Anda di halaman 1dari 3

1. Apakah hakekat dari pelaksanaan putusan pengadilan?

Hakikat dari Pelaksanaan putusan pengadilan adalah realisasi dari apa yang
merupakan kewajiban dari pihak yang dikalahkan untuk memenuhi suatu
prestasi , yang merupakan hak dari pihak yang dimenangkan, sebagaimana
tercantum dalam putusan pengadilan. Pelaksanaan putusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap harus dilaksanakan suka rela oleh pihak yang
dihukum (dikalahkan), jika tidak dilaksanakan maka akan dilakukan secara paksa
oleh panitera dan juru sita dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri (Pasal 60 dan
Pasal 65 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986, Pasal 195 ayat (1) HIR/Pasal
206 ayat (1) RBg). (JAWABAN 2)

2. Jelaskan jenis-jenis pelaksanaan putusan yang Anda Pahami!


 Putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak dimintakan pemeriksaan
ulang (banding) atau kasasi karena telah diterima oleh kedua belah pihak,
 Putusan pengadilan tingkat banding yang telah tidak dimintakan kasasi ke
Mahkamah Agung,
 Putusan pengadilan tingkat kasasi dari Mahkamah Agung atau putusan
peninjauan kembali dari Mahkamah Agung,
 Putusan verstek dari pengadilan tingkat pertama yang tidak diajukan upaya
hukumnya, dan
 Putusan hasil perdamaian dari dua pihak yang berperkara.

3. Uraikan hal-hal yang bisa menjadi hambatan di dalam pelaksanaan eksekusi!


 -Biaya yang wajib dibayarkan, karena besarnya biaya belum terpenuhi oleh
pemohon.
 -Adanya perlawanan orang lain/pihak ketiga dan peninjauan kembali -
Hambatan karena ada bunyi/redaksi putusan
 -Penundaan eksekusi bersifat kasuistis dan eksepsional
 -Penundaan eksekusi atas alasan perikemanusiaan -Penundaan eksekusi atas
alasan perdamaian.
 -Hambatan Karena Putusan-putusan yang saling bertentangan
 -Penetapan Tidak Dapat Dieksekusi, apabila terhadap barang yang telah
hancur atau mengalami perubahan sedemikian rupa, sehingga tidak sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan dalam putusan, eksekusi tidak dapat
dilaksanakan. coba uraikan hambatan-hambatan diatas secara singkat
4. Apa sajakah yang dapat disita oleh pengadilan?
Adapun yang dapat disita secara eksekutorial terutama adalah barang bergerak
milik pihak yang dikalahkan (ps. 197 ayat 1 HIR, 208 Rbg). Barang bergerak
yang ada ditangan orang lain pun dapat juga disita, tetapi tidak boleh
dijalankan atas hewan dan alat-alat yang digunakan untuk mencari mata
pencaharian. Adapun yang termasuk dalam barang bergerak ialah uang, surat
berharga, dan barang bergerak yang bertubuh. Lebih lanjut dalam Rbg
memungkinkan untuk menyita piutang dari pihak yang dihukum yang dapat
ditagihnya dari pihak ketiga

5. Jelaskanlah bentuk perlawanan yang dapat dilakukan terhadap sita


eksekutorial!
 Kemungkinan banding dan kasasi
 Pelawan yang benar : Sita diangkat
 Azas bahwa Pelaksanaan Putusan dilakukan atas Perintah dan di bawah
Pimpinan Ketua Pengadilan Negeri yang Memutus Perkara dan
Pengecualiannya
 Salah Penafsiran Dalam Praktik
 Perlawanan Pada Azasnya Tidak Menangguhkan Eksekusi Pada
Pengecualiannya
 . Siapa yang Berhak untuk Menangguhkan Eksekusi
 Perlawanan yang diajukan oleh Tersita
 Pemegang Gadai bukan pemilik dan tidak dibenarkan mengajukan
Perlawanan Pihak Ketiga
 Pemegang Hipotik dan Credietverband Tak Berhak Pula untuk mengajukan
Perlawanan Pihak Ketiga
 Perlawanan yang diajukan oleh Tersita dan Perlawanan Pihak Ketiga Juncto
Gugat Balasan
6. Uraikanlah bentuk penjualan dalam sita jaminan!
Penjualan barang yang disita ada 2 macam, yaitu penjualan dengan perantara
Kantor Lelang dan penjualan oleh orang yang melakukan penyitaan atau
orang yang ditetapkan secara khusus oleh Ketua Pengadilan Negeri.

Anda mungkin juga menyukai