Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1

Modul 2

Nama Anggota :
 Vinta Ayuk Silviana
 Wiwin Wulandari
 Radea Okta
 Ulfiah
Modul 2

Materi pembelajaran individu sebagai insan


Tuhan yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan
Warga Negara Indonesia
KB 1 (Individu sebagai Insan Tuhan yang
Maha Esa
Individu berasal dari in-dividere artinya tidak dapat di
bagi-bagikan atau sebagai sebutan bagi manusia yang
berdiri sendiri, manusia perorangan.
Dalam pembahasan tentang materi individu sebagai
warga negara yang menganut agama. Setiap ajaran
agama menuntut untuk berprilaku baik yang
diaplikasikan dalam kehidupan secara horizontal,
disamping mengabdi dalam bentuk ibadat ritual vertikal
sesuai dengan keyakinannya.
Masing² Agama memiliki kewajiban ibadat yang ritual yang bersifat
vertikal yaitu untuk mengabdi kepada Tuhan sebagai pencipta
misalnya umat Islam melaksanakan ibadat ritualnya dimesjid, umat
Katolik dan protestan beribadat di gereja, umat hindu beribadat di
Kalenteng dan umat Budha beribadat di pura. Ketika umat hindu
melaksanakan kewajiban ibadatnya kelenteng, tentu umat beragama
yang lainnya harus bersikap toleran dan menghormati nya. Jika sikap
ini dimiliki oleh setiap umat beragama, tentu kehidupan rukun antar
umat beragama akan terjalin.

Agama Islam mengajar bahwa belum sempurna iman seseorang,


kalau kasih sayang kepada orang belum sama dengan kasih sayang
kepada dirinya. Bahkan agama Islam mengajar kan salah satu ciri
orang yang beriman adalah orang itu mencintai negaranya.
Agama Kristen Katolik mengajarkan bahwa tujuan tuhan menciptakan
manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan
kebahagiaan manusia, dan Yesus Kristus pembebas manusia dari
dosa.

Dal agama hindu dikenal dengan ajaran yang bersirat dalam sloka
muksarthan jagat hitaca itu dharma artinya Tujuan Agama (dharma)
ialah tercapainya kesejahteraan dunia (jagat hita) dan kebahagiaan
spritual (moksa). Selanjutnya dirinci menjadi empat yaitu yang disebut,
Catur purusa artha yaitu empat tujuan hidup manusia yaitu dharmaz
artha, kama dan moksa.
Dalam agama Budha dikenal dengan ajaran catur paramita yaitu
empat sifat luhur didalam hati nurani manusia yaitu, metta atau maitri,
Mudita, dan upekha.

Kelangsungan kegiatan keagamaan dijamin oleh perundang-


undangan seperti pada pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, dan
kitab undang-undang hukum pidana seta pada perundang-undangan
yang lainnya.
KB 2 (Individu sebagai makhluk sosial)

. Tuhan menciptakan manusia tidak secara langsung, akan


tetapi melalui proses jalinan cinta kasih dua orang manusia yaitu
ibu dan ayah, maka lahirlah seorang anak manusia. Hanya
dengan pertolongan dan jasa pemeliharaan orang tua kita menjadi
besar dan hingga menjadi dewasa sekarang ini. Dari proses itu
kita dapat mengatakan bahwa manusia dengan ketidakberdayaan
ketika lahir sehingga sekarang menjadi dewasa secara naluriah
manusia dan tidak dapat hidup menyendiri sehingga memerlukan
bantuan orang lain.
Sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan kebutuhan
manusia dalam hal ini esensinya manusia memerlukan orang lain
atau berkelompok untuk menjalin hubungan satu sama lain
memerlukan aktivitas komunikasi. Karena kecenderungan
manusia berkeinginan untuk hidup serasi sebagai timbal balik satu
sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat yaitu
berkeinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di
sekelilingnya, dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana
alam sekelilingnya, ( Suerdjono Soekanto, 1990 ) menurut
Soerjono Soekanto untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan
diri dengan kedua lingkungan tersebut di atas, manusia
mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.
Dalam menghadapi alam sekelilingnya seperti udara yang
dingin, alam yang kejam maka manusia membuat rumah, dan
pakaian titik manusia harus makan agar badannya tetap sehat,
mereka mengambil makanan sebagai hasil alam sekitarnya
dengan menggunakan akalnya. Dari dampak kondisi dan situasi
lingkungan alam, merupakan faktor motivasi untuk bekerja sama
dengan orang lain. Secara modern dorongan tersebut
menimbulkan kelompok sosial dalam kehidupan manusia ini
karena manusia tak mungkin hidup sendiri. Kelompok sosial
tersebut merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama
Dalam kehidupan berkelompok dan dalam hubungannya
dengan manusia yang lain, pada dasarnya setiap manusia
menginginkan beberapa nilai. Harold lasswell memerinci ada 8
nilai yang terdapat dalam masyarakat yaitu:
1. Kekuasaan
2. pendidikan/penerangan ( enlightenment )
3. kekayaan (wealth )
4. Kesehatan (well-being )
5. keterampilan (skill)
6. kasih sayang (affection)
7.kejujuran (rectitude) dan keadilan (rechtschapenheid)8
keseganan, respect.
Dengan adanya nilai-nilai ini manusia menginginkan untuk terpenuhinya
kebutuhan tersebut maka manusia atau individu menjadi anggota dalam
beberapa kelompok. Sehingga masyarakatlah yang mencakup semua
hubungan dan dalam kelompok di dalam sesuatu wilayah menurut Robert
Mac iver adalah society means a system of ordered relation maksudnya
adalah suatu sistem hubungan-hubungan yang ditertibkan. Sedangkan
menurut Harold j laski a society is a group of human beings living together
anf working together for the satisfaction of their mutual wants. Maksudnya,
masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerja
sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
Maksud dari definisi ini, bahwa jika manusia dibiarkan mengejar
kepentingan masing-masing dan bersaing tanpa batas, maka akan timbul
keadaan yang penuh pertentangan yang dapat merugikan masyarakat
secara keseluruhan.
Dalam hidup kerjasama sebetulnya terdapat nilai atau norma yang
perlu disepakati secara kolektif yang berfungsi untuk
menghindarkan terjadinya pertentangan yang tidak saling
menguntungkan. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa
norma yang perlu ditaati yaitu norma agama kesusilaan
kesopanan dan hukum. Bangsa Indonesia yang terkenal dengan
kemajemukan nya baik suku bangsa suku bahasa budaya dan
agama titik dalam kondisi seperti ini diperlukan nations character
building agar perbedaan itu bukan merupakan faktor pemisah
akan tetapi merupakan kekayaan bangsa serta dipupuk rasa
kebersamaan dan persatuan yang semakin kokoh.
KB 3 (Individu sebagai Warga Negara Indonesia)

UUD 1945 yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warga


negara adalah Pasal 26, 27, 28,30, 31, dan 34.

Menurut Cogan 1998 mengelompokkan warga negara ke dalam 5


kategori :
1. Warga negara harus memiliki identitas
2. Warga negara memiliki hak hak tertentu.
3. Warga negara memiliki kewajiban kewajiban
4. Warga negara memiliki sikap tanggung jawab untuk
berpartisipasi
5. Warga negara memiliki sikap menerima nilai nilai dasar
kemasyarakat
Dalam menghadapi kehidupan abad 21 warga negara perlu
memiliki karakteristik , ketrampilan dan kompetensi sebagai
berikut
1. Kemampuan untuk mengamati masalah
2. Kemampuan bekerjasama
3. Kemampuan memahami, menerima dan toleransi
4. Kemampuan berfikir kritis
5. Kemampuan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
6. Kemampuan memngubah gaya hidup
7. Peka terhadap HAM
8. Kesadaran untuk berpartisipasi dalam kehidupan
KB 4 (Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan
, Makhluk, dan Warga Negara)

Dalam pembelajaran materi individu sebagai Insan Tuhan Makhluk


Sosial dan Warga Negara. Tentunya tidak bisa lepas dari :
1. Strategi
2. Metode
3. Media
4. Evaluasi
Strategi

Strategi pembelajaran saat ini tidak hanya mempelajari materi saja


tetapi praktik, berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan
berlaku sesuai dengan materi yang dipelajari.Kosasih Djahiri
memberi penjelasan bahwa strategi yang harus digelar oleh guru :
- Membina dan menciptakan keteladanan
- Membiasakan atau mempraktikan
- Memotivasi proses belajar
Metode

Metode yang akan digunakan di sesuaikan dengan kondisi siswa


agar materi yang disampaikan dapat dicerna. Variasi metode yang
dapat digunakan :
- Tanya jawab
- diskusi
- problem solving
- bermain peran
- kerja lapangan
- karya wisata
- observasi
- dan lain lain
Media

Dalam proses pembelajaran memerlukan media, fungsinya adalah


untuk memberi kemudahan kepada siswa dalam memahami
materi yang diajarkan. Media yang dapat digunakan dalam Pkn
yaitu :

- Bersifat materiil
- bersifat non materiil
- bersifat konsional
- bersifat personal
Evaluasi

Dalam proses pembelajaran biasanya akan diakhiri dengan


evaluasi . Evaluasi pembelajaran ada 3:
- Pra evaluasi (berada diawal )
- Formatif (Berada dalam proses)
- Sumatif (Berada di akhir)
Bentuk penilaian /evaluasi
- Tes
- Non Tes
Contohnya : Soal Objektif, esay, kegiatan/karya, laporan pihak
ketiga ( guru siswa, masyarakat)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai