No.UKG : 201501933589
Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif berdasarkan keyakinan
stereotipe atau pemberian label kita tentang anggota dari kelompok tertentu.
Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia pada dasarnya
individualistis yang cenderung mementingkan diri sendiri, namun karena harus
berhubungan dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa
perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian
budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak
untuk mengatur ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).
Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan kurang
bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok subordinasinya
Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan adanya perbedaan dan
penghargaan.
Nasionalisme sebagai suatu faham yang menegaskan bahwa kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia,
yaitu mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni
Nusantara dan mengembangkan sikap toleransi
Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa itu terdapat sejumlah konsep
dasar, di antaranya adalah persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi nasional,
nasionalisme dan patriotisme.
Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai,Moral dan Norma
Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam masyarakat serta
berhubngan dengan sikap dan tindakan manusia di dalamnya, nilai ini
berhubungan dengan sikap manusia yang tidak dapat hidup secara mandiri dan
membutuhkan pertolongan orang lain.
Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui unsur rasa yang terdapat
pada setiap diri manusia, dengan istilah lain biasa disebut dengan nilai
“estetika”.
Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber dari kehendak maupun
kemauan (karsa, etik).
Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai ketuhanan disimpan dalam
sebuah agama.
Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan fisik
manusia.
Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna bagi aktivitas atau kegiatan
manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna bagi memenuhi kebutuhhan
rohani
Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan nilai yang bersumber pada
proses berpikir oleh akal manusia yang disertai dengan fakta yang terjadi.
Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering disbut sebagai nilai estetika.
Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut perilaku baik maupun buruk
oleh manusia, atau juga sering disebut sebagai nilai etika.
Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang mengandung suatu keyakinan
atau kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat
sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi yang bersifat formal atau resmi
Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata aturan dalam kehidupan
bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana yang membuat
dan menerangkan tentang nor Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar
individuma tersebut
Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan-perbuatan yang lebih
menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar individu
Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan tidak semata-mata dianggap
sebagai suatu cara dalam suatu cara berperilaku, namun dapat diterima sebagai
norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu dapat menjadi tata kelakuan
(mores).
Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang terintegrasi kemudian
menjadi kuat keberadaannya dengan pola perilaku masyarakat dapat meningkat
menjadi sebuah adat istiadat (custom)
Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum dalam mengatur individu di
lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis yang dicirikan oleh
adanya penegak hukum, serta sanksi yang bersifat untuk menyadarkan dan
menertibkan pelaku si pelanggar norma hukum dengan sanksi yang pasti
Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena kehadiran gaya dan cara anggota
masyarakat yang cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta diikuti
masyarakat pada umumnya