Anda di halaman 1dari 48

SILABUS MATERI SISTEM

BILANGAN

Hubungan Perbandingan antar Bilangan


Operasi Bilangan
Operasi Tanda
- Operasi Penjumlahan
- Operasi Pengurangan
- Operasi Perkalian
- Operasi Pembagian
Operasi Bilangan Pecahan
- Operasi Pemadanan
- Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
- Operasi Perkalian
- Operasi Pembagian

SILABUS MATERI PANGKAT, AKAR DAN


LOGARITMA

Pangkat
Kaidah

pemangkatan bilangan

Kaidah

perkalian bilangan berpangkat

Kaidah

pembagian bilangan berpangkat

Akar
Kaidah

pengakaran bilangan

Kaidah

penjumlahan bilangan terakar

Kaidah

perkalian bilangan terakar

Kaidah

pembagian bilangan terakar

Logaritma
- Basis Logaritma
- Kaidah-kaidah Logaritma
- Penyelesaian Persamaan dengan Logaritma

Himpunan
Merupakan

suatu kumpulan atau


gugusan dari sejumlah obyek.
Obyek yang membentuk himpunan
disebut anggota/elemen/unsur
Himpunan dilambangkan dengan huruf
besar, sedangkan unsur dilambangkan
dengan huruf kecil

Penulisan Matematis
p

A
A C B
A = B
p A
A C B
A = B

Penyajian Himpunan
A

= { 1, 2, 3, 4, 5} ; B = {kucing, anjing}
A = { x; 0 < x < 6} ; B = {x; 1 x 5}
{ } atau 0 . Merupakan himpunan kosong.
Secara teori, himpunan kosong adalah
merupakan himpunan bagian dari setiap
himpunan apapun.
Notasi U digunakan untuk himpunan
universal (yang bersifat besar).

Operasi Himpunan
Gabungan

(Union):
A U B = {x; x A atau x B}
Irisan (Intersection):
A B = {x; x A dan x B}
Selisih:
A B A B = { x; x A tetapi x B}
Pelengkap (Complement):
A = { x; x U tetapi x A} = U - A

2. Tanda pertidaksamaan
Tanda < melambangkan lebih kecil dari
Tanda > melambangkan lebih besar dari
Tanda lebih kecil dari atau sama dengan
Tanda lebih besar dari atau sama dengan
3. Sifat
Jika a b, maka a -b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Jika a b dan c d, maka a + c b+ d

Matematika Ekonomi

Kaidah-kaidah Matematika
Kaidah Indempoten:
a) A U A = A
b) A A = A
Kadiah Asosiatif:
a) (A U B) U C = A U (B U C)
b) (A B) C = A (B C)
Kaidah Komutatif:
a) A U B = B U A
b) A B = B A
Kaidah Distributif:
a) A U (B C) = (A U B) ( A U C)
b) A ( B U C) = (A B) U ( A C)

Kaidah kaidah Matematika


(lanjut)
Kaidah

Identitas:
a) A U 0 = A
b) A 0 = 0
c) A U U = U
d) A U = A
Kaidah Kelengkapan:
a) A U A = U
b) A A = 0
c) (A) = A
d) U = 0, 0 = U
Kaidah De Morgan:
(AUB)=AB
b) ( A B) =A U B

Dalam diagram Venn, A U B adalah daerah diarsir


S
A

Sifat-sifat gabungan
a. A U B = B U A Hukum komutasi
b. A

(A U B) dan B

(A U B)

Matematika Ekonomi

10

Operasi potongan (irisan) =


A B = { x / x A dan x B }
A B, baca A irisan B; atau A dan B
Misal: A = { 0, 5, 10, 15 } dan B = { 1, 5, 8, 15, 17 }
A B = { 5, 15 }
Dalam diagram Venn, A B adalah daerah diarsir:

s
A

Matematika Ekonomi

11

Sifat : a. A B = B A
b. (A B)

(hukum komutasi)

A dan (A B)

Operasi selisih
Selisih himpunan A dan B, dicatat dengan A B
A B = { x / x A, tetapi x B }
Diagram Venn A B sebagai berikut:
S
A

B
Matematika Ekonomi

12

Misal: A = { a, b, c, d };

B = { f, b d, g }

A B = { a, c } serta B A = { f, g }
A B sering dibaca A bukan B.
Sifat: a (A B)

A; (B A)

b (A B); dan (B A) adalah saling asing


atau terputus

Matematika Ekonomi

13

Komplemen
A = { x / x S, tetapi x A }
baca komplemen A atau bukan A

Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, } himp.bil bulat


positip
A = { 1, 3, 5, 7, 9, . . . } bil. bulat positip ganjil
A = { 2, 4, 6, 8, 10. . . } bil. bulat positip genap
Diagram Venn untuk komplemen sbb: (diarsir)
S
A

Matematika Ekonomi

14

Sifat: a. A U A = S
b. A A =
(A) = A

c.

Latihan 1
Gambarkan sebuah diagram venn untuk
menunjukkan himpunan universal S dan himpunanhimpunan bagian A serta B jika:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = {2, 3, 5, 7 }
B = {1, 3, 4, 7, 8 }
Kemudian selesaikan :
a). A B
b). B A
c) A B
d). A U B
e) A Matematika
B Ekonomi
f) B A

15

Latihan 2
Isilah cell dibawah ini dengan tanda keanggotaan himpunan:
atau

A B

AUB

(AB)

(AUB)

2; 5

2,5

{0}

3;7

1 ; 2;
3; 4; 7;
8
Matematika Ekonomi

16

Hubungan
Himpunan Hasil kali Cartesius
Apabila ada dua himpunan X dan Y masing-masing x X
dan y Y, maka dari dua himpunan terserbut dapat
disusun himpunan yang beranggotakan pasangan urut
atau pasangan tersusun (x, y).
Contoh sederhana, misalkan nilai ujian mate-matika diberi
dari angka 1 hingga 4, sedang-kan pekerjaan rumah diberi
angka 1 hingga 3.
Jadi : X = {1, 2, 3, 4} sedangkan
Y = {1, 2, 3}
Himpunan hasil kali Cartesius adalah:
X x Y = {(x, y)/ x X, y Y}
Matematika Ekonomi

17

Cara mendapatkan himpunan X x Y tsb:


X
1
2
3
4

Y
2

(1, 1)
(2, 1)
(3, 1)
(4, 1)

(1, 2)
(2, 2)
(3, 2)
(4, 2)

(1, 3)
(2, 3)
(3, 3)
(4, 3)

X x Y = {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1),


(3,2), (3,3), (4,1), (4,2), (4,3)}
Matematika Ekonomi

18

Himpunan hasil kali Cartesius dapat digambarkan


dalam sistem koordinat cartesius berikut:

PR = {1, 2} malas
PR = {3, 4} rajin
H1

H2

H4

H3

U = {1, 2} kurang mengerti


U = {3} pintar
Terdapat 4 himp bag

H1 = {malas ttp pintar}


1

H2 = {malas dan krg
0
1 2 3 4 X
mengerti}
H3 =
{rajin ttp krg ngerti}
Gbr: Hubungan nilai ujian dan nilai
pekerjaan rumah
H4 = {rajin dan
Matematika Ekonomi
19
pintar}

Daerah dan Wilayah (Range) hubungan


Perhatikan kembali Himpunan hasil kali Cartesius:
H = {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1),
(2,2), (2,3),
(3,1), (3,2), (3,3), (4,1), (4,2), (4,3)}
Himpunan unsur-unsur pertama pasangan urut,
disebut dengan Daerah hubungan
D = {1, 2, 3, 4}
h
Himpunan unsur-unsur kedua pasangan urut, disebut
dengan Wilayah hubungan:
W = {1, 2, 3}
h

Matematika Ekonomi

20

Kesimpulan:
Himpunan hasil kali Cartesius adalah himpunan
pasangan urut atau tersusun dari (x, y) dimana setiap
unsur x X dipasangkan dengan setiap unsur y Y.
X x Y = { (x, y) / x X, y Y }
Daerah hubungan
Dh = { x / x X}

Wilayah hubungan:
Wh = { y / y Y}

Matematika Ekonomi

21

SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN
1. Pembagian bilangan
Bilangan
2; -2;
1,1; -1,1

Nyata
+ dan -

Khayal
Akar negatip

Rasional

Irrasional

Hasil bagi dua bil


bulat, pecahan
desimal atau
desimal berulang
0,1492525

Bulat

(-4) = 2

Hasil bagi dua bil bulat,


pecahan desimal tak
berulang
0,14925253993999 ,
1; 4; 8;
termasuk
0

Pecahan

Matematika Ekonomi

; 2/7 dsb
23

Penggolongan Bilangan (lanjut)


Bilangan

nyata dapat positif maupun

negatif.
Bilangan khayal adalah bilangan yang
berupa akar pangkat genap dari suatu
bilangan negatif.
Bilangan rasional= bilangan bulat,
pecahan terbatas
Bilangan irrasional adalah bilangan
pecahan yang tak terbatas.

Jenis-jenis Bilangan Lainnya


Bilangan

asli: bilangan bulat positif tidak


termasuk nol
Bilangan cacah: bilangan bulat positif
atau nol
Bilangan prima: bilangan asli yang
besarnya tidak sama dengan satu dan
hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri.

2. Tanda pertidaksamaan
Tanda < melambangkan lebih kecil dari
Tanda > melambangkan lebih besar dari
Tanda lebih kecil dari atau sama dengan
Tanda lebih besar dari atau sama dengan
3. Sifat
Jika a b, maka a -b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Jika a b dan c d, maka a + c b+ d

Matematika Ekonomi

26

Operasi Bilangan
Kaidah Komutatif:
a+b=b+a
axb=bxa
Kaidah Asosiatif:
(a+b)+c=a+(b+c)
(axb)xc=ax(bxc)
Kaidah Pembatalan:
Jika a + c = b + c
jika ac = bc (c = 0)
maka
a=b
maka a = b
Kaidah Distributif:
a ( b + c ) = ab + ac

Operasi Bilangan (lanjut)


Unsur

Penyama:
a0=a
ax1=a
a:1=a
Kebalikan:
a + (-a) = 0
a x 1/a = 1

Berbagai Operasi Tanda


Operasi

Penjumlahan
Operasi Pengurangan
Operasi Perkalian
Operasi Pembagian

Operasi Bilangan Pecahan


Operasi Pemadanan
a/b = (axc)/(bxc)
a/b = (a:c)/(b:c)
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Operasi Perkalian
(a/x) x (b/y) = (ab)/(xy)
Operasi Pembagian:
a/b : c/d = a/b x d/c
a/b : c/d = x/z : y/z = x/y z = habis dibagi b dan d
a/b : c/d = (a/b x z) : (c/d x z)

PANGKAT, AKAR
DAN LOGARITMA

PANGKAT
Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks
yang menunjukkan banyaknya perkalian bilangan
yang sama secara berurutan.
Notasi xn berarti bahwa x harus dikalikan dengan x
itu sendiri secara berturut-turut sbanyak n kali
Contoh:
* 4 x 4 x 4 x 4 x 4 x 4 cukup ditulis 46
* 100.000 dapat diringkas menjadi 105
* 1/100.000 dapat diringkas menjadi 10-5
* 35.000.000.000 dapat diringkas menjadi 35 x 109
* 4.500.000.000 dapat diringkas menjadi 4,5 x 109
* 0,000.000.34 dapat diringkas menjadi 3,4 x 10-8

Kaidah-Kaidah Pemangkatan
Bilangan bukan-nol berpangkat nol adalah satu
x0 = 1
( x 0) Contoh: 50 = 1
Bilangan berpangkat satu adalah bilangan itu sendiri
x1 = x
Contoh: 51 = 5
Nol berpangkat sebuah bilangan adalah tetap nol
0x = 0
Contoh: 05 = 0
Bilangan berpangkat negatif adalah balikan pengali
(multiplicative inverse) dari bilangan itu sendiri
x-5 = 1/x5 Contoh: 2-5 = 1/25 = 1/32 = 32-1

Kaidah-kaidah Pemangkatan
(lanjut)

Bilangan berpangkat pecahan adalah akar dari


bilangan itu sendiri, dengan suku pembagi
dalam pecahan menjadi pangkat dari akarnya,
sedangkan suku terbagi menjadi pangkat dari
bilangan yang bersangkutan
a
b

x
Contoh:

2
5

3 5 32 5 9 1,55

Bilangan pecahan berpangkat adalah hasilbagi


suku-suku berpangkatnya
3
Contoh:
a
3
a
4
4
64

x
x

a
3
y
5 125
5
y

Kaidah-kaidah Pemangkatan
(lanjut)
Bilangan berpangkat dipangkatkan lagi adalah
bilangan berpangkat hasilkali pangkat-pangkatnya
(xa)b = xab
Contoh: (22)3 = 22x3 = 26 =64
Bilangan dipangkatkan pangkat-berpangkat adalah
bilangan berpangkat hasil pemangkatan pangkatnya

ab

dalam
x hal ini c = ab
c

Contoh:
24

316 43.046.721

Kaidah-kaidah Pemangkatan
(lanjut)
Hasilkali bilangan-bilangan berpagnkat yang basisnya
sama adalah bilangan basis berpangkat jumlah pangkatpangkatnya
xa.xb ..xz = xa+b+..+z Contoh: 23 x 23 = 23+3 = 26 = 64
Hasilkali bilangan-bilangan berpangkat yang
pangkatnya sama, tetapi basisnya berbeda, adalah
perkalian basis-basisnya dalam pangkat yang
bersangkutan
xa . ya = (xy)a Contoh: 32 x 52 = (3x5)2 = 225

Kaidah-kaidah Pemangkatan
(lanjut)
Hasilbagi bilangan-bilanganerpangkat yang basisnya
sama adalah bilangan basis berpangkat selisih
pangkat-pangkatnya
xa : xb = xa-b
Contoh: 55 : 53 = 55-3 = 52= 25
Hasilbagi bilangan-bilangan berpangkat yang
pangkatnya sama, tetapi basisnya berbeda, adalah
pembagian basis-basisnya dalam pangkat yang
bersangkutan
xa : ya = (x/y)a Contoh: 32 : 52 = (3/5)2 = 9/25

AKAR
Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan
bilangan berpangkat
Akar dari suatu bilangan ialah basis yang memenuhi
bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya.
Jika xa, maka x sebagai basis dan a sebagai pangkat
Jika xa = m, maka x dapat disebut sebagai akar
pangkat a dari m dan dapat ditulis sebagai:

jika xa = m
m x

Kaidah-kaidah Pengakaran
Bilangan

Akar dari sebuah bilangan adalah basis yang memenuhi


bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya
a

1
a

mdalam
m hal ini

1
a
basis

adalahm

Akar dari bilangan berpangkat adalah bilangan itu sendiri


berpangkat pecahan, dengan pangkat dari bilangan
bersangkutan menjadi suku terbagi sedangkan pangkat dari
akar menjadi suku pembagi
b

ma m

a
b

Kaidah-kaidah Pengakaran
Bilangan (lanjut)

Akar dari suatu perkalian bilangan adalah perkalian dari akarakarnya


b

xy

Akar dari sebuah bilangan pecahan adalah pembagian dari akar


suku-sukunya
b
x
x
b

xb y

Jumlah (selisih) bilangan-bilangan terakar adalah jumlah


(selisih) koefisien-koefisien terakar
mb x a n b x a ( m n)b x a

Akar ganda dari sebuah bilangan adalah akar pangkat baru dari
bilangan bersangkutan; pangkat baru akarnya ialah hasilkali
pangkat dari akar-akar sebelumnya
b

xa

bc

xa

LOGARITMA
Logaritma merupakan kebalikan dari proses
pemangkatan dan/ atau pengakaran.
Logaritma dari suatu bilangan ialah pangkat
yang harus dikenakan pada (memenuhi)
bilangan pokok logaritma untuk memperoleh
bilangan tersebut.
Jika xa = m (dalam hal ini x adalah basis dan a
adalah pangkat), maka pangkat a disebut juga
logaritma dari m terhadap basis x yang ditulis
dalam bentuk:
a = x log m
Biasanya logaritma berbasis 10 sehingga cukup
ditulis log m

Kaidah-kaidah Logaritma
xlog

x=1
x
log1 = 0

sebab x1 = x
sebab x0 = 1

xlog

xa = a
x
log ma = a xlog m

log m

sebab xa = xa

xlog

m n = xlog m + xlog n
x
log m/n = xlog m xlog n

xlog

m mlog x = 1
sehingga xlog m = 1/mlog x
x
log m mlog n nlog x = 1

Kasus

Sederhanakan dan selesaikan:


a)
10 5 2 5 b)
7 5

(5 16 ) : (2 4 )

Carilah x jika log x = 1,2304!


Selesaikan x untuk log (3x + 298) = 3!

Soal logaritma dan contoh pembahasan.


Soal No. 1
Ubah bentuk pangkat pada soal-soal berikut menjadi bentuk logaritma:
a) 23 = 8
b) 54 = 625
c) 72 = 49
Pembahasan
Transformasi bentuk pangkat ke bentuk logaritma:
a) 23 = 8 2log 8 = 3
b) 54 = 625 5log 625 = 4
c) 72 = 49 7log 49 = 2
Jika ba = c, maka blog c = a
Soal No. 2
Tentukan nilai dari:
a) 2log 8 + 3log 9 + 5log 125
b) 2log 1/8 + 3log 1/9 + 5log 1/125
b) 2log 1/8 + 3log 1/9 + 5log 1/125
= 2log 23 + 3log 32 + 5log 53
Pembahasan
=323=8
2
3
5
a) log 8 + log 9 + log 125
= 2log 23 + 3log 32 + 5log 53 = 3 2log 2 + 2
3
log 3 + 3 5log 5
=3+2+3=8

Soal No. 3
Tentukan nilai dari
a) 4log 8 + 27log 9
b) 8log 4 + 27log 1/9

Soal No. 4
Tentukan nilai dari:
a) 2log 8
b) 3log 27

Pembahasan
a) 4log 8 + 27log 9
= 22log 23 + 33log 32
= 3/2 2log 2 + 2/3 3log 3
= 3/2 + 2/3 = 9/6 + 4/6 = 13/6

Pembahasan
a) 2log 8
= 21/2log 23 = 3/0,5 2log 2 = 3/0,5 = 6
b) 3log 9
= 31/2log 32 = 2/0,5 3log 3 = 2/0,5 = 4

b) 8log 4 + 27log 1/9


log 22 + 33log 32
= 2/3 2log 2 + (2/3) 3log 3
= 2/3 2/3 = 0
23

Soal No. 5
Diketahui:
log p = A
log q = B
Tentukan nilai dari log p3 q2
Pembahasan
log p3 q2 = log p3 + log q2 = 3 log p + 2 log q
= 3A + 2B

Soal No. 6
Diketahui
log 40 = A dan log 2 = B, tentukan nilai dari
log 20
Pembahasan
log 20 = log 40/2 = log 40 log 2 = A B
Soal No. 7
Diketahui 2log 7 = a dan 2log 3 = b. Tentukan nilai dari 6log 14
Pembahasan
2
log 7 = a
log 7
/ log 2 = a
log 7 = a log 2
log 3 = b
log 3
/ log 2 = b
log 3 = b log 2
2

log 14 = log 14/log6

log 2.7
log 2 + log 7
log 2 + a log 2
log 2 (1 + a)
= _________ = ________________ = __________________ = ________________ = _________
log 2. 3
log 2 + log 3
log 2 + b log 2
log 2 (1 + b)

(1 + a)
(1 + b)

Soal No. 8
Diketahui 2log (12 x + 4) = 3. Tentukan nilai x
Pembahasan
2
log (12 x + 4) = 3
Ruas kiri bentuknya log, ruas kanan belum bentuk log, ubah dulu ruas kanan agar
jadi bentuk log. Ingat 3 itu sama juga dengan 2log 23 . Ingat rumus alog ab = b jadi
log ( 12 x + 4) = 2log 23
Kiri kanan sudah bentuk log dengan basis yang sama-sama dua, hingga tinggal
menyamakan yang di dalam log kiri-kanan atau coret aja lognya:
2
log ( 12 x + 4) = 2log 23
( 12 x + 4) = 23
( 12 x + 4) = 8
Agar hilang akarnya, kuadratkan kiri, kuadratkan kanan. Yang kiri jadi hilang
akarnya:
12 x + 4 = 82
12x + 4 = 64
12 x = 60
x = 60/12 = 5
2

Soal No. 9
Tentukan nilai dari 3log 5log 125
Pembahasan
3
log 5log 125 = 3log 5log 53
= 3log 3 = 1
Soal No. 10
Diketahui 2log 3 = m dan 2log 5 = n . Tentukan nilai dari 2log 90
Pembahasan
log 3
2
log 3 = _______ = m Sehingga log 3 = m log 2
log 2
log 5
2
log 5 = _______ = n Sehingga log 5 = n log 2
log 2
log 32. 5 . 2
2 log 3 + log 5 + log 2
2
log 90 = ___________________ = ______________________________
log 2
log 2
2 m log 2 + n log 2 + log 2
2
log 90 = _________________________________________ = 2 m + n + 1
log 2

Anda mungkin juga menyukai