Wayan Pelo adalah seorang Sarjana Hukum (SH). Tamat tahun 2006. Dia bercita-cita
menjadi sorang notaris. Karena Latar Belakang ekonomi dia tidak bisa langsung melanjutkan
sekolahnya. Dia magang dengan seorang pengacara di Jln. Hayam Wuruk. Setelah satu tahun
di sana dia merasa tidak cocok, lalu tahun 2007 dia pindah bekerja di Bank Swasta Manik
Empul. Di tempat ini dia banyak ketemu dengan orang bisnis dari berbagai jenis seperti :
Kontraktor, developer ada juga perusahan garmen / konveksi. Setelah enam bulan di sana
waktu dia jalan-jalan di pantai ketemu dengan orang asing bernama Jurgan yang mengajak
dia membuat usaha bersama berupa penginapan dengan modal sepenuhnya dari Jurgan dan
dia yang atas nama. Juni tahun 2009 rencananya tesebut terealisasi dalam arti mulia dibangun
sebuah rumah dengan tipe rumah family / keluarga, untuk disewakan. Tahun 2010 rumah
disewa oleh Wolga teman Jurgan. Kerena berteman tidak telalu dilakukan dengan kontrak
secara formal tanpa perhitungan ketat. Akhirnya Wayan Pelo tidak merasakan hasilnya.
Diskusikan dan jelaskan argumentasi saudara, kebutuhan apakah yang tercermin pada
Wayan Pelo dan apakah Wayan Pelo dapat digolongkan melakukan pekerjaan yang tergolong
profesi atau profesi Hukum ?
ARGUMENTASI
a. Kebutuhan ekonomi yang bersifat material, untuk kesehatan dan keselamatan jasmani,
seperti pakaian, makanan, perumahan;
b. Kebutuhan psikis yang bersifat immateriil, untuk kesehatan dan keselamatan rohani,
seperti pendidikan, hiburan, penghargaan, agama;
c. Kebutuhan biologis yang bersifat turun-temurun, untuk mewujudkan keluarga dan
kelangsungan hidup generasi seperti perkawinan, berumah tangga;
d. Kebutuhan pekerjaan yang bersifat praktis, untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan
di atas, seperti profesi.
Menurut Brandels, untuk dapat disebut sebagai profesi, pekerjaan itu sendiri harus
mencerminkan adanya dukungan berupa:
Menurut saya, kebutuhan yang tercermin pada Wayan Pelo yaitu kebutuhan pekerjaan,
karena Wayan Pelo ingin mewujudkan kebutuhan ekonomi dan kebutuhan psikis yang
dimana Ia bercita-cita menjadi seorang notaris namun tidak dapat melanjutkan sekolahnya
karena latar belakang ekonomi.
Dalam hal ini Wayan Pelo dapat digolongkan melakukan pekerjaan yang tergolong
sebagai profesi, karena sesuai dengan beberapa ciri-ciri dikatakan di atas tadi yakni :
Profesi hukum diantaranya seperti jaksa, hakim, polisi, pengacara, notaris, advokat
Ikatan Penasihatn Hukum Indonesia dan dosen hukum. Wayan Pelo bekerja sebagai pegawai
bank dan membuat usaha bersama berupa penginapan, Ia cenderung sebagai wira usahawan.
Jadi, kebutuhan yang tercermin dari Wayan Pelo yakni kebutuhan pekerjaan dan
pekerjaannya tergolong profesi.