Anda di halaman 1dari 37

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

MATEMATIKA 1
KODE MATA KULIAH : 14320013
SISTEM BILANGAN
MATERI PEMBELAJARAN 1 DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :

LAILY ENDAH FATMAWATI,ST., MT.

PERIODE SEMESTER GASAL 2023 / 2024


Sistem Bilangan Real

Pertidaksamaan

Harga Mutlak

Garis Koordinat
01
BILANGAN REAL
PENDAHULUAN
Bilangan real dapat disebut sebagai bilangan nyata. Dikatakan sebagai bilangan yang
nyata (real) karena suatu bilangan tersebut dapat digunakan dalam operasi bilangan
seperti yang dilakukan biasanya.

 Bilangan real banyak diterapkan dalam beberapa bidang. Beberapa contoh penerapan
bilangan real yaitu bilangan real digunakan untuk melakukan perhitungan dan operasi
bilangan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
 Dalam bidang matematika, fisika, dan kimia, bilangan real digunakan dalam melakukan
perhitungan menggunakan formula/rumus yang telah ada sehingga diperoleh solusinya.
 Pada bidang-bidang yang lainnya, bilangan real digunakan untuk menuliskan nominal
mata uang, akuntansi/pembukuan, menuliskan hasil pengukuran, dan sebagainya.
PENDAHULUAN

BILANGAN ASLI (N)  Bilangan yang menyatakan banyaknya suatu objek (bernilai positif)
N = {1,2,3,…}

BILANGAN BULAT (Z)  Dipahami bilangan negatif untuk melengkapi bilangan asli
Z = {…, -3,-2,-1,0,1,2,3,…}
CONTOH BILANGAN REAL

Bilangan bulat dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok:


Bilangan bulat negatif yaitu . . ., -4, -3, -2, -1
Bilangan netral yaitu bilangan 0.
Bilangan bulat positif yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, . . .
Bilangan Prima

• Bilangan prima merupakan bilangan yang hanya mempunyai dua faktor pembagi,
yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.

• Contoh bilangan prima seperti 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, dan seterusnya.

Bilangan Komposit

• Bilangan komposit merupakan bilangan yang banyaknya faktor pembagi dari


bilangan tersebut lebih dari 2.

• Contoh bilangan komposit seperti 4, 6, 8, 12, 15, dan lainnya.


BILANGAN RASIONAL (Q)  Dua buah bilangan bulat yang selalu bisa
dinyatakan dalam bentuk pecahan dengan m dan n merupakan bilangan bulat dan
penyebut (n) tidak sama dengan nol
𝑚
Q= { | 𝑚, 𝑛 ∈ 𝑍, 𝑛 ≠ 0}
𝑛

BILANGAN IRRASIONAL  bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai


pembagian bilangan Bulat (hasil bagi tidak pernah berhenti).
KLASIFIKASI
Contoh bilangan rasional dalam bentuk pecahan:
2 7 6 0 5
, , , , - ,…
3 5 1 9 2

Contoh bilangan rasional dalam bentuk desimal:


5
 1,666....  1,6
3

13
 0,571428571428....  1,571428
11

3
 0,75000....  0,750 = 0,75
4

bilangan rasional dihitung dengan kalkulator menghasilkan pecahan desimal


berulang. Artinya, di dalam bentuk pecahan desimal tersebut ada beberapa angka
yang berulang kali muncul secara teratur.
KLASIFIKASI
Contoh bilangan Irrasional :
3
3, 5,1, 2 3, 7,  , cos19

Dalam bentuk desimal, bilangan Irrasional tidak dapat disajikan dengan tepat
sempurna
 = 3,141592653589793……….
Gabungan bil. Rasional dan irrasional adalah bilangan real (notasi R)

bilangan irasional jika dihitung dengan kalkulator menghasilkan bilangan


desimal yang tidak berulang.

Bilangan irasional dapat juga digunakan sebagai hasil pengukuran panjang ruas
garis. Dengan demikian bilangan irrasional dapat juga diwakili oleh sebuah titik
pada garis bilangan
DISKUSI SINGKAT
PENDAHULUAN
Berdasarkan ilmu phytagoras dari
segitiga disamping nilai 2
Merupakan hasil dari nilai
phytagoras, namun bila diubah
menjadi bentuk decimal, maka
nilai tersebut akan menghasilkan
nilai tak hingga sehingga bukan
merupakan bilangan rasional
karena tidak dapat diubah menjadi
bentuk pecahan
Untuk nilai Phi sendiri mungkin
dapat dijadikan pecahan namun
bila di desimalkan maka nilainya
adalah tak hingga
BILANGAN DI ATAS TERMASUK KEDALAM KELOMPOK BILANGAN IRRASIONAL

HIMPUNAN DARI SEMUA BILANGAN RASIONAL DAN IRRASIONAL DISEBUT HIMPUNAN BILANGAN REAL
SISTEM BILANGAN
SISTEM BILANGAN
SKETSA BILANGAN REAL
PEMBAGIAN DENGAN NOL
Dalam perhitungan bil. Real, pembagian dengan nol tidak
diperkenankan, karena :
𝑝
y = maka y.0 = p
0

Jika p0, maka persamaan tersebut tidak sesuai,


jika p = 0, maka persamaan sesuai untuk semua nilai y (tidak
mempunyai nilai tunggal).
Sehingga pembagian dengan nol merupakan suatu keadaan yang secara
matematik tidak mempunyai makna.
DISKUSI

1. Tentukan jenis kelompok bilangan dari himpunan bilangan


berikut.
a. {2, 4, 6, 8, 10, 12}
b. {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17}
c. {1, 3, 5, 7, 9}
2. Sebutkan masing-masing 5 contoh bilangan dari:
a. Kelompok bilangan prima.
b. Kelompok bilangan komposit.
c. Kelompok bilangan kuadrat.
DISKUSI
02
PERTIDAKSAMAAN
• Pernyataan a < b, a > b, a ≤ b, dan a ≥ b disebut
pertidaksamaan dengan beberapa ketentuan, yaitu:
(1) a > 0 jika dan hanya jika a positif (+)
(2) a < 0 jika dan hanya jika a negatif ( - )
(3) a > 0 jika dan hanya jika – a < 0
(4) a < 0 jika dan hanya jika – a > 0
(5) jika a < b dan b < c, maka a < c
(6) jika a < b dan c bilangan real, maka a + c < b + c
(7) jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d
(8) jika a < b dan c bilangan positip, maka ac < bc
(9) jika a < b dan c bilangan negatip, maka ac > bc
(10) jika 0 < a < b dan 0 < c < d, maka ac < bd
SIFAT-SIFAT URUTAN

 a “lebih besar dari” b  a > b (a disebelah kanan b)


 a “lebih kecil dari” b  a < b (a disebelah kiri b)
 a ≤ b didefinisikan a < b atau a= b
SIFAT-SIFAT URUTAN BILANGAN
Diberikan bilangan-bilangan real p,q,r,s
 Jika p < q dan q < r, maka p < r
 Jika p < q, maka p+r < q+r dan p-r <q-r (pertidaksamaan tidak berubah jika kedua
sisinya ditambah atau dikurangi dengan bil. yg sama)
 Jika p < q maka pr <qr untuk r positif dan pr>qr untuk r negatif
 (pertidaksamaan tidak berubah jika kedua sisinya dikalikan dengan bilangan
positif yang sama, tetapi berbalik arah jika dikalikan dengan bilangan Negatif)

 Jika p<q dan r<s, maka p+r < q+s (Pertidaksamaan dengan tanda yang samadapat
dijumlahkan)Jika p dan q keduanya positif atau keduanya negatif dan p<q, maka 1  1
p q
CONTOH
Pernyataan sifat-sifat urutan diilustrasikan dalam tabel berikut :
Skala bilangan
• merupakan penampilan secara grafis dari himpunan bilangan
real oleh simbol titik-titikpada sebuah garis. Garis tersebut
dinamakan garis bilangan.
• Setiap bilangan dinyatakan hanya oleh satutitik, dan demikian
pula sebuah titik hanya mewakili sebuah bilangan. Jika a dan b
adalah dua bilanganberbeda dan a < b, maka a terletak di
sebelah kiri b pada garis bilangan tersebut.
SELANG ATAU INTERVAL
{x : x adalah bilangan real dan 2<x<3}
Dibaca “himpunan semua x sedemikian hingga x bilangan real dan
2<x<3”, bila telah jelas bahwa anggota himpunan merupakan bil. real
dapat dituliskan :
{x : 2<x<3 }
note :
tanda [ ]  digunakan untuk selang tertutup
tanda ( )  digunakan untuk selang terbuka
Interval bilangan
• Interval hingga
jika a dan b adalah dua bilangan real berbeda dimana a < b,
himpunan bilangan x antara a dan b dikatakan memiliki interval
hingga. Titik a dan b disebut titik ujung interval.
Interval bilangan
• Interval tak hingga
jika a sebuah bilangan real, maka himpunan bilangan x yang me
menuhi x < a, x ≤ a, x > a, atau x ≥ a, dikatakan memiliki interval
tak hingga.
SELANG ATAU INTERVAL
CONTOH SOAL
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut :

1. – 5 ≤ 2x + 6 < 4

2. x2 – x < 6

3. 3x2 – x – 2 > 0

4. (x + 1)(x – 1)2(x – 3) = 0
03
HARGA MUTLAK
HARGA MUTLAK

• Nilai mutlak atau magnitude suatu bilangan real a dinotasikan


dengan |a|, didefinisikan dengan :

a jika a>0
|a| = -a jika a<0

• Teorema:
| x | < a jika dan hanya jika – a < x < a dimana a > 0
| x | > a jika dan hanya jika x < – a atau x > a
HUBUNGAN ANTARA AKAR KUADRAT DAN NILAI MUTLAK

 Setiap bilangan real positif a mempunyai dua akar kuadrat real,


satu positif dan satu negatif.

a 2  a Jika a  0

a 2  a Jika a < 0

Jadi a 2 | a |
SIFAT – SIFAT NILAI MUTLAK
 Jika p dan q bilangan real, maka :
(a) | p |  0 Nilai mutlak suatu bilangan real selalu tidak negatif,

(b) | - p |  | p | Suatu bilangan dan negatifnya mempunyai nilai


mutlak yang sama
(c) | p q |  | p | | q | Suatu bilangan dan negatifnya mempunyai
nilai mutlak yang sama
| p|
(d) | p / q | ,q  0 , nilai mutlak dari pembagian merupakan
| q|
pembagian nilai mutlak
INTERPRETASI GEOMETRI NILAI MUTLAK
 Notasi nilai mutlak secara alamiah dalam masalah jarak. Pada garis koordinat,
dimisalkan titik-titik Pdan Q dengan koordinat p dan q. Karena jarak tak negatif,
maka d jarak antara Pdan Q adalah

q-p , jika p<q


d= p-q , jika p>q
0 , jika p=q
INTERPRETASI GEOMETRI NILAI MUTLAK
BILANGAN KOMPLEKS
 Bilangan Real yang dikuadratkan selalu menghasilkan
bilangan Positif (tidak negatif), sehingga persamaan
x2  1 tidak mempunyai penyelesaian dalam sistem
bilangan Real.
i = −𝟏 dan di definisikan menjadi i2

Bilangan kompleks yaitu bil. yang berbentuk


a + bi
Dimana : a dan b = bilangan real
Jika z = a + bi,

maka a  bagian bilangan Real dari z (notasi Re(z))


b  bag. Imajiner dari z (notasi Im(z))

Contoh :
1+i a=1;b=1
-7 i  a = 0 ; b = -7 (bilangan imajiner)
3
 a = 3/5 ; b = 0
5

Anda mungkin juga menyukai