Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadlylah Nur Aini

Kelas : A.70 Reguler Pagi


NPM : 1907350131
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana

Ilmu Bantu Kriminalistik dalam Hukum Acara Pidana

Kriminalistik adalah suatu pengetahuan yang berusaha untuk menyelidiki kejahatan dalam
arti seluas-luasnya, berdasarkan bukti-bukti dan keterangan-keterangan mempergunakan hasil
yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan lainnya.
Ilmu bantu hukum yang mempelajari tentang cara melakukan kejahatan ( modus operandi )
atau Ilmu yang melihat kejahatan sebagai suatu seni mengenai kejahatan itu dilakukan &
dengan apa melakukannya. Di dalam pelaksanaannya ilmu kriminslistik ini dibantu oleh
ilmu-ilmu forensik, yaitu :
a. Ilmu kedokteran forensik (kedokteran kehakiman).
b. Toksikologi forensik (mempelajari tentang racun).
c. Ilmu kimia forensik.
d. Balistik kehakiman (mempelajari tentang senjata api).
e. Dactyloscopie (mempelajari tentang sidik jari).

Contoh kasus:
Pada suatu tindak pidana pembunuhan yang terjadi, penyidik dihadapkan pada suatu
pembunuhan yang mana pada saat kejadian pembunuhan tersebut tidak ada saksi yang
melihat, ataupun mendengar kejadian tersebut dan kejadian tersebut baru diketahui setelah
beberapa saat oleh masyarakat dan kemudian masyarakat melaporkan kejadian tersebut ke
kepolisian, sesampainya ditempat kejadian perkara penyidik hanya menemukan mayat 11
korban, ditempat kejadian tidak ditemukannya bukti-bukti yang mengarah pada pelaku atau
tidak adanya saksi pada waktu peristiwa itu berlangsung.

Ilmu bantu kriminalistik berperan penting bagi Penyidik dalam sistem pembuktian tindak
pidana pembunuhan diatas, sebagai disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengenal,
mengindentifikasi, individualisasi, dan mengevaluasi bukti-bukti fisik dengan jalan
menerapkan ilmu-ilmu alam yang ada dan berkaitan dengan suatu perkara pidana, mengusut
kejahatan dalam arti yang seluas-luasnya, dan untuk mencari kebenaran materiil agar dapat
menjadi bukti terang di pengadilan, sehingga Hakim dapat memberikan pertimbangan
sebelum memutuskan dan menetapkan suatu perkara, serta sebagai penolong bagi Hakim
dalam penemuan hukum baru terhadap pemecahan kasus tindak pidana pembunuhan yang
dianggap sulit dan untuk mewujudkan hukum yang seadil-adilnya.

Alat bukti yang sah ialah :


a. Keterangan saksi
b. Keterangan ahli
c. Surat
d. Petunjuk
e. Keterangan terdakwa
Sidik jari termasuk kedalam alat bukti keterangan ahli, karena dalam mengungkap suatu
tindak pidana menggunakan sidik jari, diperlukan keahlian khusus tidak setiap orang dapat
melakukannya, maka ahli tersebut di dalam persidangan dapat bertindak sebagai saksi ahli
untuk menjelaskan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan ahli, agar peristiwa pidana yang
terjadi bisa terungkap lebih terang.

Pembuktian dengan menggunakan metode Dactyloscopy memiliki kelebihan-kelebihan yang


tidak dimiliki oleh metode lain, salah satunya adalah bahwa sidik jari seseorang bersifat
permanen, tidak berubah selama hidupnya, gambar garis papilernya tidak akan berubah
kecuali besarnya saja, selain itu juga memiliki tingkat akurasi paling tinggi di antara metode
lain, maka baik pelaku, saksi, maupun korban tidak dapat mengelak. Tidak seperti metode
yang menggunakan keterangan saksi yang bisa saja pelaku, saksi maupun korban dapat
berbohong atau memberikan keterangan palsu kepada penyidik dalam mengungkap tindak
pidana.

Anda mungkin juga menyukai