikuti program asuransi kesehatan Simas Medicare, memiliki anak yang
bernama Natha Putra Perdana yang juga merupakan peserta program asuransi
kesehatan Simas Medicare. Pada tanggal 20 Desember 2006, Joko Dwi Santoso
membawa Nathan Putra Perdana yang saat itu berusia 4 tahun 3 bulan ke
Rumah Sakit MH. Thamrin Cileungsi, Bogor. Dikarenakan Nathan muntah-
muntah dan mengalami sakit pada bagian perutnya. Dokter yang memeriksa
Nathan menyarankan agar segera dilakukan tindakan/operasi membuka dinding
perut untuk melakukan pemotongan terhadap usus yang membusuk sepanjang
kurang lebih 20 cm. Pada tanggal 27 Desember 2006 Nathan keluar dari Rumah
Sakit MH. Thamrin Cileungsi, Bogor setelah dinyatakan meninggal dunia, maka
Joko Dwi Santoso mengklaim biaya asuransi perawatan selama berada di
Rumah Sakit sesuai dengan tagihan dari Rumah Sakit. Klaim yang diajukan oleh
Joko adalah klaim atas tindakan operasi membuka dinding perut/Laparotomi
untuk melakukan reseksi ileum atau pemotongan usus yang membusuk. Dalam
buku Panduan Asuransi Kesehatan SIMAS MEDICARE yang tidak berhak
mendapatkan pembayaranata klaim adalah:
a. Perawatan/pengobatan terhadap cacat bawaan epilepsy/ayan, penyakit
jantung bawaan dll) termasuk Hernia kecuali yang disebbakan oleh trauma
pekerjaan.
b. Perawatn/pengobatan/operasi dengan tujuan kecantikan (bedak, pembersih
dan pemutih muka, operasi plastik).
Berdasarkan berkas “Perician Biaya Perawatan dan Usas Biaya Simas Sehat
Coperate” tanggal 21 Desember 2006 bahwa biaya yang ditanggung Asuransi
sebesar Rp. 7.812.500 (Tujuh Juta Delapan Ratus Dua Belas Lima Ratus
Rupiah) dan yang di tanggung Joko Dwi Santoso sebesar 1.756.660 (Satu Juta
Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Ribu Enam Ratus Enam Puluh Rupiah). Pada
tanggal 27 Februari 2007 PT. Asuransi Sinar Mas mengeluarkan surat perihal
Tolakan Klaim Rawat Inap a.n Nathan Putra Perdana, karena :
a. Penyebabnya : Hernia Interna dan Valvulus.
b. Diagnosa Hernia Inerna termasuk dalam pasal 1 Definisi/istilah yaitu :
“ kelainan bawaan “berarti ketidaknormal secara medis yang telah ada pada
saat seseorang dilahirkan, termasuk kelainan fisik neo natal (setelah lahir)
yang terbentuk dalam masa 6 bulan setelah kelahiran. Hal ini akan meliputi
segala jenis Hernnia dan Epilepsy kecuali jika disebabkan oleh taruma yang
terjadi setelah tanggal dimana tertanggung tela sterjamin secara
berkesinambung dibawah polis.”
B. PERUMUSAN MASALAH
Suatu penelitian yang dilakukan tentu harus mempunyai tujuan dan manfaat
yang ingin diperoleh dari hasil penelitian. Dalam merumuskan tujuan penelitian,
penulis berpegang pada masalah yang telah dirumuskan. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyelesaian segketa antara Joko Dwi Santoso dengan
PT. Asuransi Sinar Mas
2. Untuk mengetahui apakah PT. Asuransi Sinar Mas melakukan perbuatan
melawan hukum atau tidak.
D. METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah hukum yuridis normatif.
Penelitian dilakukan dengan mengkaji sistematika hukum mengadakan
identifikasi terhadap pengertian pokok dalam hukum seperti subjek, hak dan
kewajiban peristiwa hukum peraturan hukum dalam perundang-undangan
tentang Asuransi.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah statue
approach (pendekatan perundang-undangan). Dalam penelitian ini akan
menganalisa terkait dengan hukum asuransi dan peraturannya yang
selanjutnya akan di kaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang
terkait.
c. Badan Hukum
Badan hukum yang digunakan dalam penelitian ini bahan hukum
primer yaitu bahan hukum yang bersifat autoritatif yang artinya memiliki
otoritas terdiri dari perundang-undangan, risalah pembuatan perundang-
undangan dan putusan-putusan hakim1.
1
Johny Ibrahim, Teori dan Metedologi Penelitian Hukum Normatif, Byu Media Publishing,
Malang, 2007, Hal 141
Badan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini, yakni sebagai
berikut:
1. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
2. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
4. Undang-Undang No.40 Tahun 2014
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASURANSI
1) Pengertian Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebagai imbalan untuk:
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti; atau
b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana 3.
2
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, F.M Prasetyo, Fokus Media, jakarta, 2015 hal :102
3
Undang-Undang Peransuransian UU RI Nomor 40 Tahun 2014, Sinar Grafika, Jakarta 2015, hal :1
pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena
akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas4.
2) Tujuan Asuransi
4
Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro S.H, Hukum Asuransi di Indonesia, PT. Intermasa, 1986 Hal 10
5
D.S Hansell, Elements of Insurance, Estover, Plymouth: MacDonald and Evans, 1985 Hal:5
6
Robert I. Mehr dan Emerson Cammack, Principles of Insurance, Homewood: Richard D.Irwin, 1969, Hal: 14
7
Emmy Pengaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan dan Perkembangannya, Seksi Hukum dagang
Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1983
Sebaliknya seperti yang dikemukakan oleh Mr. Dr. A. F. A. Volman bahwa
orang-orang lain yang menerima resiko itu, yang disebut penanggung
bukanlah semata-mata melakukan itu demi prikemanusiaan saja dan
bukanlah pula bahwa dengan tindakan itu kepentingan-kepentingan mereka
jadi korban untuk membayar sejumlah uang yang besar mengganti kerugian-
kerugian yang ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa itu.
Para penanggung itu adalah lebih dapat menilai resiko itu dalam
perusahaan mereka, daripada seseorang tertanggung yang berdiri sendiri,
oleh karena itu biasanya didalam Praktek para penanggung asuransi yang
sedemikian banyaknya, mempunyai dan mempelajari pengalaman-
pengalaman mereka tentang penggantian kerugian yang bagaimana terhadap
sesuatu resiko yang dapat memberikan suatu kesempatan yang layak untuk
adanya keuntungan.
8
Obcid hal: 103
9
Prof. Muhammad Abdulkadir S.H, Hukum Asuransi Indonesia,Citra Aditya, Jakarta, 2006 Hal : 287
10
A.Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, Buku Aksara, Jakarta, 1993 Hal:23
b. Asuransi Jiwa
Pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara
orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi resiko
yang diakibatkan oleh resiko kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak
pasti kapan terjadinya), resiko hari tua (yang pasti terjadi dan dapat
diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti berapa lama) dan
resiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetpi tidak mustahil
terjadi)11.
c. Asuransi Sosial
Adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan oleh
pemerintah berdasarkan undang-undang. Maksud dan tujuan asuransi
social adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyrakat dan tidak
bertujuan untuk mendapat keuntungan komersial 12.
11
ibid
12
ibid
13
H. Mashudi, S,H M.H dan Moch. Chidir Ali, S.H. (Alm) hukum Asuransi, CV. Mandar Maju, 1995 Hal: 38
belum pasti. Perjanjian asuransi atau pertanggungan itu mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Perjanjian asuransi merupakan suatu perjanjian penggantian kerugian
(shcadeverzekering atau indemniteits contract). Penanggung
mengikatkan diri untuk menggantikan kerugian karena pihak
tertanggung menderita kerugian dan yang diganti itu adalah seimbang
dengan kerugian yang sungguh-sungguh diderita (prinsip indemnitas).
b. Perjanjian asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian bersyarat.
c. Perjanjian asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian timbal balik.
d. Kerugian yang diderita adalah sebagai akibat dari peristiwa yang tidak
tertentu atas mana diadakan pertanggungan.
Perjanjian asuransi yang telah terjadi harus dibuat secara tertulis dalam
bentuk akta yang disebut polis (pasal 255 KUHD) 14. Polis ini merupakan satu-
satunya alat bukti tertulis untuk membuktikan bahwa asuransi telah terjadi.
Untuk mengatasi kesulitan jika terjadi sesuatu setelah perjanjian namun
belum sempat dibuatkan polisnya atau walaupun sudah dibuatkan atau belum
ditandatangi atau sudah di tandatangi tetapi belum diserahkan kepada
tertanggung kemudian terjadi evenemen yang menimbulkan kerugian
tertanggung. Pada pasal 257 KUHD memberi ketegasan, walaupun belum
dibuatkan polis, asuransi sudah terjadi sejak tercapai kesepakatan antara
tertanggung dan penanggung. Sehingga hak dan kewajiban tertanggung dan
penanggung timbul sejak terjadi kesepakatan berdasarkan nota persetujuan.
Bila bukti tertulis sudah ada barulah dapat digunakan alat bukti biasa yang
diatur dalam hukum acara perdata. Ketentuan ini yang dimaksud oleh pasal
258 ayat (1) KUHD. Syarat-syarat khusus yang dimaksud dalam pasal 258
KUHD adalah mengenai esensi inti isi perjanjian yang telah dibuat itu,
terutama mengenai realisasi hak dan kewajiban tertanggung dan penanggung
seperti: penyebab timbul kerugian (evenemen); sifat kerugian yang menjadi
beban penanggung; pembayaran premi oleh tertanggung; dan klausula-
klausula tertentu.
14
Opcid, hal: 121
5). Berakhirnya Asuransi
Nathan Putra Perdana adalah seorang anak dari Joko Dwi Santoso yang
meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2006 karena Hernia Interna dan
Valvulus, Nathan merupakan peserta program asuransi kesehatan Simas
Medicare. Setelah Nathan meninggal dunia Joko melakukan klaim asuransi
perawatan Nathan selama berada di Rumah Sakit dan klaim atas tindakan
operasi membuka dinding perut/Laparotomi untuk melakukan reseksi ileum
atau pemotongan usus yang membusuk. Ajuan klaim yang dilakukan oleh
Joko Dwi Santoso ditolak oleh PT. Asuransi Sinar Emas dengan Alasan
bahwa Hernia Interna merupakan kelainan bawaan yang berarti
ketidaknormalan secara medis yang telah ada pada saat seseorang
dilahirkan, termsuk kelainan fisik neo natal (setelah lahir) yang terbentuk
dalam masa 6 bulan setelah kelahiran. Hal ini akan meliputi segala jenis
Hernia dan Epilepsy kecuali jika disebabkan oleh trauma yang terjadi setelah
tanggal dimana korban telah dijamin secara berkesinambungan dibawah
polis16.
Menurut Oswari Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi suatu rongga
malalui lubang. Menurut Mansjoer Hernia adalah penonjolan isi perut dalam
rongga yang normal melalui suatu defek. Hernia Interna adalah Hernia yang
terjadi didalam rongga badan. Hernia bisa terjadi karena:
a. Usia
b. Batuk kronis.
c. Bawaan lahir, terutama di pusar dan diafragma.
d. Cedera atau komplikasi dari operasi di bagian perut.
e. Terjatuh atau trauma.
Volvulus (usus terpuntir) berasal dari bahasa Latin, volvere, yang berarti
'bergelung'. Volvulus usus adalah kondisi terpuntirnya segmen usus terhadap
usus itu sendiri, mengelilingi mesentrium dari usus tersebut. Arti volvulus
menurut kamus saku Kedokteran Dorland adalah perputaran (torsi) lubang
usus kecil yang menyebabkan penyumbatan. Volvulus bisa disebabkan
karena abnormalitas saluran cerna saat proses embriologi dan kasusnya
banyak ditemukan pada anak-anak. Apabila seseorang mengalami volvulus
maka dalam waktu 6 jam akan meninggal dunia.
17
Bhuana Ilmu Populer, KHUPerdata, BIP, Jakarta 2017, Hal: 359
Suatu kesalahan dapat berupa kesengajaan dan kelalaian,
kesengajaan berarti seseorang melakukan suatu perbuatan dan
perbuatan ini diniatkan untuk menimbulkan suatu akibat, sedangkan
kelalaian diartikan tidak melakukan suatu perbuatan yang seharusnya
dilakukan.
Dalam kasus Joko Dwi Santoso dengan PT. Asuransi Sinar Mas, pihak
Asuransi tidak membayar klaim rawat inap Nathan Putra Perdana bahkan
menolak dengan dalih operasi yang dilakukan terhadap kelainan bawaan
padahal Joko Dwi Santoso sudah berulang kali memperingati klaim tersebut
kepada PT. Asuransi Sinar Mas. Akibat kesengajaan ataupun keselahan PT.
Asuransi Sinar Mas hingga Joko Dwi Santoso tidak menerima klaim Asuransi
Kesehatan Medicare Sinar Care, menyebabkan Joko Dwi Santoso tidak dapat
segera ataupun dalam waktu yang wajar memanfaatkan pemenuhan klaim
asuransi kesehatan medicare yang menjadi haknya. Sehingga PT. Asuransi
Sinar Mas dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
PT. Asuransi Sinar Mas, pihak Asuransi tidak membayar klaim rawat
inap Nathan Putra Perdana bahkan menolak dengan dalih operasi yang
dilakukan terhadap kelainan bawaan padahal Joko Dwi Santoso sudah
berulang kali memperingati klaim tersebut kepada PT. Asuransi Sinar Mas.
Akibat kesengajaan ataupun kesalahan PT. Asuransi Sinar Mas hingga Joko
Dwi Santoso tidak menerima klaim Asuransi Kesehatan Medicare Sinar Care,
menyebabkan Joko Dwi Santoso tidak dapat segera ataupun dalam waktu
yang wajar memanfaatkan pemenuhan klaim asuransi kesehatan medicare
yang menjadi haknya. Sehingga PT. Asuransi Sinar Mas dinyatakan telah
melakukan perbuatan melawan hukum.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA