Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA BARAT
2020
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 1
Pengertian Bilangan
Macam-macam bilangan
BILANGAN ASLI
Bilangan asli adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol.
Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer
positif).
Contoh :
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 2
BILANGAN CACAH
Contoh :
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...}
BILANGAN NEGATIF
Bilangan negatif
(integer negatif) adalah bilangan yang lebih kecil/ kurang dari nol. Atau juga bisa dikatakan
bilangan yang letaknya disebelah kiri nol pada garis bilangan.
Contoh :
{-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...}
BILANGAN BULAT
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan nol dan bilangan
negatif.
Contoh :
BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan
bilangan itu sendiri.
Contoh :
BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan
prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil
perkalian dua bilangan prima atau lebih. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai
faktor lebih dari dua.
Contoh :
{4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, …}
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 3
BILANGAN KOMPLEKS
Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang merupakan penjumlahan antara bilangan
real dan bilangan imajiner atau bilangan yang berbentuk a + bi.
Dimana a dan b adalah bilangan real, dan i adalah bilangan imajiner tertentu. Bilangan
real a disebut juga bagian real dari bilangan kompleks, dan bilangan real bdisebut bagian
imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks
tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
Contoh :
{3 + 2i}
BILANGAN REAL
Bilangan real atau bilangan riil menyatakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk
decimal, seperti 2,86547… atau 3.328184. Dalam notasi penulisan bahasa Indonesia,
bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang koma “,” sedangkan
menurut notasi ilmiah, bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang
tanda titik “.”. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129,
dan bilangan irrasional, seperti π dan √2, dan dapat direpresentasikan sebagai salah satu
titik dalam garis bilangan.
Himpunan semua bilangan riil dalam matematika dilambangkan dengan R (berasal dari kata
“real”).
BILANGAN IRRASIONAL
Dalam matematika, bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (hasil
baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa dinyatakan
sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Jadi
bilangan irasional bukan merupakan bilangan rasional.Hasil baginya tidak pernah berhenti.
Sehingga tidak bisa dinyatakan a/b.
Contoh :
π = 3,141592653358……..
√2 = 1,4142135623……..
e = 2,71828281284590…….
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 4
BILANGAN RASIONAL
Contoh :
{½, ⅓, ⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, ...}
Sebuah bilangan asli dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan rasional. Sebagai
contoh bilangan asli 2 dapat dinyatakan sebagai 12/6 atau 30/15 dan sebagainya.
BILANGAN PECAHAN
Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ ditampilkan dalam bentuk a/b;
dimana a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 5
Berikut gambar Sistem Bilangan.
Operasi hitung pada sistem bilangan ada empat macam, yaitutambah ( + ), operasi
kurang ( - ), operasi kali ( x ), dan operasi bagi ( : ).Operasi dasar dari operasi-
operasi lain adalah operasi tambah ( + ).Pengurangan merupakan operasi invers
dari operasi tambah,perkalianmerupakan penjumlahan berulang, dan pembagian
merupakan operasiinvers dari perkalian atau pengurangan berulang. Dari keempat
inidikembangkan pula menjadi operasi perpangkatan yaitu
perkalian berulang, operasi penarikan akar yaitu invers dari operasi perpangkatanda
n logaritma juga operasi invers dari perpangkatan.
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 6
Misalkan dan adalah dua buah bilangan riil. Maka berlaku:
3. Hukum distribusi:
PERTIDAKSAMAAN
Interval
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 7
\
Catatan : Selang a, b yang tidak memuat kedua titikujungnya dinamakan “selang
terbuka”
Pertaksamaan
Selang sebagai Representasi Selang pada garis
NO yang dipenuhi bil
Himpunan Titik bilangan
real x
1 xb (, b) x R, x b )
b
2 xb , b x R, x b
b
3 xa a, x R, x a (
4 xa a, x R, x a a
a
5 x , R I
(i). a b a b 0 ba 0
(ii). a b a b 0 ba 0
(iii). Tepat satu dan hanya satu diantara ketiga kalimat berikut yang benar :
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 9
Kalimat-kalimat matematika yang berbentuk a b ; c d ; e f dan g h dinamakan
“ketidaksamaan (pertaksamaan)”.
Kalimat terbuka 2x -1 < 7 adalah benar untuk beberapa bilangan real tertentu, dan tidak
benar untuk bilangan -bilangan real lainnya. Misalnya, apabila bilangan real 3 disubtitusikan
untuk x maka kalimat tersebut menjadi benar yaitu 6 – 1 < 7 adalah benar, akan tetapi jika
bilangan real 6 disubtitusikan untuk x, maka kalimat tersebut menjadi 12 – 1 < 7 yang tidak
benar.
Himpunan semua bilangan real x yang memenuhi pertaksamaan (yaitu yang membuat
kalimat pernyataan itu benar) dinamakan “himpunan penyelesaian (solusi) pertaksamaan”.
(i). Dengan menggunakan rumus aljabar elementer dan urutan, ubahlah bentuknya
p ( x)
menjadi 0 , dengan P, Q suku banyak.
Q( x )
(ii). Uraikan P dan Q atas faktor-faktor linier dan/atau kuadrat definit positif.
Catatan : Jika uraian P dan Q atas faktor-faktornya sukar dikerjakan, langkah kedua dapat
saja dilewati, asalkan tanda pertaksamaannya pada garis bilangan untuk P dan Q
dapat ditentukan. Dalam beberapa kasus khusus, prosedur baku ini tidak perlu harus
digunakan.
Contoh. 1.
Solusi
x 2 2x 3
x 2 2x 3 0
I II III
| | | | |
-1 0 1 2 3
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 10
# dalam hal ini, garis bilangan terbagi atas tiga daerah yaitu daerah I, II dan III.
# uji tanda pertaksamaan, dapat dipilih sembarang nilai x pada tiap daerah (asalkan tidak
memilih titik-titik nolnya).
Misalkan kita pilih x=0 pada daerah II, maka diperoleh tanda pertaksamaan adalah
negatif, karena (0+1) (0-3) = -3<0. Jadi pada daerah II diberi tanda negatif (-), pada
daerah I dan III diberi tanda positif (+).
-1 0 3
++++++ - - - - - - - - - - - - - - - - - - ++++++
-1 0 3
(1,3) x R : 1 x 3
Catatan : Pertidaksamaan diatas selalu benar apabila x disubtitusikan bilangan real antara -
1 dan 3, dan akan bernilai salah dalam hal lainnya.
Contoh . 2
3
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2
x
3
Solusi x2
x
3
x2
x
3
x2 - 0
x
x 2 2x 3
0
x
( x 3)( x 1)
0, x0
x
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 11
- - - - - -+ + + + + + + + + - - - - +++++
| | | | |
-3 0 1
Tak terdefenisi
= x R : x 3 atau 0 x 1
Contoh. 3
b). 2 x2 x 6
x x 1
c).
x3 2 x
d). 3 x 2 11x 4 0
Solusi :
3
x dan x <5
2
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 12
3
x5
2
| |
3 5
2
3 3
Himpunan penyelesaiannya adalah ,5 x R : x 5
2 2
b. 2 x2 x 6 2 x2 x dan x2 x 6
2 x2 x dan x2 x 6
x2 x 2 0 dan x2 x 6 0
x 1 atau x 2 dan 2 x 3
| | | | | |
-2 -1 2 3
x x 1
c).
x3 2 x
x x 1
0
x3 2 x
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 13
x(2 x) ( x 1)( x 3)
0
( x 3)(2 x)
2x2 2x 3
0
( x 3)(2 x)
Karena pembilang (2 x 2 2 x 3) definit positif (bernilai positif untuk setiap x), maka
pertaksamaan ini setara dengan :
1
0 , dalam hal ini x 3; x 2
( x 3)(2 x)
| |
-3 2
d). 3 x 2 11x 4 0
1
Berarti x < dan x > 4...
3
1
Tetapi tidak mungkin ada bilangan real x yang kurang dari dan sekaligus
3
lebih dari 4. jadi kasus I tidak mungkin. (dengan kata lain irisannya ).
1
berarti x > dan x<4
3 | |
-1/3 4
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 14
sehingga :
1 1
Himpunan penyelesaiannya : ,4 = x R : x 4
3 3
NILAI MUTLAK
x, jika x 0
x
x, jika x 0
Nilai mutlak adalah suatu bilangan riil yang dinyatakan dengan dan
didefinisikan sebagai
Contoh:
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 15
Daftar Pustaka
Anderson, J.A. and Bell, J.M. (1977). Number Theory with Applications. New Jersey:
Prentice-Hall.
Niven, I., Zuckerman, H.S., and Montgomery, H.L. (1991). An Introduction to the Theory of
Numbers. New York: John Wiley & Sons.
Sutanta, E (2005). Pengertian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu .
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 16