Anda di halaman 1dari 7

Cara Mengurutkan Pecahan

Jika kalian diperintahkan untuk membandingkan dua buah pecahan, misalkan 2/4
dengan 3/8 apakah kalian dapat menentukan bilangan pecahan mana yang lebih
besar? Jika kalian tidak mengetahui konsep dasar pecahan tentunya kalian akan
merasa kebingungan untuk menjawabnya. Sekarang kita misalkan pecahan tersebut
sebagai sebuah kue. 2/4 artinya kita membagi sebuah kue menjadi 4 dengan ukuran
sama besar dan hanya mengambil 2 potong. Sementara 3/8 artinya kita memotong
kue menjadi 8 potong dengan ukuran sama besar kemudian kita hanya mengambil 3
potong saja. Amati gambar di bawah ini:

Dengan melihat gambar di atas kita bisa mengetahui bahwa 2/4 itu lebih besar
daripada 3/8. Sekarang mari kita pelajari lebih jauh berbagai cara mengurutkan
pecahan dalam matematika. Simak materi yang telah dirangkum rumus matematika
dasar berikut ini:

Cara Mengurutkan Pecahan dengan Menyamakan Penyebut


Mengurutkan atau membandingkan pecahan antara yang besar dan yang kecil dapat
diketahui dengan cara menyamakan dahulu penyebutnya. Penyebut dari pecahan yang
berbeda kita samakan terlebih dahulu dengan menggunkan faktor persekutuan dari
penyebut yang ada.

Misalkan kita ingin membandingkan mana yang lebih besar antara 2/5 dengan 3/7
maka kita samakan dulu penyebutnya. Kita dapat menggunakan fktor persekutuan
dari 5 dan 7 yaitu 35:

2/5 = 14/35
3/7 = 15/35
Karena 15 bagian lebih besar daripada 14 bagian, maka dapat disimpulkan bahwa 3/7
> 2/5

itu adalah cara yang bisa kalian lakukan untuk membandingkan dua buah pecahan.
nah, sekarang kalian harus mencoba membandingkan dan mengurutkan pecahan
dengan jumlah yang lebih banyak. mari kita coba urutkan pecahan berikut:

5/2, 4/3, 7/4, 2/8, dan 11/16

Kita cari dahulu KPK dari bilangan-bilangan penyebut yang ada pada pecahan-
pecahan di atas, bilangan yang dapat dibagi dengan 2, 3, 4, 8, dan 16 adalah 48. mari
kita rubah pecahan di atas menjadi:

5/2 = 120/48
4/3 = 64/48
7/4 = 84/48
2/8 = 12/48
11/16 = 33/48

barulah bisa kita urutkan dari yang terbesar:

120/48 > 84/48 > 64/48 > 33/48 > 12/48

maka urutan dari pecahan di ats dari yang terbesr menuju yang terkecil adalah 5/2,
7/4, 4/3, 11/16, 2/8

Selain dengan cara di atas, ada cara lain yang bisa kalian lakukan guna mengurutkan
bilangan-bilangan pecahan yaitu dengan menyamakan pembilangnya. berikut
penjelasannya.
Cara Mengurutkan Pecahan dengan Menyamakan Pembilang
Coba kalian perhatikan gambar berikut ini:
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa ketika ada pecahan yang memiliki
pembilang sama, maka pecahan yang memiliki penyebut lebih kecil nilainya menjadi
lebih besar daripada pecahan yang memiliki nilai penyebut besar. Coba kalian
perhatikan urutan pecahan di bawah ini:

2/3 > 2/4 > 2/5 > 2/6 > 2/7 > 2/8 > 2/9 > 2/10

Bagaimana? Sudah mengerti?

Yuk mari kita belajar langsung cara menyelesaikan soal pecahan dengan
menyamakan pembilangnya.

Misalkan kalian ingin mengurutkan pecahan 2/5, 3/4, dan 8/6 maka kita bisa
menyamakan pembilangnya dengan menggunakan KPK dari 2, 3, dan 8 yaitu 24

2/5 = 24/60
3/4 = 24/32
8/6 = 24/18

Ingat, bila pembilangnya sama, maka pecahan dengan penyebut terbesar memiliki
nilai yang lebih kecil. Maka kita bisa mengurutkan ketiga pecahan di atas dari yang
terkecil menjadi:

24/60 < 24/32 < 24/18 atau 2/5 < 3/4 < 8/6
Contoh 1: Nyatakan 3/4 dalam desimal

Langkah 1: Kita dapat mengalikan 4 dengan 25 untuk mendapatkan nilai 100


Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 25:
×25

3 75
=
4 100

×25

Langkah 3: Tulis 75 dengan koma desimal di depan 2 angka paling kanan


(karena 100 memiliki 2 nol);

Jawab = 0,75

Contoh 2: Nyatakan 3/16 dalam desimal


Langkah 1: Kita harus mengalikan 16 dengan 625 untuk mendapatkan nilai
10.000
Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 625:
×625

3 1.875
=
16 10.000

×625

Langkah 3: Tulis 1.875 dengan koma desimal di depan 4 angka paling kanan
(karena 10.000 memiliki 4 nol);

Jawab = 0,1875

Contoh 2: Nyatakan 1/3 dalam desimal

Langkah 1: Tidak ada cara untuk mengalikan 3 untuk mendapatkan nilai 10


atau 100 atau kelipatan 10, tetapi kita dapat mencari nilai hampiran desimal
yakni memilih untuk mengalikan dengan, umpamanya, 333

Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 333:


×333

1 333
=
3 999

×333

Langkah 3: Sekarang, 999 adalah mendekati 1.000, maka dapat kita tulis 333
dengan letak koma desimal di depan 3 angka paling kanan (karena 1.000
memiliki 3 nol):

Jawab = 0,333 (akurat hanya untuk 3 angka di belakang koma !!)


PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA
1. Pecahan dalam Perbandingan
Sebuah pecahan yang menunjukkan rasio tidak sama dengan pecahan yang
mewakili bagian dari keseluruhan (utuh). Bila pecahan biasa digunakan untuk
menunjukkan rasio akan mempunyai interpretasi yang berbeda dibandingkan
pecahan sebagai bagian yang utuh. Sebagai contoh: pembilang dari sebuah
pecahan sebagai rasio mungkin menyatakan jumlah obyek dalam kumpulan
obyek.
Contoh :

Dinda dan Dita membagi tanggungjawab mengelola toko kelontong. Dinda dalam
1 minggu menjaga toko selama 4 hari, sedangkan Dita 3 hari. Apabila Dinda telah
menjaga toko selama 20 hari, berapa harikah Dita telah menjaga tokonya?

Jawab :
Rasio untuk masalah di atas adalah 4 : 3 (dibaca 4 dibanding 3). Sebuah
pernyataan dapat digunakan untuk memecahkan masalah itu.

Perbandingan merupakan pernyataan bagian dari jumlah atau kumpulan tertentu.


Pernyataan perbandingan harus ditulis dengan pecahan yang sangat sederhana.
Cara menyederhanakan perbandingan sama halnya dengan menyederhanakan
pecahan, yaitu dibagi dengan bilangan yang sama.
2. Skala
Skala, perbandingan, dan pecahan mempunyai hubungan yang erat. Hal ini karena
ketiganya memiliki simbol (tanda) yang sama, yaitu tanda bagi ( : ).
Saat kita mengamati peta yang tergantung di dinding, atau pada atlas, di setiap
sudut peta tersebut selalu tertulis kata skala yang disertai angka yang merupakan
perbandingan. Misalnya, skala 1 : 2.000.000, 1 : 2.500.000, 1 : 200, 1 : 100, dan
seterusnya.
Skala banyak digunakan dalam atlas maupun dalam menggambars esuatu yang
bentuk aslinya berukuran besar seperti lapangan atau bangunan.
Skala biasanya ditetapkan dalam ukuran cm sehingga 1 cm pada peta dikalikan
pada skala yang telah ditetapkan. Umpamanya skala 1 : 2.500.000, sehingga 1 cm
menjadi 1 x 2.500.000 = 2.500.000 cm apabila dijadikan ukuran dalam km
menjadi 2.500.000 : 100.000 = 25 km. Jadi, setiap 1 cm pada peta berjarak 25 km
jarak yang sebenarnya
Perhatikan penggunaan skala berikut ini!
Pada sebuah atlas tertera skala 1 : 2.000.000. Setelah diukur, jarak dari kota A ke
kota B sepanjang 4 cm. Berapa kilometer jarak sebenarnya dari kota A ke kota B?
Jawab :
Jarak sebenarnya adalah 4 x 2.000.000 = 8.000.000 cm. Dari cm menjadi km
adalah dengan cara membagi 100.000 sehingga 8.000.000 : 100.000 menjadi 80
km.

Anda mungkin juga menyukai