Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 4

1. Miftahul Jannah
2. Ulfiah
3. Nur intan nur lestari
4. Intan putih purnama sari
5. Muhammad ikrom hadi
Kegiatan Belajar 1
Relasi Keterbagian

A. Keterbagian
Dalam suatu pembagian seperti 12 : 3 = 4 dapat dinyatakan sebagai suatu pernyataan lain yang maknanya sama,
misalnya seperti berikut ini.
12 terbagi habis oleh 3
3 adalah pembagi dari 12
12 adalah kelipatan dari 3
3 adalah faktor dari 12
3 membagi habis 12, atau secara singkat dikatakan “3 membagi 12”.

Pernyataan pernyataan tersebut disimbolkan dengan “3 | 12” dibaca “3 membagi 12”. Simbol ini berbeda dengan 3/12
yang berarti 3: 12. Secara umum, pengertian
keterbagian ini dinyatakan sebagai definisi berikut ini. Definisi 5.1:

Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan b 0 maka b membagi a ditulis b | a, jika ada suatu bilangan bulat m
sedemikian hingga a = mb.
Catatan:
Meskipun 0 : 0 tidak didefinisikan, tetapi 0 | 0 adalah suatu pernyataan yang benar, sebab 0 = a . 0, untuk setiap bilangan bulat a.
Kalimat “5 tidak membagi 12” di simbol 5 ∤ 12, yang berarti pula 12 bukan kelipatan dari 5 atau 5 bukan faktor dari 12.

Contoh 5.1:
Benar atau salahkah pernyataan berikut ini. Jelaskan jawaban Anda!
(a) (-3)|12 (b) 0 | 3 (c) 3 | 0 (d) 8 ∤ 2
(e)Untuk setiap bilangan bulat a, 1| a
(f) Untuk setiap bilangan bulat a, (-1) | a.
Jawab:
(a) (-3)|12 adalah suatu pernyataan yang benar, sebab 12 = (-4)(-3).
(b) 0 | 3 adalah suatu pernyataan yang salah, sebab tak ada bilangan bulat c sedemikian hingga 3 = c . 0
(c) 3 | 0 adalah suatu pernyataan yang benar, sebab 0 = 0 . 3.
(d) 8 ∤ 2 adalah suatu pernyataan yang benar, sebab memang tak ada bilangan bulat c sedemikian hingga 2 = c . 8.
(e) Untuk setiap bilangan bulat a, 1 | a adalah suatu pernyataan yang benar, sebab a = a . 1
(f) Untuk setiap bilangan bulat a, (-1)|a adalah suatu pernyataan yang benar, sebab a = (-a)(-1).
Teorema 5.1:
Jika a, b dan d adalah bilangan-bilangan bulat maka
(a) Apabila d | a dan d | b, maka d | (a - b)

(b) Apabila d | a dan d ∤ b, maka d ∤ (a + b)

Karena pengurangan dapat dipandang sebagai penjumlahan maka teorema tersebut juga benar untuk pengurangan, yaitu
Teorema 5.2:
Jika a, b dan d adalah bilangan-bilangan bulat maka
(a) Apabila d | a dan d | b, maka d | (a - b)
(b) Apabila d | a dan d ∤ b, maka d ∤ (a - b)
Bukti:
(a) Karena d | a, sesuai dengan Definisi 5.1, maka a = m.d, untuk suatu bilangan bulat
m. Demikian pula, karena d | b, sesuai dengan Definisi 5.1, maka b = n.d, untuk suatu
bilangan bulat n. Ruas-ruas dari a = m.d dan b = n.d dijumlahkan maka diperoleh a + b = m.d – n.d = (m + n).d Karena m dan n bilangan-
bilangan bulat, maka (m + n) suatu bilangan bulat pula, misalnya m + n = k sehingga a + b = k.d. Hal ini, sesuai dengan Definisi 5.1, dapat
disimpulkan bahwa d | (a + b).
(b) Karena kesimpulannya merupakan pernyataan negatif, maka pembuktiannya cukup dengan sebuah contoh, misalnya: 3 | 6 dan 3 ∤ 4 maka
3∤(6+4) dan 3 ∤ (6 – 4)
Hasil lain yang dapat diperoleh dari Definisi 5.1, jika d|a, maka a = m.d, untuk suatu bilangan bulat m. Jika kedua ruas dari kesamaan ini dikalikan
dengan suatu bilangan bulat k maka diperoleh ka = (km)d. Dan karena k dan m masing-masing bilangan
bulat maka (km) suatu bilangan bulat sehingga d |ka. Hal ini dinyatakan sebagai
teorema berikut ini.
Definisi 5.1, dapat disimpulkan bahwa d | (a + b).
(b) Karena kesimpulannya merupakan pernyataan negatif,
maka pembuktiannya cukup dengan sebuah contoh,
misalnya: 3 | 6 dan 3 ∤ 4 maka 3∤(6+4) dan 3 ∤ (6 – 4)
Hasil lain yang dapat diperoleh dari Definisi 5.1, jika d|a,
maka a = m.d, untuk suatu bilangan bulat m. Jika kedua
ruas dari kesamaan ini dikalikan dengan suatu bilangan
bulat k maka diperoleh ka = (km)d. Dan karena k dan m
masing-masing bilangan bulat maka (km) suatu bilangan
bulat sehingga d |ka. Hal ini dinyatakan sebagai
teorema berikut ini.
Teorema 5.3:
Misalkan a dan d bilangan-bilangan bulat, apabila d | a
maka d | ka,untuk sebarang bilangan bulat k.
Contoh 5.2:
Apabila a, b, dan c adalah bilangan-bilangan bulat,
pernyataan berikut ini, manakah yang salah? Selanjutnya,
(1) jika pernyataan itu salah, berilah contoh kontranya, dan
jika benar buktikanlah!
( 2) Jika a | bc, maka a | b atau a | c
(3) Jika a | b dan a ∤ c, maka a | bc
(4) Jika a | b dan b | c, maka a | c.
(5) Jika a | b dan a | c, maka a | bc.
Jawab:
(6) Salah, misalnya 5 | (3 + 7) benar, tetapi 5 ∤ 3 dan 5 ∤ 7.
(7) Salah, misalnya 6 | (3 · 4) benar, tetapi 6 ∤ 3 ataupun 6 ∤ 4.
(8) Benar, sesuai dengan Teorema 5.3, jika a | b, maka a | bc untuk setiap bilangan bulat c.
(9) Benar, buktinya sebagai berikut. Karena a| b, maka b = ma, untuk suatu bilangan bulat m.
Dan karena b|c, maka c = nb, untuk suatu bilangan bulat n. Sehingga c = n(ma) = (nm)a.
Karena m dan n bilangan- bilangan bulat, maka mn suatu bilangan bulat, sehingga dari c = (nm)a
dapat disimpulkan bahwa a | c.
(10) Benar, buktinya sebagai berikut. Karena a | b, maka b = ma, untuk suatu bilangan bulat m.
Dan karena a|c, maka c = na, untuk suatu bilangan bulat n. Jika kedua kesamaan tersebut ruas-
ruasnya dikalikan, terdapat bc = (ma)(na) = (mna)a. Karena m, n dan a bilangan-bilangan bulat,
maka (mna) suatu bilangan bulat, dan karena bc = (mna)a maka dapat disimpulkan a | bc.
Kegiatan Belajar 2
Ciri Bilangan Terbagi Habis

Bilangan yang habis dibagi maksudnya bilangan yang tidak memiliki sisa jika dibagi dengan suatu bilangan.
Biasanya saat kita membagi terutama yang bagi kurung, kita selalu menuliskan hasil baginya di atas bagi kurungnya,
setelah itu kita kalikan. Hasil perkalian antara hasil dan pembagi kita taruh di bawah bilangan pokok yang dibagi.
Kemudian kita kurangi. Saat mengurangi ini, jika pengurangannya bernilai nol maka pembagi itu dikatakan bisa
membagi habis bilangan tersebut. Inilah yang disebut habis dibagi yaitu tidak bersisa.

Cara untuk menguji apakah suatu bilangan bulat n terbagi habis oleh suatu bilangan bulat d atau tidak. Yaitu n
dinyatakan sebagai jumlah atau selisih dari dua bilangan bulat yang salah satu sukunya dipastikan terbagi oleh d. jika
suku yang lain terbagi habis oleh d, maka n terbagi habis oleh d, tetapi jika suku yang lain itu tak terbagi habis oleh d,
maka n tidak habis terbagi oleh d. tentu saja suku kedua tersebut diusahakan sekecil mungkin.

Bagaimana ciri – ciri dan karakter bilangan yang habis dibagi?. Karakter dari suatu bilangan yang habis dibagi itu

tergantung dari pembaginya. Berikut uraian beberapa bilangan pembagi yang berpengaruh terhadap hasil bagi:
(1) Ciri terbagi habis oleh 2
Suatu bilangan bulat terbagi oleh 2, jika angka satuannya terbagi habis oleh 2.
(2) Ciri terbagi habis oleh 5
Suatu bilangan bulat terbagi oleh 5, jika angka satuannya terbagi habis oleh 5, yaitu jika angka satuannya 0 atau
5.
(3) Ciri terbagi habis oleh 10
Suatu bilangan bulat terbagi oleh 2, jika angka satuannya terbagi habis oleh 2, yaitu jika angka satuannya 0.
(4) Ciri terbagi habis oleh 4
Suatu bilangan bulat terbagi oleh 4, jika dua angka terakhir dari bilangan itu menyatakan suatu bilangan yang
terbagi oleh 4.
(5) Ciri terbagi habis oleh 8
Suatu bilangan bulat terbagi oleh 8, jika tiga angka terakhir dari bilangan itu menyatakan suatu bilangan yang
terbagi habis oleh 8.
Contoh:
Apakah 83.026 terbagi habis oleh 2, oleh 4, oleh 8?.
2 | 83.026, sebab 2 | 8 yaitu 2 membagi habis angka terakhirnya.
4 ł 83.026, sebab 4 ł 26 yaitu 4 tidak membagi habis bilangan dua angka terakhirnya.
8 ł 83.026, sebab 8 ł 26 yaitu 8 tidak membagi habis bilangan tiga angka terakhirnya.
(6) Ciri terbagi habis oleh 3
Suatu bilangan bulat terbagi habis oleh 3, jika jumlah angka-angkanya terbagi habis oleh 3.
(7) Ciri terbagi habis oleh 9
Suatu bilangan bulat terbagi habis oleh 9, jika jumlah angka-angkanya terbagi habis oleh 9.
Contoh:
Apakah bilangan-bilangan bulat berikut terbagi habis oleh 3 dan oleh 9?
a. 425.112
Karena 4 + 2 + 5 + 1 + 1 + 2 = 15 dan 3 |15, maka 3 | 425.112. tetapi karena 9 ł
15, maka 9 ł 425.112.
b. 436.545
Karena 4 + 3 + 6 + 5 + 4 + 5 = 27 dan 9 | 436.545. Selanjutnya, karena 3 | 9 dan 9
| 436.545, maka 3 | 436.545.
(8) Ciri terbagi habis oleh 7
Suatu bilangan bulat terbagi habis oleh 7, jika bilangan bulat tersebut tanpa angka satuan dikurangi dua kali
angka satuan itu, hasilnya terbagi habis oleh 7.
Contoh:
Apakah 97.538 terbagi habis oleh 7?. Ambil dan pisahkan angka terakhir dari 97.538,
yaitu 8, untuk dikalikan 2, yaitu 8 x 2 = 16. Hasil 16 ini untuk mengurangi 9.753, yaitu 9753 – 16 = 9.737.
Selanjutnya, ambil dan pisahkan angka terakhir dari 9.737,
yaitu 7, untuk dikalikan 2, yaitu 7 x 2 = 14, hasil 14 ini untuk mengurangi 973, yaitu
973 – 14 = 959. Selanjutnya 9 x 2 = 18, lalu 95 – 18 = 77. Oleh karena 7 | 77 maka 7 |97.538.
(9) Ciri terbagi habis oleh 11
Suatu bilangan bulat terbagi habis oleh 11, jika jumlah angka-angka pada tempat gasal (dari belakang)
dikurangi dengan jumlah angka-angka pada tempat genap (dari belakang) terbagi habis oleh 11.
Contoh:
Apakah 97.454.357 terbagi habis oleh 11?. Jumlah angka-angka pada tempat gasal
(ingat mulai dari angka satuan) adalah 7 + 3 + 5 + 7 = 22. Jumlah angka-angka pada tempat genap adalah 5 + 4 +
4 + 9 = 22. Jumlah angka-angka pada tempat gasal dikurangi dengan jumlah angka-angka pada tempat genap =
22 – 22 = 0. Karena 11 |0, maka 11 | 97.454.357.
Ciri terbagi habis oleh 13
Suatu bilangan bulat terbagi habis oleh 13, jika bilangan bulat tersebut tanpa angka satuan dikurangi sembilan
(10) Ciri terbagi habis oleh 13
Suatu bilangan bulat terbagi habis oleh 13, jika bilangan bulat tersebut tanpa angka satuan dikurangi sembilan
kali angka satuan itu, hasilnya terbagi habis oleh 13.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai