Anda di halaman 1dari 6

EKSEKUSI PUTUSAN HAKIM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terima kasih kepada Bapak/ Ibu sekalian yang sudah ikut berpartisipasi secara
aktif pada tahap minggu keenam. Sekarang kita lanjut ke tahap 7 (tujuh) yaitu
tugas 3 (tiga), inisiasi 7 (tujuh) bahan materi dari modul 11 (sebelas), diskusi 7
(tujuh) dan tes formatif 7 (tujuh). Diharapkan keaktifan Bapak/ Ibu sekalian.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut Bapak/ Ibu diutamakan mengacu pada
Modul Hukum Acara Perdata HKUM4405 dan diperbolehkan mengambil dari
artikel dan buku-buku Hukum Acara Perdata dari Penulis lain. Bagi yang belum
aktif pada minggu sebelumnya Bapak/ Ibu masih ada kesempatan dan jangan
pernah beranggapan bahwa Bapak/ Ibu percuma mengikuti pada tahap minggu ini
sedangkan pada minggu sebelumnya mahasiswa/ i tidak ikut. Itu adalah persepsi
yang salah. Karena Bapak/ Ibu dapat mengejar ketertinggalan itu dengan aktif
pada minggu ini dan minggu selanjutnya. mahasiswa/ i sekalian diwajibkan untuk
terus aktif mengikuti kelas ini, tetaplah pelajari modul baik pada fasilitas Ruang
Baca Virtual (RBV) maupun modul yang Bapak/ Ibu miliki. Sekarang akan kita
pelajari tentang pengertian eksekusi putusan hakim, jenis-jenis eksekusi hakim
dan ruang lingkup eksekusi putusan hakim, prosedur eksekusi putusan hakim.

Sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Modul 11 KB 1 Pengertian Eksekusi Putusan Hakim, Jenis-Jenis Eksekusi


Hakim dan Ruang Lingkup Eksekusi Putusan Hakim
1. Pengertian eksekusi putusan hakim
Tindakan hukum yang dilakukan oleh pengadilan kepada pihak yg kalah dalam
suatu perkara, merupakan aturan tata cara lanjutan dari proses pemeriksaan yg
berkesinambungan dari keseluruhan proses hukum acara perdata (Yahya
Harahap). Melaksanakan putusan yang sudah tidak dapat diubah lagi itu, ditaati
secara sukarela oleh pihak yang bersengketa. Jadi di dalam makna
perkataan eksekusi sudah mengandung arti pihak yang kalah mau tidak mau
harus mentaati putusan itu secara sukarela, sehingga putusan itu harus
dipaksakan kepadanya dengan bantuan kekuatan umum, dimana kekuatan
umum ini berarti polisi (Subekti). Hukum yang mengatur cara dan syarat-syarat
yang dipakai oleh alat-alat negara guna membantu pihak yang berkepentingan
untuk menjalankan putusan hakim, apabila pihak yang kalah tidak bersedia
memenuhi bunyinya putusan dalam waktu yang ditentukan (Supomo).
Asas Eksekusi
Pelaksanaan putusan hanya dapat dilakukan terhadap suatu putusan yg telah
berkekuatan hukum tetap (BHT) atau inkracht van gewijsde.
Pengecualian Asas Eksekusi
Pengecualian terhadap asas BHT:
a. Terhadap pelaksanaan putusan serta merta (uit voerbaar bij voorrad).
Dasar Hukum: 180 Ayat (1) HIR. Perhatikan ketentuan SEMA No 3/2000
dan 4/2001.
b. Terhadap pelaksanaan putusan provisi. Dasar Hukum: 180 ayat (2) HIR.
c. Terhadap pelaksanaan akta perdamaian. Dasar Hukum: 130 HIR.
d. Terhadap eksekusi Grosse Akta
2. Jenis-jenis eksekusi putusan hakim dan perbedaanya
a. Eksekusi putusan yg menghukum pihak yg dikalahkan untuk membayar
sejumlah uang. Prestasi yg diwajibkan adalah membayar sejumlah uang.
(Pasal 196 HIR atau 208 Rbg).
b. Eksekusi putusan yg menghukum orang untuk melakukan suatu perbuatan
(Pasal 225 HIR atau 259 Rbg). Seseorang tidak dapat dipaksakan
melakukan suatu perbuatan, tetapi pihak yg menang dapat meminta hakim
(KPN) agar kepentingan yg diperolehnya dinilai dengan uang.
c. Eksekusi riil. Eksekusi riil merupakan pelaksanaan prestasi yg dibebankan
kepada debitur oleh putusan hakim secara langsung. (Pasal 1033 RV)
“Jikalau putusan hakim yang memerintahkan pengosongan suatu barang
yang tidak bergerak tidak dipenuhi oleh orang yang dihukum maka Ketua
akan memerintahkan dengan surat kepada seorang juru sita supaya dengan
bantuannya alat kekuasaan negara (polisi) barang itu dikosongkan oleh
orang yang dihukum serta keluarganya dan segala barang kepunyaannya”.
Perhatikan Pasal 200 ayat (11) HIR.
3. Ruang lingkup eksekusi putusan hakim
a. Ruang lingkup eksekusi rill, sering kali terjadi dalam praktik adalah
pelaksanaan pengosongan sebidang tanah (sawah, kebun peekarangan) atau
bangunan (gudang, rumah tempat tinggal, perkantoran), biasanya didasakan
atas dalil sengketa hak milik.
b. Eksekusi membayar sejumlah uang, ketentuan Pasal 1131 BW dengan
batasan Pasal 197 ayat (8) HIR/211 RBg.

Modul 11 KB 2 Prosedur eksekusi putusan hakim


1. Prosedur eksekusi putusan hakim
a. Putusan dilaksanakan dibawah pimpinan Ketua Pengadilan Negeri yang
memutus perkara tersebut.
b. Pelaksanaan putusan hakim dalam perkara perdata dilakukan oleh juru
sita dipimpin oleh KPN (ps 195 dan 197 ayat 2 HIR, ps 36 ayat (3) UU
4/2004)
c. Pelaksanaan putusan dilakukan atas dasar permohonan pihak yg menang,
kecuali pihak yang kalah mau melaksanakan putusan secara suka rela
Ruang lingkup eksekusi riil
Salah satu bentuk eksekusi rill yang sering kali terjadi dalam prkatik adalah
pelaksanaan pengosongan sebidang tanah (sawah, kebun perkarangan, dan
sebagainya). Atau bangunan (gudang, rumah tempat tinggal, perkantoran, dan
sebagainya). Biasanya, eksekusi pengosongan didasarkan pada dalil atau poista
hak milik. Dalam gugatannya, penggugat mendalilkan bahwa barang yang
menjadi sengketa adalah milik penggugat yang dikuasi tergugat dengan
melawan hukum sehingga penggugat menurut agar tergugat meninggalkan
barang sengketa dalam keadaan kosong.
Ketentuan mengenai pelaksanaan atau eksekusi yang diatur dalam Pasal 200
ayat (11) HIR/ Pasal 218 ayat (2) RBg dan Pasal 1033 BRv dapat dipakai
sebagai patokan dalam menentukan luasnya jangkauan pengosongan pada
eksekusi riil. Jangkauan luasnya eksekusi riil pengosongan sebagai berikut:
a. Objek eksekusi
Pengosongan suatu benda menurut pasal-pasal tersebut secara tegas
disebutkan hanya dapat dilakukan terhadap benda tidak bergerak (tanah,
rumah gedung, dan sebagainya) serta tidak mungkin dilakuka terhadap
benda bergerak.
b. Pelaksanaan atau tindakan
Pengertian pengosongan menurut pasal-pasal tersebut berupa tindakan
meninggalkan objek sengketa dalam keadaan kosong guna diserahkan
kepada pihak yang dimenangkan dalam putusan tanpa ada gangguan dari
pihak manapun. Ini berarti pihak yang dikalahkan dalam putusan
meninggalkan benda sengketa, baik secara materiil maupun formil, sehingga
sudah tidak ada lagi tersangkut hak atau penguasaan pihak yang dikalahkan
atas barang sengketa yang dikosongka, termasuk penikmatan dan
penguasaan atas segala yang dihasilkan dari atau oleh barang yang di
kosongkan. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, biasanya
penghukuman pengsosongan sautu benda diikuti dengan penghukuman
untuk menyerahkan benda yang telah dikosongkan oleh tergugat kepada
penggugat.
c. Mereka yang harus meninggalkan barang sengketa
Orang-orang yang harus meninggalkan barang sengketa yang dikosongkan
adalah orang yang dikalahkan dalam putusan beserta keluarganya dan
mereka yang berdasarkan perintah atau hak yang diberikan pihak yang
dikalahkan berada di dlam barang sengketa yang harus dikosongkan.
Dalam eksekusi, pengosongan tidak hanya mengenai orang saja, tettapi
termasuk juga semua harta benda milik pihak yang dikalahkan serta juga
harta benda milik keluarganya dan juga harta benda milik orang yang
menempati benda sengketa yang harus dikosngkan atas hak yang diberikan
oleh pihak yang dikalahkan.
Ruang lingkup eksekusi membayar sejumlah uang
Ruang lingkup atau luasnya jangkauan eksekusi membayar sejumlah uang
meliputi seluruh kekayaan pihak tereksekusi sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 1131. Namun, luas jumlah harta kekayaan tereksekusi yang dapat
dieksekusi dibatasi oleh ketentuan Pasal 197 ayat (8) HIR/211 RBg yang
menentukan bahwa hewan dan perkakas yang sungguh-sungguh dipergunakan
untuk mencari nafkah tidak dapat ikut dieksekusi.
Apabila tereksekusi adalah sebuah perusahaan angkutan, menurut Rv, eksekusi
dapat diperluas dengan mengikutsertakan barang atau kendaraan yang sedang
dalam keadaan disewa oleh tereksekusi ikut dieksekusi. Eksekusi membayar
sejumlah uang dapat terjadi karena:
a. Bunyi amar putusan memang menghukum tergugat untuk membayar
sejumlah uang; atau
b. Mungkin karena perubahan amar putusan yang semula menghukum
terggugat untuk melakukan suatu perubahan tertentu menjadi
penghukuman untuk membayar sejumlah uang atau eksekusi yang dapat
dinilai dengan uang.
Eksekusi yang dapat dinilai dengan sejumlah uang
Telah dijelaskan di atas bahwa salah satu bentuk eksekusi riil adalah
penghkuman pihak yang dikalahkan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu.
Apabila tereksekusi tidak mau secara sukarela melaksanakan bunyi putusan,
perbuatan yang harus dilakukan tersebut menurut Pasal 225 HIR/259 RBg
dapat dinilai dengan sejumlah uang.
Adapun yang dimaksud dengan perbuatan dinilai dengan uang dalam pasal
tersebut adalah menaksir dan mempertimbangkan secara wajar perbandingan
keuantungan yang diperoleh pihak yang menang sekiranya perbuatan dipenuhi
dengan sejumlah uang. Seberapa besar nilai kepentingan atau nilai keuntungan
yang akan diperoleh pihak yang dimenangkan dalam putusan sekiranya pihak
yang dikalahkan memenuhi perbuatan yang dihukumkan kepadanya.
Keuntungan yang sekiranya diperoleh pihak yang dimenangkan dalam putusan
sekiranya pihak yang dikalahkan memnuhi perbuatan yang dhukumkan
keoadanya. Keuntungan yang sekiranya diperoleh itulah yang diganti atau
disubstitusi dengan sejumlah uang.
Apabila permohonan dari pihak yang dimenangkan dalam putusan dikabulkan
oleh hakim, akan terjadi perubahan sifat eksekusi. Eksekusi yang semula
bersifat eksekusi riil akan berubah menjadi eksekusi pembayaran sejumlah
uang. Keenganan tereksekusi melaksanakan perbuatan yang ditentukan dalam
putusan dan yang tidak dapat dipaksakan dapat dieksekusi dengan mudah
melalui cara memaksakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan dengan
penjualan lelang harta kekayaan tereksekusi.
Eksekusi membayar sejumlah uang
Berbeda dari eksekusi yang dapat dinilai dengan sejumkah uang, eksekusi
membyar sejumlah uang yang dimaksud adalah suatu tindakan paksaan untuk
mekaskanakan putusan hakim (eksekusi) yang didasarkan pada amar putusan
yang sejak semula berupa penghukuman untuk membayar sejumlah uang.
Bunyi amar putusan ini didasarkan pada tuntutan penggugat agar tergugat
dihukum untuk membayar sejumlah uang kepadanya dikabulkan oleh hakim
karena dalil yang diajukan dalam gugatan dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Eksekusi beberapa putusan
a. Pada satu pengadilan negeri, dalam waktu yang bersamaan diajukan dua
atau lebih permohonan eksekusi putusan-putusan terhadap seorang debitur.
b. Apabila setelah dilakukan penyitaan, sebelum dilakukan penjualan secara
lelang atas barang-barang yang disita, dimasukkan lagi beebrapa
permohonan eksekusi dari putusan-putusan atas debitur yang sama.
c. Apabila setelah dilakuka penyitaan, sebelum dilakukan penjualan secara
lelang atas barang-barang yang disita, dimasukkan lagi beberpa
permohonan eksekusi dari putusan-putusan pegadilan lain atas debitur yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai