Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 3
Puji serta syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak
nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT.
Atas nikmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “SISTEM BILANGAN REAL HINGGA BILANGAN ASLI” dengan baik dan
tanpa ada halangan. Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu
mata kuliah Matematika 1 SD/MI, Ibu Ria Norfika Yuliandari, M.Pdi. dan semua pihak yang
turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Jika dalam
makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isi maupun
struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk
memperbaiki makalah ini. Demikian semoga makalah ini memberikan bermafaat bagi kita
semua.
i
Daftar Isi
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.4 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
PENUTUP................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada ilmu matematika dapat kita ketahui terdapat beberapa pembahasan. Salah satu
pembahasan tersebut yaitu sistem bilangan. Sistem bilangan sendiri terbagi menjadi
beberapa bagian. Nah, dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tiga sistem bilangan.
Yaitu bilangan real, bilangan bulat, dan bilangan rasional. Terkait bilangan real dan
bagaimana operasinya. Kemudian terkait bilangan bulat dan operasinya. Dan yang terakhir
mengenai bilangan rasional dan bagaimana operasinya. Selain itu dalam pembahasan ini
terdapat juga beberapa sifat dari bilangan-bilangan tersebut.
1.4 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hal- Hal yang perlu diperhatikan dalam operasi hitung dalam sistem bilangan real:
1
Widdiharto, Rachmadi. 2021. Modul Belajar Mandiri. Jakarta: Tim GTK DIKNAS, Hal 21
2
Ilham Minggi dan djarji dkk. 2017. Sistem Bilangan Real dan Perpangkatan. Hal 3 & 4
2
1) Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka a
+ b = c.
2) Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a + b = b + a
3) Association (pengelompokan), Jika a, b, c, maka a + (b + c) = (a + b) + c
4) Penambahan distribusi (spread), Jika a, b, c, maka a × (b + c) = ab + ac
5) Memiliki rasa identitas, 0 adalah elemen yang diidentifikasi dengan
penjumlahan, yang berarti a + 0 = 0 + a = a
6) Kebalikan dari penjumlahan, Untuk setiap a, ada (-a), dan
menambahkannya bersama-sama akan menghasilkan elemen identitas,
yaitu nol (0). Yaitu a + (-a) = (-a) + a = 0
2. Pengurangan
Jika a, b, pengurangan a dan b dinyatakan sebagai “a-b”. Aturan pengurangan:
1) Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka
a-b = c.
2) Untuk bilangan bulat a dan b, terapkan: a-b = a + (-b) Dengan kata lain,
mengurangi b dari a sama dengan menjumlahkan invers dari b ke a.
3) Pertukaran (pertukaran) tidak cocok untuk operasi pengurangan, Jika a,
b, maka a-b ≠ b-a.
4) Atribut terkait (pengelompokan) tidak cocok untuk operasi
pengurangan. Jika a, b, c, maka a- (b-c) ≠ (a-b) -c.
5) Penurunan distribusi (difusi), Jika a, b, c, maka a × (b-c) = ab-a.
6) Atribut pengurangan adalah nol (0)
a-0 = a
0-a = -a
0-0 = 0
3. Perkalian
Jika a, b, perkalian a dan b dinyatakan sebagai “a × b”. a dan b masing-
masing disebut faktor. Sifat perkalian adalah sebagai berikut:
1) Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka a
×b=c
2) Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a × b = b × a.
3) Association (pengelompokan), Jika a, b, c maka a × (b × c) = (a × b) ×
c.
3
4) Distribusi perkalian dan penjumlahan (dispersi), Jika a, b, c maka a × (b
+ c) = ab + ac.
5) Memiliki rasa identitas, Ada angka 1 yang merupakan elemen identitas
perkalian, yang artinya a × 1 = 1 × a = a.
4. Pembagian
Jika a, b, bagian a dan b dinyatakan sebagai “a: b” dengan b ≠ 0. Aturan
pembagiannya adalah:
1) a × (b: c) = (a × b): c, Misalnya: 2 × (4: 2) = (2 × 4): 2 = 4
2) (a × b): (c × d) = (a: c) × (b: d), Contoh: (4 × 8): (2 × 4) = (4: 2) × (8: 4)
=2×2=4
3) a: (b: c) = a × (b: c), Contoh: 8: (10: 5) = 8 × (10: 5) = 8 × 2 = 16
C. Sifat-Sifat Bilangan Real
Sifat Penjumlahan Perkalian
Tertutup a+b = bilangan real a×b = bilangan real
Asosiatif a+(b+c) = (a+b)+c a×(b×c) = (a×b)×c
Komutatif a+b = b+a a×b = b×a
Mempunyai unsur identitas a+0 = a a×1=a
Setiap bilangan punya invers a+(-a) = 0 a×(1/a) =a, dengan a≠0
Distributif a×(b+c) = (a×b)+(a×c)
Pembagian nol Tidak berlaku
I I I I I I I I I I I
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Bilangan cacah
4
B. Operasi hitung pada bilangan bulat
1. Penjumlahan dan pengurangan berlaku:
a. a + b = a + b
4+3=7
b. a – b = a + (-b )
6 - 4 = 6 + (-4) = 2
c. -a + (-b) = - (a + b)
-3 + (-2) = - (3+2) = -5
d. a – (-b) = a + b
9 – (-5) = 9 + 5 = 14
2. perkalian dan pembagian berlaku:
Perkalian:
Perkalian merupakan penjumlahan secara berulang.
contoh: 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15
a. a x b = ab
5 x 6 = 30
b. a x (– b) = - ab
4 x (-7) = - 28
c. (-a) x b = - ab
(-3) x 4 = -12
d. (-a) x (-b) = ab
(-6) x (-7) = 42
Pembagian:
- Pembagian merupakan kebalikan/invers dari perkalian3.
1
contoh: 30 : 5 = 30 x = 6
5
Berlaku:
𝒂
a. a : b =
𝒃
30
30 : 5 =
5
3
Bilangan bulat dan pecahan, diakses pada 24 sep 2021 pukul 18.57
5
𝒂
b. a : (– b) = -
𝒃
30
30 : (-5) = -
5
𝒂
c. (-a) : b = -
𝒃
30
(-30) : 5 = -
5
𝒂
d. (-a) : (-b) =
𝒃
30
(-30) : (-5) =
5
a+b=b+a
a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh: 3 + (4 + 2) = (3 + 4) + 2
3+6 =7+2
9 = 9
(hasil ruas kiri dan ruas kanan sama)
2. Perkalian
Sifat yang berlaku pada perkalian yaitu sifat komutatif (pertukaran), asosiatif
(pengelompokan), dan distributif (penyebaran).
1) Sifat komutatif
a×b=b×a
Contoh:
6
4×3=3×4
12 = 12
2) Sifat asosiatif
a × (b × c) = (a × b) × c
Contoh:
4 × (3 × 5) = (4 × 3) × 5
4× 15 = 12× 5
60 = 60
3) Sifat distributif
• Sifat distributif perkalian pada penjumlahan
a × (b + c) = (a × b) + (a × b)
Contoh:
3 × (4 + 2) = (3 × 4) + (3 × 2)
3 × 6 = 12 + 6
24 = 24
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)
Contoh:
3 × (6 – 2) = (3 × 6) – (3 × 2)
3 × 4 = 18 – 6
12 = 12
7
1) Pada operasi hitung perkalian dan penjumlahan, yang dilakukan
terlebih dahulu adalah operasi perkalian.
Contoh: 6 × 7 + 8 = 42 + 8 = 50
2) Pada operasi hitung perkalian dan pengurangan, yang dilakukan
terlebih dahulu adalah operasi perkalian.
Contoh: 40 – 4 × 6 = 40 – 24 = 16
3) Pada operasi hitung dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh: 120 + (14 × 5) + 30 = 120 + 70 + 30 = 220
4) Operasi perkalian dan pembagian setingkat, artinya operasi
dikerjakan urut dari kiri.
Contoh: 336 ÷ 6 × 8 = 56 × 8 = 448
5) Operasi penjumlahan dan pengurangan setingkat, artinya operasi
dikerjakan urut dari kiri.
Contoh: 29 + 6 – 8 = 35 – 8 = 27
6) Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tinggi tingkatannya dari
operasi penjumlahan dan pengurangan, artinya jika menemukan
operasi perkalian atau pembagian dan penjumlahan atau pengurangan
dalam soal, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi
perkalian dan pembagian.4
Contoh: 250 ÷ 5 + 150 × 7 = 50 + 1.050 = 1.100
4
Dian Amalia & Imam Wahyudi, Seri Matematika MATEMATIKA 4 untuk tingkat SD/MI, 2018, hal 4-26
8
Pembagian Tidak Tidak Tidak berlaku Tidak berlaku
(÷) berlaku berlaku
5
Jurnal Love Math Save Culture, 2015
9
4. Pembagian Bilangan Rasional
𝑎 𝑐 𝑎.𝑑
Rumus : : =
𝑏 𝑑 𝑏.𝑐
3 2
Contoh : : =?
14 7
3.7 21 3
Jwb = = =
14.2 28 4
Bilangan Desimal
Desimal dikenal sebagai basis sepuluh karena desimal memiliki angka sepuluh
sebagai dasarnya atau Untuk mempelajari bilangan pecahan desimal, kita perlu
memahami nilai tempat dan arti dari penulisan bilangan pecahan desimal. Untuk itu,
perhatikan bilangan-bilangan pecahan yang penyebutnya kelipatan 10 seperti berikut
ini.
pecahan desimal, maka penulisannya adalah sebagai berikut:
1/10 ditulis 0,1
1/100 ditulis 0,01
1/1000 ditulis 0,001
1/10000 ditulis 0,0001
Jawab:
• 0, 412 = 0 + 0,4 + 0,01 + 0,002
0, 543 = 0 + 0,5 + 0,04 + 0,003
+
= 0 + 0,9 + 0,05 + 0,005
6
Operasi pada bilangan pecahan, diakses pada 26 Sep 2021 pukul 22.23
10
= 0 + 0,900 + 0,050 + 0,005
= 0,955
= 0,222
Jawab:
125 8
• 12,5 × 0,8 = ×
10 10
1000
=
10
= 100
24 5
• 2,4 : 0,05 = :
10 100
24 100
= ×
10 5
2400
=
50
= 48
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bilangan Real adalah gabungan dari antara himpunan bilangan rasional dengan
bilangan irasional. Bilangan real disebut juga dengan bilangan riil dan diwakili oleh
simbol R. Bilangan rill terdiri dari bilangan rasional dan irasional. Bilangan Rasional
adalah suatu bilangan yang bisa diubah dalam bentuk pecahan a/b dengan a dan b
merupakan bilangan bulat. penekanannya adalah a dan b harus bilangan bulat, jika salah
satu bukan bilangan bulat maka bukan termasuk bilangan rasional.
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan
bilangan bulat negatif. Bilangan bulat dalam matematika dapat dilambangkan dengan
huruf Z. lambang ini berasal dari Bahasa Jerman, yaitu Zahlen yang berarti bilangan.
Operasi hitung bilangan bulat pada garis besar dibagi menjadi 4 bagian yaitu
penjumlahan, Pengurangan, perkalian, dan pembagian.
12
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Dian & Wahyudi, Imam, Seri Matematika MATEMATIKA 4 untuk tingkat SD/MI, th
2018, Hal: 4-26
Minggi, Ilham & Djarji dkk, Sistem Bilangan Real dan Perpangkatan, 2017, Hal: 3&4
Operasi pada Bilangan bulat dan pecahan, diakses pada 24 sep 2021 pukul 18.57
Widdiharto, Rachmadi. Modul Belajar Mandiri, Jakarta: Tim GTK DIKNAS, Hal: 21
13