Anda di halaman 1dari 14

PETA KONSEP

MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1 DAN 2

Pengertian individu

Individu Jaminan hukum


sebagai
insan
Tuhan Kerukunan dan saling menghormati

Materi dan Pembelajaran


individu sebagai insan
Tuhan Yang Maha Esa,
makhluk Ciri-ciri individu sebagai

Kehidupan bermasyaraka
Individu sebagai Warga Negara

Pengertian masyarakat

Norma-norma dalam
PETA KONSEP

MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 3 DAN 4

Pengertian

Hak Dan
Kewajiban
Individu sebagai Warga Negara
Warga

Delapan kemampuan yang dimiliki warga ne

Pengertian individu sebagai warga


Materi dan Pembelajaran individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa, makhluk

Paradigma baru PKn

Pembelajara n individu Strategi


sebagai insan Tuhan, makhluk sosial dan wa
Pembelajaran

Pengertian media yang dikemukakan Mac Lu

Kegiatan Belajar 1

Evaluasi Model Forto Folio


Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa

Dalam pembahasan tentang materi individu sebagai


insan Tuhan Yang Maha Esa difokuskan sebagai warga
Negara yang menganut agama, dan berperilaku baik secara
horizontal juga vertikal sesuai dengan keyakinannya.
Misalnya Islam beribadat di masjid, Katolik dan Protestan
beribadat di gereja, Hindu beribdat di Kelenteng, Budha
beribadat di Pura.

Agama Islam mengajarkan bahwa belum sempurna


iman seseorang kalau kasih sayang kepada orang belum
sama dengan kasih sayang kepada dirinya. Bahkan
mengajarkan salah satu ciri orang beriman adalah orang
yang mencintai negaranya.

Agama Kristen Katolik mengajarkan bahwa tujuan


Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia,
dosa menghancurkan kebahagiaan manusia, dan Yesus
Kristus pembebas manusia dari dosa.

Agama Hindu dikenal dengan ajaran yang tersirat


dalam “Sloka Mokasarthan jagat hitaca iti dharma” artinya
tujuan agama (dharma) ialah tercapainya kesejahteraan
dunia (jagat hita) dan kebahagiaan spiritual (moksa).
Selanjutnya dirinci menjadi empat yang disebut “Catur
Purusa Artha” (empat tujuan hidup manusia), yaitu: 1)
Dharma, 2) Artha, 3) Kama, 4) Moksa.

Agama Budha dikenal dengan ajaran Catur


Paramitha yaitu empat sifat luhur di dalam hati nurani
manusia, yaitu Metta atau Meitri, Karuna, Mudita, dan
Upekha.
Kegiatan Belajar 2

Individu sebagai Makhluk Sosial

Untuk menjalin hubungan satu sama lain


memerlukan aktivitas komunikasi. Kecenderungan manusia
berkeinginan untuk hidup serasi sebagai timbal balik satu
sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat, yaitu
berkeinginan menjadi satu dengan manusia yang lainnya,
dan berkeinginan menjadi satu dengan suasana alam
sekelilingnya.(Soerjono Soekanto;1990).

Dalam kehidupan berkelompok daan dalam


hubungannya dengan manusia yang lain, pada dasarnya
setiap manusia menginginkan bebrapa niai. Harold Lasswell
merinci ada delapan nilai yang terdapat dalam masyarakat,
yaitu :

1. Kekuasaan,

2. Pendidikan/ penerangan (enlightment)

3. Kekayaan (wealth)

4. Kesehatan (well-being)

5. Keterampilan (skill)

6. Kasih saying (affection)

7. Kejujuran (rectitude) dann Keadilan


(rechtschapenheid)
8. Keseganan, respek (respect)

Menurut Robert Mac Iver “Society means a system


of ordered relations” yang berarti masyarakat suatu sistem
hubungan-hubungan yang ditertibkan. Sedangkan menurut
Harold J. Laski “A society is a group of their mutual
wants” artinya masyarakat adalah sekelompok manusia yang
hidup bersama dan bekerja sama untuk memuaskan keinginan
mereka bersama.

Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa


norma yang perlu ditaati yaitu norma agama, kesusilaan,
kesopanan, dan hokum. Bangsa Indonesia dikenal dengan
kemajemukannya baik suku bangsa, suku bahasa, budaya
dan agama. Dalam kondisi seperti ini diperlukan character
building agar perbedaan itu bukan merupakan faktor
pemisah, akan tetapi merupakan kekayaan bangsa serta
dipupuk rasa kebersamaan dan persatuan yang semakin
kokoh.

Kegiatan Belajar 3

Individu sebagai Warga Negara Indonesia

Ada beberapa pengertian Negeri, yaitu :

1. Miriam Budiarjo, “suatu organisasi dalam suatu


wilayah yang mempunyai kekuasaan yang sah dan
ditaati oleh rakyatnya”.

2. Roger H. Soltau “alat (agency) atau wewenang


(authority) yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat”.

3. Harold J. Laski “suatu masyarakat yang


diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan yang secar sah lebih agung
dari pada individu atau kelompok yang merupakan
bagian dari masyarakat itu”.

4. Max Weber “suatu masyarakat yang mempunyai


monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara
sah dalam suatu wilayah”.

5. Robert M. Maclver “Asosiasi yang


menyelenggarakan penertiban di dalam suatu
masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan
sistem hokum yang diselenggrakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa”.

Menurut Coogan (1998) mengelompokkan warga Negara ke


dalam 5 kategori, yaitu :

1. A sense of identify (warga Negara harus memiliki


identitas atau jati diri)

2. The enjoyment of certaint rights (warga


Negara memiliki hak-hak teretentu)

3. The fulfillment of corresponding obligation


(warga Negara memiliki kewajiban yang menjadi
keharusan dan seimbang antara pribadi dan
publik)
4. A degree of interest and involvement in
public affairs (memiliki tanggung jawab untuk
berpartisipasi demi kepentingan umum)

5. An acceptance of basic sociental values


(memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar
kemasyarakatan)

Karakteristik yang perlu dimiliki warga Negara menurut


Coogan, yaitu sebagai berikut :

1. Ability to look at and approach problem as a


member of a global society (Kemampuan
mengamati dan melakukan pendekatan terhadap
masallah atau tantangan sebagai masyarakat
global)

2. Ability to work with others in a cooperative


way and to take responsibility for one’s
roles/duties within society(Kemampuan bekerja
sama dengan orang lain dengan memkul tanggung
jawab atas peran dan kewajibannya dalam
masyarakat)

3. Ability to understand, accept, and tolerate


cultural differences (Kemampuan memahami,
menerima dan toleran terhadap perbedaan
budaya)

4. Capability to think in a critical and systematic way


(Kemampuan berpikir secara kritis dan sitematis)

5. Willingness to resolve conflict in a non-violent


manner (Kemampuan menyelesaikan konflik
tanpa kekerasan)
6. Willingness to change one’s lifestyle and
consumption habits to protect the
environment (Kemampuan mengubah gaya
hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi
lingkungan)

7. Ability to be sensitive towards and to defend


human rights (leg, rights of women, ethnic
minorities, etc) Berarti (Kemampuan peka
terhadap hak asasi manusia, berani menegakkan
hak asasi manusia juga melaksanakan
kewajibannya)

8. Willingness and ability to participate in politics


at local, national, and intenational levels
(Kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi
dalam kehidupan politik pada tingkat lokal, nasional
dan internasional.

Kegiatan Belajar 4

Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan,


Makhluk Sosial, dan Warga Negara Indonesia

Menurut S Winataputra (1999) untuk mengetahui


pengetahuan moral yang dapat diserap siswa dalam
pengembangan paradigma baru pendidikan Pkn yaitu :

1. Rekonseptualisasi jati diri PKn atas dasar kajian


teoritik dan empiric
2. Perumusan asumsi progmatik tentang masyarakat
madani Indonesia, warga Negara Indonesia,
pendidikan untu warga Negara, tantangan masa
depan Indonesia

3. Perumusan kompetensi kewarganegaraan


Indonesia atas dasar asumsi progmatik

4. Penegmbangan paradigma baru PKn dalam


msyarakat dan Negara Indonesia

5. Pengidentifikasian sarana pendukung yang


diperlukan untuk mewujudkan paradigm baru
Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam pembelajaran materi individu sebagai Insan


Tuhan, Makhluk Sosial dan Warga Negara tidak lepas dari
strategi, metode, media dan evaluasi. Salah satu
pembaharuan dalam PPKN 1999/ PKn baru ialah strategi
pembelajarannya tidak hanya mempelajari meteri pelajaran,
tetapi mempelajari materi dan sekaligus praktek, berlatih dan
mampu mebakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai
materi yang akan dipelajari.

Kosasih Djahri (1999) memberikan penjelasan dalam CICED


(Center for Indonesian Civic Education) bahwa strategi
yang harus digelar guru hendaknya sebagai berikut :

1. Membina dan menciptakan keteladanan baik fisik


dan materiil
2. Membiasakan/ membakukan atau
mempraktekkan yang diajarkan

3. Memotivasi minat/gairah untuk terlibat dalam


proses belajar, untuk dikaji lanjutan dan mencoba
membiasakan

Dalam pembelajaran materi individu sebagai Insan Tuhan,


Makhluk Sosial dan Warga Negara tidak lepas dari :

1. Strategi (Keteladanan, mempraktekkan, dan


memberikan motivasi pada siswa)

2. Metode (Disesuaikan dengan kondisi siswa dan


tidak membosankan, yang penting efektif dan
efisien)

3. Media (Menggunakan gambar, langsung


berkunjung, menggunakan contoh)

4. Evaluasi (Menggunakan model evaluasi


portofolio).

Kosasih Djahri menganjurkan evaluasi merupakan


dari proses belajar, maka evaluasi tidak hanya formatif atau
sumatif tetapi dilakukan pra dan sepanjang proses KBM
melalui berbagai model alat serta kegiatan secara terarah
dan terkendali.

JAWABAN SOAL ESSAY KB 3 & 4


Soal :
1. Sebutkan lima definisi negara!
2. Sebutkan hak dan kewajiban warga negara
indonesia!
3. Sebutkan delapan kemampuan yang dimiliki
warga negara indonesia!
4. Bagaimana menurut pendapat anda tentang
individu sebagai warga negara?
5. Kemukakan isi paradigma baru PKn!
6. Bagaimana strategi dalam pembelajaran PKn?
7. Apa pengertian media?
8. Bagaimana pendapat anda tentang evaluasi
model Forto Folio?

Jawaban :
1) Definisi Negara antara lain :
a. Negara sebagai suatu organisasi dalam satu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan yang ditaati rakyatnya.
b. Alat (agency) wewenang (authority) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama atas nama masyarakat.
c. Suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa.
d. Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah
dalam suatu wilayah.
e. Asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di
dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah
dengan berdasarkan sistim hukum diberi
kekuasaan memaksa.
2) Hak dan kewajiban warga negara indonesia yaitu :
a. Warga negara harus memiliki identitas atau jati
diri
b. Warga negara harus memiliki hak-hak tertentu
c. Warga negara harus memiliki kewajiban yang
menjadi keharusan
d. Warga negara harus memiliki sikap tanggung
jawab
e. Warga negara harus memiliki sikap tanggung
jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan
umum
3) 8 Kemampuan yang dimiliki warga negara indonesia
adalah:
a. Kemampuan untuk mengamati dan melakukan
pendekatan terhadap masalah atau tantangan
sebagai anggota masyarakat global.
b. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan
memiliki tanggung jawab atas peran dan
kewajibannya dalam masyarakat.
c. Kemampuan untuk memahami, menerima dan
toleransi terhadap perbedaan budaya.
d. Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan
sistematis.
e. Mampu untuk menyelesaikan konflik tanpa
kekerasan.
f. Mampu untuk mengubah gaya hidup dan
kebiasaan konsumtif guna melindungi
lingkungan.
g. Peka terhadap hak asasi manusia, tetapi juga
melaksanakan kewajiban-kewajiban, hak-hak
kaum perempuan dan etnik minoritas.
h. Kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi
dalam kehidupan politik pada tingkat lokal,
nasional dan internasional.
4) Agar warga negara memiliki kemampuan mendekati
masalah atau tantangan sebagai anggota
masyarakat global, mempunyai kehendak
bekerjasama dengan orang lain dan memikul
tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam
masyarakat.
5) Yaitu rekonseptualisasi jati diri pendidikan
kewarganegaraan atas dasar kajian teoristik dan
empirik, perumusan asumsi programatik tentang :
masyarakat madani indonesia.
6) Strategi pembelajaran siswa tidak hanya
mempelajari materi pelajaran, tetapi mempelajari
materi sekaligus praktek, berlatih dan mampu
membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai
materi yang dipelajari.
7) Mac Luhan menyatakan bahwa The Medium Is The
Message, yaitu media mewakili isi pesannya.
8) Karenaevaluasi merupakan bagian dari proses
belajar, maka evaluasi tidak hanya dilakukan dua
kali saja mestinya dilakukan pra dan sepanjang
proses KBM melalui berbagai model alat serta
terarah dan terkendali.

Anda mungkin juga menyukai