Anda di halaman 1dari 13

HUKUM ADAT

H. JOHAN RIDARTO,S.H., M.H.


Con’t

PERTEMUAN KE 9
Con’t
SIFAT UMUM HUKUM ADAT.
Menurut Prof. Mr.F.D Holeman Guru besar Hukum Adat di
Leiden dalam pidato Innaugerasinya berjudul :
“ De Commune Trek In Het Indonesische Rechtsleven “
Corak Kegontong Royongan di Dalam Kehidupan
Hukum Indonesia “
Menyimpulkan ada 4 Sifat Hukum Adat Indonesia :
1. Sifat Relegio Magis.
2. Sifat Komun (commun) (Kemasyarakatan)
3. Sifat Kontant.
4. sifat Konkrit (Visual)
Con’t
Ad. 1. Sifat Relegio Magis.
Dr. Kuntjara Ningrat Dalam thesisnya menulis bahwa “
Alam pikiran Relegio Magis “ itu mempunyai unsur- unsur
sebagai berikut :
1. Kepercayaan kepada makhluk-makhluk halus,
rokh-rokh dan hantu yang menempati seluruh alam
semesta dan khusus terhadap gejala-gejala alam,
tumbuh-tumbuhan binatang, tubuh manusia dan
benda-benda lainnya.
2. Kepercayaan kepada kekuatan sakti yang meliputi
seluruh alam semesta dan khusus terhadap
dalam peristiwa-peristiwa luar biasa dan suara2 luar
biasa.
Con’t
3. Anggapan bahwa kekuatan sakti yang pasif itu
dipergunakan sebagai “Magische Kracht “ dalam berbagai
perbuatan Ilmu Ghaib untuk mencapai kemauan manusia
untuk menolak bahaya ghaib.
4.Anggapan bahwa kelebihan kekuatan sakti dalam
alam menyebabkan kekuatan dapat dihindari atau
dihindarkan dengan berbagai macam pantangan.
Con’t
Ad. 2. Sifat Komun (Commun) (Kemasyarakatan):
Adalah Suatu corak yang khas dari masyarakat kita yang
masih hidup sangat terpencil atau dalam hidup
sehari-harinya masih sangat tergantung kepada tanah atau
alam pada umumnya.
Dalam masyarakat selalu terdapat sifat lebih
mementingkan keseluruhan, lebih mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan individu.
Masyarakat desa atau Dusun senantiasa memegang
peranan yg menentukan yg pertimbangan dan putusannya
tidak boleh dan tidak dapat disia-siakan
Con’t
Keputusan Desa adalah berat, berlaku terus dan dlam
keadaan apapun juga harus dipatuhi dengan hormat dan
khimat.
Prof, Dr.Achmad Sanusi,S.H.M.p.a (1991:126)
Dalam Sifat commun :
Setiap orang merasa dirinya benar-benar selaku anggota
masyarakat bukan sebagai olnum yang berdiri sendiri
terlepas dari imbangan-imbangan sesamanya, ia menerima
hak serta menangung kewajiban sesuai dengan
kedudukannya.
Con’t
Kepentingan Pribadi seseorang selalu diimbangi 0leh
kepentingan umum. Demikianlah samapula halnya dengan
hak-hak pribadi seorang selalu diimbangi oleh
kepentingan umum. Hak-hak subjektif dijalankan dengan
memperhatikan fungsi sosialnya.
Ia terikat pada sesamanya, kepada kepala Adatnya dan
kepada masyarakatnya. Lahirlah keinsyafan akan kaharusan
tolong menolong, gontong royong, sambat sinambat dalam
mengerjakan sesuatu kepentingan dalam masyarakat.
Con’t
Cara bertindak bertindak dalam hubungan- hubungan
social atau pun hukum selalu disertai asas-asas
Pemusyawaratan , kerukunan, perdamaian keputusan dan
keadilan.
Con’t
Ad.3. Sifat Kontant.
Sifat kontan atau tunai ini mengandung arti bahwa
dengan suatu perbuatan nyata atau suatu perbuatan simbolis
atau suatu pengucapan, Tindakan hukum yang dimaksud
telah selesai Ketika itu juga dengan serentak bersamaan
waktunya tatkala berbuat atau mengucapkan yang
diharuskan oleh adat.
Contoh :
Jual beli lepas, perkawinan jujur, melepaskan hak atas
tanah, adopsi dan sebagainya.
Con’t
ad.4. Sifat Konkrit (Visual).
Didalam arti berpikir yang tertentu senantiasa dicoba
dan diusahakan supaya hal-hal yang dimaksudkan,
diinginkan, dikehendaki atau akan dikerjakan,
ditransformasikan atau diberi ujud suatu benda, beri
tanda yang kelihatan baik langsung maupun hanya
menyerupai objek yang dikehendaki.
Contoh :
Panjer di dalam jual beli, atau dalam hal memindahkan
hak atas tanah, paningset(panyangcang) dalam
pertunangan, membalas dendam terhadap yang membuat
patung, boneka atau barang lain lalu barang itu
dimusnakan, dibakar dan dipancung.
Con’t
9. SISTEM HUKUM ADAT.
Suatu system adalah
Merupakan susunan yang teratur dari berbagai unsur,
dimana unsur yang satu dengan unsur yang lain secara
fungsional saling bertautan sehingga memberikan suatu
kesatuan pengertian.
Prof. Dr. Soepomo,S.H Sisten Hukum Adat adalah :
Peraturan-peraturannya merupakan suatu kebulatan
berdasarkan atas kesatuan alam pikiran, begitupun
Hukum adat.
Con’t
Sistem Hukum Adat :
Bersendi atas dasar-dasar alam pikiran Bangsa Indonesia
yang tidak sama dengan alam yang menguasai system
hukum barat. Untuk dapat sadar akan system Hukum adat
orang harus menyelami dasar-dasar alam pikiran yang hidup
di dalam masyarakat Indonesia. Sebagaimana yang telah
dipaparkan diatas, maka apabila dibandingkan dengan
Hukum Barat (Eropa) sistematik Hukum Adat sangatlah
sederhana bahkan tidak sistimatis
Misal : Kitab Hukum Adat orang Lampung “ Kuntjara Raja
Niti ( tidak sistematis karena tidak dikelompokam
kaidah-kaidah hukum yang sama uraian pasalnya
melompat-lompat.

Anda mungkin juga menyukai