Anda di halaman 1dari 5

OPERASI HITUNG BILANGAN RASIONAL

BESERTA CONTOHNYA

Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan sebagai bentuk a/b (pecahan) dimana a
dan b adalah bilangan bulat.Contoh anggota himpunan bilangan rasional adalah 2, 0.25, ¾, 1.
333…, dan sebagainya. Definisi bilangan rasional dinyatakan dengan a/b dan ac/bc dengan c ≠ 0.

Contoh :

Pecahan murni bisa dikatakna pecahan biasa, tetapi pecahan biasa tidak bisa dikatakan pecahan murni
karena dalam pecahan murni berlaku pembilang kurang atau lebih kecil dari penyebut.
Contoh :
Operasi Hitung bilangan rasional :

 Operasi bilangan rasional dalam bentuk desimal


 Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan rasional berbentuk desimal
yakni tanda koma harus sejajar dan banyak angka dibelakang koma tidak sama pada kedua
bilangan maka jadikan sama denagn cara menambahkan bilangan nol dibelakangnya
hingga kedua bilangan tersebut memiliki banyak angka yang sama dibelakang koma.
Contoh :

1 + 1.02 = 1,00 +1,02 = 2,02


0,005 + 0,5 = 0,005 + 0,500 = 0,505
2,24 + 1,8 = 2,24 + 1,80 = 4,04
3,14 – 2,7 = 3,14 - 2,70 = 0,44
 Perkalian dan pembagian dua bilangan desimal yakni untuk bilangan decimal dengan
banyak angka berhingga dibelakang koma cara mengalikannya adlah dengan mengalikan
kedua bilangan tersebut (tanda koma) kemudian banyak angka dibelakang koma pada hasil
perkaliannya sama dengan jumlah banyaknya angka dari kedua bilangan yang dikalikan.
Sedangkan untuk pembagian bilangan decimal memiliki banyak angka berhingga
dibelakang koma pada hasil pembagiannya ditentukan oleh hasil pengurangan banyak
angka dibelakang koma dan pembilang oleh banyak angka di belakang koma penyebut.
Ket : Kalau hasil pengurangannya positive berarti tanda komanya maju sedangkan kalau
hasil pengurangannya negative berarti tanda komanya mundur. Kalau tanda komanya
mundur atau mentok, tambahkan bilangan nol dibelakngnya. Untuk bilangan decimal
dengan bilangan berulang dibelakngnya, bilangan berulang tersebut dianggap sebagai
banyak angka dibelakang koma.
Contoh :
(1) 1,2 × 0.05 =
Kalikan terlebih dahulu 12 dengan 5 yaitu 12×5 = 60
Angka dibelakng koma pada hasil perkaliannya sebanyak 3 angka.
Diperoleh dari jumlah banyaknya angka dibelakang koma
pada kedua bilangan yang dikalikan .
Berarti hasilnya 0,060 = 0,60
1,2 × 0.05 = 0.06

(2) 6,3/0,18 =
Bagi terlebih dahulu kedua bilangan tersebut tanpa tanda koma
63/18 = 3.5
Lalu pindahkan tanda komanya dengan aturan yang sudah dijelaskan
Banyak angka dibelakang koma pada pembilang
dikurangi banyak angka dibelakang koma pada penyebut sama dengan 1-2 = -1
Karena hasil pengurangannya negative berarti tanda koma mundur satu angka,
Diperoleh hasil 35,0 = 35

Operasi bilangan rasional dalam bentuk pecahan

 Masalah penjumlahan dan pengurangan pecahan dijadikan penyebutnya sama. Kalau


pecahannya dijumlahkan dengan bilangan decimal, jadilah terlebih dahulu bilangan
decimal tersebut menjadi pecahan.

 Perkalian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dengan penyebut.


Kalau perkalian pecahan dengan bilangan decimal, kalikan saja bilangan decimal tersebut
hanya dengan pembilangnya.

 Pembagian dua pecahan dapat dilakukan dengan cara mengalikan pecahan pada
pembilang dengan kebalikan dari pecahan pada penyebu

 Invers pada bilangan pecahan


Lawan dari 2/3 dan 3/2
Karena :

Hasil dari 2/3 × 3/2 = 1 (hasil dari perkalian lawan adalah 1)

 Cara mengubah pecahan menjadi desimal

- Dilakukan dengan pembagian tersusun

- Untuk pecahan dengan penyebut membagi habis dengan kelipatan 10 yaitu dengan
cara mengkalikan pembilang dengan penyebut dengan suatu bilangan yang menyenbabkan
penyebutnya njadi kelipatan 10. Penyebut dengan kelipatan 10 menunjukkan banyak
angka yang terdapat dibelakang koma pada bilangan desimalnya.
Contoh :
3/5 = 3/5 × 2/2 = 6/10 = 0,6
¼ = ¼ × 25/25 =25/100= 0,25
1/8= 1/8 × 125/125 = 125/1000 = 0,125
1/6 = 1/6 × 625/625 = 625/10000 = 0, 0625
1/20 = 1/20 × 5/5 = 5/100 = 0,05

 Cara mengubah desimal menjadi pecahan


- Mengubah bilangan desimal dengan banyak angka berhingga dibelakang koma, yaitu
dengan cara membuat bilangan desimal tersebut menjadi pecahan dengan penyebut
bilangan kelipatan 10. Banyak angka dibelakang koma merupakan kelipatan 10 yang
dituliskan sebgai penyebut dan pembilangnya merupakan bilangan dibelakang koma tanpa
tanda koma dan tanpa nol didepannya.
Contoh :
0,4 = 4/10 = 2/5
0,06 = 6/100 = 3/50
0,0015 = 15/10000 = 3/2000
- Mengubah bilangan desimal dengan bilangan berulang dibelakng koma yaitu dengan
cara memisalkan bilangan desimal tersebut terlebih dahulu menjadi suatu peubah.
Kemudian mengalihkan peubah tersebut dengan bilangan kelipatan 10 sebanyak angka
pada bilangan berulangnya. Setelah itu kutangkan keduanya sehingga kita memperoleh
bentuk pecahan.
Contoh :
(1) Kita ubah bilangan desimal 0,333… menjadi pecahan
Misalkan bilangan desimal 0,333… = a
Karena perulangannya satu-satu kita kalikan p dengan 10
10a = 3,333…
10a-a = 3.333… - 0,333… = 3
9a =3
a = 3/9 =1/3
(2) Kita ubah bilangan desimal 0,252525… menjadi pecahan
Misalkan bilangan desilam 0,252525… = a
Karena perulangannya dua-dua kita kalikan p dengan 100
100a = 25,252525…
100a –a = 25,252525… - 0,2525252… = 25
99p = 25/99
(3) Kita ubah bilangan desimal 0,7999...
Misalkan bilangan desimal 0, 7999... = a
Karena perulangannya bukan satu kali ataupun dua kali maka digunakan dua perulangan10 dan
100

100 a = 79,999...
10 a = 7,999...
100a-10a = 79,999... – 7,999...
90a = 72
a = 72/90 = 8/10 = 4/5

 a/b jika a = 0 dan b ≠ 0 maka hasilnya akan tetap 0,


contoh : a = 0 dan b = 5
maka a/b = 0/5 = 0
“Bilangan Rasional” Pengertian, Jenis dan
Contohnya Terlengkap
Bilangan rasional merupakan bilangan yang bisa dinyatakan sebagai a/b
dimana a/b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. Batasan bilangan
rasional yaitu mulai dari selanga. Bilangan dibagi menjadi dua yaitu bilangan
rasional dan irasional. Bilangan rasional meliputi bilangan asli, bilangan bulat,
bilangan prima, bilangan cacah, dan bilangan lain yang subset dengan
bilangan rasional.

Contoh bilangan rasional :


Apabila a/b = c/d maka, ad = bc

a/b + c/d = ad + bc / bd

a/b . c/d = ac / bd

Contoh bilangan rasional


 (a/b) = -a/b = a / -b dan (a/b)-1 = b/a jika a tidak sama dengan 0
 a/b : c/d = ad / bc

Bilangan rasional yakni bilangan yang bisa dinyatakan dalam bentuk a/b
dengan a serta b adalah anggota bilangan bulat. Bilangan ini bisa dinyatakan
dalam pecahan dan desimal. Banyak orang beranggapan bahwa bilangan
desimal itu ada komanya, padahal tidak selalu seperti itu. Penulisan bilangan
tunggal misalnya 7 juga merupakan penulisan desimal. Karena tanda koma
digunakan untuk hasil pembagian dua buah bilangan yang mempunyai sisa
ataupun guna keperluan ketelitian serta keperluan penulisan angka penting.

Contoh bilangan rasional yaitu 2, 0.25, ¾, 1.333.. dan masih banyak lagi.
Bilangan tadi merupakan anggota himpunan bilangan rasional sebab dapat
dinyatakan dalam bentuk pecahan dan masing-masing pembilang serta
penyebutnya adalah anggota bilangan bulat.

Bilangan 2 dapat dikatakan dalam bentuk pecahan 2/1, 0.25 menjadi ¼.


Bilangan ¾ jelas berbentuk pecahan dengan 3 sebagai pembilang dan 4
sebagai penyebut dan keduanya adalah bilangan bulat. Bilangan 1.333 juga
disebut bilangan rasional sebab dapat dinyatakan dalam pecahan 4/3.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai operasi bilangan rasional, maka


harus pahami dahulu bagaimana cara mengubah penulisan bilangan rasional
ke desimal juga sebaliknya.
Mengubah pecahan ke desimal
Mengubah pecahan ke desimal bisa dilakukan dengan pembagian bersusun.
Untuk pecahan dengan penyebut membagi habis bilangan kelipatan 10
caranya yaitu dengan mengalikan pembilang dan penyebut. Perhatikan
contoh:

3/5 = 3/5 x 2/2 = 6/10 = 0,6.

Kesulitan Siswa Dalam Belajar dan Pembelajaran Bilangan Rasional


Kesulitan Siswa Dalam Belajar dan Pembelajaran Bilangan Rasional - Konsep pecahan dan
operasinya merupakan konsep yang sangat penting untuk dikuasai, sebagai bekal untuk mempelajari
bahan matematika berikutnya dan bukan bahan matematika yang terkait. Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa siswa Sekolah Dasar kesulitan memahami pecahan dan operasinya. Para guru
cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk
dihafal, diingat dan diterapkan. Perubahan cara mengajar tidak banyak dilakukan para guru karena
secara empirik mereka selalu gunakan cara yang sama dari waktu ke waktu.
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung bilangan dapat dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :
1) tahap pengenalan konsep secara konkret
2) tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak
3) tahap pengenalan konsep secara abstrak.
Dalam tahap pertama ada dua model peragaan yang dapat dikembangkan yaitu model yang
menggunakan pendekatan himpunan (yaitu menggunakan karton warna warni yang merupakan
bagian dari satu keseluruhan), model yang kedua yaitu menggunakan pendekatan hukum kekekalan
panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok pecahan, pita garis bilangan dan tangga bilangan).
Potongan karton dengan warna yang menarik dan beragam dapat dimanfaatkan untuk membuat
bahan manipulatif dalam menjelaskan pecahan, sifat-sifat pecahan, dan operasi pecahan. Penjelasan
dengan bahan manipulatif sebaiknya diakhiri dengan penyelidikan pola atau aturan umum yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai