Anda di halaman 1dari 6

KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA

Jalan Raya Suko Manunggal No.1

"UNTUK KEADILAN"

                                                                                  SURAT DAKWAAN

                                                                  No. Reg. Perkara : PDM/212/VI/PN.Sby

A. IDENTITAS TERDAKWA

Nama Lengkap : Parjo

Tempat Lahir : Gresik

Umur/Tanggal Lahir : 21 tahun/29 Agustus 1998

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat Tinggal : Gresik

Agama : Islam

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Pendidikan : SMA

B. PENAHANAN

- Dilakukan oleh penyidik Polrestabes Surabaya pada tanggal 15 November 2019 sampai tanggal 2

Desember 2019

-Dilakukan perpanjangan penahanan oleh Kejaksaan Negeri Surabaya 3 Desember sampai tanggal 4 Januari

2020

C. DAKWAAN

KESATU

Bahwa ia Terdakwa PARJO pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 sekitar pukul 16.00 WIB atau

setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2019 atau setidak-tidaknya dalam tahun

2019 bertempat di Jalan Ketintang, Surabaya atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya. Dengan sengaja melakukan perbuatan penganiayaan

yang menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh terhadap seorang perempuan bernama Marni.

Yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1.1       Bahwa korban, Marni merupakan kekasih dari Terdakwa PARJO  telah dianiaya oleh

Terdakwa PARJO

1.2       Bahwa korban mengenal Terdakwa PARJO lewat media sosial Facebook.

Terdakwa PARJO dikenal merupakan anak dari seorang pengusaha kaya raya dan memiliki hubungan yang

cukup dekat dengan salah satu penguasa yang sedang menjalani masa pemidanaan karena perkara korupsi.

1.3       Bahwa Terdakwa PARJO dan korban telah menjalin hubungan selama 4 bulan setelah bertemu

selama beberapa kali

1.4       Bahwa selama menjalin hubungan, Terdakwa PARJO selalu bersikap manis dan menjanjikan akan

segera menikahi korban setelah korban lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) serta juga akan memberikan

korban pekerjaan segera setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA)

1.5       Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2019 sekitar pukul 20.00 WIB, Terdakwa PARJO mengajak korban

untuk jalan-jalan pada tanggal 18 Oktober 2019 dengan janji akan membelikan korban beberapa pakaian

1.6       Bahwa pada hari Jumat, 18 Oktober 2019 pukul 14.00 WIB. Terdakwa PARJO mendatangi sekolah

korban yang bertempat di Jl. Bubutan, Surabaya untuk menjemput dan membawa korban jalan-jalan setelah

meminta izin kepada orang tua korban untuk membawa anaknya pergi jalan-jalan dan berjanji akan

memulangkan korban sebelum pukul 20.00 WIB

1.7       Bahwa Terdakwa PARJO membawa korban untuk berkeliling kota Surabaya menggunakan mobil

Innova Avanza bernomor polisi W 33445 SJ yang dipinjamnya dari rekannya bernama Handi

1.8       Bahwa saat berada di perjalanan saat Terdakwa Parjo dan korban berada di Jalan Ketintang,

Surabaya, korban menyinggung perihal janji Terdakwa PARJO yang akan menikahinya setelah lulus

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sempat menuduh Terdakwa PARJO memiliki wanita lain dan

berselingkuh karena jarang menghubungi korban

1.9       Bahwa Terdakwa PARJO tidak terima terhadap tuduhan Marni dan mencoba menepis sangkaan

Marni
1.10       Bahwa sempat terjadi perkelahian antara korban dan Terdakwa PARJO sebelum

Terdakwa PARJO memukul korban selama beberapa kali dan menarik rambut korban sehingga

menyebabkan korban mengalami luka lebam di wajah dan di sekujur tubuhnya serta mengalami kebotakan

di sebagian rambutnya

1.11       Bahwa korban sempat berteriak kesakitan dan berusaha kabur dengan melompat dari mobil yang

sedang dikendarai Terdakwa PARJO. Akan tetapi Terdakwa PARJO menambah kecepatan mobil yang

dikendarainya dan membawa korban ke kediaman Terdakwa PARJO di Jl. Gembul Sari No. 212,

Kabupaten Gresik

1.12       Bahwa sesampainya di kediaman Terdakwa PARJO, korban diseret masuk kedalam kediaman

Terdakwa PARJO. Terdakwa PARJO membawa korban ke kamarnya lalu dipukul dengan

tongkat baseball 

1.13       Bahwa setelah dipukul tongkat baseball, korban tidak sadarkan diri dan ketika terbangun, korban

berada disebuah ruangan gelap dan menyekap korban di ruangan tersebut hingga tanggal 21 Oktober 2019

1.14      Bahwa Terdakwa PARJO mengambil tas beserta telepon genggam milik korban agar korban tidak

bisa menghubungi siapapun. Korban tidak mengetahui berapa lama ia dikurung dalam ruangan tersebut

1.15       Bahwa Terdakwa PARJO mengeluarkannya dari ruangan tersebut dengan cara menyeret korban

dan memasukkan korban ke dalam mobil

1.16       Bahwa korban diturunkan oleh Terdakwa PARJO disekitaran Jalan Kriya Selatan yang berjarak

sekitar 2 kilometer dari kediaman korban dan Terdakwa PARJO meninggalkan korban dipinggir jalan

1.17       Bahwa sekitar pukul 05.00 WIB, Juminten yang hendak membuka warung yang merupakan pemilik

warung kopi yang bertempat di sekitar Jalan Kriya Selatan menemukan korban pingsan dan lemah dipinggir

jalan dan segera mengamankan korban serta melaporkan kejadian tersebut pada Kepolisian Resort Gresik

pada tanggal 21 Oktober 2019.

-----------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1)

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)--------------------------------


DAN

KEDUA

Bahwa ia Terdakwa PARJO pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 atau setidak-tidaknya pada waktu-

waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2019 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2019 bertempat di rumah

Terdakwa di Jalan Gembul Sari No. 212 Gresik atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk

dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gresik. Dengan tipu muslihat membawa pergi seorang wanita

dengan maksud untuk memastikan penguasaannya terhadap wanita itu terhadap seorang perempuan

bernama Marni.

Yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

2.1       Bahwa pada hari Jumat, 18 Oktober 2019 pukul 14.00 WIB. Terdakwa PARJO mendatangi sekolah

korban yang bertempat di Jl. Bubutan, Surabaya untuk menjemput dan mengajak korban jalan-jalan

2.2       Bahwa Jumirin selaku orang tua korban pada awalnya tidak mengizinkan korban untuk pergi

bersama dengan Terdakwa PARJO. Akan tetapi karena korban memohon, akhirnya dengan terpaksa Jumirin

mengizinkan korban pergi bersama Terdakwa PARJO setelah Terdakwa PARJO berjanji akan memulangkan

korban sebelum pukul 20.00 WIB

2.3       Bahwa Terdakwa PARJO membawa korban untuk berkeliling kota Gresik menggunakan mobil

Innova Avanza bernomor polisi W 33445 SJ yang dipinjamnya dari rekannya bernama Handi

2.4       Bahwa saat berada diperjalanan, korban menyinggung perihal janji Terdakwa PARJO yang akan

menikahinya setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sempat menuduh

Terdakwa PARJO memiliki wanita lain dan berselingkuh karena jarang menghubungi korban

2.5       Bahwa Terdakwa PARJO tidak terima terhadap tuduhan Marni dan mencoba menepis sangkaan

Marni

2.6      Bahwa sempat terjadi perkelahian antara korban dan Terdakwa PARJO sebelum

Terdakwa PARJO memukul korban selama beberapa kali dan menarik rambut korban sehingga

menyebabkan korban mengalami luka lebam di wajah dan di sekujur tubuhnya serta mengalami kebotakan

di sebagian rambutnya

2.7       Bahwa korban sempat berteriak kesakitan dan berusaha kabur dengan melompat dari mobil yang

sedang dikendarai Terdakwa PARJO. Akan tetapi Terdakwa PARJO menambah kecepatan mobil yang


dikendarainya dan membawa korban ke kediaman Terdakwa PARJO di Jl. Gembul Sari No. 212,

Kabupaten Gresik

2.8       Bahwa Jumirin selaku orang tua dari korban menunggu kepulangan korban hingga pukul 20.00 WIB

akan tetapi korban tidak kunjung pulang

2.9       Bahwa Jumirin selaku orang tua korban terus menghubungi korban dan Terdakwa PARJO tetapi

tidak ada yang menjawab panggilannya

2.10       Bahwa korban tidak pulang sampai keesokan harinya. Jumirin terus menghubungi korban dan

Terdakwa PARJO tetapi tetap tidak ada yang menjawab

2.11       Bahwa Jumirin melaporkan hilangnya korban kepada Kepolisian Republik Indonesia Resort Gresik

pada Sabtu, 19 Oktober 2019 pukul 15.00 WIB dengan laporan orang hilang

2.12      Bahwa sekitar pukul 05.00 WIB, Juminten yang hendak membuka warung yang merupakan pemilik

warung kopi yang bertempat di sekitar Jalan Kriya Selatan menemukan korban pingsan dan lemah dipinggir

jalan dan segera mengamankan korban serta melaporkan kejadian tersebut pada Kepolisian Resort Gresik

pada tanggal 21 Oktober 2019 dan Kepolisian Resort Gresik segera menghubungi keluarga korban.

2.13      Bahwa pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 09.00 WIB, korban telah diantarkan pulang oleh ke

kediamannya di Surabaya.

2.14        Bahwa pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB, Jumirin selaku orang tua korban membuat

pengaduan kepada Kepolisian Republik Indonesia Resort Surabaya atas tindak pidana Penganiayaan dan

Pengekangan Kebebasan yang dilakukan Terdakwa PARJO terhadap korban

----------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 332 ayat (1) ke-

2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)--------------

Surabaya, 10 Desember 2019

JAKSA PENUNTUT UMUM

(TELAH DITANDATANGANI)
Kinan Kalam Khalifa, S.H.

Jaksa Muda NIP.23.06.23445

Anda mungkin juga menyukai