Anda di halaman 1dari 10

KEJAKSAAN NEGERI P-29

BANDA ACEH
“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
NO.REG PDM-01/IST/03/2018

A. TERDAKWA
Nama lengkap : SITONANG SITUMEANG Bin
…………………………………….…BAMBANG. SITUMEANG
Tempat lahir : Tanjung Pura
Umur/tgl lahir : 26 Tahun/15 November 1991
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan/kewarganeraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl.Yang pernah kita lalui, Lr.harapan, no.69,
............................................................kampung laksana, Banda Aceh.
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA Sederajat

B. PENAHANAN
Rutan:
a. Oleh Penyidik BNNP Aceh sejak tanggal 1 November 2017 s.d. 19 November 2017
b. Diperpanjang oleh Kepala Kejaksaan Negeri Banda Aceh Selaku Penuntut Umum sejak
tanggal 20 November 2017 s.d. 31 Desember 2017
c. Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh sejak tanggal 1 Januari 2018 s.d.
30 Januari 2018
d. Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Banda Aceh sejak tanggal 28 Januari 2018 s.d.
16 Februari 2018

C. DAKWAAN
PRIMAIR
-------- Bahwa ia terdakwa Sitonang Situmeang Bin Bambang Situmeang baik

sendiri-sendiri maupun bersama-sama Mahatir Rahman (diajukan dalam perkara

terpisah) pada hari Jum’at tanggal 30 Oktober 2017 sekira pukul 14.40 atau

setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober 2017 bertempat di


pelabuhan Ulhe lheu Kota Banda Aceh atau pada suatu tempat lain yang masih

termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Banda Aceh yang berwenang

memeriksa dan mengadili, secara tanpa hak atau melawan hukum menawarkan

untuk dijual, menjual, membeli,menerima, menjadi perantara dalam jual beli,

menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, berupa 2000 (dua ribu)

bungkus Narkotika Jenis Ganja kering yang dibungkus dengan plastik warna

hitam dengan berat masing-masing 75 (tujuh puluh lima) gram yang diselipkan

dalam 2000 (dua ribu) bungkus kopi siap ekspor, sebagai yang melakukan, yang

menyuruh melakukan dan turut serta melakukan, dilakukan terdakwa dengan

cara sebagai berikut :-----------------------------------------------------------------------

 Bahwa Terdakwa selaku karyawan PT.MGC yang bergerak dalam bidang

pengelolaan kopi aceh telah bekerja selama kurang lebih 3 tahun dan atas

kepercayaan direktur PT.MGC terdakwa ditunjuk untuk melakukan pengiriman

barang berupa ekspor kopi dari Aceh melalui pelabuhan Malahayati dengan

tujuan Singapura.-----------------------------------------------------------------------------

 Dan Selama terdakwa bekerja dibawah kepercayaan pimpinan direktur Sdr.

Mahatir Rahman, terdakwa diminta untuk melakukan pengiriman paket kopi

dengan tujuan Singapura atas perintah direktur PT.MGC dan pada setiap

terdakwa melakukan pengepakan kopi yang akan dikirim ke singapura Sdr.

Mahatir Rahman memberitahu terdakwa agar memasukkan narkotika jenis ganja

kering yang telah disiapkan dalam bungkusan kecil seberat 75 gram dan

diselipkan dalam setiap bungkusan kopi yang akan diekspor melalui pelabuhan

Malahayati dan pelabuhan Ulhe lheu dengan tujuan singapura. Dan ganja kering

tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang yang terdakwa tidak kenal atas

perintah Sdr. Mahatir Rahman danganja tersebut dititipkan kepadanya yang

telah terlebih dahulu ditempatkan diarea semak-semak dibelakang gudang

PT.MGC yang akan diambil terdakwa melalui pintu belakang. Namun terdakwa

tahu bahwa ganja kering tersebut akan diselipkan dalam bungkusan kopi yang
akan diekspor ke Singapura atas perintah Mahatir Rahman selaku direktur

PT.MGC. setiap paket kopi yang akan dikirim ke Singapura terdakwa diberitahu

oleh Sdr.Mahatir Rahman untuk mengambil paket ganja kering yang telah

dititipkan oleh seseorang di belakang gudang yang tersusun rapi dalam semak-

semak untuk dimasukkan dalam bungkusan kopi yang akan diekspor menuju

singapura melalui pelabuhan Malahayati dan Ulhe

lheu.--------------------------------------------

 Selama kurang lebih 2 tahun terdakwa menjalankan aksi pengiriman ganja

kering dengan modus pengiriman kopi yang terlebih dahulu diselipkan narkotika

jenis ganja kering menuju Singapura melalui pelabuhan Malahayati tidak pernah

ada kendala yang berarti dan atas aksinya tersebut terdakwa menerima upah

sebesar Rp. 250.000 tiap 75 gram.------------------------------------------------------

 Bahwa terdakwa dalam setiap melakukan aksinya terlebih dahulu menerima

permintaan dari seseorang melalui telepon genggam yang bertempat tinggal di

Singapura untuk dikirimkan ganja kering.-----------------------------------------------

 Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2017 sekira pukul 09.45 wib Setelah mendapat

panggilan dari seorang pengusaha asing yang bernama Chai Kumachan,

terdakwa langsung menghubungi bosnya, Sdr. Mahatir Rahman selaku Direktur

PT.MGC dan memberitahu bahwa Sdr. Chai Kumachan meminta untuk segera

dikirimkan ganja kering seperti biasa dengan cara diselipkan dalam bungkus kopi

yang akan diekspor ke Singapura.--------------------------------------------------------

 Dan setelah ada perintah dari Sdr. Mahatir Rahman terdakwa langsung

mempersiapkan barang permintaan untuk segera dikirimkan ke Singapura

 Setelah terdakwa memaketkan semua bungkusan kopi yang terlebih dahulu

sudah diselipkan bungkusan kecil ganja kering yang siap dipaketkan dan siap

diantar dengan menggunakan truk menuju ke pelabuhan Ulhe lheu karena pada

saat itu pelabuhan Malahayati sedalam dalam perbaikan.-----------------------------


 Ketika dilakukan penelitian terhadap dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang

atau PEB. Muhammad Roza Khadafi, S.E. sebagai Kepala bidang pencegahan dan

penyidikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh menerbitkan

Nota Hasil Intelejen atau NHI untuk dilakukan pemeriksaan fisik terhadap barang

milik PT.Mahathir Gayo Coffee, karena ditemukan indikasi pelanggaran

kepabeanan dan cukai yang tidak sesuai memberikan jumlah berat barang pada

formulir Pemberitahuan Ekspor Barang.--------------------------------------------------

 Dari Hasil pemeriksaan tersebut ditemukanlah muatan berupa 5000 bungkus

kopi dan dari hasil pemeriksaan bungkusan tersebut ditemukan sebanyak 2000

bungkus kopi yang masing-masing bungkusan tersebut ada paket kecil yang

berisikan ganja kering seberat 75 gram per bungkus.----------------------------------

 Setelah barang tersebut ditemukan, pihak Direktorat Jendral Bea dan Cukai

Wilayah provinsi Aceh Aceh bersama tim BNNP Aceh melakukan pengembangan

atas temuan paket kecil ganja kering yang ada dalam bungkusan kopi. Kemudian

pihak Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh Bersama tim dari

BNNP Aceh meminta keterangan dari pihak PT.MGC tentang keberadaan barang

yang akan diekspor ke Singapura yang berisikan bungkusan kopi yang

didalamnya disisipkan bungkusan paket kecil ganja kering.---------------------------

 Setelah Tim dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh

bersama Tim dari BNNP Aceh menghubungi pihak PT. MGC melalui direkturnya

dan diperoleh keterangan bahwa yang bertanggung jawab untuk setiap

pengiriman barang ke luar negri adalah Sdr. terdakwa. Selanjutnya pihak BNNP

Aceh bersama Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh Aceh,

menindak lanjuti keterangan dari direktur PT.MGC dengan cara memanggil Sdr.

terdakwa untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait pengiriman barang yang

akan diekspor berupa kopi dari pelabuhan Ulhe Lheu menuju Singapura berupa

bungkusan kopi yang didalamnya ditemukan bungkusan kecil berupa ganja

kering.----------------------------------------------------------------------------------------
 Selanjutnya pihak BNNP bersama timDirektorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah

provinsi Aceh menghubungi terdakwa namun terdakwa tidak berada ditempat.

Kemudian pihak BNNP bersama tim Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah

provinsi Aceh melakukan pengejaran terhadap terdakwa Sitonang Situmeang Bin

Bambang Situmeang. Dan terdakwa juga tidak berada dikediamannya yang

beralamat di Jln. Melati V, Lr. Merak No.1, KecamatanMeuraxa Kota Banda Aceh

 Selanjutnya pihak BNNP memasukkan nama tersangka dalam Daftar Pencarian

Orang (DPO). Setelah terdakwa tercatat dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),

pada Hari Rabu tanggal 17 November 2017 terdakwa tertangkap di Bandara

Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, kemudian terdakwa oleh

pihak keamanan bandara yang terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak

BNNP dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh Aceh

membenarkan pelaku tersebut adalah orang yang termasuk dalam Daftar

Pencarian Orang (DPO) kemudian terdakwa yang telah diamankan selanjutnya

dikembalikan ke Aceh untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.--

--------Berdasarkan hasil penimbangan lampiran Berita Acara Penimbangan

Nomor: 22/SKP/XI/2017 tertanggal 19 November 2017 oleh PT Pegadaian

Cabang Aceh, diperoleh berat barang bukti narkotika seberat 75 gram yang

ditemukan pada 2000 bungkus kopi yang jika ditotalkan semua berjumlah

150.000 gram atau setara dengan 150 Kilogram.---------------------------------------

--------Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti

Narkotika Nomor Lab : 2396/NNF/2018 tertanggal 25 Januari 2018

Oleh Pusat Laboratorium forensik Polri Cabang Medan adalah positif

Tanaman Ganja dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 8

Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika.-----------------------------------------------------------
--------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal

114 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo.

Pasal 55 ayat (1) ke- 1e--------------------------------------------------------------------

SUBSIDAIR

--------Bahwa ia terdakwa Sitonang Situmeang Bin Bambang Situmeang baik

sendiri-sendiri maupun bersama-sama Mahathir Rahman (diajukan dalam

perkara terpisah) dan Chai Kumachan (WNA yang berdomisili di Singapura) pada

waktu dan tempat sebagaimana pada Dakwaan Primair, secara tanpa hak atau

melawan hukum memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan

Narkotika Golongan I, dalam bentuk tanaman berupa 2000 (dua ribu) bungkus

ganja kering yang di bungkus dengan plastik warna hitam dengan berat masing-

masing 75 (tujuh puluh lima) gram yang diselipkan dalam 2000 (dua ribu)

bungkus kopi siap ekspor, sebagai yang melakukan, yang menyuruh melakukan

dan turut serta melakukan, dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :----

 Bahwa Terdakwa selaku karyawan PT.MGC yang bergerak dalam bidang

pengelolaan kopi aceh telah bekerja selama kurang lebih 3 tahun dan atas

kepercayaan direktur PT.MGC terdakwa ditunjuk untuk melakukan pengiriman

barang berupa ekspor kopi dari Aceh melalui pelabuhan Malahayati dengan

tujuan Singapura.---------------------------------------------------------------------------

 Dan Selama terdakwa bekerja dibawah kepercayaan pimpinan direktur Sdr.

Mahatir Rahman, terdakwa diminta untuk melakukan pengiriman paket kopi

dengan tujuan Singapura atas perintah direktur PT.MGC dan pada setiap

terdakwa melakukan pengepakan kopi yang akan dikirim ke singapura Sdr.

Mahatir Rahman memberitahu terdakwa agar memasukkan narkotika jenis ganja

kering yang telah disiapkan dalam bungkusan kecil seberat 75 gram dan

diselipkan dalam setiap bungkusan kopi yang akan diekspor melalui pelabuhan
Malahayati dan pelabuhan Ulhe lheu dengan tujuan singapura. Dan ganja kering

tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang yang terdakwa tidak kenal atas

perintah Sdr. Mahatir Rahman dan ganja tersebut dititipkan kepadanya yang

telah terlebih dahulu ditempatkan diarea semak-semak dibelakang gudang

PT.MGC yang akan diambil terdakwa melalui pintu belakang. Namun terdakwa

tahu bahwa ganja kering tersebut akan diselipkan dalam bungkusan kopi yang

akan diekspor ke Singapura atas perintah Mahatir Rahman selaku direktur

PT.MGC. setiap paket kopi yang akan dikirim ke Singapura terdakwa diberitahu

oleh Sdr.Mahatir Rahman untuk mengambil paket ganja kering yang telah

dititipkan oleh seseorang di belakang gudang yang tersusun rapi dalam semak-

semak untuk dimasukkan dalam bungkusan kopi yang akan diekspor menuju

singapura melalui pelabuhan Malahayati dan Ulhe lheu.-------------------------------

 Selama kurang lebih 3 tahun terdakwa menjalankan aksi pengiriman ganja

kering dengan modus pengiriman kopi yang terlebih dahulu diselipkan narkotika

jenis ganja kering menuju Singapura melalui pelabuhan Malahayati tidak pernah

ada kendala yang berarti dan atas aksinya tersebut terdakwa menerima upah

sebesar Rp. 250.000 tiap 75 gram.-------------------------------------------------------

 Bahwa terdakwa dalam setiap melakukan aksinya terlebih dahulu menerima

permintaan dari seseorang via telepon (telepon seluler) yang bertempat tinggal

di Singapura untuk dikirimkan ganja kering.---------------------------------------------

 Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2017 sekira pukul 09.45 wib Setelah mendapat

panggilan dari seorang pengusaha asing yang bernama Chai Kumachan,

terdakwa langsung menghubungi bosnya, Sdr. Mahatir Rahman selaku Direktur

PT.MGC dan memberitahu bahwa Sdr. Chai Kumachan meminta untuk segera

dikirimkan ganja kering seperti biasa dengan cara diselipkan dalam bungkus kopi

yang akan diekspor ke Singapura.--------------------------------------------------------

 Dan setelah ada perintah dari Sdr. Mahatir Rahman terdakwa langsung

mempersiapkan barang permintaan untuk segera dikirimkan ke Singapura.--------


 Setelah terdakwa memaketkan semua bungkusan kopi yang terlebih dahulu

sudah diselipkan bungkusan kecil ganja kering yang siap dipaketkan dan siap

diantar dengan menggunakan truk menuju ke pelabuhan Ulhe lheu karena pada

saat itu pelabuhan Malahayati sedalam dalam perbaikan.-----------------------------

 Ketika dilakukan penelitian terhadap dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang

atau PEB. Muhammad Roza Khadafi, S.E. sebagai Kepala bidang pencegahan

dan penyidikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh

menerbitkan Nota Hasil Intelejen atau NHI untuk dilakukan pemeriksaan fisik

terhadap barang milik PT.Mahathir Gayo Coffee, karena ditemukan indikasi

pelanggaran kepabeanan dan cukai yang tidak sesuai memberikan jumlah berat

barang pada formulir Pemberitahuan Ekspor Barang.Dari Hasil pemeriksaan

tersebut ditemukanlah muatan berupa 5000 bungkus kopi dan dari hasil

pemeriksaan bungkusan tersebut ditemukan beberapa bungkusan yang masing-

masing bungkusan tersebut ada paket kecil yang berisikan ganja

kering.--------------------

 Setelah barang tersebut ditemukan, pihak Direktorat Jendral Bea dan Cukai

Wilayah provinsi Aceh Aceh bersama tim BNNP Aceh melakukan pengembangan

atas temuan paket kecil ganja kering yang ada dalam bungkusan kopi. Kemudian

pihak Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh Bersama tim dari

BNNP Aceh meminta keterangan dari pihak PT.MGC tentang keberadaan barang

yang akan diekspor ke Singapura yang berisikan bungkusan kopi yang

didalamnya disisipkan bungkusan paket kecil ganja kering.---------------------------

 Setelah Tim dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh

bersama Tim dari BNNP Aceh menghubungi pihak PT. MGC melalui direkturnya

dan diperoleh keterangan bahwa yang bertanggung jawab untuk setiap

pengiriman barang ke luar negri adalah Sdr. terdakwa. Selanjutnya pihak BNNP

Aceh bersama Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh Aceh,

menindak lanjuti keterangan dari direktur PT.MGC dengan cara memanggil Sdr.
terdakwa untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait pengiriman barang yang

akan diekspor berupa kopi dari pelabuhan Ulhe Lheu menuju Singapura berupa

bungkusan kopi yang didalamnya ditemukan bungkusan kecil berupa ganja

kering.----------------------------------------------------------------------------------------

 Selanjutnya pihak BNNP bersama tim Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah

provinsi Aceh menghubungi terdakwa namun terdakwa tidak berada ditempat.

Kemudian pihak BNNP bersama tim Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah

provinsi Aceh melakukan pengejaran terhadap terdakwa Sitonang Situmeang Bin

Bambang Situmeang. Dan terdakwa juga tidak berada dikediamannya yang

beralamat di Jl.Yang pernah kita lalui, Lr.harapan, no.69, kampung ..laksana,

Banda Aceh.---------------------------------------------------------------------------------

 Selanjutnya pihak BNNP memasukkan nama tersangka dalam Daftar Pencarian

Orang (DPO). Setelah terdakwa tercatat dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),

pada Hari Rabu tanggal 17 November 2017 terdakwa tertangkap di Bandara

Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, kemudian terdakwa oleh

pihak keamanan bandara yang terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak

BNNP dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Wilayah provinsi Aceh Aceh

membenarkan pelaku tersebut adalah orang yang termasuk dalam Daftar

Pencarian Orang (DPO) kemudian terdakwa yang telah diamankan selanjutnya

dikembalikan ke Aceh untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.--

--------Berdasarkan hasil penimbangan lampiran Berita Acara Penimbangan

Nomor: 22/SKP/XI/2017 tertanggal 19 November 2017 oleh PT Pegadaian

Cabang Aceh, diperoleh berat barang bukti narkotika seberat 75 gram yang

ditemukan pada 2000 bungkus kopi yang jika ditotalkan semua berjumlah

150.000 gram atau setara dengan 150 Kilogram.---------------------------------------


--------Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti

Narkotika Nomor Lab : 2396/NNF/2018 tertanggal 25 Januari 2018

Oleh Pusat Laboratorium forensik Polri Cabang Medan adalah positif

Tanaman Ganja dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 8

Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika.------------------------------------------------------------

--------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal

113 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo.

Pasal 55 ayat (1) ke- 1e-------------------------------------------------------------------

Banda Aceh, 15 Februari 2018

Jaksa Penuntut Umum


1.

Richard Al-Khalik, S.H., M.H


Jaksa Muda NIP. 230025360

2.

Intan Suci, S.H., M.H.


Jaksa Madya NIP. 230027461

Anda mungkin juga menyukai