Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI 1 : MATERI KURIKULER MATEMATIKA SMP

BILANGAN

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan


dan pengukuran. Simbol ataupun lambing yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai angka atau lambing bilangan.

Kegiatan Belajar 1 :

Operasi Bilangan Bulat dan


Bilangan Rasional

A. BILANGAN BULAT
Bilangan bulat dapat diklasifikasikan menjadi bilangan bulat Positif, Nol , dan
bilangan bulat Negatif. Nol bukan bilangan bulat positif maupun negative.
Bilangan bulat dapat di presentasikan dengan 2 cara, yaitu dengan model
Himpunan dan model Pengukuran.

• Cara 1 (Model Himpunan)

= =

-1 -1 -1

• Cara 2 (Model Pengukuran)


I I I I I I I I I I I
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Misalkan a dan b adalah bilangan cacah penjumlahan bilangan bulat didefinisikan


sebagai berikut :

Definisi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat :

a) Penjumlahan/Pengurangan dengan nol.


a+0=a=0+a/a-0=a=0-a
b) Penjumlahan/Pengurangan dua bilangan bulat positif
a + b = n (AUB) / a - b = n (AUB)
c) Penjumlahan dua bilangan bulat negative
(-a) + (-b) = - (a+b)
d) Penjumlahan / Pengurangan bilangan posited dan negative
1. a + (-b) = a – b, Jika a > b
2. a + (-b) = - (b-a), Jika a < b

Dari Definisi Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat di atas, dapat dikembangkan
sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat sebagai berikut. :

Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

a) Tertutup terhadap operasi penjumlahan


b) Komutatip terhadap operasi penjumlahan
c) Assosiatif terhadap operasi penjumlahan
d) Adanya unsur identitas penjumlahan
e) Adanya unsur invers penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, ada bilangan bulat tunggal -a, sedemikian hingga
a + (-a) = 0

Contoh Penjumlahan Bilangan Bulat

a) 2 + 5 = 7
b) (-2) + (-4) = -6
c) 3 + (-5) = -2

Contoh Pengurangan Bilangan Bulat

a) 7 – 2 = 5
b) -7 – (-1) = -6
c) 2 – 5 = -3

2. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

Misalkan a dan b adalah bilangan cacah perkalian dan Pembagian bilangan bulat
didefinisikan sebagai berikut :

Definisi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

a) Perkalian / Pembagian dengan nol


a.0 = 0 = 0.a / a : 0 = 0 = 0 : a
b) Perkalian / Pembagian dua bilangan bulat positif
a.b = n (A x B ) / a : b = n
c) Perkalian / Pembagian dua bilangan bulat positif dan negative
a . (-b) = -(ab) / a : (-b) = -(ab)
d) Perkalian / Pembagian dua bilangan bulat negative
(-a) . (-b) = ab / (-a) : (-b) = (ab)

Sifat – sifat Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

a) Sifat ketertutupan perkalian/pembagian bilangan bulat


b) Sifat komunatif perkalian/pembagian bilangan bulat
c) Sifat asosiatif perkalian/pembagian bilangan bulat
d) Sifat identitas perkalian/pembagian bilangan bulat
e) Sifat distributive perkalian/pembagian terhadap penjumlahan bilangan bulat

Contoh Perkalian Bilangan Bulat

a) 5 . 2 = 10
b) 5 . (-3) = -15
c) (-3) . (-4) = 12

Contoh Perkalian Bilangan Bulat

a) 6 : 2 = 3
b) 15 : (-3) = -5
c) (-12) : (-4) = 3

3. Sifat Urutan Bilangan Bulat

Selanjutnya, sifat-sifat urutan bilangan bulat, ditunjukkan sebagai berikut :

a) Sifat transitif kurang dari


Jika a < b dan b < c maka a < c.
Contoh :
2 < 4 dan 4 < 6, maka 2 < 6
b) Sifat kurang dari dan penjumlahan
Jika a < b maka a + c < b + c.
Contoh :
3 < 5 maka 3 + 2 < 5 + 2
c) Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan positif
Jika a < b maka ap < bp.
Contoh :
4 < 6 maka 4.2 < 6.2
d) Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan negatif
Jika a < b maka a.(-n) > b(-n).
Contoh :
2 < 5 maka 2.(-3) > 5.(-3)

B. BILANGAN RASIONAL

Himpunan adalah bilangan bulat yang diperluas menjadi himpunan bilangan rasional sehingga
persamaan tersebut mempunyai selesaian.

Definisi himpunan bilangan rasional


𝑎
ℚ { 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡, 𝑏 ≠ 0}
𝑏

Definisi Kesamaan Bilangan Rasional

𝑎 𝑐
Jika dan masing masing merupakan bilangan rasional maka berlaku hubungan :
𝑏 𝑑

𝑎 𝑐
= 𝑑 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑 = 𝑏𝑐.
𝑏

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Rasional

Penjumlahan dan Pengurangan bilangan rasional didefinisakan sebagai berikut.

Definisi penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional


𝑎 𝑐 𝑎𝑑+𝑏𝑐
+𝑑 = (Penjumlahan)
𝑏 𝑏𝑑

𝑎 𝑐 𝑎𝑑−𝑏𝑐
−𝑑 = (Pengurangan)
𝑏 𝑏𝑑

Dari definisi penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional di atas, dapat


dikembangkan sifat-sifat penjumlahan/pengurangan bilangan rasional sebagai berikut.

Sifat-sifat penjumlahan/pengurangan bilangan rasional


𝑎 𝑐
a. Sifat ketertutupan/pengurangan bilangan rasional 𝑏 ± 𝑑 adalah bilangan rasional tunggal.

b. Sifat komutatif penjumlahan/pengurangan bilangan rasional

c. Sifat asosiatif penjumlahan/pengurangan bilangan rasional


d. Sifat identitas penjumlahan/pengurangan bilangan rasional

e. Sifat invers penjumlahan/pengurangan bilangan rasional

2. Perkalian dan Pembagian Bilangan Rasional

Perkalian/Pembagian bilangan rasional didefinisikan sebagai berikut.

Definisi :
𝑎 𝑐 𝑎𝑐
. = (Perkalian)
𝑏 𝑑 𝑏𝑑

𝑎 𝑐 𝑎 𝑑
: = X (pembagian)
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐

Dari definisi perkalian/pembagian bilangan rasional di atas, dapat dikembangkan sifat-


sifat perkalian bilangan rasional sebagai berikut.

Sifat-sifat perkalian/pembagian bilangan rasional

a. Sifat tertutup perkalian/pembagian bilangan rasional

b. Sifat komutatif perkalian/pembagian bilangan rasional

c. Sifat asosiatif perkalian/pembagian bilangan rasional

d. Sifat identitas perkalian/pembagian bilangan rasional

e. Sifat invers perkalian/pembagian bilangan rasional

d. Sifat distribusi perkalian/pembagian terhadap penjumlahan bilangan rasional.

3. Sifat Urutan Bilangan Rasional

𝑎 𝑐 𝑒
Misalkan 𝑏 , , dan 𝑓 masing-masing merupakan bilangan rasional,
𝑑

a. Sifat transitif kurang dari

b. Sifat kurang dari dan penjumlahan

c. Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan positif

d. Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan negatif.


Sifat urutan bilangan rasional ini dapat digunakan untuk menyelsaikan suatu pertaksamaan.

Contoh 1.1
3 −7
𝑥+ <
5 10
3 3 −7 3
𝑥+ + (− ) < + (− )
5 5 10 5
13
𝑥<−
10

Kegiatan Belajar 2 :

Bilangan Berpangkat dan


Bentuk Akar

C. BILANGAN BERPANGKAT
Bilangan berpangkat adalah suatu bilangan yang digunakan sebagai bentuk penyederhanaan
dari sebuah bilangan yang mana bilangan tersebut mempunyai faktor-faktor perkalian yang
sama.

Definisi :

Bentuk 𝑎 𝑛 dengan 𝑎, 𝑛 ∈ 𝑍 disebut bentuk pangkat. 𝑛 disebut pangkat (eksponen)


dan 𝑎 disebut bilangan pokok (basis).h
Untuk 𝑛 bilangan asli 𝑎 𝑛 berarti bilangan 𝑎 dikalikan sebanyak n kali.

Contoh 1.3
35 = 3 x3 x 3 x 3 x 3 dan 53 = 5 x5 x 5
Dari contoh tersebut telah terjawablah pertanyaan di atas, yakni 35 ≠ 53

Sifat-sifat Bilangan Berpangkat

a. Sifat perkalian pangkat


𝑎 𝑛 x 𝑎 𝑚 = 𝑎 𝑛+𝑚
b. Sifat pembagian pangkat
𝑎𝑛
= 𝑎 𝑛−𝑚
𝑎𝑚
c. Sifat perpangkatan dari pangkat
(𝑎 𝑛 )𝑚 = 𝑎 𝑛.𝑚
d. Sifat perpangkatan dari perkalian
(𝑎 𝑥 𝑏)𝑚 = 𝑎 𝑚 x 𝑏 𝑚

D. BENTUK AKAR
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan rasional yang hasilnya berupa bilangan irasional.

Definisi :

Untuk bilangan real 𝑎, 𝑏 dan 𝑛 bilangan asli maka:


𝑛
√𝑎 = 𝑏 ↔ 𝑏 𝑛 = 𝑎
Untuk 𝑛 = 2 bentuk 2√𝑎 cukup ditulis √𝑎.
Bentuk √𝑎 sering disebut bentuk akar ketika √𝑎 merupakan bilangan irasional.

Sifat-sifat Bentuk Akar


Untuk 𝑎, 𝑏, 𝑐, dan 𝑑 bilangan real, berlaku :
1. Penjumlahan dan Pengurangan bentuk akar
a). 𝑎√𝑏 + 𝑐√𝑏 = (𝑎 + 𝑐)√𝑏
b). 𝑎√𝑏 − 𝑐√𝑏 = (𝑎 − 𝑐)√𝑏
2. Perkalian dan pembagian bentuk akar
a). √𝑎 × √𝑏 = √𝑎 × 𝑏
√𝑎 𝑎
b). √𝑏
= √𝑏 , 𝑏 ≠ 0

c). 𝑎√𝑏 × 𝑐√𝑑 = (𝑎 × 𝑏)√(𝑏 × 𝑑)


𝑐√𝑎 𝑐 𝑎
d). 𝑑√𝑏
= √ ,𝑏 ≠ 0 ≠ 𝑑
𝑑 𝑏

Definisi :

Misalkan a bilangan real dan n bilangan rasional yang berbentuk n = p/q, dengan p, q bilangan
asli.
Maka bentuk pangkat an dituliskan sebagai bentuk akar an = ap/q= q√ ap, dengan a tidak negatip
saat p genap.

Sekian terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai