Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATEMATIKA BISNIS
Dosen Pengampu : Ni Nyoman Putu Martini,
Dr.SE.MM

Disusun oleh :

Gilang Ramadhan 1810411221

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Jember
2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang diberikan kepada kita semua. Penulis dapat menyusun tugas makalah
Matematika Bisnis ini. Dalam kesempatan ini saya selaku penulis sangat berterima kasih,
semoga apa yang saya tulis, sekali lagi bisa bermanfaat. Sangat disadari bahwa, makalah yang
disusun ini jauh dari kata sempurna oleh sebab itu, tidak ada salahnya apabila ada kritik dan
saran, karena kritik dan saran itu dapat membantu saya membuat makalah yang lebih bagus lagi
dan bermanfaat.

Terima Kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Sistem Bilangan.................................................................................................................................5
2.2 Operasi Bilangan...............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berbagai bidang cabang disiplin ilmu,
mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam
mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu social, matematika semakin banyak digunakan sebagai alat
untuk mengambil keputusan ataupun perencanaan.

Matematika merupakan ilmu penngetahuan yang aplikasinya sangat mempengaruhi


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan matematika selalu dibutuhkan,
tidak hanya dibidang matematika saja, tetapi juga mempengaruhi cabang ilmu lainnya. Selain itu,
banyak fenomenan yang selalu kita jumpai dan itu menerapkan prinsip-prinsip mate,atika dalam
kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Jenis-Jenis Sistem Bilangan?

2. Apa itu Operasi Bilangan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Sitem Bilangan.

2. Untuk mengetahui Isi, Kaidah serta Jenis-Jenis dari Operasi Bilangan.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Bilangan


Pembagian Jenis Bilangan

BILANGAN

NYATA KHAYAL

IRRASIONAL RASIONAL

BULAT PECAHAN

 Bilangan Nyata adalah bilangan yang mengandung sifat tegas, baik positif maupun
negatif, dan tidak keduanya.
 Bilangan Khayal dalah bilangan yang berupa akar pangkat dari suatu bilangan negative.
Sedangkan bilangan khayal yang mengandung kedua sifat sekaligus ( + ) disebut
bilangam kompleks.
 Bilangan Rasional adalah hasil bagi antara dua bilangan, yang berupa bilangan bulat;
pecahan dengan desimal terbatas, atau desimal berulang.
 Bilangan Irrasional adalah hasil bagi antara dua bilangan, berupa pecahan dengan desimal
tidak terbatas dan tidak berulang.
 Bilangan Bulat adalah hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya bulat, termasuk nol
(0).
 Bilangan Pecahan adalah hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya desimal terbatas,
pecahan maupun desimal berulang.

5
 Contoh Bilangan Nyata : 2, -2, 1.1, -1.1
 Contoh Bilangan Khayal : akar -4 = +2 , akar -1.4641 pangkat 4 = ? +1.1
 Contoh Bilangan Rasional : 0,1492525
 Contoh Bilangan Irrasional : 0,1492525393939393999---

Klasifikasi Bilangan Bulat Positif

1. Bilangan Asli: semua bilangan positif tidak termasuk nol. A= {1,2,3,4,5…dst}


2. Bilangan Cacah: semua bilangan positif termasuk nol. C= {0,1,2,3,4,5…dst}
3. Bilangan Prima: bilangan asli yang besarnya tidak sama dengan satu dan habis dibagi
oleh bilangan itu sendiri. P= {2,3,5,7,11…dst}

6
2.2 Operasi Bilangan
Bilangan-bilangan nyata memenuhi kaidah-kaidah tertentu apabila mereka dioperasikan.
Operasi penjumlahan dan perkalian bilangan nyata memenuhi kaidah-kaidah sebagai berikut :

1. Kaidah Komutatif

Dalam menjumlahkan dua bilangan a dan b, perubahan urutan antara keduanya tidak akan
mengubah hasil penjumlahan.

a+b=b+a

4+6=6+4

Hal yang sama berlaku juga untuk perkalian, perubahan urutan perkalian antara dua bilangan
tidak akan mengubah hasilnya.

axb=bxa

4x6=6x4

2. Kaidah Asosiatif

Dalam menjumlahkan tiga bilangan a, b dan c – atau lebih – perubahan cara pengelompokan
bilangan-bilangan tersebut tidak akan mengubah hasil penjumlahan.

(a + b) + c = a + (b + c)

(4 + 6) + 5 = 4 + (6 + 5)

Begitu pula dalam hal perkalian, perubahan cara pengelompokan bilangan-bilangan tidak akan
mengubah hasil perkalian.

(a x b) x c = a x (b x c)

(4 x 6) x 5 = 4 x (6 x 5)

7
3. Kaidah Pembatalan

Jika jumlah a dan c sama dengan jumlah b dan c, maka a sama dengan b; dengan perkataan
lain :

Jika a+c=b+c

Maka a=b

Jika hasil kali a dan c sama dengan hasil kali b dan c, di mana c adalah bilangan nyata bukan-
nol, maka a sama dengan b; jadi:

Jika ac = bc (c ≠0)

Maka a=b

4. Kaidah Distributif

Dalam pengalian bilangan a terhadap jumlah (b + c), hasil kalinya adalah sama dengan
jumlah hasil kali ab dan hasil kali ac. Dengan perkataan lain, hasil kali sebuah bilangan
terhadap suatu penjumlahan adalah sama dengan jumlah hasilkali hasilkalinya.

a (b + c) = ab + ac

4 (6 + 5) = (4 x 6) + (4 x 5)

5. Unsur Penyama

Unsur penyama dalam penjumlahan (pengurangan) adalah bilangan nol, sebab jumlah (selisih)
antara suatu bilangan tertentu dan 0 adalah bilangan itu sendiri.

a+ 0= a

4+0=4

Unsur penyama dalam perkalian (pembagian) adalah bilangan satu, sebab hasilkali (hasilbagi)
antara suatu bilangan tertentu dan 1 adalah bilangan itu sendiri.

8
6. Kebalikan

Setiap bilangan nyata mempunyai sebuah balikan penambah (additive inverse); jumlah antara
bilangan tertentu dan balikan penambahnya adalah sama dengan nol.

a + (-a) = 0

4 + (-4) = 0

Bilangan – 4 disebut balikan penambah dari 4 atau negative dari 4. Setiap bilangan nyata
bukan-nol mempunyai sebuah balikan pengali (multiplicative inverse); hasilkali bilangan
tertentu terhadap balikan pengalihnya adalah sama dengan satu.

ax1/a=1

4x1/4=1

Bilangan 1 / 4 disebut balikan pengali dari 4.

Operasi Tanda

Sampai sejauh ini, dalam pengoperasian bilangan kita baru membahas bilangan-bilangan
dengan satu macam tanda yakni positif. Sekarang marilah kita bahas bagaimana
pengoperasian bilangan-bilangan tersebut berkenaan dengan tanda-tanda yang melekat
padanya.

Operasi Penjumlahan

a) Jumlah dari dua bilangan positif baru (+ a) dan (+ b) adalah sebuah bilangan positif baru
(+ c) yang nilainya lebih besar.

(+ a) + (+ b) = (+ c)

(+ 4) + (+ 6) = (+ 10)

b) Jumlah dari dua bilangan negative (- a) dan (- b) adalah sebuah bilangan negative baru (- c)
yang nilainya lebih kecil.

(- a) + (- b) = (- c)

9
(- 4) + (- 6) = (- 10)

c) Jumlah dari bilangan positif (+ a) dan bilangan negati|f (- b) adalah bilangan positif (+ c) jika
harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (- d) jika harga mutlak a
lebih kecil dari harga mutlak b.

(+ a) + (- b) = (+ c) jika | a | > | b |

(+ 9) + (- 6) = (+ 3)

atau

(+ a) + (- b) = (- d) jika | a | < | b |

(+ 4) + (- 6) = (- 2)

d) Jumlah dari bilangan negatif (- a) dan bilangan positif (+ b) adalah bilangan positif (+ c) jika
harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b, atau bilangan negative (- d) jika harga mutlak
a lebih besar dari harga mutlak b.

(- a) + (+ b) = (+ c) jika | a | < | b |

(- 4) + (+ 6) = (+ 2)

atau

(- a) + (+ b) = (- d) jika | a | > | b |

(- 9) + (+ 6) = (- 3)

10
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berbagai bidang cabang disiplin ilmu,
mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam
mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu social, matematika semakin banyak digunakan sebagai alat
untuk mengambil keputusan ataupun perencanaan.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswa.ung.ac.id

https://adoc.pub

http://nuryanto.staff.gunadarma.ac.id

12

Anda mungkin juga menyukai