BILANGAN BULAT
KELOMPOK 2:
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bilangan bulat negatif, bilangan 0 (nol)
dan bilangan bulat positif.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya anda pernah mendengar
pernyataan-pernyataan berikut :
1) Hutang 50 rupiah
2) Enam derajat di bawah nol
3) 150 meter di bawah permukaan laut
4) Mengalami kerugian sebesar Rp 1. 500,00
5) Turun harga sebesar Rp 125,00
Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan aplikasi dari
bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari.
A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT
(PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)
-
+
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan proses penjumlahan:
Jika a>0 dan b> 0 atau a<0 dan b<0, maka gabungkan sejumlah
manik-manik yang sejenis.
Jika a>0 dan b<0 atau sebaliknya, maka himpitkan manik-manik
positif dan negatif hingga membentuk lingkaran penuh.
Tujuannya untuk mencari sebanyak-banyaknya kelompok bernilai
0. manik-manik yang tidak berpasangan merupakan hasil
penjumlahan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan proses pengurangan:
1) Jika a>0 dan b>0 tetapi a>b, maka pisahkan secara langsung sejumlah b manik-manik keluar
dari kelompok manik-manik yang berjumlah a.
2) Jika a>0 dan b>0 tetapi a<b, maka sebelum memisahkan sejumlah b manik-manik yang nilai
bilangannya lebih besar dari a, terlebih dahulu gabungkan manik-manik yang bersifat netral
kedalam kelompok manik-manik a, dan banyaknya tergantung pada seberapa kurangnya manik-
manik yang akan dipisahkan.
3) Jika a>0 dan b<0, sebelum memisahkan sejumlah b manik-manik yang bernilai negatif,
terlebih dahulu gabungkan manik-manik yang bersifat netral dan banyaknya tergantung
besarnya bilangan pengurangnya (b).
4) Jika a<0 dan b>0, maka sebelum memisahkan sejumlah b manik-manik yang
bernilai positif dari kumpulan manik yang bersifat negatif, terlebih dahulu
gabungkan manik-manik yang bersifat netral kedalam kelompok manik-manik a,
dan banyaknya tergantung pada seberapa besarnya bilangan b.
5) Jika a<0 dan b<0 tetapi a>b, maka sebelum memisahkan sejumlah b manik-
manik yang bilangannya lebih kecil dari a, terlebih dahulu gabungkan sejumlah
manik-manik yang bersifat netral kedalam kelompok manik-manik a, dan
banyaknya tergantung pada seberapa kurangnya manik-manik yang akan
dipisahkan.
6) Jika a<0 dan b>0 tetapi a<b, maka pisahkan langsung sejumlah b manik-manik
keluar dari kelompok manik-manik yang berjumlah a.
Hukum Kekelan Panjang dengan Alat
Peraga Balok Garis Bilangan
Hukum Kekekalan Panjang: “ panjang keseluruhan sama dengan panjang masing-masing
bagian-bagiannya ”
Prinsip kerja yang harus diperhatikan dalam penjumlahan maupun pengurangan adalah sebagai
berikut.
1) Posisi awal benda harus pada skala 0
2) Jika bilangan bertanda positif, maka bagian muka model menghadap ke bilangan positif,
kemudian melangkah ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama tersebut. Proses
yan sama juga dilakukan pada bilangan negatif.
3) Istilah maju sebagai tambah (+), sedangkan apabila mundur sebagai kurang (-)
4) Gerakan maju atau mundurnya model tergantung dari bilangan penambah dan pengurangnya
2. Tahap Pengenalan Konsep Secara Semi
Konkret Atau Semi Abstrak
Diarahkan pada bagaimana penggunaan garis bilangan
Prinsipnya sama dengan cara kerja balok, tangga, atau pita garis bilangan, yaitu ditekankan
pada langkah “maju” sebagai operasi penjumlahan dan “mundur” sebagai operasi
pengurangan. Sisi muka model ditunjukkan dengan arah ujung anak panah pada garis
bilangannya.
Sebaran penjumlahan mencakup:
a. Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan bulat positif.
b. Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan bulat negatif.
c. Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan bulat positif.
d. Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan bulat negatif.
B. SIFA-SIFAT OPERASI HITUNG
PENJUMLAHAN PADA BILANGAN
BULAT
Sifat tertutup
a+b=c
Sifat Pertukaran (Komutatif)
a+b=b+a
Sifat pengelompokan (Asosiatif)
(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat Bilangan Nol (Sebagai Unsur Identitas Penjumlahan)
a+0=a
0+a=a
Sifat Invers Penjumlahan (Lawan Suatu Bilangan)
a lawan –a, -a lawan dari a, sehingga dapat dituliskan:
a + (-a) = 0
C. SIFA-SIFAT OPERASI HITUNG
PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT
1) Tertutup
a–b=c
2) Tidak komutatif
a–b≠b-a
3) Tidak asosiatif
(a – b) – c ≠ a – (b – c)
4) Tidak mempunyai unsur identitas
a–0=a
0 – a = -a
D. TAHAP PENGENALAN KONSEP
SECARA ABSTRAK
Ketepatan dalam penjumlahan bilangan: Konsep pengurangan pada system bilangan
bulat:
1) Jumlah dua buah bilangan bulat positif
adalah positif lagi. “ mengurangi suatu bilangan bulat sama saja
dengan menjumlahkan lawan dari bilangan
2) Jumlah dua buah bilangan bulat, satu
yang menguranginya ”
positif dan yang satu negatif hasilnya
dapat berupa bilangan positif atau Secara matematis ditulis:
negatif atau bilangan 0 tergantung dari
a – b = a + (-b) atau
bilangan bulat yang dijumlahkan.
a – (-b) = a + b
3) Jumlah dua buah bilangan bulat negatif
adalah bilangan negatif lain.
E. RAGAM PERMASALAHAN DALAM
PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT
1) Pengggunaan garis bilangan yang prinsipnya tidak konsisten.
2) Masih banyak guru yang salah dalam menafsirkan bentuk a + (-b) sebagai a – b atau
bentuk a – (-b) sebagai bentuk a + b.
3) Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan tanda – atau + sebagai
operasi hitung dengan tanda – atau + sebagai suatu jenis bilangan.
4) Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
5) Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada bilangan bulat
secara konkret maupun abstrak (tanpa menggunakan alat bantu).
KEGIATAN BELAJAR 2:
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA
BILANGAN BULAT SERTA SISTEM
PERSAMAAN LINEAR
A. Operasi Hitung Perkalian Pada Bilangan Bulat dalam Tahap Pengenalan
Konsep Secara Konkret.
B. Sifat-sifat Perkalian Pada Bilangan Bulat
C. Operasi Pembagian Pada Bilangan Bulat
D. Persamaan dan Pertidaksamaan dengan Satu Peubah
A. OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA
BILANGAN BULAT DALAM TAHAP PENGENALAN
KONSEP SECARA KONKRET.
Kalimat Terbuka
ex: 1) Sebuah kubus mempunyai p titik sudut
2) x + 5 = 9
Pernyataan
ex: 1) 12 –(-18) = 40
2) Jakarta adalah ibukota negara RI
Peubah dan Konstanta
ex: p dan x pada contoh kalimat terbuka merupakan peubah (variabel),
sedangkan bilangan “5” dan ”9” adalah tetapan atau konstanta.
Persamaan linear dengan satu peubah