Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH MATEMATIKA

SISTEM KOORDINAT

Disusun Oleh Kelompok 6:

1. Cindi Saputri (20591039)


2. Melya Ratnasari (20591114)
3. Soni Marsita (20591181)

Prodi: PGMI 6B
Dosen Pengampu: Anisya Septiana, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah


subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karuniannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika SD/MI dengan judul
“Sistem Koordinat”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini


tidakterlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh


dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Curup, 05 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Sistem Bilangan Real dan Koordinat 3
1. Sistem Bilangan Real 3
2. Macam-macam Bilangan Real 4
3. Sifat-sifat Bilangan Real 5
4. Sistem Koordinat 7
B. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 12
a. Persamaan Linier Satu Variabel 12
b. Pertidaksamaan Linier Satu Variabel 15
c. Persamaan Linier Dua Variabel 16
RANGKUMAN 22
LATIHAN 24
KUNCI JAWABAN 25
BAB III PENUTUP 27
A. Kesimpulan 27
B. Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting


diberikan kepada siswa mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi tujuannya untuk memahami betapa pentingnya
matematika, karena dengan mempelajari matematika dapat
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari , karena
matematika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Sistem koordinat adalah koodinat cartesius yang memuat


angka-angka tertentu di setiap bidangnya yang ditulis dalam
bentuk (x,y). ciri utama koordinat cartesius adalah adanya dua
garis tegak lurus yang saling berpotongan di suatu titik. kedua
garis tersebut dinamakan sebagai sumbu koordinat.

Bilangan real atau bilangan riil merupakan sebutan bagi


bilangan asli atau kelompok bilangan yang terdiri dari angka-angka
hitung dengan sifat natural.

Persamaan linear satu variable (PLSV) merupakan kalimat


terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan
hanya memiliki satu variable berpangkat satu. Pertidaksamaan
merupakan kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda >, ≥,
<, dan ≤.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Sistem bilangan real dan koordinat?

2. Bagaimana persamaan dan pertidaksamaan linear?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa itu Sistem bilangan real dan


koordinat.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana persamaan dan


pertidaksamaan linear.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Sistem Bilangan Real Dan Koordinat

1. Sistem Bilangan Real

Sistem bilangan real adalah himpunan bilangan real yang


disertai dengan operasi penjumlahan dan perkalian sehingga
memenuhi aksioma tertentu, ini merupakam semesta
pembicaraan dalam kalkulus. Sedangkan himpunan bilangan real
sendiri adalah gabungan dari himpunan bilangan rasional dan
himpunan bilangan irrasional. Bilangan real atau bilangan riil
merupakan sebutan bagi bilangan asli atau kelompok bilangan
yang terdiri dari angka-angka hitung dengan sifat natural.

Bilangan real adalah sistem bilangan yang dapat dituliskan


dalam bentuk desimal. bilangan desimal adalah bilangan dengan
basis 10, yang terdiri dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Matematika
mendefinisikan representasi bilangan real sebagai simbol R.

 Berikut Contoh Bilangan Real:

-2,123 dibaca minus dua koma satu dua tiga

-23,13 dibaca minus dua puluh tiga koma satu tiga

-1 dibaca minus satu

1 potong

23 dua puluh tiga

12,6

3
½ = 0,5

√2 = 1,4142 ...

e = 2,718281 ... disebut konstanta euler

π = 3,141592 ... disebut konstanta phi

76% = 0,76

sin 60º = 0,866 ...

Terlihat semua angka tersebut dibentuk dari angka berbasis 10


(desimal).

Bilangan real berasal dari bahasa inggris "real" yang berarti


nyata, karena bilangan real dapat ditemukan pada garis bilangan.
Setiap bilangan real dapat diidentifikasi sebagai suatu titik pada
garis bilangan.

Misalnya angka-angka pada penggaris merupakan


bilangan real, karena angka tersebut dapat diidentifikasi
sebagai titik-titik pada penggaris yang merupakan sebuah garis
bilangan.

2. Macam-macam Bilangan Real

Dalam sistem bilangan pada ilmu matematika, bilangan real


terdiri dari 2 sistem bilangan yaitu:

1. Bilangan Rasional

Seperti penjelasan di atas, bilangan rasional adalah


sistem bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
pecahan a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.

Misalnya: -1,25; 0; 23; 1,25; dan lain-lain.


4
2. Bilangan Irasional

Bilangan irasional adalah sistem bilangan yang tidak


dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b namun dapat
ditulis dalam bentuk desimal. Misalnya:

π (phi) = 3,14159 26535 89793 …

e (euler) = 2,7182818….

3. Sifat-sifat Bilangan Real

Jika a,b, dan c merupakan elemen dari himpunan


bilangan real, maka berlaku sifat-sifat berikut.

5
Keterangan:

1. Tertutup: operasi perkalian dan penjumlahan bilangan real


menghasilkan bilangan real.

2. Asosiatif: penjumlahan atau perkalian tiga buah bilangan real


yang dikelompokkan secara berbeda mempunyai hasil yang
sama.

3. Komutatif: pertukaran letak angka pada penjumlahan dan


perkalian bilangan real mempunyai hasil sama.

4. Unsur identitas: operasi perkalian dan penjumlahan setiap


bilangan real dengan identitasnya dapat menghasilkan bilangan
real itu sendiri.

 Identitas penjumlahan termasuk bilangan real yaitu 0

 Identitas perkalian termasuk bilangan real yaitu 1

5. Mempunyai Invers: setiap bilangan real mempunyai nilai invers


real terhadap operasi penjumlahan dan perkalian, suatu
bilangan real yang dioperasikan dengan invers menghasilkan
unsur identitasnya.

6. Sifat Distributif: penyebaran 2 operasi hitung yang berbeda,


salah satu operasi hitung berfungsi sebagai operasi
penyebaran dan operasi lainnya digunakan untuk menyebarkan
bilangan yang dikelompokan dalam tanda kurung.

7. Tidak ada pembagi nol: pembagian bilangan real dengan nol


menghasilkan nilai tidak terdefinisi (undefined).

6
4. Sistem Koordinat

Dalam ilmu matematika, sistem koordinat kartesius


digunakan untuk menentukan posisi atau letak dari sebuah titik
pada suatu bidang datar. Posisi titik tersebut ditentukan oleh dua
buah garis yang ditarik secara vertikal (tegak lurus) dan
horizontal (mendatar) yang tertanam pada sebuah titik pusat
koordinat (0) yang merupakan perpotongan antara keduanya.

Garis horizontal pada bidang kartesius disebut sebagai


sumbu x (absis), sedangkan garis vertikal dinamakan sumbu y
(ordinat). Sumbu x yang berada di kanan titik 0 bernilai positif (x
positif), sedangkan sumbu x yang berada di kiri titik 0 bernilai
negatif (x negatif). Untuk sumbu y yang berada di atas titik 0
bernilai posisit (y positif) dan sumbu y yang berada di bawah titik
0 bernilai negatif (y negatif).

Penjelasan dari sebuah sistem titik koordinat kartesius


adalah sebagai berikut:

• Sumbu x merupakan sumbu mendatar (absis)

• Sumbu y merupakan sumbu tegak lurus (ordinat)

• Titik 0 merupakan titik pusat koordinat (titik awal)

• Kuadran I merupakan tempat x posisif dan y posisif (x,y)

• Kuadran II merupakan tempat x negatif dan y positif (-x, y)

• Kuadran III merupakan tempat x negatif dan y negatif (-x, -y)

• Kuadran IV merupakan tempat x positif dan y negatif (x, -y)

a. Cara Membaca dan Menentukan Titik Koordinat Kartesius


7
Untuk memahami bagaimana cara membaca suatu titik
pada bidang koordinat kartesius, silahkan perhatikan contoh
soal berikut ini.

Contoh Soal:

Perhatikan gambar sistem koordinat di bawah ini!

Tentukan letak titik koordinat dari titik A, titik B, titik C, dan titik
D!

Cara Membaca Titik Koordinat Kartesius

Pembahasan:

Gambar di atas merupakan sebuah bidang koordinat


yang dibuat oleh dua buah garis, yakni garis sumbu x
8
(mendatar) dan garis sumbu y (tegak lurus). Kedua garis
tersebut berpotongan pada satu titik yang disebut sebagai
pusat koordinat (titik 0).

Bidang koordinat di atas disebut sebagai bidang


koordinat kartesius yang digunakan untuk membaca posisi
atau letak dari suatu titik yang dinyatakan dalam pasangan
angka pada sumbu x dan sumbu y.

Perhatikan tiitk A,B,C, dan D yang ada pada bidang


tersebut. Untuk membaca letak dari titik-titik tersebut, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:

• perlengkapan membaca dari pusat koordinat (titik 0)

• Kemudian perhatikan angka yang ada pada sumbu x

• Setelah itu barulah melihat angka yang ada pada sumbu y

• Menuliskan pasangan angka dengan (x,y)

Dari gambar di atas, kita dapat membaca pasangan


angka untuk titik A, B, C, dan D sebagai berikut:

Letak koordinat titik A = A (-3,5)

Letak koordinat titik B = B (3,1)

Letak koordinat titik C = C (4,-4)

Letak koordinat titik D = D (-4,-2)

b. Cara Menentukan Titik pada sistem koordinat kartesius

Dalam menentukan suatu titik pada bidang kartesius,


terdapat beberapa hal terpenting yang harus diperhatikan.
9
Misalnya cara membaca pasangan angka jangan sampai
terbalik dan perhatikan dengan seksama apakah nilainya positif
atau negatif. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak cotoh soal
berikut ini.

Contoh Soal

Tentukan posisi atau letak titik koordinat pada bidang kartesius


titik-titik koordinat di bawah ini dan sebutkan pola bangun
apakah yang terbentuk!

Koordinat titik P (-4,2)

Koordinat titik Q (5,2)

Koordinat titik R (3,-3)

Koordinat titik S (-6,-3)

Pembahasan:

10
Cara Menentukan Titik Pada Sistem Koordinat Kartesius

Dengan melihat polanya, maka bangun yang terbentuk


oleh titik-titik koordinat P, Q, R, dan S adalah bangun datar jajar
genjang.

11
2. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

a. Persamaan linear Satu Variabel

Persamaan linear satu variable (PLSV) merupakan


kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan
(=) dan hanya memiliki satu variable berpangkat satu.

 Istilah-istilah dalam PSLV yaitu:

1. Variable / peubah adalah lambang (symbol) pada kalimat


terbuka yang dapat diganti oleh sembarang anggota himpunan
yang telah ditentukan.

2. Koefisien adalah bilangan tetap yang terletak di depan variabel

3. Konstanta adalah nilai yang tetap atau lambang yang


menyatakan nilai tertentu. Bentuk umum PSLV : ax + b = c , a ¹
0 , x = variabel

 Beberapa cara untuk menyelesaikan PSLV yaitu:

a. Persamaan yang ekuivalen

Persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-


persamaan yang memiliki himpunan penyelesaian sama
yang dinotasikan dengan tanda “ Û ”. Beberapa cara yang
dilakukan untuk menyelesaikan persamaan yang ekuivalen,
sebagai berikut:

 Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan


bilangan yang sama. Contohnya:

x + 5 = 12

12
Ruas kiri dan ruas kanan dikurangi 5

⇔ x + 5 – 5 = 12 – 5

⇔x=7

 Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan


yang sama.

Contohnya:

5x = 25

Ruas kiri dan ruas kanan dikalikan

⇔ 5x. 1/5 = 25. 1/5

⇔x=5

 Menggabungkan kedua cara di atas

Contohnya:

4x + 3 = x – 6

Ruas kiri dan ruas kanan dikurangi 3

⇔ 4x + 3 – 3 = x – 6 – 3

⇔ 4x = x – 9

Ruas kiri dan ruas kanan dikurangi x

⇔ 4x – x = x – 9 – x

⇔ 3x = 9

Ruas kiri dan kanan dikalikan 1/3

13
3x. 1/3 = 9. 1/3

x=3

b. Penyelesaian persamaan linear satu variabel

 Memindahkan konstanta ke ruas lainnya

Contohnya:

2x – 7 = 5

Pindahkan angka 7 ke ruas kanan

2x = 5 + 7

2x = 12

x=6

 Memindahkan variable dan koefisiennya ke ruas lainnya

Contohnya:

5x = 4x – 6

Pindahkan 4x ke ruas kiri

5x – 4x = 6

x=6

c. Menyelesaikan model matematika dengan persamaan


linear satu variable.

14
Persamaan linear dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan matematika dalam kehidupan sehari-hari dengan
cara menjadikan model matematika. Contohnya:

Dua buah bilangan berjumlah 37 sedangkan selisih kedua


bilangan tersebut adalah 3. Maka nilai kedua bilangan
tersebut

Pembahasan:

Bilangan 1 → x

Bilangan 2 → x + 3

Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:

x + x + 3 = 37

2x = 34

x = 17 → bilangan 1

x + 3 → bilangan 2

17 3 = 20

b. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan merupakan kalimat terbuka yang


dihubungkan dengan tanda >, ≥, <, dan ≤. Penyelesaian
pertidaksamaan linear satu variable dapat dilakukan
dengan cara:

1. Menambah atau mengurangi ruas kiri dan ruas kanan

15
dengan bilangan yang sama.

2. Mengalikan atau membagi ruas kiri dan ruas kanan


dengan bilangan yang sama. Tanda pertidaksamaan harus
dibalik jika bilangan yang digunakan untuk mengali dan
membagi adalah bilangan negatif.

Contohnya:

4x + 3 > x – 6 Ruas kiri dan ruas kanan dikurangi 3

⇔ 4x + 3 – 3 > x – 6 – 3

⇔ 4x > x – 9Ruas kiri dan ruas kanan dikurangi x

⇔ 4x – x > x – 9 – x

⇔ 3x > 9 Ruas kiri dan kanan dikalikan 1/3

3x. 1/3 > 9. 1/3

x>3

gambarkan x > 3 pada garis bilangan:

c. Persamaan Linear Dua Variabel

Bentuk umum persamaan linear dua variable: ax + by = c,

16
himpunan penyelesaian berupa {(x,y)}.

Cara menyelesaikan persamaan linear dua variable dapat


menggunakan 4 cara yaitu:

a. Grafik

Contoh:

x+y=3

2x + y = 8

Pembahasan:

x+y=3

Sumbu x 0 3

Sumbu y 3 0

titik (0,3) (3,0)

2x + y = 8

Sumbu x 0 4

Sumbu y 8 0

titik (0,8) (4,0)

Gambarkan grafiknya

Temukan himpunan penyelesaiannya (titik potong kedua


17
garis).

b. Susbtitusi

Contoh:

x+y=3→x=3–y

2x + y = 8

Substitusikan persamaan I ke persamaan ii:

2x + y = 8

2(3 – y) + y = 8

6 – 2y + y = 8
18
-y = 2

y = -2

menentukan nilai x, substitusikan y = -2 sebagai berikut:

x=3– y

x = 3 – (-2)

x=5

Maka himpunan penyelesaiannya adalah {(5,-2)}

c. Eliminasi

Contoh:

x+y=3

2x + y = 8

Eliminasi persamaan i dan ii sebagai berikut:

x + y = 3 → (x2) 2x + 2y = 6

2x + y = 8 → (x1) 2x + y = 8

. y = -2

Menentukan nilai x eliminasi persamaan i dan ii sebagai


berikut:

x+y=3

2x + y = 8

19
. -x = -5

. x=5

himpunan penyelesaian = {(5,-2)}

d. Substitusi dan eliminasi

x+y=3

2x + y = 8

Eliminasi persamaan i dan ii sebagai berikut:

x + y = 3 → (x2) 2x + 2y = 6

2x + y = 8 → (x1) 2x + y = 8

. y = -2

Menentukan nilai x dengan mensubstitusikan y = -2 ke


persamaan i atau persamaan ii sebagai berikut:

x+y=3

x + (-2) = 3

x=5

himpunan penyelesaian = {(5,-2)}

Menyelesaikan model matematika

Persamaan linear dua variable dapat digunakan untuk


menyelesaikan persoalan matematika dalam kehidupan sehari-
hari dengan cara menjadikan model matematika.

Contoh: Harga satu buku tulis dan 2 buah pulpen adalah Rp


15.000,00. Sedangkan harga dua buah buku tulis dikurangi satu
pulpen adalah Rp 5.000,00. Maka harga pensildan buku tulis

20
adalah …Pembahasan:

Misalkan x = buku tulis dan y = pulpen

Maka SPDLV nya sebagai berikut:

x + 2y = 15.000

2x – y = 5.000

Ubah persamaan I menjadi x = 15.000 – 2y, kemudian


substitusikan ke persamaan ii sebagai berikut:

2x – y = 5.000

2(15.000 – 2y) – y = 5.000

30.000 – 4y – y = 5.000

30.000 – 5y = 5.000

25.000 = 5y

y = 5.000 → harga pulpen

Substitusikan y = 5.000 ke persamaan i atau ke persamaan ii


sebagai berikut:

2x – y = 5.000

2x – 5.000 = 5000

2x = 10.000

x = 5.000 → harga buku tulis

21
RANGKUMAN

1. Bilangan real adalah sistem bilangan yang dapat dituliskan


dalam bentuk desimal. bilangan desimal adalah bilangan
dengan basis 10, yang terdiri dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
Matematika mendefinisikan representasi bilangan real sebagai
simbol R.

2. Sistem koordinat adalah koodinat cartesius yang memuat


angka-angka tertentu di setiap bidangnya yang ditulis dalam
bentuk (x,y). ciri utama koordinat cartesius adalah adanya dua
garis tegak lurus yang saling berpotongan di suatu titik. kedua
garis tersebut dinamakan sebagai sumbu koordinat.

3. Persamaan linear satu variable (PLSV) merupakan kalimat


terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan
hanya memiliki satu variable berpangkat satu.

4. Istilah-istilah dalam PSLV yaitu:

a. Variable / peubah adalah lambang (symbol) pada kalimat


terbuka yang dapat diganti oleh sembarang anggota
himpunan yang telah ditentukan.

b. Koefisien adalah bilangan tetap yang terletak di depan


variabel

c. Konstanta adalah nilai yang tetap atau lambang yang


menyatakan nilai tertentu. Bentuk umum PSLV : ax + b = c ,
a ¹ 0 , x = variabel.

5. Pertidaksamaan merupakan kalimat terbuka yang dihubungkan


dengan tanda >, ≥, <, dan ≤. Penyelesaian pertidaksamaan linear
22
satu variable dapat dilakukan dengan cara:

a. Menambah atau mengurangi ruas kiri dan ruas kanan


dengan bilangan yang sama.

b. Mengalikan atau membagi ruas kiri dan ruas kanan dengan


bilangan yang sama. Tanda pertidaksamaan harus dibalik
jika bilangan yang digunakan untuk mengali dan membagi
adalah bilangan negatif.

23
LATIHAN

(Soal bilangan real)

1. Sebuah koperasi sekolah membeli lima lusin buku tulis seharga Rp.
150.000,00. Apabila harga jual sebuah buku Rp. 2.800,00, maka
persentase keuntungan yang diperoleh koperasi tersebut ialah …

2. Pedagang elektronik menjual televisi 16 inci seharga


Rp1.500.000,00 dan memperoleh kerugian 25% dari penjualan
tersebut, maka harga pembelian pedagang itu ialah ….

(Soal sistem koordinat)

3. Farel mendapatkan undangan di acara syukuran rumah baru Deva.


Di undangan tersebut tertulis bahwa rumah Deva terletak di
koordinat (7,6). Jika rumah Farel berada di koordinat (-1,6),
tentukan jarak yang harus ditempuh Farel untuk sampai di rumah
baru Deva!

(Soal Persamaan dan Pertidaksamaan Linier)

4. Harga x onde-onde masing-masing seharga 1.200 rupiah dan satu


kotak susu seharga 2.000 rupiah adalah sama dengan harga y kue
pukis yang setiap potong harganya 1.600 rupiah.

5. Berat total 7 kotak masing-masing seberat a kg lebih berat dari 40


kg.

24
KUNCI JAWABAN

(Bilangan real)

1. Untung = harga jual – harga beli

= Rp.168.000,00 – Rp.150.000,00

= Rp. 18.000,00

% Untung = Untung

H.B = Rp. 18.000,00 x 100% = 12%

2. Harga beli dengan jumlah rugi p% ialah = Harga jual × 100/100-p%

Harga beli = Rp1.500.000,00 × 100/100-25

= Rp1.500.000,00 × 100/75

= Rp. 2.000.000,00

Maka, harga beli 1 televisi 16 inci adalah Rp. 2.000.000,00

3. (Sistem Koordinat)

Pada soal diketahui bahwa rumah baru Deva berada di koordinat


(7,6), sedangkan rumah Farel berada di koordinat (-1,6). Jika
dinyatakan dalam koordinat kartesius, menjadi seperti berikut.

25
(Persamaan dan pertidaksamaan linier)

4. 1.200x + 2.000 = 1.600 y atau 12x + 20 = 16y

5. 7a > 40

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bilangan real adalah sistem bilangan yang dapat dituliskan


dalam bentuk desimal. bilangan desimal adalah bilangan dengan
basis 10, yang terdiri dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Matematika
mendefinisikan representasi bilangan real sebagai simbol R.

Sistem koordinat adalah koodinat cartesius yang memuat


angka-angka tertentu di setiap bidangnya yang ditulis dalam
bentuk (x,y). ciri utama koordinat cartesius adalah adanya dua
garis tegak lurus yang saling berpotongan di suatu titik. kedua
garis tersebut dinamakan sebagai sumbu koordinat.

Persamaan linear satu variable (PLSV) merupakan kalimat


terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan
hanya memiliki satu variable berpangkat satu. Pertidaksamaan
merupakan kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda >, ≥,
<, dan ≤.

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,


baik dari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena
itu mmohon diberikan saranya agar kami bisa membuat makalah
lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami materi yang
terdapat dalam makalah.
27
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika Untuk SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Gatot Muhsetyo,dkk. (2012). Pembelajaran Matematika. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Kenginan, M. (2018). Buku Teks Pendamping Matematika.


Bandung: Srikandi Empat Widya Utama.

Mochtar Abdul Karim, dkk. (2010). Pendidikan Matematika II.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Watson. 2003. Kegiatan Siap Saji yang Membuat Matematika


Menyenangkan. Bandung: Pekan Raya.

28

Anda mungkin juga menyukai