Anda di halaman 1dari 13

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendalaman Materi Matematika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bilangan
2. Geometri dan Pengukuran
3. Statistika dan Peluang
4. Kapita Selekta Matematika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1 : Bilangan

1. Teori Belajar
Berkaitan dengan pembelajaran matematika, Piaget
mengemukakan terdapat enam tahap
perkemabangan belajar, yaitu
a. Hukum kekekalan bilangan
b. Hukum kekekalan materi
c. Hukum kekekalan Panjang
d. Hukum kekekalan luas
e. Hukum kekekalan berat
f. Hukum kekekalan isi
Teori Belajar Bruner menyatakan ada tiga model
tahap berpikir, sebagai berikut:
a. Model Tahap Enaktif
b. Model Tahap Ikonik
c. Model Tahap Simbolis

2. Bilangan
Bidang kajian bilangan meliputi tentang
angka sebagai simbol suatu bilangan, konsep
bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara
berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen
representasi visual, sifat urutan, dan operasi.
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang
tidak didefinisikan (underfined term). Bilangan
merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan
simbol, bukan pula angka. Bilangan menyatakan
suatu nilai yang bisa diartikan sebagai banyaknya
atau urutan sesuatu atau bagian dari suatu
keseluruhan.
Sistem bilangan dapat didefinisikan sebagai
himpunan dari bilangan dan operasi hitungnya yang
berlaku pada himpunan bilangan tersebut.
Berdasarkan himpunannya, bilangan terbagi
menjadi:
a. Bilangan asli (Natural Numbers)
Himpunan bilangan asli disimbolkan dengan
huruf ℕ (Natural), dan dituliskan ℕ = {1, 2, 3,
4, … }
b. Bilangan cacah (Whole Numbers)
Himpunan bilangan cacah atau whole numbers
disimbolkan dengan huruf 𝑊, dan dituliskan 𝑊
= {0, 1, 2, 3, . . .}
c. Bilangan bulat (Zero numbers)
Himpunan bilangan bulat ℤ = {. . . , −3, −2, −1,
0, 1, 2, 3, . . .}
d. Bilangan rasional
Himpunan bilangan rasional merupakan
bilangan-bilangan yang dapat dinyatakan dalam
bentuk a b , dengan a dan b bilangan bulat, b ≠
0 (setelah disederhanakan, a dan b tidak
memiliki faktor sekutu kecuali 1)
e. Bilangan irasional
Bilangan irasional bukan merupakan bilangan
bulat dan juga bukan merupakan bilangan
pecahan. Apabila dituliskan dalam bentuk
desimal, bilangan itu tidak berbentuk decimal
terbatas dan tidak mempunyai pola yang
teratur.
f. Bilangan real
Gabungan antara himpunan bilangan rasional
dengan bilangan irasional kita sebut sebagai
bilangan real. Bilangan real dapat dinyatakan
dengan lambang ℝ.
g. Bilangan kompleks
Himpunan bilangan kompleks dapat
didefinisikan sebagai pasangan terurut (𝑎, 𝑏)
dengan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ atau 𝐾 = {𝑧|𝑧 = (𝑎, 𝑏) , 𝑎, 𝑏 ∈
ℝ}.

3. Bilangan Bulat dan Operasi Hitung pada


Bilangan Bulat
a. Pengertian bilangan bulat
Bilangan bulat terdiri dari gabungan bilangan
asli, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli.
Himpunan bilangan bulat = {..., -3, -2, -1, 0, 1,
2, 3,...}.
b. Konsep Nilai Tempat dan Contoh
Penerapan Pada Pembelajaran
Konsep nilai tempat berkembang sejak
prasekolah hingga SD. Nilai tempat merupakan
nilai yang diberikan untuk sebuah angka
berdasarkan letak angka tersebut.
c. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
- Penjumlahan Bilangan Bulat
Adapun, beberapa sifat penjumlahan
bilangan bulat diantaranya:
1) Sifat Tertutup : Jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota
himpunan bilanganbulat, maka 𝑎+ 𝑏
juga anggota himpunan bilangan bulat.
2) Sifat Pertukaran (Komutatif): Jika 𝑎
𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggotabilangan bulat maka 𝑎+
𝑏=𝑏+𝑎
3) Sifat Pengelompokan (Asosiatif):
Jika 𝑎,𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 anggota bilangan
bulat, maka: (𝑎+𝑏)+ 𝑐=𝑎+(𝑏+𝑐)
4) Memiliki unsur identitas: Ada bilangan
0 sedemikian sehingga 𝑎+0=0+𝑎=𝑎,
untuk semua a anggota bilangan bulat.
5)Memiliki invers terhadap penjumlahan:
Untuk setiap bilangan bulat 𝑎, terdapat
bilangan bulat (−𝑎)sedemikiansehingga
𝑎+(−𝑎)=(−𝑎)+ 𝑎=0
- Pengurangan Bilangan Bulat
Jika sebuah bilangan bulat positif a
dikurangi dengan bilangan bulat positif b
menghasilkan bilangan bulat positif c atau
(𝑎−𝑏=𝑐).
- Perkalian Bilangan Bulat
Adapun beberapa sifat perkalian bilangan
bulat adalah sebagai berikut:
1) Sifat Tertutup: Jika a dan b anggota
himpunan bilangan bulat, maka 𝑎 𝑥 𝑏
juga anggota himpunan bilangan
bulat. Bentuk umum 𝑎 𝑥 𝑏 dapat
dinyatakan dengan 𝑎𝑏.
2) Sifat Komutatif: Jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota
bilangan bulat maka 𝑎𝑏=𝑏𝑎.
3) Sifat Asosiatif: Jika a, b dan c anggota
bilangan bulat, maka (𝑎𝑏)=𝑎 𝑥 (𝑏𝑐).
4) Sifat Distributif : Jika a, b, c anggota
himpunan bilanganbulat, maka a(b+c)
= ab+ac.
5) Memiliki Unsur Identitas: Ada
bilangan 1 sedemikian sehingga 𝑎 𝑥
1=1 𝑥 𝑎=𝑎, untuk semua 𝑎 anggota
bilanganbulat.

- Pembagian Bilangan Bulat


Pada hakikatnya operasi hitung pembagian
pada dua buah bilangan bulat positif adalah
pengurangan yang berulang sampai nol.
Definisi ini hanya berlaku saat bilangan
yang dibagi habis dibagi oleh bilangan
pembagi.

4. Bilangan Pecahan dan Operasi Hitung


pada Bilangan Pecahan
a. Bilangan pecahan adalah sebagai
perbandingan himpunan bagian yang
sama dari suatu himpunan terhadap
keseluruhan himpunan semula. Bilangan
pecahan dilambangkan dengan , 𝑏 ≠ 0
dengan catatan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan
bulat.
b. Menjelaskan konsep bilangan pecahan
dapat diilustrasikan dengan konsep
panjang, luas, ataupun himpunan.
c. Bilangan-bilangan pecahan senilai
adalah bilangan-bilangan pecahan yang
cara penulisannya berbeda tetapi
mempunyai hasil bagi yang sama, atau
bilangan-bilangan itu mewakili daerah
yang sama, atau mewakili bagian yang
sama.
d. Bilangan pecahan murni disebut juga
bilangan pecahan sejati adalah bilangan
pecahan yang paling sederhana (tidak
dapat disederhanakan lagi).
e. Bilangan pecahan senama adalah
bilangan-bilangan pecahan yang
mempunyai penyebut sama.
f. Bilangan pecahan campuran adalah
kombinasi dari bagian bilangan bulat dan
bagian pecahan murni.
g. Penjumlahan dan pengurangan bilangan
pecahan berpenyebut sama yaitu + =

atau - =
h. Penjumlahan dan pengurangan bilangan
pecahan berpenyebut berbeda dengan
cara mencari pecahan senilai dari
masing- masing pecahan sampai
penyebutnya sama, atau dapat mencari
KPK dari penyebutnya.
i. Perkalian bilangan pecahan dapat
dijabarkan sebagai berikut: Jika a, b, c, d
adalah anggota himpunan bilangan bulat,
maka x =
j. Pembagian bilangan pecahan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
: = x
k. Dengan memperhatikan sistem nilai
tempat, kita dapat menyatakan bentuk
panjang daribilangan pecahan desimal.
l. Mengubah penulisan bilangan pecahan
dari bentuk pecahan biasa ke bentuk
pecahan desimal dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
1) Menggunakan bilangan pecahan
senama dengan penyebut kelipatan 10
2) Menggunakan cara pembagian
panjang.

5. Persen, Perbandingan, dan Skala


a. Persen adalah bilangan dalam bentuk
pecahan perseratus dan dilambangkan
dengan %.
b. Perbandingan adalah proses
membandingkan nilai dari dua besaran
sejenis. Perbandingan 𝑎 dengan 𝑏 dapat
kita lambangkan dengan 𝑎 ∶ 𝑏. Macam-
macam perbandingan yaitu
perbandingan senilai dan perbandingan
berbalik nilai.
c. Dua buah perbandingan yang ekuivalen
dapat membentuk sebuah proporsi.
d. Skala adalah perbandingan jarak pada
gambar dengan jarak aslinya. Biasanya
dapat ditemui dalam gambar peta
maupun denah, sehingga bisa mewakili
keadaan sesungguhnya.

6. FPB dan KPK


a. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
adalah hasil kali faktor yang sama
dan memiliki pangkat terkecil. FPB
dari dua bilangan positif adalah bilangan
bulat terbesar yang membagi keduanya.
Dinyatakan dengan 𝑎 = FPB (𝑎,𝑏). Untuk
menentukan FPB (𝑎,𝑏) dapat melalui
metode irisan himpunan, metode faktorisasi
prima, dan metode algoritma pembagian.
b. Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) adalah hasil kali semua faktor
dengan pangkat terbesar. KPK dua
bilangan tak nol 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, KPK {𝑎, 𝑏}
adalah bilangan bulat positif m yang
memenuhi a│m dan b│m. KPK {𝑎, 𝑏} =
axb
FPB{a,b}

Kegiatan Belajar 2 : Geometri dan Pengukuran

1. Dasar-Dasar Geometri dan Pengukuran


Dalam struktur geometri modern terdapat beberapa
istilah, yaitu:
- Unsur yang tidak didefinisikan merupakan
konsep yang mudah dipahami dan sulit
dibuatkan definisinya, contohnya titik, garis
dan bidang.
- Unsur yang didefinisikan merupakan konsep
yang dikembangkan dari unsur yang tidak
didefinisikan dan merupakan konsep yang
memiliki batasan, contohnya sinar garis, ruas
garis, dan segitiga.
- Aksioma/postulat merupakan konsep yang
disepakati benar tanpa harus dibuktikan
kebenarannya, contohnya postulat garis sejajar.
- Teorema/dalil/rumus adalah konsep yang harus
dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian
pembuktian deduktif, contohnya Teorema
Pythagoras.
2. Segi Banyak
Segi banyak merupakan bangun tertutup yang
seluruh sisinya dibatasi oleh garis yang memiliki
banyak segi dan sudut. Contoh segi banyak yaitu
segitiga, segiempat dan lain sebagainya.
a. Kurva adalah bangun geometri yang
merupakan kumpulan semua titik yang
digambar tanpa mengangkat pensil dari
kertas. Kurva disebut juga dengan
lengkungan merupakan bentuk geometri
satu dimensi yang dapat terletak pada
bidang atau ruang. Macam-macam
kurva:
- Kurva tertutup sederhana dan
tidak sederhana
- Kurva tidak tertutup sederhana
dan tidak sederhana
b. Segitiga adalah poligon (segi banyak)
yang memiliki tiga sisi. Segitiga
merupakan bangun geometri yang
dibentuk oleh tiga buah ruas garis yang
berpotongan pada tiga titik sudut. Macam-
macam segitiga:
- Segitiga sebarang, adalah segitiga
yang semua sisinya tidak sama
panjang.
- Segitiga sama kaki, adalah
segitiga yang memiliki dua buah
sisi yang sama panjang
- Segitiga sama sisi, adalah
segitiga yang semua sisinya
sama panjang.
c. Segiempat adalah poligon yang memiliki
empat sisi. Beberapa macam segiempat:
- Jajargenjang adalah segiempat
dengan sisi-sisi yang berhadapan
sama panjang dan sejajar, serta
sudu-sudut yang berhadapan
sama besar
- Persegi panjang adalah segiempat
yang kedua pasang sisinya sejajar
dan sama panjang serta salah satu
sudutnya 90°
- Persegi adalah segiempat yang
semua sisinya sama panjang dan
besar semua sudutnya 90°
- Trapesium adalah segiempatyang
memiliki sepasang sisi sejajar
- Belah ketupat adalah segiempat
dengan sisi yang berhadapan
sejajar, keempat sisinya sama
panjang, dan sudut-sudut yang
berhadapan sama besar
- Layang-layang adalah segiempat
yang mempunyai sisi yang
berdekatan sama panjang dan
kedua diagonalnya saling tegak
lurus
- Lingkaran adalah kumpulan titik-
titik yang berjarak sama terhadap
sebuah titik ( pusat lingkaran)
3. Kesebangunan dan Kekongruenan
- Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika
mempunyai syarat panjang sisi-sisi yang
bersesuaian perbandingannya sama dan sudut-
sudut yang bersesuaian sama besar.
- Dua atau lebih bangun dikatakan kongruen jika
bangun tersebut memiliki bentuk dan ukuran
yang sama serta sudut yang bersesuaian sama
besar.
4. Keliling dan Luas Bangun Datar
Pengukuran merupakan sebuah proses atau suatu
kegiatan untuk mengidentifikasi besar kecilnya,
panjang pendeknya, atau berat ringannya suatu
objek. Pengukuran dibagi menjadi dua yaitu
pengukuran baku dan tidak baku.
- Pengukuran baku merupakan sebuah
pengukuran yang hasilnya tetap atau standar.
- Pengukuran tidak baku merupakan sebuah
pengukuran yang memungkinkan perbedaan
hasil karena menggunakan alat ukur yang tidak
standar.
Keliling merupakan jumlah keseluruhan panjang
sisi yang membatasi suatu bangun. Sedangkan luas
bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh
sisi-sisi bangun datar tersebut
5. Bangun Ruang
Bangun ruang adalah bentuk geometri berdimensi 3
yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat
pada seluruh permukaan bangun. Permukaan yang
dimaksud adalah permukaan yang berupa bidang
atau sisi. Contoh bangun ruang yaitu prisma, limas,
bola dan lain sebagainya. Bagian-bagian dari
bangun ruang yaitu:
- Bidang atau sisi adalah permukaan
bangun ruang yang berbentuk bangun
datar biasa
- Rusuk adalah perpotongan dari dua
buah sisi
- Titik sudut adalah perpotongan tiga
buah rusuk atau lebih
- Diagonal sisi atau diagonal bidang
adalah garis yang menghubugkan dua
buah titik sudut yang berhadapan
pada sebuah sisi
- Diagonal ruang adalah garis yang
menghubungkan dua buah titik sudut
yang saling berhadapan pada sebuah
ruang
6. Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang
- Luas permukaan adalah jumlah seluruh sisi-sisi
yang membatasi bangun ruang tersebut.
- Volume adalah isi yang memenuhi bangun
ruang berongga.
7. Debit
Debit merupakan ukuran untuk mengukur volume
zat cair yang mengalir untuk setiap satuan waktu.
Satuan waktu yang dapat digunakan adalah detik,
menit, dan jam. Satuan debit yang dapat digunakan
antara lain 𝑚𝑙/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘,𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡,𝑙/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘,𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡,
dan lain sebagainya.
8. Jarak, waktu, dan kecepatan
Kecepatan merupakan jarak yang ditempuh persatu
satuan waktu. Satuan yang dapat digunakan antara
lain 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚,𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡,𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘, dan lain
sebagainya.

Kegiatan Belajar 3 : Statistika dan Peluang

1. Statistik, Statistika dan Data


a. Statistika adalah kesimpulan fakta berbentuk
bilangan yang disusun dalam bentuk daftar atau
tabel yang menggambarkan suatu kejadian.
b. Data adalah sejumlah informasi yang dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau masalah.
- Data kualitatif adalah data yang tidak
berbentuk bilangan, tetapi berbentuk
kategori atau atribut.
- Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk bilangan. Data kuantitatif
dibagi menjadi dua bagian yaitu data
diskrit dan data kontinu.
- Data diskrit adalah data yang diperoleh
dengan cara menghitung atau membilang.
- Data kontinu adalah data yang diperoleh
dengan cara mengukur.
- Data primer adalah data yang
dikumpulkan langsung pada sumber
datanya.
- Data sekunder adalah data yang
dikumpulkan tidak langsung dari sumber
datanya tetapi melalui pihak lain.
- Data internal adalah data yang
menggambarkan keadaan dalam suatu
organisasi itu sendiri.
- Data eksternal adalah data yang
menggambarkan keadaan di luar
organisasi itu.
2. Penyajian data
a. Tabel daftar baris kolom merupakan penyajian
data dalam bentuk tabel dengan susunan baris
dan kolom yang saling berhubungan.
b. Tabel kontingensi merupakan tabel yang dapat
digunakan untuk mengukur hubungan (asosiasi)
antara dua variabel kategorik.
c. Diagram lambang digunakan untuk menyajikan
data statistik dalam bentuk gambar-gambar
dengan ukuran tertentu yang menunjukkan
jumlah masing-masing data.
d. Diagram batang dapat digunakan untuk
membandingkan banyak suatu data dengan data
yang lain.
e. Diagram lingkaran merupakan sebuah
penyajian data dalam bentuk lingkaran
didasarkan pada pembagian sebuah lingkaran
dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis data
yang akan disajikan.
3. Distribusi Frekuensi
a. Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data
mulai dari data terkecil sampai dengan data
terbesar dan membagi banyaknya data menjadi
beberapa kelas.
b. Tabel distribusi frekuensi merupakan
sebuah tabel yang berisi data yang
dikelompokkan ke dalam interval.
c. Interval kelas yaitu banyak data yang
dikelompokkan dalam bentuk rentang
(interval) a-b, dimana data dimulai dari yang
bernilai a sampai dengan data yang bernilai b .
4. Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu frekuensi dari
sebuah daftar distribusi yang dinyatakan dalam
bentuk persen.

5. Ukuran pemusatan data


a. Ukuran pemusatan data adalah nilai dari data
yang dapat memberikan gambaran yang lebih
jelas dan singkat mengenai keadaan pusat data
yang dapat mewakili seluruh data
b. Rerata atau mean merupakan salah satu ukuran
gejala pusat. Rerata dapat dikatakan sebagai
wakil kumpulan data.
c. Median (𝑀𝑒) adalah nilai tengah dari
sekumpulan data yang telah diurutkan, mulai
dari data terkecil sampai dengan data terbesar
atau sebaliknya.
d. Modus merupakan ukuran pemusatan data
untuk menyatakan fenomena yang paling
banyak terjadi atau data yang paling sering
muncul.
6. Ukuran Penyebaran Data
a. Range (interval) merupakan metode
pengukuran paling sederhana yang digunakan
untuk mengukur ketersebaran suatu data.
b. Simpangan baku merupakan ukuran statistik
yang paling sering digunakan untuk mengukur
tingkat ketersebaran suatu data.
c. Varians merupakan salah satu ukuran
penyebaran data selain range dan simpangan
baku.
7. Nilai Baku
Nilai Baku merupakan sebuah nilai yang
menyatakan perbandingan antara selisih nilai data
dengan reratanya dibagi simpangan baku data
tersebut.
8. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan meliputi aturan penjumlahan,
aturan pengisian tempat (aturan perkalian),
permutasi, dan kombinasi.
9. Peluang
a. Ruang sampel adalah himpunan semua
kemungkinan yang dapat terjadi pada suatu
percobaan.
b. Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel.

Kegiatan Belajar 4 : Kapita Selekta


Matematika

1. Logika Matematika
1) Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup
yang memiliki nilai kebenaran benar atau
salah, tetapi tidak kedua-duanya pada saat
yang bersamaan.
a. Pernyataan tunggal adalah pernyataan
yang tidak memuatpernyataan lain sebagai
bagiannya.
b. Pernyataan majemuk merupakan kalimat
baru yang diperoleh dari berbagai
penggabungan pernyataan tunggal.
2) Operasi uner disebut juga dengan
operasi negasi atau ingkaran. Operasi
negasi merupakan operasi yang hanya
berkenaan dengan satu unsur.
3) Operasi biner adalah operasi yang
berkenaan dengan duaunsur.
a. Operasi konjungsi: Suatu pernyataan
majemuk yang terdiri dari dua
pernyataan tunggal dihubungkan dengan
kata “dan” disebut konjungsi.
b. Operasi disjungsi: Suatu pernyataan
majemuk yangterdiridari dua pernyataan
tunggal yang dihubungkan dengan kata
“atau” disebut disjungsi.
c. Pernyataan implikasi atau conditional
statement atau pernyataan bersyarat
merupakan pernyataan majemuk yang
berbentuk “jika p maka q” dinyatakan
dengan 𝑝→𝑞.
d. Pernyataan biimplikasi atau
biconditional statement atau pernyataan
bersyarat merupakan pernyataan
majemuk yang berbentuk “p jika dan
hanya jika q” dinyatakandengan 𝑝↔𝑞.
4) Tautologi adalah penyataan yang semua nilai
kebenarannya benar tanpa memandang nilai
kebenaran komponen- komponen
pembentuknya.
5) Kontradiksi adalah penyataan yang semua
nilai kebenarannya salah tanpa memandang
nilai kebenaran komponen- komponen
pembentuknya.
6) Kontingensi adalah pernyataan yang bukan
merupakantautologi dan kontongensi.
7) Pernyataan kondisional (𝑝→𝑞), memiliki
hubungan konvers(𝑞→𝑝), invers (∼𝑝→∼𝑞),
dan kontrapositif ( ∼𝑞→∼𝑝).
8) Aturan penarikan kesimpulan antara lain:
modus ponen,modus tolen, dan silogisme.

2. Pola, Barisan, dan Deret Bilangan


1. Penalaran deduktif atau berpikir deduktif
adalah kemampuan seseorang dalam
menarik kesimpulan berdasarkan
pernyataan-pernyataan yang bersifat
umum.
2. Penalaran induktif adalah kemampuan
seseorang dalam menarik kesimpulan
yang bersifat umum melalui pernyataan
yang bersifat khusus. Penalaran induktif
meliputi pola, dugaan dan pembentukan
generalisasi.
3. Rumus pola persegi panjang adalah 𝑈𝑛 = 𝑛(𝑛 +
1), Rumus pola bilangan persegi adalah 𝑈𝑛 = 𝑛
2 , Rumus pola bilangan segitiga adalah
𝑈𝑛 = 𝑛 ( n + 1 )
2
C. Persamaan Linear, Pertidaksamaan Linear
dan Grafik Fungsi Linear.
1. Persamaan linier adalah suatu kalimat
matematika yang mengandung satu atau
lebih variabel yang derajat tertingginya
satu yang dihubungkan dengan tanda
“=”.
2. Pertidaksamaan linear adalah suatu
kalimat matematika yang mengandung
satu atau lebih variabel yang derajat
tertingginya satu yang dihubungkan
dengan tanda “≠”, atau “<”, atau “>”,
atau “≤”, atau “≥”.
D. Persamaan Kuadrat, Pertidaksamaan
Kuadrat dan Grafik Fungsi Kuadrat.
1. Persamaan kuadrat adalah suatu kalimat
matematika yang mengandung satu atau
lebih variabel yang derajat tertingginya
dua yang dihubungkan dengan tanda
“=”.
2. Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu
kalimat matematika yang mengandung
satu atau lebih variabel yang derajat
tertingginya dua yang dihubungkan
dengan tanda “<”, “>”, “≤”, atau “≥”.
3. Bentuk umum persamaan kuadrat satu variabel
adalah: 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dimana a ≠ 0. Untuk
menentukan himpunan penyelesaian
persamaan kuadrat dengan cara pemfaktoran,
melengkapkan kuadrat, ataupun rumus
kuadratis.
E. Trigonometri
1. Perbandingan trigonometri merupakan
perbandingan yang berlaku pada
segitiga siku-siku.
sin 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 = a
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 b
cos 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 = c
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏 ,
tan 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 = a atau
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐
tan 𝛼 = sin 𝛼
cos 𝛼
2. Sudut elevasi adalah sudut yang
dibentuk arah horizontal dengan arah
pandangan mata pengamat kearah atas.
3. Sudut depresi adalah sudut yang
dibentuk oleh arah horizontal dengan
arah pandangan mata pengamat kearah
bawah.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Luas permukaan dan volume bangun ruang
modul ini 2. Logika matematika
3. Pola bilangan (barisan dan deret aritmatika
serta geometri).
4. Ukuran penyebaran data
5. Peluang

3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Segi banyak


miskonsepsi 2. Kesebangunan dan kekongruenan
3. Perbandingan senilai dan berbalik nilai
4. Peluang
5. Mencari mean, media, modus

Anda mungkin juga menyukai