Anda di halaman 1dari 3

Upaya Hukum Banding Upaya Hukum Verzet

banding adalah upaya yang dapat diminta olehVerzet adalah upaya hukum perdata terhadap
pihak yang berkepentingan. Tujuannya, agar putusan yang dijatuhkan pengadilan terhadap
putusan tanpa hadirnya pihak tergugat
putusan pengadilan tingkat pertama atau (putusan verstek). tujuan verzet memberi
Pengadilan Negeri diperiksa lagi dalam kesempatan kepada tergugat untuk membela
kepentingannya atas kelalaian menghadiri
pengadilan tingkat banding yaitu persidangan di waktu yang lalu.
Pengadilan Tinggi.
pihak penggugat atau tergugat yang tidak Perlawanan ini pada prinsipnya disediakan bagi
pihak tergugat yang dikalahkan.
menerima suatu putusan pengadilan karena
merasa hak-haknya terserang oleh akibat
adanya putusan itu.
Para pihak mengajukan banding bila merasa Verzet dapat diajukan oleh seorang tergugat
tidak puas dengan isi putusan Pengadilan yang dijatuhi putusan Verstek
negeri kepada Pengadilan Tinggi melalui
Pengadilan Negeri di mana putusan tersebut
dijatuhkan. apabila putusan yang diucapkan
itu di luar kehadiran tergugat (putusan
verstek), maka tidak dapat dimohonkan
banding, melainkan perlawanan (verzet).
Pengajuan banding dapat diajukan sehingga upaya Verzet hanya bisa dilakukan satu kali
putusan terhadap Pengadilan Negeri belum bila terhadap upaya ini, tergugat dijatuhi
dapat dilaksanakan, karena putusan tersebut putusan Verstek maka tergugat harus
belum mempunyai kekuatan hukum tetap menempuh upaya hukum banding. Ketika
sehingga belum dapat dieksekusi kecuali pada perlawanan telah diajukan maka tertundalah
putusan Uitvoerbaar Bij Voorraad. putusan verstek dijalankan.[
Permohonan banding perkara perdata diajukan Prosedur mengajukan Verzet dapat dilakukan
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari dalam waktu 14 hari setelah putusan Verstek
kalender terhitung keesokan harinya setelah diberitahukan kepada tergugat sendiri jika
putusan diucapkan atau setelah diberitahukan putusan tidak diberitahukan kepada tergugat,
kepada pihak yang tidak hadir maka perlawanan boleh diterima sehingga
pada hari ke-8 setelah teguran yang tersebut
dalam Pasal 196 HIR atau dalam 8 hari
setelah permulaan eksekusi.
Dalam Banding, kedudukan para pihak Dalam putusan verzet, kedudukan para pihak
berubah yaitu pembanding dapat membuat tidak berubah yang mengajukan perlawanan
memori banding, terbanding dapat tetap menjadi tergugat. Sedang yang dilawan
mengajukan kontra memori banding. tetap menjadi penggugat yang harus memulai
dengan pembuktian.

2. Proses persidangan perkara banding

a) Penggugat dan tergugat dapat mengajukan upaya hukum banding melalui Panitera Muda
Perdata pada Meja Pertama di Pengadilan Negeri dalam waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung keesokan harinya setelah putusan diucapkan atau diberitahukan kepada
pihak yang tidak hadir.
b) Pemohon banding harus membayar panjar biaya permohonan banding yang dituangkan
dalam SKUM. Panitera Muda Perdata pada Maja Pertama mencatat dalam buku register
dan memberikan Akta Pernyataan Banding kepada pemohon apabila panjar biaya banding
telah dibayar lunas.
c) Pengadilan wajib menyampaikan permohonan banding kepada pihak terbasnding dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender, tanpa perlu menunggu diterimanya memori banding.
d) Pemohon Banding dapat melakukan pencabutan permohonan banding dengan
mengajukannya kepada Ketua Pengadilan negeri yang ditanda tangani oleh pembanding
dengan menyertakan akta pencabutan banding yang ditanda tangani oleh Panitera.
e) Pengadilan wajib melakukan pemeriksaan perkara banding dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan termasuk proses minutasi (SEMA No. 3 Tahun 1998) tentang Penyelesaian
perkara).
f) Dalam hal perkara telah diputus oleh Pengadilan Tingkat Banding, salinan putusan segera
segera dikirimkan kepada Pengadilan Tingkat Pertama untuk segera diberitahukan kepada
para pihak sejak putusan diterima oleh Pengadilan pengaju dalam waktu 14
(empat belas) hari.

Proses Persidangan Perkara Verzet

a) Pengajuan Permohonan Verzet. Pihak yang merasa dirugikan oleh putusan pengadilan
rendah harus mengajukan permohonan verzet kepada pengadilan yang sama yang
mengeluarkan putusan awal. Permohonan ini harus mencantumkan alasan-alasan yang
jelas mengapa pihak tersebut merasa putusan tersebut harus dibatalkan atau diubah.
b) Pemeriksaan Permohonan Verzet. Pengadilan akan memeriksa permohonan verzet dan
memastikan bahwa alasan-alasan yang diajukan memenuhi syarat untuk diterima. Jika
permohonan verzet tidak memenuhi syarat, pengadilan dapat menolaknya.
c) Pemberitahuan Pihak Lain. Pengadilan biasanya memberi tahu pihak lawan (pihak yang
menang dalam putusan pengadilan rendah) mengenai permohonan verzet dan memberi
kesempatan kepada pihak tersebut untuk memberikan tanggapan.
d) Pemeriksaan Lengkap. Pengadilan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus
verzet, termasuk pemeriksaan bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak. Ini bisa
melibatkan sidang-sidang tambahan dan pendengaran saksi.
e) Putusan Verzet. Setelah pemeriksaan yang komprehensif, pengadilan akan mengeluarkan
putusan mengenai kasus verzet. Putusan ini dapat berupa pembatalan atau perubahan
putusan pengadilan rendah jika pengadilan menganggap bahwa alasan-alasan yang
diajukan oleh pihak yang mengajukan verzet memadai.
f) Pelaksanaan Putusan. Jika pengadilan mengabulkan verzet, maka putusan pengadilan
rendah yang telah ada akan dibatalkan atau diubah sesuai dengan putusan verzet. Pihak
yang menang dalam verzet akan menjalankan putusan ini.
g) Penyelesaian Lengkap. Setelah putusan verzet dieksekusi, kasus ini dianggap selesai.
Kasus dapat berakhir di pengadilan tingkat tersebut, atau salah satu pihak mungkin
memutuskan untuk mengajukan banding ke pengadilan tinggi jika mereka masih tidak
puas dengan putusan verzet.

Anda mungkin juga menyukai