Anda di halaman 1dari 20

RINGKASAN MATERI MATA KULIAH

HUKUM DAN KEBUDAYAAN.

Oleh
Marta Dwi Atmiprihartini
22 Khusus A/2204742010009.
1. Pertemuan Pertama/kedua
A hari/tanggal : 4-Juli-2023
B Materi : Konsep Manusia

Konsep Manusia

Manusia adalah suatu dari sekian banyaknya ciptaan tuhan yg diberikan banyak kelebihan
dari mahluk hidup lain, Manusia sendiri terdiri dari satu kesatuan yang memiliki
karakteristik, berakal dan memiliki sifat-sifat yang unik lalu mengapa disebut unik? karena
manusia sendiri memiliki berbagai macam perbedaan dengan setiap manusia lain,
mempunyai cara yang berbeda dalam Upaya memenuhi kebutuhannya. Manusia sendiri
memiliki akal dan pikiran yang membedakan manusia dengan mahluk hidup , Namun
demikian sebagai mahluk hidup biologis manusia merupakan individu yang mempunyai
potensi-potensi diri yang harus dikembangkan. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu hidup
berkelompok atau senantiasa selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Sejak lahir
sampai pada akhir hidupnya, manusia hidup diantara kelompok-kelompok sosial atau
kelompok masyarakat.

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

Kebutuhan dasar yang dibutuhi oleh manusia menurut Abraham maslow ialah

1. Kebutuhan fisiologis
Udara segar (O2), air (H2O) dan elektrolit, makanan, pengeluaran zat sisa, tidur,
istirahat, latihan, kebersihan dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman
Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan, infeksi,
alergi, terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum.
3. Kebutuhan akan cinta, dicintai dan mencintai
Mendambakan kasih saying, ingin dicintai individu/kelompok dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dihargai dalam pekerjaan, profesi, kecakapan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepuasan bekerja sesuai dengan potensi dan dilaksanakan dengan senang hati serta
jika berhasil mendapat pengakuan orang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar.

1. Umur dan tingkat perkembangan


2. Sex
3. Status kesehatan
4. Social budaya
5. Status ekonomi
6. spiritual
7. Emosi

Konsep manusia sebagai sebuah system terbuka

Manusia merupakan system terbuka, dimana manusia adalah mahluk yang dinamis, belajar
mengembangkan diri, selalu berinteraksi dengan alam dan lingkungannya, serta saling
mempengaruhi satu sehingga mengalami perkembangan bio psiko sosio dan spiritual.

Konsep manusia sebagai sytem tertutup

Konsep manusia sebagai system tertutup kurang dapat diterima/kurang memuaskan, karena
system tertutup memandang manusia adalah mahluk yang statis, tidak dapat berkembang
dalam menjalankan aktifitas kehidupannya serta dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar.
2. Pertemuan ke lima/enam
A hari/tanggal : 6-Juli-2023
B Materi : Masyarakat dan hukum.

PENGERTIAN NILAI,NORMA ATAU KAIDAH.

Nilai merupakan sikap dan perasaan perorangan dan masyarakat secara keseluruhan,tentang
baik buruk,benar salah serta suka tidak suka terhadap obyek materiil dan non materiil. Nilai
cenderung berkaitan satu dengan yang lainnya secara komunal untuk membentuk polapola
dan sistems nilai dalam masyarakat. Apabila tidak terdapat keharmonisan yang integral dalam
masyarakat maka akan terjadi problem sosial.

Norma merupakan aturan dengan sanksi yang dimana dimaksud untuk mendorong
masyarakat utnuk mencapai keadaan yang dianggap lebih baik dalam masyarakat.

Contoh nilai dalam masyarakat Hindu di Bali:

1. kepala lebih bernilai dari kaki.

2. tempat suci di bali dibangun di utara atau di timur.

3. Laut dan danau merupakan tempat yang suci.

Kaedah berasal dari Bahasa Arab dan digambarkan sebagai aturan dan tingkah laku yang
seharusnya atau tidak seharusnya.

JENIS KAEDAH/NORMA

1. Kaedah agama/norma agama : bersumber dari ajaran agama yang menentukan


perbuatan baik dan buruk berdasarkan ajaran agama dan sanksinya berasal dari Tuhan
YME.

2. Kaedah etika/Norma kesusilaan : bersumber dari hati Nurani yang menentukan


perbuatan baik dan buruknya dan sanksinya adalah sanksi moral.
3. Kaedah kesopanan/norma kesopanan : bersumber dari lingkungan sosial dand memiliki
sanksi sosial yang kuat.

4. Kaedah Hukum/Norma Hukum :bersumber dari pihak yang berwenang yang dimana
memiliki sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku di negara Indonesia.

TIPE-TIPE NILAI.

1. Nilai utama atau dominan

Yaitu susunan inti sistem nilai yang mengekspresikan pandangan umum suatu masyarakat
terhadap alam,agama,keluarga dll. (utara/timur lebih bernilai dibandingkan barat/selatan)

2. Nilai Antara

Yaitu nilai ini ditarik dari nilai utama yang lebih mudah dipahami dan dimengerti.
(membangun tempat suci di sebelah timur dan utara)

3. Nilai Khusus

Yaitu nilai yang sangat terbatas jumlahnya hanya untuk orang atau kelompok tertentu.
(bantal kepala tidak boleh diinjak oleh kaki karena kepala dinilai lebih tinggi daripada kaki
dan kaki merupakan hal yang biasa dipakai untuk bejalan di tempat yang disebut terkena
kotoran).

FUSNGI NILAI.

1. Penentu terakhir bagi manusia alam menentukan peranan sosialnya yang dimana hal
ini berarti menentukan cara berfikir dan bertindak yang baik dalam masyarakat tertentu.

2. Alat pengawas bagin Tindakan manusia yang dimana nilai dapat menimbulkan asa
berslah bagi pelanggarnya.

3. Alat pemersatu atau solidaritas di kalangan masyarakat.


Dalam interaksi sosial yang berlangsung dalam masyarakat,selalu terjadi 4 kemungkinan
yang merupakan bentuk interaksi sosial itu sendiri yaitu Kerjasama,kompetisi,konflik dan
akomodasi.

Kerjasama yaitu hubungan yang terjalin dari seorang individu dengan individu yang lainnya
sehingga terjalinlah sesuatu yang berlangsung secara harmonis dan tidak menimbulkan
ketegangan yang berarti.

Kompetisi yaitu persainganyang dimana terdapat unsur dalam pergaulan hidup antara
kekuatan yang satu dengan kekuatan yang lain dan sudah ada keinginan untuk unggul.

Konflik yaitu pertikaian yang terjadi akibat adanya pertentangan secara kekuatan sosial
tertentu dengan yang lainnya hingga menimbulkan ketegangan sosial.

Akomodasi yaitu terjadinya penyelesaian Kembali sehingga keadaan tegang akan menjadi
reda dan masyarakat tertib Kembali.

PENGERTIAN HUKUM

Menurut Emmanuel Kant,hukum adalah keseluruhan kondisi-kondisi dimana terjadi


kombinasi antara keinginan-keinginan pribadi seseorang dengan keinginan pribadi orang lain
sesuai dengan hukum tentang kemerdekaan.
FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM

Hukum berfungsi untuk membatasi kepentingan dari setiap pendukung hukum(subyek


hukum) menjamin kepentingan dan hak-hak mereka masing-masing dan menciptakan
pertalian-pertalian guna mempererat hubungan antar manusia dan menentukan arah
bagi adanya Kerjasama.

Tujuan hukum ialah tercapainya sebuah kedamaian,kesejahteraan untuk mencapai


kebahagiaan Bersama dengan dilengkapi bentuk-bentuk sanksi yang bersifat tegas dan nyata.

Mengutip pendapat L.Pospisil 1956 dalam disertasinya yang berjudul The Kapauku Papuans
and their Law,Koentjaningrat 1984 mengemukakan bahwa hukum adalah suatu aktivitas di
dalam rangka suatu kebudayaan yang mempunyai fungsi pengawasan sosial

Untuk membedakan suatu aktivitas itu dan aktivitas kebudayaan lain yang mempunyai fungsi
serupa dalam suatu masyarakat maka seorang peneliti harus menvari akan adanya 4 ciri
hukum yaitu.

1. Atribut otoritas yang menentukan bahwa aktivitas kebudayaan yang disebut hukum itu
adalah keputusan melalui suatu mekanisme yang diberi kuasa dan pengaruh dalam
masyarakat.

2. Attribute of intentiom of universal application. Yaitu atribut ini menentukan keputusan


dari pihak yang berkuasa yang dimana keputusannya memiliki pengaruh dan berlaku
jangka Panjang dan berlaku bagi peristiwa yang serupa di masa mendatang.

3. Attribute of obligation yang dimana keputusan-keputusan dari pemegang kuasa itu harus
mengandung perumusan dari kewajiban kedua belah pihak dan juga hak dari kedua belah
pihak.

4. Attribute of sanction yaitu keputusan dari pihak berkuasa harus dikuatkan dengan sanksi
dalam artian seluas-luasnya.
3. Pertemuan ke Sembilan/sepuluh
A hari/tanggal : 11-Juli-2023
B Materi : Tujuan Hukum.

TUJUAN HUKUM.

Tujuan utamanya adalah untuk mengatur tingkah laku manusia dalam menjaga ketertiban,
keadilan, serta mengantisipasi kekacauan di lingkungan. Ketika melakukan suatu kesalahan
atau pelanggaran, hukum dapat bertindak sesuai dengan wewenangnya karena itu adalah
tujuan hukum.

APA ITU HUKUM ?

Indonesia adalah negara hukum sesuai dengan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang dapat
mengarahkan setiap warga negara untuk mematuhi aturan di Indonesia. Jika dilihat dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum merupakan adat atau peraturan yang sifatnya
mengikat dan dikukuhkan oleh pemerintah, serta penguasa. Peraturan maupun undang-
undang digunakan untuk mengatur pergaulan masyarakat. Jika peraturan atau hukum tidak
dapat dipatuhi, konsekuensinya adalah terkena sanksi berupa denda, bisa juga penjara.

Pengertian Hukum Secara Etimologi

Definisi hukum secara umum melalui asal-usul penyebutannya. Karena di setiap negara
punya penyebutan berbeda-beda, orang-orang bisa mendefinisikan hukum sendiri sesuai
dengan pendapatnya .

1. Black’s Law Dictionary Hukum dalam artian keseluruhan atau umum bertindak
sebagai penguasa yang sifatnya mengendalikan dan mengikat secara sah. Hukum
adalah sesuatu yang harus ditaati oleh seluruh warga negara karena terancam
konsekuensi dan sanksi jika tidak menurutinya.
2. Webster’s Compact English Dictionary Hukum merupakan segala pengaturan untuk
mengatur tingkah laku dalam suatu komunitas yang terorganisasi sebagai yang
ditegakkan oleh pihak berwenang.
3. World Book Encyclopedia Hukum merupakan seperangkat aturan yang dilaksanakan
dengan polisi, pemerintah, pengadilan, dan para pejabat tinggi lainnya.
Namun, tidak hanya menurut law, sebutan hukum dalam bahasa Inggris karena
sebutannya dalam bahasa Belanda atau Recht berarti tuntutan, pemerintahan, serta
bimbingan. Orang yang memiliki pekerjaan atau kuasa untuk mengatur pemerintahan
memberikan peran penting jika dilihat dari definisi ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
definisi hukum secara etimologi berhubungan dengan keadilan, ketaatan atau orde
yang dapat menimbulkan perdamaian, peraturan yang berisi norma, serta
kewibawaan.

Definisi Hukum Menurut Para Ahli

Para ahli juga mengungkapkan pendapatnya atau definisi yang tepat untuk menggambarkan
hukum. Pendapatnya sebagai berikut.

1. Menurut Aristoteles, hukum menjadi kumpulan aturan yang dapat mengingkat


atau berlaku di lingkungan masyarakat. Namun, tidak hanya itu saja karena
hukum dapat berlaku untuk hakim itu sendiri atau seseorang yang dapat mengurus
berbagai keperluan yang memiliki kaitan terhadap hukum.
Dengan kata lain, hukum ada bukan hanya untuk masyarakat saja, melainkan patut
untuk ditaati oleh para pejabat atau petinggi negara. Hukum berlaku untuk seluruh
rakyat Indonesia, setara untuk siapa saja.
2. Menurut sambidjo, hukum memiliki sifat mengikat, memaksa, berisi suatu
perintah atau larangan, serta izin untuk berbuat sesuatu. Peraturan ini dibuat untuk
mengkoordinasi tata tertib yang berlaku di kalangan masyarakat.
3. Menurut Satjipto Rahardjo, Hukum adalah karya manusia yang berupa norma-
norma berisi tentang petunjuk-petunjuk untuk melakukan suatu aktivitas, sehingga
menjadi lebih benar dan sesuai.
4. Menurut Montesquieu, Hukum menjadi gejala sosial atau perbedaan hukum yang
disebabkan oleh perbedaan etnis, sejarah, politik, dan faktor-faktor lainnya dari
masyarakat. Karena itulah, hukum sebuah negara kerap kali dibandingkan dengan
hukum negara lainnya.
5. Menurut JCT Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto, Hukum merupakan
peraturan yang dibuat oleh badan-badan resmi dan instansi tertentu yang memiliki
sifat memaksa. Peraturan dapat mempengaruhi perilaku manusia.
6. Menurut Abdul Manan, hukum merupakan serangkaian aturan yang dapat
mempengaruhi tingkah laku dan perbuatan tertentu dari manusia dalam hidup
bermasyarakat. Hukum memiliki ciri khas yang tetap dan tidak berubah-ubah,
yaitu menjadi organ dari seragam peraturan-peraturan abstrak.
Hukum juga bertindak untuk mengatur serangkaian kepentingan manusia dalam
bertindak, sehingga siapapun yang melanggar atau bersalah akan mendapatkan
sanksi.
7. Menurut Achmad Ali berpendapat bahwa seperangkat asas-asas hukum dan
aturannya, serta norma dapat berperan untuk membantu penetapan perbuatan yang
tidak boleh dilakukan hingga benar. Hukum bisa saja tidak diakui oleh sebuah
negara dan dalam realitasnya memiliki faktor eksternal yang meliputi budaya,
sosial, politik, dan ekonomi dengan faktor internal berupa psikologis.

Ciri – Ciri Hukum

Guna membedakan yang mana aturan dan hukum, harus diketahui ciri-cirinya terlebih
dahulu. Fungsinya adalah untuk memahami dan menghargai keberadaan hukum untuk
mensejahterakan masyarakat.

1. Hukum meliputi berbagai aturan yang dapat menentukan tingkah laku masyarakat
dan menjaga hubungan antara yang satu dengan yang lain. Peraturan-peraturan
hidup kemasyarakatan tersebut juga disebut sebagai hukum di negara.
2. Tujuan dari adanya peraturan ini adalah untuk mewujudkan tata tertib di
masyarakat.
3. Ciri-ciri hukum yang paling utama adalah memiliki larangan atau perintah yang
harus ditaati oleh orang-orang.

Ciri-Ciri Hukum Secara Resmi Adalah Sebagai Berikut.

1. Berisi peraturan yang dapat mengatur tingkah laku masyarakat dalam bergaul atau
berinteraksi dengan sesamanya.
2. Peraturan dibuat oleh badan resmi atau pihak yang memang diminta untuk
membuat hukum.
3. Peraturan tersebut bersifat memaksa dan mengharuskan masyarakat untuk
mengikutinya.
4. Sanksi untuk orang yang melanggarnya bersifat tetap dan tegas.
5. Perintah-perintah yang ada haruslah dipatuhi oleh setiap orang di suatu negara.

Unsur-Unsur Hukum

 Hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku masyarakat dalam kehidupan yang
dilaksanakan pada lingkungannya.
 Hukum tidak boleh dibuat oleh rakyat biasa, tanpa tujuan atau persetujuan tertentu.
 Peraturan yang sudah dibuat bukan untuk dilanggar, melainkan dipatuhi oleh
masyarakat luas. Itulah mengapa penegakannya bersifat memaksa dan benar-benar
harus dihormati.

Jenis-Jenis Hukum

Ada beragam jenis hukum yang bisa kamu kenali, tetapi pembagiannya dilakukan
berdasarkan beberapa dasar pembagi. Meski masih terbilang umum, kita bisa memulai
pembagian hukum dengan hukum privat dan hukum publik.

1. HUKUM PUBLIK
Hukum publik menjadi peraturan hukum yang berperan untuk mengatur hubungan
antara warga negara dan negara yang memiliki kepentingan umum. Hukum pidana
merujuk pada hukum yang mengatur hubungan masyarakat dengan individu mengenai
kejahatan atau pelanggaran. Kepentingan yang berkaitan dengan pelanggaran tersebut
masih bersifat umum.

Contoh dari pelanggaran hukum publik adalah pembunuhan, pencurian, pemalsuan,


korupsi, pencurian, dan tindakan yang diatur oleh hukum pidana. Namun, tidak hanya
hukum pidana saja yang menjadi bagiannya karena terdapat hukum administrasi dan
tata negara.
2. HUKUM PRIVAT
Hukum Privat, pastinya bersifat pribadi dan tidak banyak diketahui atau digunakan
oleh orang-orang. Memang tidak salah karena hukum yang satu ini mengatur
hubungan antar manusia, satu individu dengan individu lainnya untuk kepentingan
perorangan.
Jenis-jenisnya adalah hukum perdata, hukum dagang, dan juga hukum sipil. Hukum
perdata merupakan peraturan yang memiliki rangkaian yang dapat mengatur satu hal
dengan hal lainnya. Dari hukum perdata, asas pokok terhadap otonomi warga
merupakan milik sendiri. Jadi, setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam
mempertahankan pendapat mereka atau kehendak sendiri, tetapi tetap mengikuti
aturan dari pemerintah.

Contoh kasus atau perihal yang ditangani oleh hukum perdata adalah perceraian,
pencemaran nama baik, alih warisan, dan lain- lain.

Dasar Pembagian Jenis Hukum


Selain hukum publik dan hukum privat Dasar,pembagian ini bisa berupa tempat
berlaku atau sumbernya.

Jenis Hukum Menurut Sumber

Jenis hukum juga bisa dikategorikan atau dibagi sesuai dengan sumber, serta asal hukum
yang diciptakan. Undang-undang dibuat oleh perangkat negara yang memiliki wewenang
untuk dasar tertentu dengan sifat mengingat atau memaksa.

Kebiasaan (custom). Kamu yang biasanya selalu bermain gadget di rumah atau makan
malam bersama keluarga dapat menyebutnya sebagai kebiasaan. Mengenai kebiasaan, tidak
hanya berhenti pada tingkat laku atau kegiatan sehari-hari saja yang dianggap biasa. Hal
tersebut dapat menjadi membentuk hukum yang berlaku.
Yurisprudensi merupakan sumber hukum yang berasal dari pengadilan, sesuai
dengan nama atau penyebutannya. Putusan hakim terdahulu sudah dianggap tepat
untuk diikuti oleh pengadilan dan setelahnya.

Traktat dapat berarti perjanjian yang dibuat oleh sebuah negara atau negara
dengan pengesahan. Sifat dari perjanjian ini adalah mengikat negara yang
bersangkutan, bahkan seluruh warga negaranya.

Doktrin pastinya sudah tidak asing lagi jika kita membahas terkait hukum. Jenis
hukum yang satu ini berasal dari anggapan maupun pendapat para ahli, sehingga
pengaruhnya sangat besar untuk perkembangan hukum.

Jenis Hukum Menurut Bentuknya

Hukum tertulis merupakan hukum yang harus dituliskan dan tercantum dalam undang-
undang. Misalnya, Peraturan Pemerintah, Undang-Undang, KUHP, dan masih banyak lagi
contoh lainnya.

Hukum tidak tertulis sama dengan kebiasaan yang sudah dibicarakan, di mana kebiasaan
masyarakat juga dijalankan menurut hukum. Meski tidak terlihat atau tidak dapat dibaca,
hukum ini juga bersifat memaksa dan mengikat.

Jenis Hukum dan Tempat Berlakunya

Hukum nasional merupakan peraturan yang berlaku dalam suatu negara layaknya Undang-
Undang Dasar 1945. Hukum internasional merupakan peraturan yang bersifat global dan
mengatur hubungan internasional secara luas. Misalnya, konvensi hukum laut oleh PBB yang
telah dicetuskan pada tahun 1982. Konversi ini bermanfaat untuk mengatur penggunaan laut
bagi sejumlah negara-negara global.
JENIS HUKUM MENURUT WAKTU BERLAKUNYA

Ada tiga jenis hukum yang terbagi berdasarkan waktu berlakunya, yakni ius constitutum
(hukum positif), Ius Constituendum, dan Ius Naturale (hukum asasi). Jenis kedua adalah
peraturan yang diharapkan dapat terus berlaku, hingga ke masa yang akan datang. Jenis
naturale adalah jenis hukum yang abadi dan dapat berlaku selama-lamanya untuk siapapun,
serta di mana saja.

Jenis Hukum Menurut Sifatnya

Jenis hukum dari sifatnya terbagi atas hukum yang memaksa dan mengatur. Hukum yang
memaksa artinya akan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang berani melanggar.
Hukum yang mengatur sifatnya tidak sebatas mengatur dan tetap memiliki sanksi tegas,
seperti hukum perdata.

Jenis Hukum dari Wujudnya

Wujud untuk hukum terbagi menjadi subjektif dan objektif. Hukum objektif adalah hukum
pidana yang dapat berlaku untuk semua masyarakat, sementara hukum subjektif timbul
karena reaksi dari hukum objektif dan orang-orang tertentu.

Tujuan dan Fungsi Hukum

Terkait dengan hal tersebut, beberapa ahli negara juga menyampaikannya dalam beberapa list
berikut.

1. Gustav Radbruch
Gustav menyebut bahwa tujuan hukum adalah untuk memenuhi keadilan, manfaat,
dan kepastian dalam hidup bermasyarakat.
2. Sunaryati Hartono
Sunaryati menuliskan bahwa hukum menjadi alat, sarana, serta langkah yang
diambil pemerintah untuk mewujudkan pembangunan nasional. Menurutnya, setiap
negara pasti memiliki cita-cita atau impian yang harus dicapai. Hukum dianggap
sebagai alat atau penindak berlakunya hukum yang ada di masyarakat.
3. Teguh Prasetyo
Teguh menyajikan fungsi atau tujuan hukum dalam tiga penjabaran, yakni to
provide subsistence (fungsi memberi penghidupan), to provide security
(memberikan perlindungan), to attain equity (guna mencapai kebersamaan), serta
to provide abundance (memberikan kelimpahan).
4. Mochtar Kusumaatmadja
Tujuan hukum menurut Mochtar adalah untuk memelihara keteraturan
(kepastian), serta ketertiban. Menurutnya, manusia tidak akan hidup dengan baik
atau teratur jika tidak dibimbing secara langsung oleh hukum. Dalam kehidupan
yang tidak teratur, manusia tidak dapat mencapai keinginan atau mengembangkan
bakatnya.

Melihat dari pendapat-pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa tujuan hukum adalah
sebagai berikut.

∙ Menciptakan kesejahteraan maupun kenyamanan dalam kehidupan.

∙ Menjaga supaya tidak terjadi aksi-aksi tidak terpuji di tengah masyarakat.

∙ Menjadi pedoman yang baik untuk perilaku masyarakat.

∙ Melindungi HAM (Hak Asasi Manusia) dari setiap individu untuk mewujudkan sila
Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
4. Pertemuan ke tiga belas/empat belas
A hari/tanggal :13 -Juli-2023
B Materi : Wujud kebudayaan.

ARTI DAN FUNGSI KEBUDAYAAN

Antara manusia, masyarakat, dan kebudayaan memperlihatkan suatu hubungan koneksitas,


dimana dari hubungan itu dapat disimpulkan masyarakat (manusia) yang melahirkan kebudayaan dan
di masyarakatlah kebudayaan itu hidup, tumbuh, dan berkembang yang diperlukan oleh masyarakat
(manusia) untuk meningkatkan mutu hidup dan kehidupannya. Sebagaimana halnya dengan hukum,
kalau orang menanyakan apa kebudayaan itu, maka jawaban atas pertanyaan itu mengarah pada
definisi tentang kebudayaan. Kebudayaan adalah suatu komponen penting dalam kehidupan
masyarakat, khususnya struktur sosial. Kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu cara hidup atau
dalam bahasa Inggrisnya disebut ways of life. Beberapa pengertian Kebudayaan menurut para ahli
Koentjaraningrat (1981), kata “kebudayaan” dari bahasa Sansekerta Buddhayah, ialah bentuk jamak
dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Selo Sumardjan dan Soleman Soemardi merumuskan
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Kebudayaan yang di dalamnya terkandung segenap norma-norma sosial, yaitu ketentuan-


ketentuan masyarakat yang mengandung sanksi atau hukuman-hukuman yang dijatuhkan apabila ada
pelanggaran. Norma-norma itu mengandung kebiasaan-kebiasaan hidup, adat-istiadat kebiasaan
(folkways). Folkways sendiri berisi tradisi hidup bersama yang biasanya dipakai secara turun-temurun.
Adat-istiadat yang berisi hukuman adat yang relatif lebih berat lagi disebut mores, yang dalam
pengertian kita sehari-hari diwajibkan untuk dianut dan diharamkan jika dilanggar. Sedangkan apabila
kebiasaan seseorang dilakukan juga oleh orang lain sehingga kemudian menimbulkan norma yang
dijadikan patokan bertindak oleh orang banyak sebagai adat-istiadat, maka disebut custom. Dapat
dijelaskan bahwa kebudayaan berfungsi mengatur agar manusia dapat memahami bagaimana
seharusnya manusia bertingkah laku, berbuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam
masyarakaat.
WUJUD DAN UNSUR KEBUDAYAN

A. Wujud Kebudayaan

Wujud Kebudayaan menurut Koentjaraningrat, beliau mengemukakan bahwa :

1. sebagai kompleks ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya

2. sebagai kompleks aktifitas kelakuan berpola dari manusia dalam Masyarakat

3. sebagai benda-benda hasil karya manusia

Ketiga wujud kebudayaan tersebut dalam kenyataan kehidupan sehari-hari tidak dapat
dipisahkan dan dapat saling mempengaruhi. Hal ini dapat menggunakan dua pendekatan :
Pendekatan dengan model idealisme/ideasional/kognisi dan pendekatan materialisme. Model
ideasional/kognisi, mempunyai arti lapisan atas (sistem budaya/ideologi) mempengaruhi lapisan
tengah dan lapisan bawah. Sedangkan pendekatan dengan model materialisme budaya
mengandung arti bawa basis/lapisan bawah (benda budaya/artefak) mempengaruhi bangunan
basis atas (sistem budaya/ideologi). Walaupun ketiga wujud kebudayaan tersebut dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, tetapi untuk
kepentingan analisis, dipandang perlu diadakan pemisahan secara tajam.

B. Unsur Kebudayaan
Dalam menganalisa isi dari kebudayaan manusia pada umumnya ataupun isi dari
suatu kebudayaan tertentu, sebaiknya kita mempergunakan konsep “unsur-unsur kebudayaan
universal” (cultural universal), yaitu unsur-unsur yang ada dalam semua kebudayaan di
seluruh dunia, baik pada masyarakat yang kecil, bersahaja, dan terisolasi, maupun yang besar
dan kompleks. Konsep unsur kebudayaan universal mula-mula dikemukakan oleh ahli
antropologi bernama B. Malinowski, kemudian oleh G.P. Murdock, dan C. Kluckhohn.
Dengan mengambil contoh konsepsi B. Malinowski, dengan beberapa perubahan, dalam
semua kebudayaan di dunia ada 7 unsur universal, , yaitu :
1. Bahasa;
2. Sistem teknologi;
3. Sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi;
4. Organisasi sosial;
5. Sistem pengetahuan;
6. Relegi;
7. Kesenian.
Menurut Koentjaraningrat (1981) unsur-unsur kebudayaan universal ini merupakan unsur
yang pasti bisa ditemukan di semua kebudayaan manusia di dunia. Koentaraningrat
mengemukakan susunan dari unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dengan apa yang
dikemukakan oleh Malinowski, sebagai berikut :

1. Sistem relegi dan upacara keagamaan;

2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan;

3. Sistem pengetahuan;

4. Bahasa;

5. Kesenian;

6. Sistem mata pencaharian hidup;

7. Sistem teknologi dan peralatan.

SISTEM NILAI BUDAYA

Dalam setiap kebudayaan terkandung nilai-nilai dan norma sosial yang merupakan faktor
pendorong bagi manusia untuk bertingkah laku dan mencapai kepuasan tertentu dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai merupakan ukuran sikap dan perasaan seseorang atau kelompok yang
berhubungan keadaan baik-buruk, benar-salah atau suka-tidak suka terhadap suatu obyek baik
material maupun non material. Norma lebih banyak penekanannya sebagai peraturanperaturan
yang selalu disertai oleh sanksi-sanksi yang merupakan faktor pendorong bagi individu atau
kelompok masyarakat untuk mencapai ukuran nilai sosial tertentu yang dianggap terbaik untuk
dilakukan.

Norma-norma tersebut biasanya oleh masyarakat dinyatakan dalam bentuk-bentuk


kebiasaan, tata kelakuan, dan adat-istiadat atau hukum adat. Pada awalnya norma
terbentuk tidak sengaja, akan tetapi dalam proses sosial yang relatif lama, tumbuhlah
berbagai aturan yang kemudian diakui bersama secara sadar, kekuatan daya ikat suatu
norma tidak sama satu dengan lainnya ada yang lemah ada yang kuat sampai masyarakat
tidak berani melanggarnya. Norma dimaksudkan agar dalam suatu masyarakat terjadi
hubungan- hubungan yang lebih teratur antar manusia sebagaimana yang diharapkan
bersama.

Untuk dapat membedakan kekuatan norma-norma tersebut, maka secara sosiologis


dikenal ada empat (4) bagian norma-norma sosial, yaitu: Cara berbuat usage, mempunyai
kekuatan sangat lemah dibandingkan norma yang lainnya. Kebiasaan atau perbuatan yang
berulang-ulang folkways. Mempunyai daya pengikat yang lebih kuat dibanding usage.
Tata kelakuan mores, adalah kebiasaan yang diakui oleh masyarakat sebagai norma
pengatur dalam setiap berperilaku. Tata kelakuan lebih menunjukkan fungsi sebagai
pengawas kelakuan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan ini
mempunyai kekuatan pemaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu jika terjadi
pelanggaran dapat dikenakan sanksi berupa pemaksaan terhadap pelanggarnya untuk
kembali menyesuaikan diri dengan tata kelakuan umum sebagaimana telah digariskan.
Adat-istiadat custom, adalah tata kelakuan yang berupa aturan-aturan yang mempunyai
sanksi yang lebih keras.

Secara difinitif Theodorson dalam Usman Pelly Asih Menanti, 1997 mengemukakan
bahwa nilai merupakan suatu yang abstrak yang dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip
umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Klukhohn mendifinisikan nilai budaya
sebagai konsepsi umum yang terorganisir, mempengaruhi tingkah laku yang berhubungan
dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan manusia dengan sesamanya, dan
tentang hal-hal yang diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan antara orang
dengan lingkungan dan sesama manusia dalam Usman Pelly Asih Menanti, 1997.

ASPEK - ASPEK KEBUDAYAAN DALAM HIDUP


BERMASYARAKAT

Kalau hanya seorang yang memikirkan atau melakukan hal tertentu, maka hal ini
adalah kebiasaan pribadi, bukan suatu pola kebudayaan. Dalam tiap-tiap masyarakat
dikembangkan serentetan polapola budaya ideal dan pola-pola budaya itu cenderung
diperkuat dengan adanya pembatasan-pembatasan kebudayaan.

Pola-pola budaya yang ideal itu memuat seperti hal-hal yang oleh sebagian besar dari suatu
masyarakat diakui sebagai kewajiban yang harus dilakukannya dalam keadaan-keadaan
tertentu. Misalnya ada kepercayan, bahwa sesudah mati orang dapat dilahirkan kembali
sesuai dengan perbuatannya pada waktu hidup pertama.

Kepercayaan merupakan anggapan tentang suatu keadaan. Dari kepercayaan ini kemudian
timbul norma-norma mengenai perbuatan, misalnya orang harus berbuat baik. Dari
kepercayaan ini kemudian timbul norma-norma mengenai perbuatan, misalnya orang harus
berbuat baik. Dengan demikian, setiap hal yang pernah dikerjakan atau ditangani oleh
manusia adalah kebudayaan.

Kebudayaan terdiri atas anggapan-anggapan dan norma-norma yang menjadikan orang dapat
bertahan hidup di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang ditemui ada dua: nilai dasar, yang
hubungannya erat dengan bakat, yang kedua adalah nilai sosial yang datangnya dari
pergaulan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai