Bilangan Bulat
KB. 1
Pembelajaran Meteri Bilangan
Bulat di SD serta Ragam
Permasalahannya.
A. OPERASI HITUNG BILNGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN)
1. Sifat tertutup
“bila kita mengambil dua buah bilangan bulat,
maka jumlah kedua bilangan itu merupakan
bilangan bulat lagi” sifat penjumlaan ini memberi
petunjuk kepada kita, bawah “himpunan bilangan
bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan”.
Artinya, setiap jumlah dua bilangan bulat
merupakan bilangan bulat lagi.
2. Sifat pertukaran (komutatif)
contoh, a + b = (-2) + 5
b + a = 5 + (-2) walaupun letak kedua
bilangan itu dipertukarkan atau secara matematis
dikatakan : untuk sebarang dua bilangan bulat a
dan b berlaku
3. Sifat pengelompokan (Asosiatif)
a b c (a + b) (a + b) (b + a + (b +
+c c) c)
-5 2 -7 -3 -10 -5 -10
a. (-7) x (-3) = 21
b. (-4) x (-5) = 20
c. (-9) x (-6) = 54
d. (-8) x (-7) = 56
e. (-6) x (-5) = 30
f. (-15) x (-20) = 300
B. SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT
Tabel perkalian 3.2
x -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-5 25 20 15 10 5 0 -5 -10 -15 -20 -25
-4 20 16 12 8 4 0 -4 -8 -12 -16 -20
-3 15 12 9 6 3 0 -3 -6 -9 -12 -15
-2 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10
-1 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
2 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
3 -15 -12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12 15
4 -20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12 16 20
5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25
Dengan demikian untuk setiap bilangan bulat a, b dan c berlaku :
a x (b + c) = (a x b) + (a x c) dan (a + b) x c = (a x c) + (b x c).
a x (b – c) = (a x b) – (a x c) dan (a – b) x c = (a x c) – (b x c).
Secara umun dapatlah dikatakan bahwa operasi perkalian dalam
himpunan bilangan bulat memenuhi sifat :
1. Tertutup,
2. Komulatif (pertukaran),
3. Asosiatif (pengelompokan),
4. Memiliki unsur identitas perkalian yaitu 1,
5. Distribusi perkalian terhadap penjumlahan dan distribusi perkalian
terhadap pengurangan.
“hasil kali dua buah bilangan bulat negatif, adalah bilangan bulat
positif”
kasus 1: kasus umum
Misalkan a dan b adalah bilangan bulat positif, maka (a) dan (-b) adalah
bilangan bulat negatif. Bentuk persamaan sbb :
(-a) . (-b) + (-a) . b + a . b = (-a) . (-b) + (-a) . b + a . b
• (-a) . (-b) + [(-a) . b + a . b] = [(-a) . (-b) + (-a) . b] + a . b (sifat
asosiatif)
• (-a) . (-b) + [(-a) . a) . b] = [(-a) . (-b) + b)] + a . b (sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan)
• (-a) . (-b) + [0 . b] = [(-a) . 0] + a . b (sifat invres penjumlahan)
• (-a) . (-b) + 0 = 0 + a . B (setiap bilangan bulat dikali nol hasinya nol)
Kasus 2: kasus khusus
Misalkan (-6) x (-5) bagaimana menentukan hasilnya :
•Jumlahkanlah (-6) x (-5) dengan (-6) x 5) sehingga :
[(-6) x (-5)] +[(-6) x 5] = (-6) [(-5) + 5] = (-6) . 0 = 0
•Ternyata ((-6) x (-5)) + ((-6) x 5) = 0, artina (-6) x (-5) adalah lawan
dari (-6)x5. sedangkan kita tahu bahwa (-6) x 5 = 5 x (-6) = -30
•jadi perkalian (-6) x (-5) adalah negatif atau lawan dari -30. berarti (-6)
x (-5) sama saja dengan 30. oleh karena itu (-6) x (-5) = 30.