Anda di halaman 1dari 9

Lex Crimen Vol. VI/No.

3/Mei/2017

PENGANGKATAN ANAK DITINJAU DARI ASPEK Komitmen Pemerintah untuk memberikan


PERLINDUNGAN HAK ANAK1 perlindungan terhadap anak telah ditindak
Oleh: Elsa Tairas Manopo2 lanjuti dengan disahkannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
ABSTRAK Anak. Undang-Undang ini mengatur tentang
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka
mengetahui bagaimana prosedur hukum yang perlindungan, pemenuhan hak-hak dan
berlaku dalam pelaksanaan pengangkatan anak peningkatan kesejahteraan anak. Salah satu
dan bagaimana pengangkatan anak ditinjau dari solusi untuk menangani permasalahan anak
aspek perlindungan hak anak. Dengan dimaksud yaitu dengan memberi kesempatan
menggunakan metode penelitian yuridis bagi orang tua yang mampu untuk
normatif, maka dapat disimpulkan: 1. melaksanakan pengangkatan anak. Tujuan
Pengangkatan anak dengan prosedur hukum pengangkatan anak hanya dapat dilakukan bagi
yang berlaku dimaksudkan agar kepentingan terbaik anak dan harus
pelaksanaannya memenuhi ketentuan- berdasarkan pada peraturan perundang-
ketentuan hukum mengenai jenis undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan
pengangkatan anak, syarat-syarat pada adat kebiasaan setempat.
pengangkatan anak, tata cara pengangkatan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
anak, bimbingan dalam pelaksanaan Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
pengangkatan anak, pengawasan pelaksanaan Pengangkatan Anak I. Umum. Anak merupakan
pengangkatan Anak dan pelaporan yang sesuai bagian dari generasi muda, penerus cita-cita
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun perjuangan bangsa dan sumber daya manusia
2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak. bagi pembangunan nasional. Untuk
2. Pengangkatan anak ditinjau dari aspek mewujudkan sumber daya manusia Indonesia
perlindungan hak anak adalah untuk yang berkualitas diperlukan pembinaan sejak
pemenuhan hak-hak dan peningkatan dini yang berlangsung secara terus menerus
kesejahteraan anak. Salah satu solusi untuk demi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan
menangani permasalahan anak-anak yang perkembangan fisik, mental dan sosial anak.
hidup dalam kondisi yang tidak Peraturan Pemerintah ini dapat dijadikan
menguntungkan, di mana banyak ditemui anak pedoman dalam pelaksanaan pengangkatan
jalanan, anak terlantar, yatim piatu dan anak anak yang mencakup ketentuan umum, jenis
penyandang cacat dengan berbagai pengangkatan anak, syarat-syarat
permasalahan mereka yang kompleks pengangkatan anak, tata cara pengangkatan
memerlukan penanganan, pembinaan dan anak, bimbingan dalam pelaksanaan
perlindungan, baik dari pihak Pemerintah pengangkatan anak, pengawasan pelaksanaan
maupun masyarakat. Keadaan ini memerlukan pengangkatan anak dan pelaporan.
solusi dengan memberi kesempatan bagi orang Berlakunya Peraturan Pemerintah ini juga
tua yang mampu untuk melaksanakan dimaksudkan agar pengangkatan anak
pengangkatan anak. Tujuan pengangkatan anak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
hanya dapat dilakukan bagi kepentingan terbaik peraturan perundang-undangan sehingga dapat
anak dan harus berdasarkan pada peraturan mencegah terjadinya penyimpangan yang pada
perundang-undangan yang berlaku dan/atau akhirnya dapat melindungi dan meningkatkan
berdasarkan pada adat kebiasaan setempat. kesejahteraan anak demi masa depan dan
Kata kunci: Pengangkatan anak, perlindungan kepentingan terbaik bagi anak.
hak anak. Pengangkatan anak disebabkan karena
beberapa alasan, yang antara lain:
PENDAHULUAN 1. Supaya suami isteri yang tidak mempunyai
A. Latar Belakang anak, dapat merasakan seolah-olah mereka
mempunyai anak;
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Meiske Tineke
2. Berhubungan dengan kepercayaan, bahwa
Sondakh, SH, MH; Fritje Rumimpunu, SH, MH dengan mengangkat anak dapat diharapkan
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
13071101366

69
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

adanya keturunan magis, kemudian akan B. Rumusan Masalah


mempunyai anak sendiri; 1. Bagaimana prosedur hukum yang berlaku
3. Untuk menolong anak tersebut. Jadi dalam pelaksanaan pengangkatan anak?
berdasarkan belas kasihan.3 2. Bagaimana pengangkatan anak ditinjau dari
Latar belakang pengangkatan seringkali aspek perlindungan hak anak ?
disebabkan untuk memperoleh keturunan. Ada
yang berfungsi sebagai pemancing yaitu C. Metode Penelitian
dilakukan oleh keluarga yang sudah lama kawin Metode penelitian yang digunakan dalam
belum juga melahirkan anak, maka menyusun Skripsi ini yaitu: metode penelitian
pengangkatan anak berfungsi sebagai hukum normatif, yaitu penelitian terhadap data
pemancing. Tetapi jika sudah ada anak sekunder yang diperoleh dari hasil studi
kandung, kemudian mengangkat anak orang kepustakaan.
lain terutama dari kalangan sendiri hal itu bisa
saja bermotifkan belas kasihan karena orang PEMBAHASAN
tua kandung anak yang diangkat tersebut A. Prosedur Hukum yang Berlaku Dalam
secara ekonomis termasuk golongan kurang Pelaksanaan Pengangkatan Anak
mampu.4 Pengangkatan anak adalah suatu usaha
Di Indonesia pengangkatan anak telah yang mengadakan kondisi yang melindungi
menjadi kebutuhan masyarakat dan menjadi anak dapat melaksanakan hak dan
bagian dari sistem hukum kekeluargaan, karena kewajibannya yang merupakan pewujudan
menyangkut kepentingan orang per orang adanya keadilan dalam suatu masyarakat.
dalam keluarga. Oleh karena itu, lembaga Pengangkatan anak dalam rangka
pengangkatan anak (adopsi) yang telah menjadi mengembangkan manusia seutuhnya,
bagian budaya masyarakat, akan mengkuti memelihara dan menyempurnakan hubungan
perkembangan situasi dan kondisi seiring antara anak dengan orang tua kandungnya
dengan tingkat kecerdasan serta sepanjang hidupnya dengan berbagai cara dan
perkembangan masyarakat itu sendiri. 5 Perlu bentuk perwujudan. Dengan mengutamakan
digarisbawahi bahwa pengangkatan anak harus kepentingan anak daripada kepentingan orang
dilakukan dengan proses hukum dengan produk tua serta melarang pemanfaatan anak untuk
penetapan pengadilan. Jika hukum berfungsi kepentingan orang lain dalam berbagai bentuk
sebagai penjaga ketertiban dan sebagai untuk menghindari viktimisasi struktural dan
rekayasa sosial, maka pengangkatan anak yang nonstruktural.7
harus dilakukan melalui penetapan pengadilan Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan
tersebut merupakan kemajuan ke arah untuk kepentingan yang terbaik bagi anak dan
penertiban praktik hukum pengangkatan anak dilakukan berdasarkan adat kebiasaan
yang hidup di tengah-tengah masyarakat agar setempat dan ketentuan perundang-undangan
peristiwa pengangkatan anak itu di kemudian yang berlaku, tidak memutuskan hubungan
hari memiliki kepastian hukum bik bagi anak darah antara anak yang diangkat dengan orang
angkat yang dilakukan melalui pengadilan tua kandungnya. 8 Pengangkatan anak adalah
tersebut, telah berkembang baik di lingkungan suatu tindakan mengambil anak orang lain
Pengadilan Negeri maupun dalam lingkungan untuk dipelihara (anak asuh) dan dipelakukan
Pengadilan Agama.6 sebagai anak turunannya sendiri, berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama
dan sah menurut hukum yang berlaku di
3 masyarakat yang bersangkutan. Perumusan ini
Andy Hartanto, Kedudukan Hukum dan Hak Waris Anak
Luar Kawin Menurut “Bugerlijk Wetboek”, Cetakan III. adalah perumusan umum untuk PAK yang
LaksBang PRESSindo, Yogyakarta, 2012, hal. 32 (Lihat mempunyai beberapa bentuk perwujudan yang
Soeripto, Hukum Adat Waris Jawa dan Madura, Cet. III, berkaitan dengan situasi dan kondisi
UNEJ, Jember, 1977, hal.156).
4
Ibid, hal. 34.
5
H. Ahmad Kamil dan H. M. Fauzan, Hukum Perlindungan
7
dan Pengangkatan Anak di Indonesia, Edisi I. Cet. I. PT. Emeliana Krisnawati, Op.Cit, hal. 24.
8
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008, hal. ix-x. Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 23
6
Ibid, hal. 12. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

70
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

masyarakat tertentu pihak-pihak yang ayat (1) diatur dengan Peraturan


9
bersangkutan. Pemerintah.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Ditinjau secara garis besar maka dapat
tentang Perlindungan Anak, Pasal 39 ayat: disebutkan bahwa perlindungan hukum dapat
(1) Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan dibedakan dalam 2 (dua) pengertian yaitu:
untuk kepentingan yang terbaik bagi anak 1. Perlindungan yang bersifat yuridis yang
dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan meliputi perlindungan dalam:
setempat dan ketentuan peraturan a. Bidang hukum publik;
perundang-undangan yang berlaku. b. Bidang hukum keperdataan;
(2) Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud 2. Perlindungan yang bersifat non yuridis
dalam ayat (1), tidak memutuskan meliputi;
hubungan darah antara anak yang diangkat a. Bidang sosial;
dan orang tua kandungnya. b. Bidang kesehatan;
(3) Calon orang tua angkat harus seagama c. Bidang pendidikan.10
dengan agama yang dianut oleh calon anak Penyelenggaraan perlindungan terhadap
angkat. anak angkat meliputi berbagai aspek kehidupan
(4) Pengangkatan anak oleh warga negara asing dengan mengacu kepada hak-hak asasi anak
hanya dapat dilakukan sebagai upaya yang melekat padanya sejak anak itu
terakhir. dilahirkan, meliputi:
(5) Dalam hal asal usul anak tidak diketahui, 1. Perlindungan terhadap agama;
maka agama anak disesuaikan dengan 2. Perlindungan terhadap kesehatan;
agama mayoritas penduduk setempat. 3. Perlindungan terhadap pendidikan;
Penjelasan Pasal 39 ayat (5): Ketentuan ini 4. Perlindungan terhadap hak sosial;
berlaku untuk anak yang belum berakal dan 5. Perlindungan yang sifatnya
bertanggung jawab, dan penyesuaian khusus/eksepsional.11
agamanya dilakukan oleh mayoritas penduduk Setiap anak mendapat perlindungan
setempat (setingkat desa atau kelurahan) beribadah menurut agamanya. Sebelum anak
secara musyawarah, dan telah diadakan dapat menentukan pilihannya agama yang
penelitian yang sungguh-sungguh. dipeluk anak tersebut mengikuti agama orang
Pasal 40 ayat: tuanya. Negara, pemerintah, masyarakat,
(1) Orang tua angkat wajib memberitahukan keluarga, orang tua wali dan lembaga sosial
kepada anak angkatnya mengenai asal menjamin perlindungan anak dalam memeluk
usulnya dan orang tua kandungnya. agamanya, meliputi pembinaan, pembimbingan
(2) Pemberitahuan asal usul dan orang tua pengamalan ajaran agama bagi anak.
kandungnya sebagaimana dimaksud dalam Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan
ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan menyelenggarakan upaya kesehatan yang
kesiapan anak yang bersangkutan. komprhensif bagi anak, agar setiap anak
Penjelasan Pasal 40 ayat (2): Yang dimaksud memperoleh derajat kesehatan yang optimal
dengan kesiapan dalam ketentuan ini diartikan sejak dalam kandungan. Penyediaan fasilitas
apabila secara psikologis dan psikososial dan penyelenggaraan upaya kesehatan secara
diperkirakan anak telah siap. Hal tersebut komprehensif tersebut harus didukung oleh
biasanya dapat dicapai apabila anak sudah peran serta masyarakat. Upaya kesehatan yang
mendekati usia 18 (delapan belas) tahun. komprehensif tersebut, meliputi upaya
Pasal 41 ayat: promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
(1) Pemerintah dan masyarakat melakukan baik untuk pelayanan ksehatan dasar maupun
bimbingan dan pengawasan terhadap rujukan. Upaya kesehatan yang komprehensif
pelaksanaan pengangkatan anak. tersebut, diselenggarakan secara cuma-cuma
(2) Ketentuan mengenai bimbingan dan bagi keluarga yang tidak mampu. Pelaksanaan
pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
10
Yahya, Ahmad, Zein, Problematika Hak Asasi Manusia,
Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Liberty. Yoyakarta. 2012.
hal. 51.
9 11
Ibid, hal. 24. H. Ahmad Kamil dan H. M. Fauzan, Op.Cit, hal. 77-78.

71
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

ketentuan-ketentuan tersebut, disesuaikan Anak yang dimohonkan sebagai anak angkat


dengan ketentuan peraturan perundang- itu tidak jelas asal usulnya, karena dahulu
undangan yang berlaku. 12 Orang tua dan diambil dalam keadaan di tempat pembuangan
keluarga bertanggung jawab menjaga sampah/di pinggir jalan atau di samping rumah
kesehatan anak dan merawat anak sejak dalam yang sengaja dibuang atau ditaruh oleh orang
kandungan. Dalam hal orang tua dan keluarga tua kandungnya yang tidak bertanggung jawab
tidak mampu melaksanakan tanggung jawab dengan harapan dapat dipungut dan diasuh
menjaga kesehatan dan merawat anak sejak oleh orang lain. Sebagaimana sering terjadi di
dalam kandungan, maka pemerintah wajib kota-kota besar sebagai akibat pergaulan bebas
memenuhinya. Kewajiban pemerintah tersebut, dan hubungan seks di luar nikah tersebut dan di
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan bawa pulang oleh orang yang menemukan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. untuk kemudian diasuh dan dirawat seperti
Negara pemerintah, keluarga dan orang tua anak kandungnya sendiri, maka seharusnya
wajib mengusahakan agar anak yang lahir orang yang menemukan bayi tersebut
terhindar dari penyakit yang mengancam melaporkan kasus bayi itu ke pihak kepolisian.
kelangsungan dan/atau menimbulkan Kepolisian akan membuatkan surat keterangan
kecacatan.13 penemuan bayi dan memprosesnya sesuai
Pengangkatan anak yang kelahirannya dengan hukum yang berlaku. Dengan surat
normal dari perkawinan sah dan asal usulnya keterangan dari pihak kepolisian, maka orang
jelas, maka pencatatannya di kantor catatan yang menemukan bayi itu dapat mengajukan
sipil akan menjadi mudah dan tidak mengalami permohonan pencatatan ke kantor catatan sipil
kendala karena pelaksanaan pencatatannya untuk dikeluarkan akta kelahirannya. Setelah
oleh kantor catatan sipil cukup mencatat diperoleh kutipan akta kelahiran, maka langkah
pengangkatan anak tersebut di pinggir akta selanjutnya yang akan ditempuh oleh calon
kelahiran si anak angkat. Persoalannya menjadi orang tua angkat adalah mengajukan
agak rumit, apabila anak yang diangkat tidak permohonan pengangkatan anak ke pengadilan
mempunyai asal-usul orang tuanya yang jelas. di wilayah hukum pengadilan yang mewilayahi
Misalnya anak diangkat mulanya dalam domisili pemohon.16
keadaan mengenaskan ditemukan di tempat Setelah ada penetapan pengadilan, maka
pembuangan sampah atau di pinggir jalan atau orang tua angkat dengan membawa salinan
di samping rumah yang sengaja dibuang atau penetapan pengadilan dimaksud mengajukan
ditaruh oleh orang tua kandungnya yang tidak permohonan catatan pinggir tentang
bertanggungjawab dengan harapan dapat pengangkatan anak pada akta kelahiran anak
dipungut dan diasuh oleh orang lain, angkat yang bersangkutan. Ketentuan tersebut
sebagaimana sering terjadi di kota-kota besar mengacu pada Keputusan Menteri Dalam
sebagai akibat pergalan bebas dan hubungan Negeri Nomor 54 Tahun 1999 tentang
seks di luar nikah atau diambil dari panti Pedoman Penyelenggaraan Pendafataran
asuhan yang asal-usul orang tua kandungnya Penduduk. Pada Bagian ke-6 (keenam) Surat
tidak diketahui atau dirahasiakan.14 Mendagri tersebut, ada pula pasal yang
Apabila anak yang akan diangkat diambil mengatur tentang pengangkatan anak, yaitu
dari yayasan, maka seharusnya yayasan sudah Pasal 23 dan Pasal 24.17
terlebih dahulu mencatatkan kelahiran anak Pasal 23 ayat:
dimaksud dengan demikian si anak telah 1. Setiap pengangkatan anak yang telah
memiliki kutipan akta lahir. Setelah ada mendapatkan penetapan instansi
penetapan dari pengadilan, maka orang tua berwenang berdasarkan peraturan
angkat akan mengajukan permohonan “catatan perundang-undangan yang berlaku, wajib
pinggir” pengangkatan anak pada pinggir akta dilaporkan oleh orang tuanya atau kuasanya
kelahiran anak tersebut.15 kepada kepala daerah setempat dengan
melampirkan data penetapan pengadilan
12
Ibid, hal. 78.
negeri atau (pengadilan agama bagi yang
13
Ibid.
14 16
Ibid, hal. 85-86. Ibid, hal. 86-87.
15 17
Ibid, hal. 86. Ibid, hal. 87.

72
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

beragama Islam) tentang pengangkatan kerancuan yang semakin lama semakin tidak
anak; akta kelahiran dari anak yang jelas arahnya. Disamping juga karena
bersangkutan; dokumen imigrasi bagi WNA. kurangnya pemahaman sebagian masyarakat
2. Pelaporan pengangkatan anak sebagaimana tentang seluk beluk masalah pengangkatan
dimaksud dalam ayat (1) dicatat dengan anak dengan minimnya pengetahuan
memberikan catatan pinggir pada akta permasalahan tersebut, di samping pihak anak
kelahiran anak yang bersangkutan.18 yang dominan mengalami penderitaan pihak
Pasal 24: Pelaporan pengangkatan anak oleh orang tua juga terkadang mengalami hal serupa
WNI yang dilaksanakan di luar negeri, wajib apabila nanti ternyata sang anak tidak
dilaporkan kepada kepala daerah setempat mendapat perlakuan yang semestinya oleh
setelah kembali ke Indonesia. Kalimat”…Kepala pihak orang tua angkat. 21 Yang paling
Daerah setempat…” dalam konteks pelaporan mempengaruhi pada dasarnya tersangkut pada
pencatatan pengangkatan anak, telah masalah pemenuhan kebutuhan secara materi
menimbulkan banyak penafsiran. Siapa yang dan hal yang sensitif di dalam kehidupan sehari-
dimaksud dengan Kepala Daerah, tersebut. hari yang mendorong untuk terjadinya
Apakh Kantor Dinas Kependudukan atau Kantor kemungkinan yang buruk. Untuk mengatasi
Catatan Sipil, tetapi kaitannya dengan kemungkinan tersebut pemerintah di samping
pencatatan anak angkat yang sudah telah mengatur ketentuan perlindungan anak
mempunyai penetapan pengadilan, maka salah di dalam aturan perundang-undang seperti
satu tafsirnya adalah dilaporkan ke Kantor salah satunya UU RI No. 4 Tahun 1979 tentang
Catatan Sipil untuk diberikan catatan pinggir Kesejahteraan Anak, perlu diadakan
pada pinggir kutipan akta kelahiran anak angkat pembinaan serta bimbingan kepada pihak yang
tersebut.19 bersangkutan, di mana pihak masyarakat juga
Masalah pengangkatan anak menjadi hal menentukan langkah-langkah di dalam
yang sangat rentan bagi pelaksanaan tindakan pencegahan, seperti salah satunya
perlindungan anak yang mengakibatkan yang telah disebutkan tadi.22
tersingkirnya faktor utama dari faktor asas Usaha pencegahan harus melibatkan semua
perlindungan anak yang pada pelaksanaan elemen di dalam masyarakat di samping
tersebut. Kepentingan anak yang pada beberapa elemen pemerintahan yang
pelaksanaan di masyarakat seringkali terjadi mempunyai kompetensi dalam memberikan
penyelewenangan anak yang seharusnya lebih keputusan dan yang memberikan pengesahan
diperhatikan menjadi tersisih akibat dari lebih suatu PAK, apabila kita melihat fenomena yang
mengarah pada kepentingan pelaku ada sekarang ini, sebagian masyarakat benar-
pengangkatan anak, sehingga anak di sini lebih benar harus dididik terutama bagi masyarakat
cenderung posisinya menjadi korban. Dilihat golongan bawah yang masih minim tentang
dari ketiadaannya dalam hak bersuara juga masalah perlindungan anak. Terlebih lebih pada
dalam menuntut haknya secara langsung masalah pengangkatan anak pelaksanaannya
sehingga tidak dapat mengambil keputusan mengindahkan konsekuensi yang harus
bagi dirinya sendiri.20 dihadapi nantinya baik atau buruk.23
Faktor pendamping dalam hal ini orang tua Di sisi lain dalam rangka PA maka
atau badan yang mempunyai wewenang dalam pelaksanaan PAK masih dapat diterima apabila
mewakili anak terkadang masih belum begitu orientasi utamanya pada pemenuhan
optimal akibat dari adanya implikasi yang kesejahteraan anak dan memperjuangkan
mengarah pada penekanan untuk kepentingan anak jika memenuhi syarat-syarat
memenangkan kepentingannya semata tanpa yang antara lain:
melihat buruknya bagi perkembangan mental, 1. Anak yang cacat fisik, mental dan sosial;
fisik maupun sosial anak tersebut. Jika hal ini 2. Orang tua anak tersebut memang sudah
terjadi akan benar-benar menyimpang dari benar-benar tidak mampu mengelola
asas-asas PA tertentu sehingga menimbulkan keluarga;

18 21
Ibid. Ibid.
19 22
Ibid, hal. 88. Ibid, hal. 27.
20 23
Emeliana Krisnawati, Op.Cit. hal. 26. Ibid.

73
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

3. Bersedia memupuk dan memelihara ikatan Pengangkatan Anak. Pasal 2: Pengangkatan


keluarga antara anak dan orang tua anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi
kandung sepanjang hayat; anak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
4. Hal-hal lain yang tetap mengembangkan anak dan perlindungan anak, yang dilaksanakan
manusia seutuhnya.24 berdasarkan adat kebiasaan setempat dan
Dalam suatu pengangkatan anak ada ketentuan peraturan perundang-undangan.
beberapa faktor yang harus mendapat Pasal 3 ayat:
perhatian yang antara lain mengenai subjek (1) Calon orang tua angkat harus seagama
yang terlibat dalam perbuatan mengangkat dengan agama yang dianut oleh calon anak
anak, alasan yang melatar belakangi atas angkat.
perbuatan pengangkatan anak, ketentuan (2) Dalam hal asal usul anak tidak diketahui,
hukum yang mengatur, serta para pihak yang maka agama anak disesuaikan dengan
mendapat keuntungan dan kerugian dalam agama mayoritas penduduk setempat.
pengangkatan anak. Di lingkungan masyarakat Penjelasan Pasal 3 ayat (2): Yang dimaksud
Indonesia, khususnya di lingkungan masyarakat dengan ”setempat” adalah setingkat desa atau
Jawa Tengah terdapat kebiasaan mengangkat kelurahan. Pasal 4: Pengangkatan anak tidak
anak kemenakan sendiri, seperti penelitian memutuskan hubungan darah antara anak yang
yang pernah dilakukan oleh Djojodigoeno dan diangkat dengan orang tua kandungnya. Pasal
Tirtawinata pada tahun 1935-1940 di Jawa 5: Pengangkatan anak Warga Negara Indonesia
Tengah, ini membuktikan bahwa masyarakat oleh Warga Negara Asing hanya dapat
Indonesia sebenarnya telah mengenal sistem dilakukan sebagai upaya terakhir.
adopsi yang bersifat informal dan yang Pasal 6 ayat:
pengaturannya sesuai hukum adat yang berlaku (1) Orang tua angkat wajib memberitahukan
di lingkungan adat tersendiri. Untuk pengaturan kepada anak angkatnya mengenai asal-
adopsi secara formal dari penelitian yang usulnya dan orang tua kandungnya.
dilakukan di Kabupaten Semarang diperoleh (2) Pemberitahuan asal-usul dan orang tua
data bahwa SEMA No. 2 Tahun 1979 dan SEMA kandungnya sebagaimana dimaksud pada
No. 6 Tahun 1983 dipakai sebagai pedoman ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan
Pengadilan Negeri yang merupakan instansi kesiapan anak yang bersangkutan.
yang menangani adopsi secara formal yang Sebagaimana kita ketahui, bahwa fungsi
mencakup tentang prosedur pengangkatan pengangkatan anak di Bali adalah sebagai
anak di Pengadilan Negeri.25 penerus keluarga orang tua angkatnya. Dengan
Beberapa kebijaksanaan dalam rangka demikian, maka kedudukan anak angkat adalah
mengambil tindakan menerima atau menolak sederajat dengan kedudukan anak kandung
pengangkatan anak, pihak pemerintah telah dalam pewarisan terhadap orang tua
melakukan beberapa kebijaksanaan antara lain angkatnya. Oleh karena itu kedudukan anak
dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri angkat adalah sederajat dengan kedudukan
Sosial tanggal 7 Desember 1978 No. Huk. 3-1- anak kandung dalam pewarisan, maka para
58/78 yang ditujukan pada semua Kanwil Dep. hakim harus lebih berhati-hati dalam
Sos tentang Ketentuan Pengangkatan Anak menentukan apakah anak itu secara nyata
Serta Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 2 betul-betul di angkat menjadi anak atau hanya
tahun 1979 dan Surat Edaran Mahkamah dipelihara saja tanpa adanya pengangkatan
Agung No. 6 tahun 1983 tentang Prosedur anak.27 Dengan demikian, maka
Pengangkatan Anak oleh Orang Asing.26 dapatlah diketahui bahwa, kedudukan anak
angkat bukan sebagai waris orang tua
B. Pengangkatan Anak ditinjau dari Aspek angkatnya, melainkan ia sebagai anggota
Perlindungan Hak Anak keluarga orang tua angkat nya. Yang berhak
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia mendapat keperluan hidup dari harta
Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan peninggalan orang tua angkatnya, seperti
halnya dengan janda.28
24
Ibid.
25 27
Ibid, hal. 28. Andy Hartanto, Op.Cit. hal. 32-33.
26 28
Ibid. Ibid, hal. 33.

74
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

Selanjutnya dalam hukum waris Islam tidak Di Jawa perbuatan mengangkat anak
dikenal adanya anak angkat. Anak angkat hanyalah memasukkan anak ke dalam
dalam hukum waris tidak berhak mewaris atas kehidupan rumah tangga orang tua angkatnya,
harta orang tua angkatnya, akan tetapi dia dengan tidak memutuskan hubungan keluarga
berhak mewaris atas harta peninggalan orang antara anak angkat dengan orang tua
tua kandungnya. Sebenarnya B.W juga tidak kandungnya. Si anak angkat akhirnya memiliki
mengenal adanya anak angkat. Pada hakikatnya dua keluarga yaitu orang tua kandungnya
pengangkatan anak (adopsi) bagi orang-orang sendiri dan orang tua angkatnya. Jadi,
Tionghoa terhadap anak laki-laki bertujuan kedudukan anak angkat di Jawa tidak
untuk memperoleh keturunan laki-laki. Dengan mempunyai kedudukan sebagai anak kandung
demikian, maka kedudukan anak angkat atau menggantikan kedudukan anak kandung
tersebut adalah sederajat dengan kedudukan serta tidak dimaksud untuk meneruskan
anak kandung dalam pewarisan.29 keturunan orang tua angkat. Oleh karena itu,
Dalam hukum adat sebuah keluarga yang anak angkat tidak menjadi ahli waris terhadap
tidak mempunyai anak kandung dapat harta asal orang tua angkatnya. Anak angkat
mengangkat anak orang lain baik dari anggota hanya berhak terhadap harta gono gini orang
keluarga sendiri maupun bukan anggota tua angkatnya.33
keluarga. Pegangkatan anak ini harus dilakukan Di Jawa atau di daerah-daerah yang
secara terang, artinya wajib dilakukan didepan mengenal pengangkatan anak menurut hukum
para tokoh adat, perangkat desa, dan sanak adat, dengan perbuatan mengangkat anak serta
saudara. Ada pula pegangkatan anak yang mengasuhnya hingga dewasa melahirkan
dilakukan melalui penetapan Pengadilan hubungan hukum di lingkungan keluarga,
Agama atau Pengadilan Negeri.30 somah, sebab lambat laun timbul, tumbuh, dan
Anak angkat adalah anak orang lain yang berkembang humbungan kekeluargaan antara
diambil dan dijadikan seperti anak kandung anak-anak angkat dengan orang tua angkatnya
sendiri, tetapi ada juga orang tua mengangkat itu. Hubungan keluarga ini melahirkan hak dan
anaknya sendiri karena suatu alasan. kewajiban di masing-masing pihak dengan
Kedudukan anak angkat di beberapa lingkungan konsekuensi yuridisnya, khususnya terhadap
hukum adat tidak sama. Di dalam masyarakat harta benda keluarga orang tua angkatnya itu.34
yang susunannya berbentuk parental seperti di Hak wasiat anak angkat dan orang tua angkat.
Jawa Tengah dan Jawa Barat, dengan Kompilasi Hukum Islam, Pasal 209 (1) Harta
masyarakat hukum adat yang susunannya peninggalan anak angkat dibagi berdasarkan
berbentuk patriarchat seperti Bali, kedudukan pasal-pasal 176 sampai dengan 193 tersebut di
anak angkat berbeda.31 atas, sedangkan terhadap orang tua angkat
Di Bali si ayah mengangkat anak perempuan yang tidak menerima wasiat diberi wasiat
tunggalnya yang disebut sentana rajeg yang wajibah sebanyak-banyaknya sepertiga dari
kelak dikawinkan secara nyeburin. Selain harta warisan anak angkatnya. (2) Terhadap
sentana rajeg, jika sebuah keluarga tidak anak angkat yang tidak menerima wasiat, diberi
mempunyai anak kandung laki-laki, mereka wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari
dapat mengangkat anak orang lain untuk harta warisan orang tua angkatnya.35
dijadikan seperti anak sendiri. Perbuatan
tersebut merupakan perbuatan hukum PENUTUP
melepaskan anak itu dari hubungan keluarga A. Kesimpulan
dengan orang tuanya sendiri dan 1. Pengangkatan anak dengan prosedur hukum
memasukannya ke dalam keluarga bapak yang berlaku dimaksudkan agar
angkatnya, sehingga selanjutnya anak tersebut pelaksanaannya memenuhi ketentuan-
berkedudukan sebagai anak kandung untuk ketentuan hukum mengenai jenis
meneruskan keturunan bapak angkatnya.32
33
Ibid, hal. 34-35.
29 34
Ibid. Ibid, hal. 35.
30 35
Ibid. H Abdul Manan dan M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum
31
Ibid, hal. 34. Perdata (Wewenang Peradilan Agama). Ed. 1. Cet. 4. PT.
32
Ibid. RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2001, hal. 118.

75
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

pengangkatan anak, syarat-syarat Perlindungan Anak Indonesia, instansi sosial


pengangkatan anak, tata cara pengangkatan setempat atau Menteri.
anak, bimbingan dalam pelaksanaan
pengangkatan anak, pengawasan DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan pengangkatan Anak dan Abdussalam H.R., Hukum Perlindungan Anak,
pelaporan yang sesuai dengan Peraturan Cetakan ke-3. Restu Agung. Jakarta.
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 Tentang 2007.
Pelaksanaan Pengangkatan Anak. Anonim, Kamus Hukum, Penerbit Citra Umbara,
2. Pengangkatan anak ditinjau dari aspek Bandung, 2008.
perlindungan hak anak adalah untuk de., Rover, C, To Serve & To Protect Acuan
pemenuhan hak-hak dan peningkatan Universal Penegakan HAM,
kesejahteraan anak. Salah satu solusi untuk (Peterjemah) Spardan Mansyur, ED. 1.,
menangani permasalahan anak-anak yang Cet 1. Diterjemahkan dari Buku Asli:
hidup dalam kondisi yang tidak To Serve and Protect: Human Rights
menguntungkan, di mana banyak ditemui and Humanitarian Law For Police and
anak jalanan, anak terlantar, yatim piatu dan Security Forces, PT Raja Grafindo
anak penyandang cacat dengan berbagai Persada, Jakarta. 2000.
permasalahan mereka yang kompleks Hartanto Andy, Kedudukan Hukum dan Hak
memerlukan penanganan, pembinaan dan Waris Anak Luar Kawin Menurut
perlindungan, baik dari pihak Pemerintah “Bugerlijk Wetboek”, Cetakan III.
maupun masyarakat. Keadaan ini LaksBang PRESSindo, Yogyakarta,
memerlukan solusi dengan memberi 2012.
kesempatan bagi orang tua yang mampu Kamil Ahmad H. dan H. M. Fauzan, Hukum
untuk melaksanakan pengangkatan anak. Perlindungan dan Pengangkatan Anak
Tujuan pengangkatan anak hanya dapat di Indonesia, Edisi I. Cet. I. PT.
dilakukan bagi kepentingan terbaik anak dan RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008.
harus berdasarkan pada peraturan Kansil C.S.T., Christine S.T. Kansil, Engelien R.
perundang-undangan yang berlaku dan/atau Palandeng dan Godlieb N. Mamahit,
berdasarkan pada adat kebiasaan setempat. Kamus Istilah Aneka Hukum, Edisi
Pertama, Cetakan Kedua, Jala Permata
B. SARAN Aksara, Jakarta, 2010.
1. Pengangkatan anak ditinjau dari aspek Krisnawati Emeliana, Aspek Hukum
perlindungan hak anak memerlukan Perlindungan Anak, Cetakan Pertama.
peningkatan bimbingan dalam pelaksanaan CV. Utomo, Bandung. 2005.
pengangkatan anak oleh Pemerintah dan Manan Abdul H dan M. Fauzan, Pokok-Pokok
masyarakat melalui kegiatan: penyuluhan; Hukum Perdata (Wewenang Peradilan
konsultasi; konseling; pendampingan; dan Agama). Ed. 1. Cet. 4. PT. RajaGrafindo
pelatihan. agar masyarakat mendapatkan Persada. Jakarta. 2001.
informasi dan memahami tentang Rato Dominikus, Filsafat Hukum (Mencari
persyaratan, prosedur dan tata cara Menemukan dan Memahami Hukum,
pelaksanaan pengangkatan anak. (Editor) Husni Thamrin, LaksBang
2. Memerlukan pengawasan yang efektif oleh Justitia. Surabaya. 2011.
pemerintah dan masyarakat untuk Salam Faisal Moch, Hukum Acara Peradilan
mencegah agar tidak terjadi penyimpangan Anak di Indonesia, Cetakan I, Mandar
atau pelanggaran dalam pengangkatan anak Maju, Bandung, 2005.
dan dalam hal terjadi atau diduga terjadi Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan 6. Rineka
penyimpangan atau pelanggaran terhadap Cipta, Jakarta, 2009.
pelaksanaan pengangkatan anak, Suryasaputra Ruswiati, Perlindungan Hak Asasi
masyarakat dapat melakukan pengaduan Bagi Kelompok Khusus Terhadap
secara tertulis adanya dugaan Diskriminasi dan Kekerasan, Restu
penyimpangan dan pelanggaran kepada Agung, Jakarta. 2006.
aparat penegak hukum dan/atau Komisi

76
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

Wicaksono Satrio F., Hukum Waris (Cara


Mudah & Tepat Membagi Harta
Warisan) Cetakan Pertama, Visimedia,
2011.
Zein, Ahmad, Yahya,, Problematika Hak Asasi
Manusia, Edisi Pertama. Cetakan
Pertama, Liberty. Yoyakarta. 2012.

77

Anda mungkin juga menyukai