Anda di halaman 1dari 2

MATERI AJAR MATEMATIKA KELAS VII ABC created by : Alexander Taloi, S.

Pd

BAB 1
BILANGAN BULAT
a. Pengertian Bilangan Bulat   
Bilangan bulat bukan berarti kumpulan atau himpunan bilangan yang bentuknya bulat, ya. Tapi, nilainya yang bulat. Bilangan
bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan bulat dalam matematika dilambangkan
dengan Z. Lambang ini berasal dari bahasa Jerman, yaitu Zahlen yang berarti bilangan. bilangan cacah merupakan himpunan
bilangan yang terdiri dari bilangan nol dan bilangan bulat positif. Bilangan bulat positif bisa juga disebut sebagai bilangan
asli, merupakan himpunan bilangan bulat yang bernilai positif. Sementara itu, bilangan bulat negatif merupakan himpunan
bilangan bulat yang bernilai negatif.

bilangan asli terbagi lagi menjadi bilangan ganjil, genap, prima, dan komposit. Bilangan ganjil merupakan himpunan bilangan
yang bukan kelipatan dua atau nilainya tidak habis jika dibagi 2. Kebalikannya, bilangan genap merupakan himpunan
bilangan kelipatan 2 atau nilainya akan habis jika dibagi 2.
Contohnya , 8 merupakan bilangan genap karena jika dibagi dengan 2, nilainya akan habis atau tidak punya sisa. Beda lagi
dengan 13. Coba, 13 bisa dibagi 2? Jawabannya bisa, tapi nilainya tidak habis. Berarti, 13 bukan kelipatan 2. Itu tandanya, 13
termasuk bilangan ganjil.      

Bilangan ganjil = {..., -7, -5, -3, -1, 1, 3, 5, 7, 9, …}

Bilangan genap = {..., -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, 8, 10, …}


Bilangan prima merupakan himpunan bilangan yang lebih besar dari 1 dan hanya bisa dibagi oleh 1 atau bilangan itu sendiri.
Contohnya nih, 2 merupakan bilangan prima karena hanya bisa dibagi 1 dan bilangan itu sendiri, yaitu 2. Sedangkan, 4 bukan
bilangan prima karena selain bisa dibagi 1 dan 4, 4 juga bisa dibagi 2. Contoh bilangan prima lainnya adalah sebagai berikut:
Bilangan prima = {2, 3, 5, 7, 11, 13, ...}
b. Membandingkan Bilangan Bulat 
Membandingkan bilangan bulat berarti menentukan apakah suatu bilangan bulat memiliki nilai lebih besar, lebih kecil,
atau sama dengan bilangan bulat yang lain. Dalam membandingkan bilangan bulat, kita bisa menuliskannya menggunakan
lambang-lambang berikut ini:
Misalkan, a dan b merupakan bilangan bulat.
 Jika a lebih besar dari b, maka bisa ditulis a > b
 Jika a lebih kecil dari b, maka bisa ditulis a < b
 Jika a sama dengan b, maka bisa ditulis a = b
c. Mengurutkan Bilangan Bulat  
Mengurutkan bilangan bulat berarti menuliskan bilangan bulat tersebut secara urut dari nilai terkecil ke nilai terbesar
atau sebaliknya. Pada garis bilangan, semakin ke kanan letak suatu bilangan, maka nilainya akan semakin besar. Sebaliknya,
semakin ke kiri letak suatu bilangan, nilainya akan semakin kecil
d. Operasi pada bilangan bulat
a. Penjumlahan dan sifatnya
Rumus : a + (-b) = a – b
Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat sebagai berikut:
1) Sifat tertutup
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat.
2) Sifat komutatif
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a+b=b+a
3) Sifat asosiatil
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c = a+ (b + c)
4) Mempunyai unsur identitas
Untuk sembarang bilangan bulat a, selalu berlaku a +0=0 a Bilangan nol (0) merupakan unsur identitas pada penjumlahan
5) Mempunyai invers
MATERI AJAR MATEMATIKA KELAS VII ABC created by : Alexander Taloi, S.Pd

Untuk setiap bilangan bulat a selalu berlaku a + (-a) = (-a) + a = 0. Invers dari a adalah-a, sedangkan invers dari -a adalah a.
b. Pengurangan Bilangan Bulat
Pengurangan merupakan lawan (invers) dari penjumlahan Pada pengurangan bilangan bulat, mengurangi dengan suatu
bilangan sama artinya dengan menambah dengan lawan pengurangnya. Secara umum, dapat dituliskan untuk setiap
bilangan bulat a dan b, berlaku :a – b = a + (-b)
c. Perkalian bilangan bulat dan sifatnya
1) Tertutup terhadap setiap operasi perkalian, untuk setiap bilangan bulat p dan q, hasil (p x q) juga bilangan bulat
2) Komutatif : p x q = q x p
3) Asosiatif : (p x q ) x r = p x ( q x r)
4) Distributif : p x (q – r) = (p x q) – (p x r)
d. Pembagian bilangan bulat
Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian
Sifat-sifat pembagian bilangan bulat:
1) Pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat positif
2) Pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat negatif
3) Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat negatif
4) Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat positif
e. Perpangkatan bilangan bulat
Perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama
Sifat perpangkatan bilangan bulat:
m n m+n 4 2 4+2
1) a x a = a contoh : 3 x 3 = 3 = 36
m n m −n 4 2 4−2 2
2) a : a = a contoh : 3 : 3 = 3 = 3
n 2
3) ( a m) = a m x n contoh : ( 3 4) = 3 4 x 2 = 3 8
4) Untuk m bilangan ganjil berlaku (−a )m = −( a)m
m m m
5) (a x b) = a x b
f. Perakaran bilangan bulat
Ada beberapa bentuk akar diantara akar kuadrat (akar Pangkat dua), akar pangkat tiga dan selanjutnya. Namun kita hanya
membahas terlebih dahulu akar pangkat 2 dan pankat 3.
Contoh;
2
Akar pangkat dua dari 49 di tulis : √ 49 = 7 karena 7 pangkat 2 sama dengan 49
3
Akar pangkat 3 dari 512 ditulis : √ 512 = 8 karena 8 pangkat 3 sama dengan 512.
Tugas
o o
1. Termometer menunjukkan angka 3 c pada pukul 02.00.tiga jam kemudian suhu turun 5 c . Tentukan suhu saat ini!
2. Tentukanlah hasil operasi dari 12−24 : 6 x 5 + (−13−21 ) !
3. Hasil kali 2 bilangan prima adalah 34. Jika jumlah ke dua bilangan itu adalah 19 dan selisihnya 15 maka tentukanlah kedua
bilangan tersebut!

Catatan :
1. Salinlah materi ini dengan rapi dalam buku catatan
2. Kerjakan tugas yang tertera diakhir materi ini dalam buku tugas
3. Penjelasan tentang materi ini akan dilaksanakan pada saat tatap muka

Anda mungkin juga menyukai