Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI

OLEH:

NAMA : NI PUTU SUCI VIKANSARI

NIM : 1604551007

KELAS :A

NO ABSEN : 03

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
Discussion Task 1
Dalam adegan sinetron ada kebakaran disalah satu rumah keluarga actor Darius. Para
tetangga berdatangan menolong menyelamatkan harta benda dan segala sesuatu yang perlu dan
dapat diselamatkan. Kevin salah seorang tetangga dan orangnya cukup berada, dengan terjadinya
kebakaran tersebut, menawarkan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh keluarga korban
kebakaran. Walaupun Darius sering menolak bantuannya Kevin, namun Darius tetap membantu
semaunya dengan meletakkan begitu saja barang-barang bantuannya dirumah Kevin dan
mengulurkan tangan juga untuk renovasi. Setelah kebakaran berlangsung cukup lama, ternyata
Kevin ada niat dengan Dewi Bunga anak gadis Darius, yang sudah diincar cukup lama. Dewi
Bunga memang sudah tahu diincar namun dia tidak memberi respon. Waktu kebakaran terjadi
Kevin sempat menyelamatkan Dewi Bunga dirumahnya, di mana saat itu Dewi Bunga dalam
keadaan panik. Setelah keadaan agak tenang Kevin datang lagi kerumah Bunga untuk mengobrol
dan berkecan layaknya sebagai orang pacaran. Namun Bunga tidak selalu mau menemani Kevin
dan kadang-kadang bersikap agak keras, sehingga menyebabkan Kevin menjadi marah dan
sampai mengobrak – abrik bantuan yang diberikan.

Pembahasan:
Analisis menggunakan 7 jump approaches.
A. Kata-kata sulit:
Tidak ditemukan kata-kata sulit dalam kasus diatas.

B. Prior Knowledge:
a) Moral
Menurut Bertens, arti moral sangat dekat dengan etika, Berasal dari kata latin
Mos, Mores (jamak) yg berarti adat kebiasaan. Secara etimologis moral mempunyai
arti yg sama dengan etika, hanya saja asal katanya yg berbeda. Moral adalah nilai-
nilai dan norma-norma yg menjadi pegangan seseorang/keluarga dalam mengatur
perilakunya. Dari segi ilmu pengetahuan, etika sama artinya dengan filsafat moral.
Etika adalah ilmu yg membahas moralitas atau menyelidiki perilaku moral.
b) Moralitas
Mempunyai arti yg sama dengan moral tetapi lebih abstrak. Moralitas keseluruhan
asas dan nilai yg berkenaan dengan baik dan buruk. Moralitas merupakan kualitas
perbutan manusia, dalam arti perbuatan itu baik/buruk, benar/salah. Contoh: moralitas
kolosi para pejabat itu buruk, moralitas keputusan hakim yg telah sesuai dengan rasa
keadilan itu baik.
Faktor penentu moralitas, sebagai berikut:
1. Motivasi: hal yg diinginkan oleh pelaku, perbuatan tersebut dengan maksud
mencapai sasarn yg hendak dituju. Motivasi dikehendaki scara sadar sehingga
menentukan kadar/moralitas dr perbuatan;
2. Tujuan akhir/sasaran: diwujudkan melalui perbuatan yg dikehendaki secara bebas
atau perwujudan kehendak secara berfisik.
3. Lingkungan perbuatan: segala sesuatu yg secara aksidental
mengelilingi/mewarnai perbuatan termasuk didalamya: manusia yg terlibat,
kuantitas dan kualitas perbuatan, cara,waktu, tempat dilakukan perbuatan,
frekuensi perbuatan (kuantitas perbuatan)

Faktor penentu moralitas bersifat komperehensif artinya, perbuatan manusia


dikatakan bermoral apabila ketiga faktor penentu moralitas itu baik, salah satu faktor
tidak baik maka scr keseluruhan perbuatan menjadi tidka baik.

Selanjutnya, terkait dengan pengertian moralitas sebagai kualitas perbuatan,


Sumaryono mengklasifikasikan adanya 2 (dua) golongan moralitas:
1. Moralitas objektif: moralitas yg melihat perbuatan sebagaimana adanya terlepas
dr segala bentuk modifikasi pelakunya. Contoh: mencuri, membunuh,
memperkosa, menolong sesama dll.
2. Moralitas subjektif: moralitas yg dipengaruhi oleh perbuatan dan perhatian
pelakumya,latar belakng, emosional dan perlakuan perosnla lainnya. Moralitas ini
berkaitan dgn suara hati nurani pelakunya, dipengaruhi oleh niat pelakunya,
baik/buruk.
Selain itu, moralitas juga dibedakan atas:
1. Moralitas instrinsik: menentukan baik, benar perbuatan terlepas dari pengaruh
hukum positif. Contoh: gotong royong, jgn menyusahkan org lain.
2. Moralitas ekstrinsik: menentukan baik buruknya perbuatan berkaitan dengan
perintah/larangan hukum positif. Contoh: menggugurkan kandungan , tidak
menyusui (diatur dalam hk positif).

C. Learning Goals
1. Diskusikan dan jelaskan argumentasi saudara bagaimanakah moral, moralitas dari
dari Kevin ?
2. Faktor-Faktor apakah yang mempengaruhi moralitas tersebut?

D. Jawaban
1. Menurut pendapat saya, perilaku Kevin tidak mencerminkan moral yang baik. Hal ini
dikarenakan dalam kasus diatas, kevin memberikan suatu pertolongan tidak ikhlas
dari hati nuraninya melainkan memiliki maksud tertentu, ketika tujuannya tidak
tercapai seperti didalam kasus tersebut Kevin mengobrak-abrik bantuan yang
diberikan karena tujuannya tidak sesuai dengan kehendaknya untuk mendapatkan hati
Dewi Bunga anak Darius. Untuk itu, moral kevin dapat dikatakan buruk tercermin
dari perilakunya. Karena moral itu merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh hati
nurani, yang kemudian diekspresikan dalam perilaku dan cara berfikir. Selanjutnya,
menurut saya moralitas Kevin dapat dikategorikan sebagai moralitas buruk.
Sesungguhnya, moral memiliki arti yang sama dengan moralitas akan tetapi,
moralitas lebih abstrak. Moralitas berkenaan dengan kualitas perbuatan manusia,
dalam arti perbuatan itu baik/buruk, benar/salah. Sehingga, sangat tepat dikatakan
moralitas kevin buruk karena, perbuatan kevin salah dan buruk (tidak benar-benar
ingin menolong sesama, melainkan ada maksud / niat tertentu yang tersembunyi).
2. Menurut Sumaryono (1995), Faktor penentu moralitas, sebagai berikut:
a) Motivasi: hal yg diinginkan oleh pelaku, perbuatan tersebut dengan maksud
mencapai sasarn yg hendak dituju. Motivasi dikehendaki secara sadar
sehingga menentukan kadar/moralitas dr perbuatan. Dalam kasus tersebut,
Kevin memanfaatkan situasi / musibah kebakaran yang menimpa keluarga
Darius dengan berniat memberikan bantuan, hal tersebut dilakukan karena
adanya maksud atau niat tertentu yaitu untuk mendapatkan hati Dewi Bunga
yakni anak gadis Darius. Sehingga, jelas terlihat bahwa motivasi Kevin tidak
benar-benar ingin menolong sesamea akan tetapi, memiliki tujuan atau
motivasi tertentu yaitu menginginkan anak gadis Darius menjadi kekasihnya.
b) Tujuan akhir/sasaran: diwujudkan melalui perbuatan yg dikehendaki secara
bebas atau perwujudan kehendak secara berfisik. Dalam kasus ini, motivasi
tersebut diwujudkan dalam bentuk perbuatan berupa pemberian bantuan
barang-barang serta mengulurkan tangan juga untuk renovasi. Sehingga,
tujuan akhir yakni menjadikan Dewi Bunga sebagai kekasih dapat tercapai.
Akan tetapi, tujuan yang diharapkan tidak sesuai dan menyebabkan Kevin
mengobrak-abrik bantuan yang diberikan. Sehingga, terlihat jelas tujuan
pemberian bantuan oleh Kevin kepada Keluarga Darius tidaklah tulus dari hati
nurani.
c) Lingkungan perbuatan: segala sesuatu yg secara aksidental
mengelilingi/mewarnai perbuatan termasuk didalamya: manusia yg terlibat,
kuantitas dan kualitas perbuatan, cara,waktu, tempat dilakukan perbuatan,
frekuensi perbuatan (kuantitas perbuatan). (a) manusia yang terlibat adalah
Kevin dan keluarga Darius; (b) Kuantitas dan Kualitas perbauatan: Melihat
bahwa Kevin adalah orang yang cukup berada oleh karenanya Kevin tidak
segan untuk memberikan bantuan yang berlebihan kepada keluarga Darius
berupa barang-barang serta renovasi rumah Darius. Sesungguhnya kualitas
perbuatan Kevin baik apabila dibarengi dengan niat yang tulus dari hati
nurani. Akan tetapi faktanya, dalam kasus tersebut kualitas daripada perbuatan
Kevin tergolong buruk karena terdapat niat / maksud tersembunyi untuk
menjilat Keluarga Darius sehingga mendapatkan hati Dewi Bunga sebagai
kekasihnya. Kemudian, saat tujuan akhir yang terwujud berbeda dengan yang
diharapkan Kevin mengobrak-abrik bantuan yang diberikan (c) Cara, waktu
dan tempat dilakukan perbuatan: sebenarnya, cara,waktu dan tempat
perbuatannya tidak salah. Akan tetapi, situasi dan kondisi tersebut
dimanfaatkan dengan tujuan tertentu, hal tersebut yang menjadikan perbuatan
Kevin salah/buruk.

E. Kesimpulan
Moral dan Moralitas Kevin dapat dikategorikan buruk. Hal tersebut terlihat jelas
dalam uraian analisis faktor penentu moralitas. Secara garis besar, motivasi dan tujuan
akhir Kevin melakukan perbuatan tidak semata-mata tulus untuk membantu sesama.
Kemudian, faktor lingkungan perbuatan dimanfaatkan oleh kevin untuk mencapai tujuan
akhir (menjadikan Dewi Bunga sebagai kekasihnya) sehingga jelas, perbuatan kevin
salah/buruk. Selain itu, saat tujuan akhir tidak sesuai dengan harapan Kevin langsung
mengobrak-abrik bantuan yang diberikan.
Faktor penentu moralitas bersifat komperehensif artinya, perbuatan manusia
dikatakan bermoral apabila ketiga faktor penentu moralitas itu baik, salah satu faktor
tidak baik maka secara keseluruhan perbuatan menjadi tidak baik. Ketiga faktor tersebut
telah dianalisis dan dapat ditarik kesimpulan bahwa moral dan moralitas Kevin buruk.

Anda mungkin juga menyukai