KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif ( termasuk menggunakan garis bilangan)
NO. INDIKATOR MATERI ESENSIAL
1 3.1.1 Memberi contoh bilangan bulat 1. Bilangan bulat terdiri bilangan bulat positif ( bilangan asli), bilangan nol, dan bilangan bulat
negative negatif.
2. Contoh bilangan bulat negatif : -1, -2, -3, -4, -5, -6, dan seterusya.
3. Bilangan -1 dibaca : negatif satu
2 3.1.2 Menunjukkan bilangan bulat negatif 1. Bilangan bulat negatif ditandai dengan adanya tanda (-) di depan bilangan .
2. Contoh :
a. Bilangan negatif satu ditulis : - 1
b. Bilangan negatif dua ditulis : - 2
3 3.1.3 Menjelaskan garis bilangan 1. Gambar garis bilangan :
2. Pada garis bilangan terdapat bilangan bulat positif, bilangan nol, dan bilangan bulat negatif.
3. Bilangan bulat positif terletak di sebelah kanan bilangan nol.
4. Bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri bilangan nol
5. Pada bilangan bulat positif 0 < 1, 1 < 2, 2 < 3, dan seterusnya, maka semakin ke kanan nilai
bilangan semakin besar. Dapat digambarkan sebagai berikut :
6. Pada bilangan bulat negatif 0 > -1, -1 > -2 , -2 > -3, dan seterusnya, maka semakin ke kiri nilai
bilangan semakin kecil. Dapat digambarkan sebagai berikut :
4 3.1.4 Melengkapi garis bilangan 1. Untuk melengkapi garis bilangan, kita harus menyesuaikan nilai angka yang terdapat dalam garis
bilangan tersebut.
2. Contoh : Lengkapilah garis bilangan berikut dengan angka yang tepat !
5 3.1.5 Membandingkan bilangan bulat 1. Membanding bilangan bulat dapat dilakukan dengan melihat letak bilangan pada garis bilangan.
negatif 2. Contoh : Perhatikan garis bilangan di bawah ini ! Berdasarkan garis bilangan bandingkanlah
bilangan tersebut dengan memberi tanda ¿ , ¿ atau =
a. – 1 …. (-3)
b. – 4 …. (-2)
Jawab :
a. -1 ¿ (-3)
b. -4 ¿ (-2)
3. Selanjutnya untuk membanding bilangan bulat negatif dapat dilakukan tanpa harus
menggunakan garis bilangan dengan memahami konsep : semakin ke kiri (semakin besar
bilangan) maka nilai bilangan semakin kecil.
4. Contoh :
a. – 5 ….. ( -3) penyelesaian : - 5 ¿ ( - 3)
b. – 6 ….. ( - 8) penyelesaian : - 6 ¿ ( -8)
KOMPETENSI DASAR : 3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang melibatkan bilangan
bulat negative
NO. INDIKATOR MATERI ESENSIAL
1 3.2.1 Menghitung penjumlahan yang 1. Penjumlahan bilangan yang melibatkan bilangan bulat negatif dapat dilakukan melalui berbagai
melibatkan bilangan bulat negatif cara, diantaranya dengan menggunakan pasangan kancing positif dan kancing negatif.
2. Untuk menjumlah bilangan bulat dengan pasangan kancing terlebih dahulu tentukan simbol yang
mewakili masing-masing bilangan bulat.
a. Bilangan positif dinyatakan oleh
b. Bilangan bulat negatif ditandai oleh
c. Pasangan dan menyatakan bilangan nol
3. Pada penjumlahan dengan menggunakan pasangan kancing, penjumlahan dengan nol tidak
berarti, artinya tidak mengubah nilai ( tetap)
4. Contoh :
1. 3 + (-1) = ……
0
Jadi, 3 + (-1 ) = 2
2. – 4 + (- 2) = ……
Jadi, -4 + (-2) = -6
5. Penjumlahan bilangan bulat secara langsung
Contoh :
a. 3 + (-2) = 1
b. – 4 + 1 = -3
– 5 + ( -4) = 1
2 3.2.2 Menghitung pengurangan yang Pengurangan bilangan bulat
melibatkan bilangan bulat negative Contoh :
a. 5 – ( -1) = 4
b. - 3 – ( -2) = - 1
c. – 6 – 2 = (- 8)
3 3.2.3 Menghitung perkalian yang 1. Untuk perkalian bilangan bulat yang melibatkan bilangan negatif, konsep yang harus dipahami
melibatkan bilangan bulat negative adalah :
a. Bilangan positif x bilangan positif maka hasil positif, angka dikalikan seperti biasa.
b. Bilangan positif x bilangan negatif maka hasil negatif, angka dikalikan seperti biasa.
c. Bilangan negatif x bilangan negatif maka hasil positif, angka dikalikan seperti biasa.
d. Bilangan negatif x bilangan positif maka hasil negatif, angka dikalikan seperti biasa.
2. Contoh :
a. 5 x 4 = 20
b. 5 x (-4) = - 20
c. -5 x (-4) = - 20
d. – 5 x 4 = - 20
4 3.2.4 Menghitung pembagian yang 1. Untuk perkalian bilangan bulat yang melibatkan bilangan negatif, konsep yang harus dipahami
melibatkan bilangan bulat negatif adalah :
a. Bilangan positif : bilangan positif maka hasil positif, angka dibagi seperti biasa.
b. Bilangan positif : bilangan negatif maka hasil negatif, angka dibagi seperti biasa.
c. Bilangan negatif : bilangan negatif maka hasil positif, angka dibagi seperti biasa.
d. Bilangan negatif : bilangan positif maka hasil negatif, angka dibagi seperti biasa.
2. Contoh :
a. 20 : 4 = 5
b. 20 : (-4) = -5
c. – 20 : (-4) = 5
5 3.2.5 Menyelesaikan masalah yang Soal Cerita :
berkaitan dengan operasi hitung bilangan Suhu udara di Kota Bukittinggi pada siang hari 280 c. pada malam hari suhu udara turun 40c. malam Rabu
bulat negative hujan turun terlalu deras. Maka suhu udara turun 20c dari suhu biasanya. Berapakah suhu udara di Kota
Bukittinggi pada malam Rabu ?
Penyelesaian :
Diketahui : Suhu Udara Siang Hari = 28 0c
Malam hari turun = 40c
Malam Rabu Hujan turun, suhu turun 20c
Ditanya : Berapakah suhu udara di Kota Bukittinggi pada malam Rabu ?
Jawab : 28 + (-4) + (-2) = 22
Jadi Suhu udara di Kota Bukittinggi pada malam Rabu adalah 220 c.
KOMPETENSI DASAR : 3.3 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan cacah, pecahan, dan/atau desimal dalam
berbagai bentuk sesuai urutan operasi
NO. INDIKATOR MATERI ESENSIAL
1 3.3.1 Menghitung hasil operasi hitung 1. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama.
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah 2. Pengerjaan operasi hitung dilakukan urut dari kiri, namun jika dalam soal terdapat operasi
dalam tanda kurung, maka operasi hitung yang ada dalam tanda kurung dikerjakan terlebih
dahulu.
3. Menghitung hasil operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah dapat
dilihat pada contooh soal berikut :
a. 75 + 15 – 25 = …..
Penyelesaian : 75 + 15 – 25 = (75 + 15 ) – 25
= 90 – 25 = 75
b. 100 – 55 + 20 = …..
Penyelesaian : 100 – 55 + 20 = ( 100 – 55) + 20
= 45 + 20 = 65
2 3.3.2 Menghitung hasil operasi hitung 1. Operasi hitung perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama.
perkalian dan pembagian yang melibatkan 2. Pengerjaan operasi hitung dilakukan urut dari kiri, namun jika dalam soal terdapat operasi
bilangan cacah dalam tanda kurung, maka operasi hitung yang ada dalam tanda kurung dikerjakan terlebih
dahulu.
3. Menghitung hasil operasi hitung perkalian dan pembagian pada bilangan cacah dapat dilihat
pada contooh soal berikut :
a. 250 : 50 x 20 = …..
Penyelesaian : 250 : 50 x 20 = ( 250 : 50) x 20
= 50 x 20 = 1.000
b. 200 x 25 : 50 = ….
Penyelesaian : 200 x 25 x 50 = ( 200 x 25) : 50
= 5.000 x 50 = 100
3 3.3.3 Menghitung hasil operasi hitung 1. Aturan pengerjaan operasi hitung campuran :
campuran yang melibatkan bilangan cacah a. Operasi hitung dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu
b. Operasi perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan
dan pengurangan.
c. Operasi perkalian dan pembagian dikerjakan urut dari paling kiri.
d. Operasi penjumlahan dan pengurangan dikerjakan urut dari kiri.
2. Contoh :
a. 250 + 50 x 2 – ( 150 : 3) = …..
Penyelesaian : 250 + 50 x 20 – ( 150 : 30) = 250 + (50 x 2) – 5
= 250 + 100 – 5
= 345
b. 1.000 : 50 x 20 – 200 + 50 = …..
Penyelesaian : 1.000 : 50 x 20 – 200 + 50 = (1.000 : 50) x 20 – 200 + 50 =
= (20 x 20) – 200 + 50
= 400 – 200 + 50
= 200 + 50 = 250
4 3.3.4 Menghitung hasil operasi hitung 1. Langkah-langkah pengerjaan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan berbagai
penjumlahan dan pengurangan yang bentuk pecahan :
melibatkan berbagai bentuk pecahan a. Samakan semua bentuk pecahan
( pecahan biasa/ campuran, desimal, dan b. Operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan memiliki kedudukan yang sama.
persen) c. Pengerjaan operasi hitung dilakukan urut dari kiri, namun jika dalam soal terdapat operasi
dalam tanda kurung, maka operasi hitung yang ada dalam tanda kurung dikerjakan terlebih
dahulu.
d. Sederhanakan hasilnya
2. Contoh :
1 1
a. 1 – 0, 25 + = …..
2 5
Penyelesaian :
1 1 1 1 1
1 – 0, 25 + = 1 - +
2 4 2 4 5
10 5 4
=1 - +
20 20 20
5 4 9
=1 + =1
20 20 20
1
b. 2, 75 + (1 – 20 %) = ….
2
Penyelesaian :
1
c. 2, 75 + (1 – 25 %) = 2, 75 + (1,5 – 0,25)
2
= 2, 75 + 1, 25
=4
5 3.3.5 Menghitung hasil operasi hitung 1. Operasi perkalian dan pembagian pecahan memiliki kedudukan yang sama.
perkalian dan pembagian yang melibatkan 2. Pengerjaan operasi hitung dilakukan urut dari kiri, namun jika dalam soal terdapat operasi
berbagai bentuk pecahan ( pecahan biasa / dalam tanda kurung, maka operasi hitung yang ada dalam tanda kurung dikerjakan terlebih
campuran, desimal, dan persen) dahulu.
3. Contoh :
4 1
a. : 0,2 x 1 = …..
5 2
Penyelesaian :
4 1 4 1 3
: 0,2 x 1 = : x =
5 2 5 5 2
4 5 3
= x x
5 1 2
4 3
= x
1 2
6
= =6
1
1 2 2 1
= x = =
4 1 4 2
Titik pusat adalah titik tertentu yang terletak tepat di tengah-tengah lingkaran.
3.4.2 Menunjukkan jari-jari lingkaran 2. Jari – jari lingkaran ditunjukkan oleh gambar di bawah ini :
Garis OB dan garis OC adalah garis yang menunjukkan jari-jari lingkaran. Jari – jari lingkaran
adalah garis yang menghubungkan titik pusat dengan titik pada sisi lingkaran. Panjang jari-jari
disimbolkan dengan “ r “
3.4.3 Menunjukkan diameter lingkaran
3. Diameter pada lingkaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini
a. Busur adalah garis lengkung yang terletak pada sisi lingkaran dan menghubungkan dua
titik yang terdapat di sisi lengkung tersebut.
b. Busur lingkaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu busur kecil dan busur besar, tetapi jika hanya
disebut busur lingkaran maka yang dimaksud adalah busur kecil.
3.4.5 Menunjukkan tali busur lingkaran
a. Tali busur adalah garis lurus yang menghubungkan sisi lengkung lingkaran.
3.4.6 Menunjukkan tembereng lingkaran b. Diameter merupakan tali busur terpanjang lingkaran.
Daerah yang diarsir pada lingkaran di atas merupakan tembereng lingkaran. Tembereng pada
3.4.7 Menunjukkan juring lingkaran lingkaran di atas ditunjukkan oleh daerah yang dibatasi oleh busur AC dan tali busur AC.
Tembereng adalah daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur.
Daerah yang diarsir pada gambar di atas adalah juring lingkaran. Pada gambar juring ditunjukkan
oleh daerah BOC ( daerah yang dibatasi oleh jari-jari OB, OC dan busur BC). Juring adalah
daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur.
KOMPETENSI DASAR : 3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan luas lingkaran
Keterangan : L = Luas
r = jari – jari
22
π= atau 3,14
7