Anda di halaman 1dari 23

Matematika Bisnis

Pertemuan 1 - 3
Peta Konsep Bilangan
1. Bilangan Bulat Positif (Bilangan Asli):
1,2,3,4,... Bilangan ini juga sering disebut
dengan bilangan bulat positif.
2. Nol dengan simbol 0 ditemukan oleh suku
bangsa India Kuno, dipakai dalam sistem
desimal.
3. Bilangan cacah: himpunan bilangan asli
dan nol
4. Bilangan bulat negatif: -1,-2,-3,...
5. Bilangan bulat: ...,-2,-1,0,1,2,...
𝑚
6. Pecahan: Jenis bilangan berbentuk ,
𝑛
dimana m dan n bil.bulat m bukan
kelipatan dari n, dan n≠0
7. Bilangan rasional: Himpunan gabungan
bil.bulat dan pecahan
8. Bilangan irasional: Bilangan ini tidak
dapat ditulis sebagai suatu hasil bagi dari
4
dua bil.bulat. ( 3, 7, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜋
9. Bilangan riil: gabungan antara bilangan
rasional dan irasional
10. Bilangan imajiner didefinisikan 𝑖 = −1
11. Bilangan kompleks :𝑎 + 𝑏𝑖, dimana 𝑎
dan 𝑏 bilangan riil dan 𝑖 bilangan imajiner
Operasi Bilangan
 Hubungan Perbandingan Antar Bilangan

Menurut Dumairy (2009) Tanda – tanda ketidaksamaan antara lain:


▪ Tanda < melambangkan “kurang dari”
▪ Tanda > melambangkan “lebih dari”
▪ Tanda ≤ melambangkan “kurang dari atau sama dengan”
▪ Tanda ≥ melambangkan “lebih dari atau sama dengan”

Bilangan – Bilangan Riil (Nyata) mempunyai sifat – sifat hubungan perbandingan, sebagai
berikut:
1. Jika 𝑎 ≤ 𝑏, −𝑎 ≥ −𝑏, sedangkan jika 𝑎 ≥ 𝑏 maka, −𝑎 ≤ −𝑏
2. Jika 𝑎 ≤ 𝑏 dan 𝑥 ≥ 0, maka 𝑥 ∙ 𝑎 ≤ 𝑥 ∙ 𝑏, sedangkan jika 𝑎 ≤ 𝑏 dan 𝑥 ≤ 0, maka 𝑥 ∙ 𝑎 ≥ 𝑥 ∙ 𝑏
3. Jika 𝑎 ≥ 𝑏 dan 𝑥 ≥ 0, maka 𝑥 ∙ 𝑎 ≥ 𝑥 ∙ 𝑏, sedangkan jika 𝑎 ≥ 𝑏 dan 𝑥 ≤ 0, maka 𝑥 ∙ 𝑎 ≤ 𝑥 ∙ 𝑏
4. Jika 𝑎 ≤ 𝑏 dan c ≤ 𝑑, maka 𝑎 + 𝑐 ≤ 𝑏 + 𝑑, sedangkan jika 𝑎 ≥ 𝑏 dan c ≥ 𝑑, maka 𝑎 + 𝑐 ≥ 𝑏 + 𝑑
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Sifat – sifat yang berlaku pada operasi penjumlahan yaitu:


Misalnya 𝑎, 𝑏 dan 𝑐 bilangan riiil.
a. Komutatif : 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎
b. Asosiatif : 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐
c. Elemen identitas, yaitu 0 yang memenuhi 𝑎 + 0 = 𝑎
d. Unsur invers penjumlahan dari 𝑎 adalah −𝑎

Operasai Perkalian dan Pembagian

Pada perkalian dan pembagian bilangan riil berlaku rumus berikut:


𝑎
• 𝑎 × 𝑏 = 𝑎𝑏 • 𝑎: −𝑏 = − 𝑏
𝑎
• 𝑎: 𝑏 = 𝑏 • −𝑎 × −𝑏 = 𝑎𝑏
𝑎
• 𝑎 × −𝑏 = − 𝑎𝑏 • −𝑎 : −𝑏 =
𝑏
Untuk perkalian dengan penjumlahan atau pengurangan berlaku sifat distribusi, yaitu:

• 𝐴× 𝐵+𝐶 = 𝐴×𝐵 + 𝐴×𝐶


• 𝐴× 𝐵−𝐶 = 𝐴×𝐵 − 𝐴×𝐶

Catatan!
Jika menyelesaikan operasi bilangan riil yang terdiri atas multioperasi, maka harus diselesaikan berdasarkan
hierarki operasi bilangan riil, yaitu selesaikan dahulu operasi dalam kurung, pangkat, kali atau bagi kemudian
jumlah atau kurang

2 + 3 × 4 − 6 ÷ 2 = ⋯?

Mengkonversi Pecahan ke Persen atau Mengkonversi Pecahan ke Desimal Persen atau


Sebaliknya Sebaliknya
𝑎 𝑎
= × 100% 𝑎
𝑏 𝑏 dihitung dengan 𝑎 dibagi 𝑏
𝑝 𝑏
𝑝% =
100
Bilangan Pecahan
Menurut Dumairy (2009), Bilangan pecahan adalah bilangan rational yang tidak bulat dan tidak utuh.

Berdasarkan cara penulisannya, bilangan pecahan bisa dibedakan atas:


1. Pecahan biasa
2. Pecahan desimal

Pecahan biasa selalu menunjukkan bentuk pembagian antara dua bilangan.


Contoh:
Pecahan 3 menunjukkan bentuk pembagian 3 : 4.
4
Setiap pecahan biasa pada dasarnya dapat diubah bentuk menjadi pecahan desimal, yakni dengan cara
mengisikan atau mencantumkan angka – angka tertentu yang memenuhi dibelakang tanda koma. Jadi
3 2
pecahan biasa dapat dituliskan menjadi pecahan desimal 0,75, sedangkan menjadi 0,4.
4 5
Operasi pada Pecahan
1. Penjumlahan atau Pengurangan Pecahan
Pecahan dapat ditambahkan dan dikurangikan apabila memiliki penyebut yang sama.

𝑎 𝑏 𝑎+𝑏 𝑎 𝑏 𝑎−𝑏
+ = − =
𝑐 𝑐 𝑐 𝑐 𝑐 𝑐
2. Perkalian Pecahan
Perkalian antar pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut
dengan penyebut.
𝑎 𝑐 𝑎𝑐
× =
𝑏 𝑑 𝑏𝑑
3. Pembagian Pecahan
Dalam pembagian suatu pecahan dengan pecahan lain, pecahan kedua dibalik dan dikalikan dengan yang
pertama.

𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑑
÷ = × =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑐
Latihan Soal

1. Selesaikan:
4 3 4
a.
7
+
15

50% + 0,25 −
2
35 =. . . . c. 37,5% + 2 10 − 2 + 40% − 20 =. . . .
3 2
(ubah dalam decimal) (ubah dalam pecahan)

5 2
b. − 0,125 + 12% + 5 − 15% =. . . .
4
(ubah dalam persen)

2. Selesaikan:

x 3y 2x 4
a. 6
+ 4
=. . . . c. 3
× y
=. . . .
1 2
b. 2 2 ÷ 3 =. . . .
Pangkat dan Akar
 A. Pangkat
Menurut Dumairy (1999) Pangkat dari sebuah bilangan adalah suatu indeks yang menunjukkan
banyaknya perkalian yang sama secara berurutan.
a n = a  a  a  ...  a
Keterangan: n
𝑎 : Bilangan Pokok
𝑛 : Pangkat/eksponen
Contoh:

a. 23 = 2  2  2 = 8 d. 9.350.000.000 = ...?
e. 0, 000.000.005 = ...?
5
1 1 1 1 1 1 1
b.   =     =
 3  3 3 3 3 3 243
c. 7.000.000 = 7 106
Sifat – Sifat Bilangan Berpangkat

a. a m  a n = a m + n f. a 0 = 1
1
am
b. n = a m − n g. a = n a
n
a m

c. ( a )
m n
= a mn h. a = n a m
n

1
d. ( a  b ) = a m  b m −n
i. a = n
m

a
m
a am
e.   = m
b b
 B. Akar
Menurut Dumairy (1999) Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat. Akar
dari sebuah bilangan ialah basis yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat
akarnya.
Misalnya 𝑥 𝑎 = 𝑚 , maka 𝑥 dapat disebut sebagai akar pangkat 𝑎 dari 𝑚 yang dapat dituliskan
dalam bentuk 𝑥 = 𝑎 𝑚
Secara umum
𝑎
𝑚 = 𝑥 jika 𝑥 𝑎 = 𝑚

Kaidah pengakaran Bilangan

b
a x x
a. b
x =x
a b c. b =
y b y
b. b xy = b x  b y d. m b x a  n b x a = ( m  n ) b x a
Latihan Soal
Ubahlah bentuk pangkat di bawah ini Sederhanakanlah:
ke dalam bentuk akar
a. 10 5 + 2 5 − 7 5 = ...
2
3
a. 6
1 4 3 b. ( 3
)( )
27 5 3 125 = ...
b. 3  3  3
7 7 7
5 16
2 c. = ...
  2
2 4
c.  6  3

 
2 4
d. 7 + 3
5 5
Operasi Aljabar

Persamaan adalah pernyataan yang menunjukkan kesamaan dua pernyataan aljabar. Secara
umum persamaan itu mempunyai satu atau lebih variabel dan simbol persamaan =.
Contoh:
2𝑥 − 3 = 9 − 𝑥 y2 − 5 y = 6 − 4 y
2𝑥 + 𝑦 = 7 𝑎
=𝑆
1−𝑟
Menyelesaikan Persamaan
 Proses pencarian akar – akar persamaan yang membuat pernyataan menjadi betul. Dalam
proses pengerjaan ini sering kita melakukan operasi tertentu dengan mengubanhnya ke
dalam bentuk persamaan baru yang lebih sederhan untuk diselesaikan.
Dua metode operasi yang memberikan persamaan baru:
 1. Metode penjumlahan
 2. Metode perkalian
Himpunan

Tidak ada defenisi baku untuk himpunan


Def. Sementara
Himpunan adalah kumpulan obyek yang
cenderung memiliki jenis yang sama
Contoh penulisan : A={anggota/tanpa anggota}
Operasi Himpunan

 Gabungan (Union) notasi U


 Irisan(Intersection) notasi 
 Selisih notasi (-)
 Pelengkap(complement) misal Him. AC
Operasi Himpunan

 Gabungan (Union) notasi U


Gabungan (union) dari himpunan A dan himpunan B, dituliskan
dengan notasi 𝐴 ∪ 𝐵 adalah himpunan yang beranggotakan
semua objek – objek milik A atau objek – objek milik B.
𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑥; 𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵}
S Contoh:
A B 𝐴 = 1, 2, 3, 4, 5
𝐵 = 3, 5, 7, 9
Maka 𝐴 ∪ 𝐵 = 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9
Operasi Himpunan
 Irisan (Intersection)
Irisana atau intersection dari himpunan A dan himpunan B,
ditulis dengan notasi 𝐴 ∩ 𝐵 adalah himpunan yang
beranggotakan objek – objek yang dimiliki oleh A dan B secara
bersama. 𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥; 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵}
Contoh:
𝐴 = 1, 2, 3, 4, 5
𝐵 = 3, 5, 7, 9
Maka 𝐴 ∩ 𝐵 = 3, 5
Operasi Himpunan
 Selisih
Selish dari himpunan A dan himpunan B, dituliskan dengan
notasi 𝐴 − 𝐵 atau 𝐴|𝐵 adalah himpunan yang beranggota objek
– objek milik A yang bukan objek milik B.
𝐴 − 𝐵 = 𝐴𝐵 = 𝑥; 𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵
S Contoh:
A B 𝐴 = 1, 2, 3, 4, 5
𝐵 = 3, 5, 7, 9
Maka 𝐴 − 𝐵 = 1, 2, 4
Operasi Himpunan
 Komplemen (Complement)
Pelengkap atau komplemen dari sebuah himpunan A, dituliskan dengan
notasi 𝐴መ atau 𝐴𝑐 adalah himpunan yang beranggotakan objek – objek
yang tidak dimiliki oleh A, dengan kata lain 𝐴መ adalah sama dengan
selisih antara himpunan universal S dan himpunan A
𝐴መ = 𝑥; 𝑥 ∈ 𝑆 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐴 = 𝑆 − 𝐴
S Contoh:
A B S = 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
𝐵 = 0, 1, 2, 3, 4
Maka 𝐴መ = 𝑆 − 𝐴 = 5, 6, 7, 8, 9
Beberapa notasi Himpunan

a  A berarti a anggota him A

a  A berarti a bukan anggota him A

notasi untuk himpunan kosong  atau { }


Penyajian Himpunan

Dua macam cara :


-Cara daftar
contoh : A = {1, 2, 3, 4, 5}
-Cara kaidah
contoh : A = {y] 6 > y > 0}
Kaidah matematika dlm Himpunan

Idempoten
AA=A AUA=A
Asosiatif
(A  B)  C = A  (B  C)
Komutatif
AB=B A
Distributif
AU(B  C) = (AUB)  (AUC)
Identitas
A U = A
AUS = S
Kelengkapan
A U Ac = S
(Ac)c = A
De Morgan
(AUB)c = Ac  Bc

Anda mungkin juga menyukai