Anda di halaman 1dari 1

1.

Eksekusi pembayaran sejumlah uang

Eksekusi yang mengharuskan kepada pihak yang kalah untuk melakukan pembayaran sejumlah
uang.

(Pasal 196 HIR/208 R.Bg)

2.

Sita jaminan atau sita revindicatoir yang telah dinyatakan sah dan berharga dalam putusan yang
berkekuatan hukum tetap, maka sita tersebut menjadi sita eksekusi. Dalam melakukan eksekusi
dilarang menyita hewan atau perkakas yang benar-benar dibutuhkan oleh tersita untuk mencari
nafkah (Pasal 197 ayat (8) HIR/211 RBg).

Sita eksekusi yaitu sita yang ditetapkan dan dilaksanakan setelah suatu perkara mempunyai
putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

3. Perlawanan ini pada azasnya tidak menangguhkan eksekusi (Pasal 207 ayat (3) HIR dan 227 RBg),
kecuali apabila segera nampak bahwa perlawanan tersebut benar dan beralasan, maka eksekusi
ditangguhkan, setidak-tidaknya sampai dijatuhkan putusan oleh Pengadilan Agama.

4. Adanya prosedur mengajukan perlawanan dalam perkara perdata


1. Diajukan secara tertulis atau lisan
2. Ditujukan ke pengadilan Negeri bersangkutan
3. Perlawanan diajukan dalam tenggang waktu 8 hari sesudah diberitahukan penyitaan
4. Perlawanan akan di periksa oleh Pengadilan Negeri terkait
5. Bila perlawanan diterima dan beralasan oleh pengadilan sehingga tidak jadi dilakukan,
segala biaya kerugian dan Bunga yang timbul akan dibebankan pada pihak yang
meminta penyitaan
6. Apabila perlawanan ditolak ataupun tidak ada perlawanan, agar perlawanan sah maka
orang yang meminta penyitaan harus mengajukan tuntutan dalam waktu satu bulan
putusan perlawanan dibacakan

5. Dalam praktik, penggugat selalu mengajukan keberatan atas penyitaan yang diletakkan terhadap
harta kekayaannya dengan dalih barang yang disita adalah milik pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai