bilangan
yang
tidak
positif
dan
tidak
pula
negatif.
Bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri nol, dan bilangan bulat positif terletak di sebelah kanan nol. Pada
garis bilangan tersebut, makin ke kanan letak bilangan makin besar nilai bilangan tersebut. Sebaliknya, makin
ke kiri letak bilangan makin kecil nilai bilangan tersebut.
Terdapat beberapa operasi hitung pada bilangan bilangan bulat, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian dan perpangkatan bilangan bulat.
Dari gambar iketahui bahwa invers jumlah dari 1 adalah -1, invers jumlah dari 2 adalah -2, invers jumlah
dari 3 adalah -3, invers jumlah dari 4 adalah -4, dan seterusnya.
a. Arti Perkalian
Kita ketahui bersama bahwa operasi perkalian bilangan bulat adalah operasi
penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama, contoh
Dari uraian di atas, tampak bahwa permbagian merupakan operasi kebalikan (invers)
dari perkalian. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut,
axb
-3
2
5
8
3
-7
-24
6
-35
a . b = cDari tabel tersebut dinyatakan bahwa perkalian bilangan bulat memenuhi sifat tertutup.
Dengan a,b dan c bilangan bulat.
2) Sifat komutatif
Perhatikan tabel!
a
-3
-5
6
b
5
-1
4
axb
-15
5
24
bxa
-15
5
24
bxc
12
14
-18
(axb)xc
-24
70
72
B+c
axb
axc
ax(b+c)
(axb) +(axc)
Ax(bxc)
-24
70
72
1
4
2
-4
-3
-2
6
2
-7
2
-1
-9
-4
-12
-4
6
8
-14
2
-4
-18
2
-4
-18
a . ( b + c) = (a . b) + (a . c)
Menunjukkan perkalian tiga bilangan bulat, dapat dituliskan:
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c.
Dengan kata lain perkalian bilangan bulat memenuhi sifat distributif.
Pangkat suatu bilangan adalah perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri.
a0 = 1
b)
C. Bilangan Pecahan
1. Pengertian Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a : b,
dengan a, b bilangan bulat dan b 0, dan b bukan pembagi a
a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
Contoh: Dua buah mangga dibagikan seorang ibu kepada 3 orang anaknya. Berapa bagian
yangdidapatkan oleh setiap anaknya ?
Jawab: masing-masing anaknya memperoleh 32 bagian.
b) Pecahan campuran
contoh:
c)
Pecahan desimal
contoh: 0,3 , 0,25
d) Persen (perseratus)
contoh:
e) Permil (perseribu)
contoh: 20 = 20 / 1000
f) Pecahan senilai
contoh: 4/8 = 2/4 = 6/12
0,27
0,13
0,14
Notasi Himpunan
Notasi
Contoh
Himpunan
Huruf besar
Elemen himpunan
Kelas
Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan
sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.
Bilangan
Notasi
Asli
Bulat
Rasional
Riil
Kompleks
Simbol
Arti
Himpunan kosong
atau
Enumerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau banyak tetapi
mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis (...).
Pembangun himpunan, tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan sifatsifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpuan tersebut.
Notasi pembangun himpunan dapat menimbulkan berbagai paradoks, contohnya adalah himpunan
berikut:
Himpunan A tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung anggota yang bukan
merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya, lalu bagaimana mungkin A bisa
mengandung anggota tersebut.
Himpunan kosong
Himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} memiliki anggota-anggota aPELI, jeruk,mangga,
dan pisang. Himpunan lain, semisal {5, 6} memiliki dua anggota, yaitu bilangan 5 dan 6. Kita boleh
mendefinisikan sebuah himpunan yang tidak memiliki anggota apa pun. Himpunan ini disebut
{apel, jeruk}
{jeruk, pisang}
Definisi di atas juga mencakup kemungkinan bahwa himpunan bagian dari A adalah Asendiri.
Untuk sembarang himpunan A,
Istilah subhimpunan dari A biasanya berarti mencakup A sebagai subhimpunannya sendiri. Kadangkadang istilah ini juga dipakai untuk menyebut himpunan bagian dari A, tetapi bukan A sendiri.
Pengertian mana yang digunakan biasanya jelas dari konteksnya.
Subhimpunan sejati dari A menunjuk pada subhimpunan dari A, tetapi tidak
mencakup A sendiri.
Superhimpunan
Kebalikan dari subhimpunan adalah superhimpunan, yaitu himpunan yang lebih besar yang
mencakup himpunan tersebut.
atau
Definisi di atas sangat berguna untuk membuktikan bahwa dua himpunan A dan B adalah sama.
Pertama, buktikan dahulu A adalah subhimpunan B, kemudian buktikan bahwa Badalah
subhimpunan A.
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa atau himpunan pangkat (power set) dari A adalah himpunan yang terdiri
dari seluruh himpunan bagian dari A. Notasinya adalah
Jika A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, maka
{ { },
{apel}, {jeruk}, {mangga}, {pisang},
{apel, jeruk}, {apel, mangga}, {apel, pisang},
{jeruk, mangga}, {jeruk, pisang}, {mangga, pisang},
{apel, jeruk, mangga}, {apel, jeruk, pisang}, {apel, mangga, pisang},
{jeruk, mangga, pisang},
{apel, jeruk, mangga, pisang} }
Banyaknya anggota yang terkandung dalam himpunan kuasa dari A adalah 2 pangkat banyaknya
anggota A.
Kelas
Suatu himpunan disebut sebagai kelas, atau keluarga himpunan jika himpunan tersebut terdiri
dari himpunan-himpunan. Himpunan
adalah
sebuah keluarga himpunan. Perhatikan bahwa untuk sembarang himpunan A, maka himpunan
kuasanya,
Contoh berikut,
bukan himpunan.
Kardinalitas
Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat dimengerti sebagai ukuran banyaknya elemen yang
dikandung oleh himpunan tersebut. Banyaknya elemen
himpunan
adalah 4. Himpunan
juga
memiliki elemen sejumlah 4. Berarti kedua himpunan tersebut ekivalen satu sama lain, atau
dikatakan memiliki kardinalitas yang sama.
Dua buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat fungsi korespondensi
satu-satu yang memetakan A pada B. Karena dengan mudah kita membuat
fungsi
yang memetakan satusatu dan kepada himpunan A ke B, maka kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang sama.
Himpunan Denumerabel
Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan
himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut disebut sebagai
kardinalitas .
Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel, karena memiliki
korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli, yang dinyatakan
oleh
Himpunan Berhingga
Jika sebuah himpunan memiliki kardinalitas yang kurang dari kardinalitas , maka himpunan
tersebut adalah himpunan berhingga.
Himpunan Tercacah
Himpunan disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau denumerabel.
Himpunan Non-Denumerabel
Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-denumerabel. Contoh dari himpunan ini
adalah himpunan semua bilangan riil. Kardinalitas dari himpunan jenis ini disebut sebagai
kardinalitas . Pembuktian bahwa bilangan riil tidak denumerabel dapat menggunakan pembuktian
diagonal.
Himpunan bilangan riil dalam interval (0,1) juga memiliki kardinalitas , karena terdapat
korespondensi satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan seluruh bilangan riil, yang salah
satunya adalah
Fungsi Karakteristik
Fungsi karakteristik menunjukkan apakah sebuah elemen terdapat dalam sebuah himpunan atau
tidak.
Jika
maka:
Representasi Biner
Jika konteks pembicaraan adalah pada sebuah himpunan semesta S, maka setiap himpunan bagian
dari S bisa dituliskan dalam barisan angka 0 dan 1, atau disebut juga bentuk biner. Bilangan
biner menggunakan angka 1 dan 0 pada setiap digitnya. Setiap posisi bit dikaitkan dengan masingmasing elemen S, sehingga nilai 1 menunjukkan bahwa elemen tersebut ada, dan nilai 0
menunjukkan bahwa elemen tersebut tidak ada. Dengan kata lain, masing-masing bit merupakan
fungsi karakteristik dari himpunan tersebut. Sebagai contoh, jika himpunan S = {a, b, c, d, e, f,
g}, A = {a, c, e, f}, dan B = {b, c, d, f}, maka:
Himpunan
----------------------------
Representasi Biner
-------------------
S = { a, b, c, d, e, f, g }
a b c d e f g
1 1 1 1 1 1 1
-->
A = { a,
c,
e, f
}
-->
1 0 1 0 1 1 0
B = {
b, c, d,
f
}
-->
0 1 1 1 0 1 0
Cara menyatakan himpunan seperti ini sangat menguntungkan untuk melakukan operasi-operasi
himpunan, seperti union, interseksi, dan komplemen, karena kita tinggal menggunakan operasi
bit untuk melakukannya.
Operasi gabungan
setara dengan A or B
Operasi irisan
Operasi komplemen
Trapesium
Pengertian Trapesium
Trapesium adalah suatu bangun dua dimensi segi empat yang mempunyai dua sisi yang sejajar
namun panjangnya tidak sama.
Trapesium yang sisi ketiganya memiliki sudut 90 derajat terhadap sisi yang sejajar disebut
trapesium siku-siku.
Rumus-rumus Trapesium
Keliling Trapesium
Keliling trapesium adalah jumlah dari sisi-sisi trapesium itu sendiri. Dikarenakan sisi-sisinya
yang tidak sama maka hanya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keliling Trapesium
Luas Trapesium
Luas trapesium adalah 1/2 x (jumlah sisi sejajar) x t.
Mengapa demikian?
Disini akan dijabarkan mengapa demikian.
Trapesium adalah bangun yang terbuat dari dua jenis bangun datar lainnya, yaitu persegi panjang
dan segitiga.
Jika kita kupas kembali, luas dari persegi panjang adalah p x t dan luas segitiga adalah 1/2 x alas
xt
Karena itu dapat dibuat persamaan sebagai berikut :
Luas Trapesium
Luas Trapesium
Jika kita masukkan variabel yang ada pada gambar, maka akan menjadi seperti ini:
Luas Trapesium
(1/2 x t) + (a t) + (1/2 y t)
Lalu kita gunakan lagi distributif untuk penguraian (1/2 x + a + 1/2 y) dengan cara dibagi 1/2:
Luas Trapesium
1/2 (x + 2a + y) (t)
1/2 (x + a + a + y) (t)
Luas Trapesium
1/2 (a + b) (t)
JAJAR GENJANG
Advertisement
Rumus jajar genjang merupakan salah satu rumus yang diajarkan dari ketika
anda masih duduk di bangku sekolah dasar. Ciri yang paling terlihat dan paling
mendasar pada bangun datar yang satu ini ialah memiliki sepasang sisi miring yang
saling berhadapan dan sama panjangnya.
Jika dilihat sekilas bentuk dari jajar genjang mirip dengan trapesium. Kadang ada
saja orang yang terkecoh karena tidak melihatnya secara teliti padahal jajar
genjang sangat jauh berbeda bentuknya jika dilihat secara teliti.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas rumus luas dan keliling dari jajar
genjang. Bukan hanya itu kita juga akan membahas mengapa jajar genjang dapat
dikatakan sama dengan persegi / persegi panjang. Nah mari kita mulai
pembahasannya dari rumus luas jajar genjang.
Dapat kila lihat diatas sebuah jajar genjang kita ambil garis tinggi lalu kita potong
sisi sebelah kirinya mengikuti garis tinggi. Setelah kita potong kita satukan di sisi
sebelah kanan. Hasilnya sangat pas dan menyatu menjadi sebuah persegi. Nah jika
kalian ingin mencobanya silahkan lakukan sendiri ya.
Nah sekian pembahasan kali ini mengenai materi matematika rumus keliling dan
luas jajar genjang. Silahkan anda coba rumus diatas untuk menjawab soal-soal jajar
genjang anda
Segitiga
Hai teman bertemu lagi nih.. :-D
"Segitiga" wah kayaknya kita mau belajar bidang dua dimensi nih? Memang benar. Tahukah
teman apa itu bidang dua dimensi dan bangun tiga dimensi? Yah sudah kalo belum tahu nanti
juga akan tahu ;-)
"Bab ini berisi uraian materi mengenai sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya;
menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan menggunakannya dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari; serta cara melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi,
garis berat, dan garis sumbu"
Dalam materi segitiga kali ini kita akan mempelajari segala macam hal yang berhubungan
dengan segitiga, salah satunya adalah:
1. Rumus segitiga
2. Jumlah sudut segitiga
3. Garis tinggi segitiga
4. Luas segitiga
5. Keliling segitiga
6. Gambar segitiga
7. Bentuk segitiga
8. Jenis-jenis segitiga
9. Segitiga sembarang
10. Segitiga sama sisi
11. Segitiga sama kaki
12. Segitiga siku-siku
13. Contoh segitiga
14. Soal segitiga
15. Melukis segitiga
Wah kok banyak topik yang hampir sama sih? Hehe.. :-D ada ajah!
Topik-topik di atas bisa teman-teman pahami di setiap blog kami yang lainnya.
Dan ini sedikit tentang segitiga yang perlu teman ketahui:
Rangkuman
Segitiga siku-siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang yang dipotong menurut
diagonalnya. Besar salah satu sudut pada segitiga siku-siku adalah 90.
Ketidaksamaan segitiga, Jumlah dua buah sisi pada segitiga selalu lebih panjang daripada
sisi ketiga.
Pada setiap segitiga berlaku sudut terbesar terletak berhadapan dengan sisi terpanjang,
sedangkan sudut terkecil terletak berhadapan dengan sisi terpendek.
Besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam yang tidak
berpelurus dengan sudut luar tersebut.
Cukup sekian dulu ya sedikit materi tentang segitiga kali ini, silahkan surfing ke blog-blog kami
lainnya. ;-)
Segi Empat
Hai teman.. :-)
Sebelumnya sih kita sudah mempelajari sedikit masalah segitiga dan sekarang kita akan
melangkah lebih maju dengan materi tentang segi empat. Semoga bermanfaat! :-D
"Bab ini berisi uraian materi mengenai sifat-sifat berbagai segi empat, seperti: persegi panjang,
persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium; menghitung keliling dan
luas bangun segi empat dan menggunakannya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari; serta cara melukis segi empat"
Dalam blog-blog kami lainnya kami akan memberikan juga materi tentang cabangnya segi
empat, salah satunya seperti ini:
1. Rumus Segi empat
2. Soal segi empat
3. Persegi
4. Persegipanjang
5. Jajarangenjang
6. Belahketupat
7. Layang-layang
8. Trapesium
Dan lain-lain tentunya yang pasti berhubungan dengan segi empat. Hehe...
Kami berikan juga nih sedikit atau sekilas materi tentang segi empat. ;-)