Jawaban :
1. Pengertian Sita atau beslaag ialah suatu tindakan hukum oleh hakim yang bersifat
eksepsional, atas permohonan salah satu pihak yang bersengketa, untuk mengamankan
barang-barang sengketa atau yang menjadi jaminan dari kemungkinan dipindah tangankan,
dibebani, sesuatu sebagai jaminan, dirusak atau dimusnahkan oleh pemegang atau pihak
yang menguasai barang-barang tersebut untuk menjamin agar putusan hakim nantinya dapat
dilaksanakansebagaimana mestinya.
- Tujuan dari penyitaan adalah agar tergugat tidak memindahkanatau membebankan harta
benda yang telah disita kepada pihak ketiga agar benda sitaan tersebut tetap untuk
selama proses pemeriksaan perkara berlangsung sampai perkara tersebut memperoleh
putusan yang berkekuatan hukum tetap atau sampai dengan pelaksanaan putusan
(eksekusi).
2. Ada beberapa Prinsip Pokok Penyitaan Yang Mesti Ditaati. Menurut M. Yahya Harahap
Berikut Beberapa Prinsip Pokok Penyitaan Dalam Perdata Yang Bersifat Umum:
1. Sita Berdasarkan Permohonan Menurut Pasal 226 Dan Pasal 227 Hir Atau Pasal 720 Rv
Maupun Berdasarkan Sema No.5 Tahun 1975, Pengabulan Dan Perintah Pelaksaan Sita,
Bertitik Tolak Dari Permintaan Atau Perohonan Penggugat. Perintah Penyitaan Tidak
Dibenarkan Berdasarkan Ex-Officio Hakim.
6. Larangan Menyita Milik Pihak Ketiga Proses Penyelesaian Suatu Perkara, Tidak Boleh
Menimbulkan Kerugian Kepada Pihak Ketiga Yang Tidak Ikut Menjadi Pihak Dalam
Perkara. Prinsip Kontrak Partai Party Contract Yang Digariskan Pasal 1340 Kuh Perdata
Yang Menegaskan Perjanjian Hanya Mengikat Kepada Para Pihak Yang Membuatnya,
Berlaku Juga Dalam Proses Penyelesaian Perkara. Hanya Mengikat Kepada Para Pihak
Penggugat Dan Tergugat. Tidak Boleh Merugikan Pihak Ketiga Atau Pihak Lain Yang
Tidak Terlibat Sebagai Pihak Dalam Perkara Yang Bersangkutan. Sehubungan Dengan
Itu, Pengabulan Dan Pelaksaan Sita Dalam Suatu Perkara Hanya Terbatas Terhadap
Harta Kekayaan Tergugat Dan Tidak Boleh Melampaui Terhadap Harta Kekayaan Pihak
Ketiga.Kewajiban Hakim Untuk Meneliti Apakah Harta Kekayaan Yang Diajukan
Penggugat Untuk Disita, Benar-Benar Milik Tergugat. Universitas Sumatera Utara
4. Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
Pengadilan (hal. 873 – 887),
Jenis Putusan hakim yang ditinjau dari aspek kehadiran para pihak sebagai berikut :
Putusan ini dijatuhkan jika penggugat tidak datang pada hari sidang yang ditentukan, atau
tidak menyuruh wakilnya untuk menghadiri padahal telah dipanggil dengan patut. Hakim
dapat menjatuhkan putusan menggugurkan gugatan penggugat dan penggugat dihukum
membayar biaya perkara.
Putusan verstek
Hakim menjatuhkan putusan verstek apabila pada sidang pertama pihak tergugat tidak
datang menghadiri persidangan tanpa alasan yang sah, padahal sudah dipanggil oleh juru
sita secara patut.[2] Pasal 125 Herzien Indlandsch Reglement kemudian menegaskan bahwa
putusan verstek adalah putusan bahwa gugatan diterima tanpa kehadiran tergugat.
Putusan contradictoir
Putusan kontradiktoir adalah putusan yang ditinjau dari segi kehadiran para pihak pada saat
putusan diucapkan. Terdapat dua jenis putusan contradictoir: Pada saat putusan diucapkan,
para pihak hadir; Pada saat putusan diucapkan, salah satu pihak tidak hadir.
Putusan deklarator;
Putusan konstitutif;
Putusan kondemnator.
Putusan ditinjau pada saat penjatuhannya :
Putusan sela
Putusan sela adalah yang disebut juga sebagai putusan sementara. Ada juga yang
menyebutnya dengan incidental vonnis atau putusan insidentil. Bahkan disebut juga tussen
vonnis yang diartikan putusan antara.
Putusan akhir
Putusan akhir (eind vonnis) atau dalam common law sama dengan final judgement diambil
dan dijatuhkan pada akhir atau sebagai akhir pemeriksaan perkara pokok. Putusan akhir
merupakan tindakan atau perbuatan hakim sebagai penguasa atau pelaksana kekuasaan
kehakiman untuk menyelesaikan dan mengakhiri sengketa yang terjadi di antara pihak yang
berperkara.
Putusan Deklarator
Putusan deklarator atau deklaratif (declatoir vonnis) adalah pernyataan hakim yang tertuang
dalam putusan yang dijatuhkannya. Pernyataan itu merupakan penjelasan atau penetapan
tentang sesuatu hak atau titel maupun status. Pernyataan itu dicantumkan dalam amar atau
diktum putusan.
Putusan Konstitutif
Putusan konstitutif (constitutief vonnis) adalah putusan yang memastikan suatu keadaan
hukum, baik yang bersifat meniadakan suatu keadaan hukum maupun yang menimbulkan
keadaan hukum baru.
Putusan Kondemnator
Putusan kondemnator (condemnatoir) adalah putusan yang memuat amar yang menghukum
salah satu pihak yang berperkara. Putusan yang bersifat kondemnator merupakan bagian
yang tidak terpisah dari amar deklaratif atau konstitutif.