Anda di halaman 1dari 2

Ciri dan sifat hukum adat

Ciri-ciri hukum adat menurut Prof.Soepomo :


Hukum adat umumnya hukum yang tidak tertulis
Peraturan-peraturan hukum adat tertuang dalam petuah-petuah yang memuat asasasas perikehidupan dalam masyarakat
Asas-asas itu dirumuskan dalam bentuk pepatah-pepatah, petitih-petitih, selokaseloka, cerita-cerita perumpamaan
Kepala adat selalu dimungkinakan ikut campur tangan dalam segala urusan
Faktor-faktor dari segala kepercayaa atau agama sering tidak dapat dipisahkan
karena erat terjalin dengan segi hukum dalam arti sempit
Faktor pamrih sukar dilepaskan dari factor bukan pamrih
Ketaatan dalam melaksanakan lebihg disadarkan pada rasa harga diri setiap warga
masyarakat
Sifat Umum hukum adat
Prof. Mr. f. D. Holeman didalam pidato innagurasinya yang berjudul DE COMMUNE TREK
IN HET INDONESISCHE RECHTSLEVEN (CORAK KEGOTONG ROYONGAN DI
DALAM KEHIDUPAN HUKUM INDONESIA) menyimpulkan adanya 4 (empat) sifat umum
hukum adat Indonesia yang hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan. Ke 4 (empat) sifat
umum hukum adat Indonesia tersebut adalah
1. Sifat Religio Magis
Unsur-unsur alam pikiran Religio Magis menurut Dr.Kuntjara Ningrat
a) Kepercayaan kepada makhluk-makhluk halus, roh-roh, dan hantu-hantu yang
menempati seluruh alam semesta dan khusus terhadap gejala-gejala alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, tubuh manusia, dan benda-benda lainnya.
b) Kepercayaan kepada kekuatan sakti yang meliputi seluruh alam semesta dan
khusus terdapat dalam peristiwa-peristiwa luar biasa, tumbuhan- tumbuhan yang
luar biasa, benda-benda yang luar biasa,dan suara-suara yang luar biasa
c) Anggapan bahwa kekuatan sakti yang pasif itu dipergunakan sebagai Magische
Kracht dalam berbagai perbuatan Ilmu Ghaib untuk mencapai kemauan manusia
untuk menbolak bahaya ghaib.
d) Anggapan bahwa kelebihan kekuatan saksi dengan alam menyebabkan keadaan
krisi, menyebabgkan timbulnya berbagaimacam bahaya ghaib yang hanya dapat
dihindari atau dihindarkan dengan berbagai macam pantangan
2. Sifat Komun (COMMUN) (KEMASYARAKATAN)

Adalah suayu corak yang khas dari masyarakat kita yang masih hidup sangat terpencil
atau dalam hidup sehari-harinya masih sangat tergantung kepada tanah atau alam pada
umumnya. Dalam masyarakat semacam itu selalu terdapat sifat lebih mementingkanh
keseluruhan, lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan individual.
3. Sifat Kontant
Sifat Kontant atau Tunai ini mengandung arti bahwa dengan suatu perbuatan nyata atau
perbuatan simbolis atau suatu pengucapan, tindakan hukum yang dimaksud telah selesai
seketika itu juga dengan serentak bersamaan waktunya tatkala berbuat atau mengucapkan
yang diharuskan oleh adat.
Contoh : jual beli lepas, perkawinan jujur, melepaskan ha katas tanah, adopsi dan
sebagainya.
4. Sifat Konkrit
Didalam arti berpikir yang tertentu senantiasa dicoba dan diusahakan supaya hal-hal yang
dimaksudkan, diinginkan, dikehendaki atau akan dikerjakan, ditransformasikan atau
diberi ujud suatu benda, diberi tanda yang kelihatan baiki langsung maupun hanya
menyerupai obyek yang dikehendaki.
Contoh : Panjer di dalam jual-beli, atau dalam memindahkan ha katas tanah, paningset
(penyangcang) dalam pertunangan, dll.

Anda mungkin juga menyukai