Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SEPTIANA PUSPITASARI

NIM : 2005722392

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul PPKN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Asasi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultur
3. Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar yang dipelajari KEGIATAN BELAJAR 1 : HAK ASASI
MANUSIA

1. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun


1999 tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1
Ayat (1) menyatakan HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat
manusia
2. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan
pemberian dari Tuhan kepada manusia agar
hidup terhormat.
3. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasi semua semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir.
4. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
5. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia
tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada
pihak lain.
6. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang
berhak mendapatkan semua hak, apakah hak
sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan
budaya.
KEGIATAN BELAJAR 2 : PERSATUAN
DAN KESATUAN DALAM KEBERAGAMAN
MASYARAKAT MULTIKULTUR

1. Prasangka adalah sikap yang bisa positif


maupun negatif berdasarkan keyakinan
stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu.
2. Etnosentrisme yaitu paham yang
berpandangan bahwa manusia pada dasarnya
individualistis yang cenderung mementingkan
diri sendiri, namun karena harus berhubungan
dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat
hubungan yang antagonistik (pertentangan).
3. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu
– bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
(Sutarno, 2008: 4-10).
4. Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari
kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya
5. Multikulturalisme pada dasarnya adalah
pengakuan adanya perbedaan dan
penghargaan.

KEGIATAN BELAJAR 3 : KONSEP NILAI,


MORAL DAN NORMA

1. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di


dalam masyarakat serta berhubngan dengan
sikap dan tindakan manusia di dalamnya,
nilai ini berhubungan dengan sikap manusia
yang tidak dapat hidup secara mandiri dan
membutuhkan pertolongan orang lain.
2. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap
diri manusia, dengan istilah lain biasa disebut
dengan nilai “estetika”.
3. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun kemauan
(karsa, etik).
4. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari
nilai ketuhanan disimpan dalam sebuah
agama.
5. Nilai Material, yakni nilai sosial yang
berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan
bagi memenuhi kebutuhan fisik manusia.
6. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan manusia
dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
7. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan rohani
8. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada proses
berpikir oleh akal manusia yang disertai
dengan fakta yang terjadi.
9. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering disbut
sebagai nilai estetika.
10. Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun buruk oleh
manusia, atau juga sering disebut sebagai
nilai etika.
11. Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan
yang mengandung suatu keyakinan atau
kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
12. Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan
dalam kehidupan bermasyarakat sengaja
dibuat oleh lembaga atau institusi yang
bersifat formal atau resmi
13. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata
aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang
tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana
yang membuat dan menerangkan tentang nor
Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan yang terjadi antar individuma
tersebut
14. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan yang terjadi antar individu
15. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila
kebiasaan tidak semata-mata dianggap
sebagai suatu cara dalam suatu cara
berperilaku, namun dapat diterima sebagai
norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores).
16. Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan
yang terintegrasi kemudian menjadi kuat
keberadaannya dengan pola perilaku
masyarakat dapat meningkat menjadi sebuah
adat istiadat (custom)
17. Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan
hukum dalam mengatur individu di
lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau
tidak tertulis yang dicirikan oleh adanya
penegak hukum, serta sanksi yang bersifat
untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku
si pelanggar norma hukum dengan sanksi
yang pasti
18. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir
karena kehadiran gaya dan cara anggota
masyarakat yang cenderung untuk berubah,
bersifat baru, serta diikuti masyarakat pada
umumnya

KEGIATAN BELAJAR 4 : PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN GLOBAL

1. Causa Materialis (asal mula bahan) Pada


hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan
nilai-nilai yang digali dari bangsa Indonesia
itu sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat,
nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
2. Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam hal
ini, bagaimana bentuk Pancasila itu
dirumuskan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula
karya, yaitu asal mula yang menjadikan
Pancasila dari calon dasar negara menjadi
dasar negara yang sah
4. Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila
dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang
BPUPKI dengan tujuan menjadikan Panc
Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilanasila sebagai
dasar negara.
5. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan
6. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih
lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
7. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-
nilai instrumental dalam suatu pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam be
8. Dimensi Idealisme Dimensi ini menekankan
bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh itu, pada hakikatnya
bersumber pada filsafat
Pancasilarmasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
9. Dimensi normatif Dimensi ini mengandung
pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan.
10. Dimensi Realitas Dimensi ini mengandung
makna bahwa suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat.
11. Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pancipta alam semesta
12. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya
13. Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia
mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
14. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung
makna suatu pemerintahan dari rakyat,
olehrakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
15. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah
16. Warga negara global adalah warga negara
yang bertanggungjawab untuk memenuhi
persyaratan institusional dan kultural demi
kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta
di modul ini Penanganan Masalah Hak Asasi Manusia di
Indonesia
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur
tentang HAM sebagai Penjabaran UUD 1945
3. Konsep integrasi wilayah dan integrasi bangsa
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
5. Proses Perumusan Pancasila
6. Makna dan Karakteristik Warga Negara
Global

3 Daftar materi yang sering 1. Prinsip Pembelajaran HAM di SD


mengalami miskonsepsi 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan
dan Kesatuan Bangsa Indonesia
3. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan
Bernegara
4. Hakikat kewarganegaraan global
5. Perbedaan etika dan moral

Anda mungkin juga menyukai