2153B12113
KELAS 004 – GURU KELAS SD
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul MODUL 2 MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1 : Bilangan
2 : Geometri dan Pengukuran
3 : Statistika dan Peluang
4 : Kapita Selekta Matematika
https://drive.google.com/file/d/1la25DkMGzqBVGZvjm1C5d
qgC6rM8ECDI/view?usp=sharing
Bilangan
1. Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak
didefinisikan
(underfined term)
2. Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan
aturan pokok untuk menuliskan bilangan.
3. Macam-macam Bilangan
a. Bilangan kardinal adalah bilangan untuk menyatakan
hasil membilang (berkaitan dengan
pertanyaan berapa banyak).
b. Bilangan ordinal adalah bilangan menyatakan urutan
dari suatu objek.
c. Natural Numbers disebut juga bilangan asli.
d. Bilangan komposit adalah bilangan asli yang memiliki
lebih dari 2 faktor.
e. Bilangan cacah adalah bilangan yang digunakan
untuk menyatakan kardinalitas suatu himpunan.
f. Bilangan sempurna adalah bilangan asli yang jumlah
faktornya (kecuali faktor yang sama dengan dirinya)
sama dengan bilangan tersebut.
g. Bilangan bulat adalah himpunan yang merupakan
gabungan dari himpunan bilangan asli dengan
lawannya dan juga bilangan nol.
h. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk 𝑎/𝑏 , dengan 𝑎 dan 𝑏
bilangan bulat, 𝑏 ≠ 0 (setelah disederhanakan, 𝑎 dan 𝑏
tidak memiliki faktor sekutu kecuali 1).
i. Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat
dinyatakan sebagai
perbandingan bilangan-bilangan bulat 𝑎 dan 𝑏, dengan
𝑏 ≠ 0.
j. Bilangan real adalah gabungan antara himpunan
bilangan rasional dengan bilangan irasional.
k. Himpunan bilangan kompleks dapat didefinisikan
sebagai pasangan
terurut (𝑎, 𝑏) dengan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ atau 𝐾 = {𝑧|𝑧 = (𝑎, 𝑏) ,𝑎, 𝑏
∈ ℝ}.
Bilangan Bulat dan Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
4. Himpunan bilangan bulat, yaitu terdiri dari gabungan
bilangan asli, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli
5. Konsep Nilai Tempat, nilai tempat merupakan nilai yang
diberikan untuk sebuah angka berdasarkan letak angka
tersebut
6. Pembelajaran konstruktivisme merupakan sebuah
pembelajaran yang membantu peserta didik membangun
sendiri pengetahuannya baik berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang telah dimilikinya atau dengan
bantuan media dan sarana prasarana yang ada di
sekitarnya).
7. Teori belajar Piaget menyatakan bahwa pada usia awal
SD, peserta didik diharapkan dapat memahami hukum
kekekalan bilangan.
8. Teori belajar Bruner menyatakan bahwa pembelajaran
matematika dapat dilakukan dengan tiga tahap, yaitu
tahap menggunakan benda konkret (enactive), tahap
menggunakan gambar atau semi konkret (iconic) serta
tahap abstrak atau simbol (symbolic).
9. Tahap enactive, yaitu menjelaskan konsep dengan
menggunakan benda konkret.
10. Tahap iconic, guru membantu peserta didik menjelaskan
konsep dengan menggambarkannya melalui gambar
11. Tahap symbolic, yaitu peserta didik dapat menuliskan
lambang dari bilangannya
12. Penjumlahan bilangan bulat
a. Media benda konkret
Misalkan guru menyiapkan kartu-kartu yang
bertuliskan bilangan -4, -3, - 2, -1, 1, 2, 3, dan 4, siswa
diminta untuk memilih beberapa kartu. Kemudian dari
kartu yang dipilih akan ditentukan jumlah bilangan-
bilangan tersebut dengan bantuan koin warna
b. Garis bilangan
Suatu bilangan bulat positif menggambarkan gerakan
ke arah kanan, sedangkan bilangan bulat negatif
menggambarkan gerakan ke arah kiri
c. Sifat penjumlahan
1) Sifat Tertutup, jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota himpunan
bilangan bulat, maka 𝑎 + 𝑏 juga
anggota himpunan bilangan bulat.
2) Sifat Pertukaran (Komutatif), jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota
bilangan bulat maka 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎.
3) Sifat Pengelompokan (Asosiatif), jika 𝑎, 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐
anggota bilangan bulat, maka (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 +
𝑐)
4) Memiliki unsur identitas, jika ada bilangan 0
sedemikian sehingga 𝑎 + 0 = 0 + 𝑎 = 𝑎, untuk semua
a anggota bilangan bulat.
5) Memiliki invers terhadap penjumlahan, jika
setiap bilangan bulat 𝑎, terdapat bilangan bulat (-
𝑎) sedemikian sehingga 𝑎 + (-𝑎) = (-𝑎) + 𝑎 = 0.
13. Pengurangan bilangan bulat
a. Media benda konkret
b. Garis bilangan
c. Sifat pengurangan, tidak berlaku sifat komutatif.
14. Perkalian bilangan bulat
Pada hakikatnya perkalian pada dua buah bilangan bulat
positif adalah penjumlahan yang berulang.
a. Media benda konkret
b. Garis bilangan
c. Sifat perkalian
1) Sifat Tertutup, jika a dan b anggota himpunan
bilangan bulat, maka 𝑎 𝑥 𝑏 juga anggota himpunan
bilangan bulat.
2) Sifat Komutatif, jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan
bulat maka 𝑎𝑏 = 𝑏𝑎.
3) Sifat Asosiatif, jika a, b dan c anggota bilangan
bulat, maka (𝑎𝑏)𝑥 𝑐 = 𝑎 𝑥 (𝑏𝑐).
4) Sifat Distributif, jika a, b, c anggota himpunan
bilangan bulat, maka a(b+c) = ab+ac.
5) Memiliki Unsur Identitas, ada bilangan 1
sedemikian sehingga 𝑎 𝑥 1 = 1 𝑥 𝑎 = 𝑎, untuk semua
𝑎
anggota bilangan bulat.
15. Pembagian bilangan bulat
a. Media benda konkret
b. Tabel pembagian
Bilangan Pecahan dan Operasi Hitung pada Bilangan
Pecahan
16. Bilangan pecahan senilai, adalah bilangan-bilangan
pecahan yang cara penulisannya berbeda tetapi
mempunyai hasil bagi yang sama, atau bilangan-bilangan
itu mewakili daerah yang sama, atau mewakili bagian yang
sama.
17. Bilangan pecahan murni/ sejati, adalah
bilangan pecahan yang paling sederhana (tidak dapat
disederhanakan lagi).
18. Bilangan Pecahan Senama, adalah bilangan pecahan
yang mempunyai penyebut sama.
19. Bilangan Pecahan Campuran
20. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Berpenyebut Sama
https://drive.google.com/file/d/1_eJvwpJkU8eixe0Qnh1Gqw
QVu1F_qJzq/view?usp=sharing
26. Dasar-dasar Geometri dan Pengukuran
Struktur geometri modern menyepakati istilah dalam
geometri, yaitu:
a. unsur yang tidak didefinisikan,
b. unsur yang didefinisikan,
c. aksioma/postulat,
d. teorema/dalil/rumus.
Unsur-unsur Tidak Didefinisikan
27. Titik, adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau
tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran dan berat.
Titik disimbolkan dengan noktah dan penamaannya
menggunakan huruf kapital.
28. Garis, merupakan gagasan abstrak yang lurus,
memanjang kedua arah, tidak terbatas. Penamaan garis
menggunakan huruf kecil atau perwakilan dua buah titik
ditulis dengan huruf kapital
29. Bidang, dapat diartikan sebagai permukaan yang rata,
meluas ke segala arah dengan tidak terbatas, serta tidak
memiliki ketebalan.
30. Ruang, diartikan sebagai unsur geometri dalam konteks
tiga dimensi, karena memiliki unsur panjang, lebar dan
tinggi
31. Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh dua sinar
garis yang tidak kolinear (tidak terletak pada satu garis
lurus) dan konkuren (garis yang bertemu pada satu titik
potong) yang berhimpit di titik pangkalnya.
Beberapa contoh jenis sudut :
32. Dua sudut kongruen, dua buah sudut dikatakan
kongruen jika besar ukuran dua sudut sama.
33. Sudut suplemen (berpelurus), Jumlah besar sudut
berpelurus adalah 1800
34. Sudut siku-siku, sudut yang kongruen dengan
suplemennya dan mempunyai besar sudut 900
35. Sudut komplemen, adalah sudut yang besarnya 900
atau disebut juga dengan sudut berpenyiku.
36. Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya kurang dari
900
37. Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya antara 900
sampai 1800
38. Sudut bertolak belakang, sudut yang arah hadapannya
berlawanan
39. Sudut sehadap, sudut-sudut tersebut menghadap
kearah yang sama dan memiliki besar yang sama
40. Sudut dalam berseberangan, sudut yang terletak
diantara dua garis sejajar dan terletak pada sisi berbeda
dari garis yang memotong kedua garis sejajar tersebut,
besar sudutnya sama.
41. Sudut luar berseberangan, sudut yang berada diluar
dua garis sejajar dan berlawanan arah, besarnya sama.
42. Sudut dalam sepihak, dua sudut yang terletak pada sisi
yang sama. Jumlah besar sudut dalam sepihak adalah
1800
43. Sudut luar sepihak, dua sudut luar yang terletak pada
sisi yang sama. Jumlah besar sudut luar sepihak adalah
1800
Segi Banyak
44. Kurva adalah bangun geometri yang merupakan
kumpulan semua titik yang digambar tanpa mengangkat
pensil dari kertas.
45. Terdapat dua jenis kurva, yaitu kurva terbuka dan kurva
tertutup.
46. Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang memiliki tiga
sisi. Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk
oleh tiga buah ruas garis yang berpotongan pada tiga titik
sudut.
47. Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dapat dibagi
menjadi:
1) Segitiga sembarang
2) segitiga samakaki
3) segitiga samasisi
48. Berdasarkan besar sudutnya, segitiga dapat dibagi
menjadi;
1) Segitiga lancip
2) Segitiga siku-siku
3) Segitiga tumpul
Trigonometri
170. Perbandingan trigonometri merupakan perbandingan
yang berlaku pada segitiga siku-siku.
171. Perbandingan trigonometri yang dikenal antara lain
172. Sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk arah
horizontal dengan arah pandangan mata pengamat ke
arah atas.
173. Sudut depresi adalah sudut yang dibentuk oleh arah
horizontal dengan arah pandangan mata pengamat ke
arah bawah.