Anda di halaman 1dari 16

Matematika 1

Tema : Sistem Bilangan


MODUL PERKULIAHAN pertemuan ke-1

Disusun Oleh :

Tim Dosen Matematika 1

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA BARAT
2020

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 1
Pengertian Bilangan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk


pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam
matematika, konsep bilangan selama bertahuntahun lamanya telah diperluas untuk
meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan
bilangan kompleks. Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan
memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Lambang
bilangan biasa dinotasikan dalam bentuk tulisan sebagai angka. Prosedur-prosedur
tertentu yang mengambil bilangan sebagai masukan dan menghasil bilangan lainnya
sebagai keluran, disebut sebagai operasi numeris. Operasi uner mengambil satu
masukan bilangan dan menghasilkan satu keluaran bilangan. Operasi yang lebih
umumnya ditemukan adalah operasi biner, yang mengambil dua bilangan sebagai
masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran. Contoh operasi biner
adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan
perakaran. Bidang matematika yang mengkaji operasi numeris disebut sebagai
aritmetika.

Macam-macam bilangan

BILANGAN ASLI

Bilangan asli adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol.

Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer
positif).

Contoh :

{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 2
BILANGAN CACAH

Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli ditambah dengan nol.

Contoh :

{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...}

BILANGAN NEGATIF

Bilangan negatif

(integer negatif) adalah bilangan yang lebih kecil/ kurang dari nol. Atau juga bisa dikatakan
bilangan yang letaknya disebelah kiri nol pada garis bilangan.

Contoh :

{-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...}

BILANGAN BULAT

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan nol dan bilangan
negatif.

Contoh :

{-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ...}

BILANGAN PRIMA

Bilangan prima adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan
bilangan itu sendiri.

Contoh :

{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, ...}

BILANGAN KOMPOSIT

Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan
prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil
perkalian dua bilangan prima atau lebih. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai
faktor lebih dari dua.
Contoh :
{4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, …}

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 3
BILANGAN KOMPLEKS

Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang merupakan penjumlahan antara bilangan
real dan bilangan imajiner atau bilangan yang berbentuk a + bi.
Dimana a dan b adalah bilangan real, dan i adalah bilangan imajiner tertentu. Bilangan
real a disebut juga bagian real dari bilangan kompleks, dan bilangan real bdisebut bagian
imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks
tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.

Contoh :

{3 + 2i}

BILANGAN REAL

Bilangan real atau bilangan riil menyatakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk
decimal, seperti 2,86547… atau 3.328184. Dalam notasi penulisan bahasa Indonesia,
bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang koma “,” sedangkan
menurut notasi ilmiah, bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang
tanda titik “.”. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129,
dan bilangan irrasional, seperti π dan √2, dan dapat direpresentasikan sebagai salah satu
titik dalam garis bilangan.

Himpunan semua bilangan riil dalam matematika dilambangkan dengan R (berasal dari kata
“real”).

BILANGAN IRRASIONAL

Dalam matematika, bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (hasil
baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa dinyatakan
sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Jadi
bilangan irasional bukan merupakan bilangan rasional.Hasil baginya tidak pernah berhenti.
Sehingga tidak bisa dinyatakan a/b.

Contoh :

π = 3,141592653358……..

√2 = 1,4142135623……..

e = 2,71828281284590…….

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 4
BILANGAN RASIONAL

Bilangan rasional adalah bilangan-bilangan yang merupakan rasio (pembagian) dari


dua angka (integer) atau dapat dinyatakan dengan a/b, dimana a merupakan
himpunan bilangan bulat dan bmerupakan himpunan bilangan bulat tetapi tidak
sama dengan nol. Bilangan Rasional diberi lambang Q (berasal dari bahasa Inggris
“quotient”).

Contoh :

{½, ⅓, ⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, ...}

Bilangan pecahan termasuk sekumpulan bilangan rasional. Pecahan desimal adalah


pecahan-pecahan dengan bilangan penyebut 10, 100, dst. { 1/10, 1/100, 1/1000 },
semua bilangan ini dapat ditemukan dalam garis-garis bilangan.

Sebuah bilangan asli dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan rasional. Sebagai
contoh bilangan asli 2 dapat dinyatakan sebagai 12/6 atau 30/15 dan sebagainya.

BILANGAN PECAHAN

Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ ditampilkan dalam bentuk a/b;
dimana a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.

a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 5
Berikut gambar Sistem Bilangan.

OPERASI HITUNG PADA SISTEM BILANGAN

Operasi hitung pada sistem bilangan ada empat macam, yaitutambah ( + ), operasi
kurang ( - ), operasi kali ( x ), dan operasi bagi ( : ).Operasi dasar dari operasi-
operasi lain adalah operasi tambah ( + ).Pengurangan merupakan operasi invers
dari operasi tambah,perkalianmerupakan penjumlahan berulang, dan pembagian
merupakan operasiinvers dari perkalian atau pengurangan berulang. Dari keempat
inidikembangkan pula menjadi operasi perpangkatan yaitu
perkalian berulang, operasi penarikan akar yaitu invers dari operasi perpangkatanda
n logaritma juga operasi invers dari perpangkatan.

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 6
Misalkan dan adalah dua buah bilangan riil. Maka berlaku:

1. Hukum komutatif : dan

2. Hukum asosiatif : dan

3. Hukum distribusi:

4. Elemen-elemen identitas: dan

5. Balikan (Invers). Misalkan mempunyai invers penambahan (negatif), , maka

dan mempunyai invers perkalian (kebalikan), , maka

PERTIDAKSAMAAN

Interval

Pertidaksamaan menggambarkan selang terbuka dari semua

bilangan antara dan , tidak termasuk dan , dan dinyatakan dengan

lambang Sedangkan menggambarkan selang tertutup

yang mencakup titik ujung dan dan dinyatakan dengan lambang .

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 7
\

Catatan : Selang a, b yang tidak memuat kedua titikujungnya dinamakan “selang
terbuka”

Selang a, b yang memuat sekaligus kedua titik ujungnya dinamakan


“selang tertutup”

Selang yang hanya memuat salah satu ujungnya dinamakan “selang


setengah tutup/buka”.

Untuk selang tak hingga digunakan lambang  dan -  yang memenuhi


relasi urutan    x   untuk setiap x  R . Berdasarkan hal tersebut, lambang 
digunakan untuk suatu yang lebih besar dari setiap bilangan real (membesar tanpa
batas) dan lambing   digunakan untuk sesuatu yang lebih kecil dari setiap
Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 8
bilangan real (mengecil tanpa batas). Kedua lambang ini ( dan - ) bukan
bilangan real.

SELANG TAK HINGGA

Pertaksamaan
Selang sebagai Representasi Selang pada garis
NO yang dipenuhi bil
Himpunan Titik bilangan
real x

1 xb (, b)  x  R, x  b )

b

2 xb  , b  x  R, x  b
b

3 xa a,   x  R, x  a (

4 xa a,   x  R, x  a a

a

5   x    ,   R I

Catatan ; Selang  , b dan a,  adalah selang terbuka

Selang  , b dan a,  adalah selang setengah tutup

Pertaksamaan Dan Nilai Mutlak


 Pertaksamaan
Kita ingat kembali aksioma urutan bilangan real :

(i). a  b  a b  0  ba  0

(ii). a  b  a b  0  ba  0

(iii). Tepat satu dan hanya satu diantara ketiga kalimat berikut yang benar :

ab : ab : ab

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 9
Kalimat-kalimat matematika yang berbentuk a  b ; c  d ; e  f dan g  h dinamakan
“ketidaksamaan (pertaksamaan)”.

Kalimat terbuka 2x -1 < 7 adalah benar untuk beberapa bilangan real tertentu, dan tidak
benar untuk bilangan -bilangan real lainnya. Misalnya, apabila bilangan real 3 disubtitusikan
untuk x maka kalimat tersebut menjadi benar yaitu 6 – 1 < 7 adalah benar, akan tetapi jika
bilangan real 6 disubtitusikan untuk x, maka kalimat tersebut menjadi 12 – 1 < 7 yang tidak
benar.

Himpunan semua bilangan real x yang memenuhi pertaksamaan (yaitu yang membuat
kalimat pernyataan itu benar) dinamakan “himpunan penyelesaian (solusi) pertaksamaan”.

Prosedur/langkah-langkah baku menyelesaikan pertaksamaan ini adalah sebagai


berikut :

(i). Dengan menggunakan rumus aljabar elementer dan urutan, ubahlah bentuknya
p ( x)
menjadi  0 , dengan P, Q suku banyak.
Q( x )

(ii). Uraikan P dan Q atas faktor-faktor linier dan/atau kuadrat definit positif.

(iii). Tentukan tanda pertidaksamaan pada garis bilangan.

(iv). Tentukan himpunan penyelesaiannya, dan tampilkan dalam bentuk selang.

Catatan : Jika uraian P dan Q atas faktor-faktornya sukar dikerjakan, langkah kedua dapat
saja dilewati, asalkan tanda pertaksamaannya pada garis bilangan untuk P dan Q
dapat ditentukan. Dalam beberapa kasus khusus, prosedur baku ini tidak perlu harus
digunakan.

Contoh. 1.

Tentukan himpunan penyelesaian pertaksamaan x 2  2 x  3

Solusi

x 2  2x  3

 x 2  2x  3  0

 ( x  1)( x  3)  0 , titik-titik nolnya adalah x = -1 dan x = 3

I II III

| | | | |

-1 0 1 2 3

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 10
# dalam hal ini, garis bilangan terbagi atas tiga daerah yaitu daerah I, II dan III.

# uji tanda pertaksamaan, dapat dipilih sembarang nilai x pada tiap daerah (asalkan tidak
memilih titik-titik nolnya).

Misalkan kita pilih x=0 pada daerah II, maka diperoleh tanda pertaksamaan adalah
negatif, karena (0+1) (0-3) = -3<0. Jadi pada daerah II diberi tanda negatif (-), pada
daerah I dan III diberi tanda positif (+).

++++++ ------------- ++++++

-1 0 3

++++++ - - - - - - - - - - - - - - - - - - ++++++

-1 0 3

Berdasarkan tanda pertidaksamaan diatas adalah negatif ( <0) maka himpunan


penyelesaiannya adalah daerah yang diarsir :

(1,3)  x  R : 1  x  3

Catatan : Pertidaksamaan diatas selalu benar apabila x disubtitusikan bilangan real antara -
1 dan 3, dan akan bernilai salah dalam hal lainnya.

Contoh . 2

3
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan  x2
x

3
Solusi  x2
x

3
 x2 
x

3
 x2 - 0
x

x 2  2x  3
 0
x

( x  3)( x  1)
  0, x0
x

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 11
- - - - - -+ + + + + + + + + - - - - +++++

| | | | |

-3 0 1
Tak terdefenisi

Himpunan penyelesaian =  ,3  0,1

= x  R : x  3 atau 0  x  1

Contoh. 3

Tentukan himpunan penyelesaian pertaksamaan :

a). -3 <4x -9 <11

b). 2  x2  x  6

x x 1
c). 
x3 2 x

d). 3 x 2  11x  4  0

Solusi :

a. -3 <4x -9 <11  -3 <4x -9 dan 4x -9 <11

-3 <4x -9 dan 4x -9 <11

-3 + 9 <4x dan 4x < 11 + 9

6 < 4x dan 4x < 20

3
x dan x <5
2

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 12
3
 x5
2

| |

3 5
2

3   3 
Himpunan penyelesaiannya adalah  ,5    x  R :  x  5
2   2 

b. 2  x2  x  6  2  x2  x dan x2  x  6

2  x2  x dan x2  x  6

x2  x  2  0 dan x2  x  6  0

( x  1)( x  2)  0 dan ( x  2)( x  3)  0

x  1 atau x  2 dan  2  x  3

| | | | | |

-2 -1 2 3

 Himpunan penyelesaiannya adalah irisan x  1 atau x  2 dengan  2  x  3

yaitu :  ,1  2,    2,3   2,1  2,3


 x  R : 2  x  1 atau 2  x  3.

x x 1
c). 
x3 2 x

x x 1
  0
x3 2 x

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 13
x(2  x)  ( x  1)( x  3)
 0
( x  3)(2  x)

2x2  2x  3
 0
( x  3)(2  x)

Karena pembilang (2 x 2  2 x  3) definit positif (bernilai positif untuk setiap x), maka
pertaksamaan ini setara dengan :

1
 0 , dalam hal ini x  3; x  2
( x  3)(2  x)

| |

-3 2

 Himpunan Penyelesaiannya : (-3,2) = { x    -3 < x < 2 }

d). 3 x 2  11x  4  0

 (3x +1) (x – 4) <0

Jadi tanda (3x + 1) dan tanda ( x – 4) harus berbeda.

Kasus I. Misal 3x +1 < 0 dan x-4 >0

1
Berarti x <  dan x > 4...
3

1
Tetapi tidak mungkin ada bilangan real x yang kurang dari  dan sekaligus
3
lebih dari 4. jadi kasus I tidak mungkin. (dengan kata lain irisannya  ).

Kasus II. Misal 3x +1 > 0 dan x – 4 < 0

1
berarti x >  dan x<4
3 | |

-1/3 4

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 14
sehingga :

 1   1 
Himpunan penyelesaiannya :   ,4  =  x  R :   x  4
 3   3 

NILAI MUTLAK

“Nilai Mutlak” (nilai absolut) dari bilangan real x , ditulis x , dan


didefenisikan sebagai :

 x, jika x  0
x 
 x, jika x  0

Nilai mutlak adalah suatu bilangan riil yang dinyatakan dengan dan
didefinisikan sebagai

Contoh:

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 15
Daftar Pustaka

Anderson, J.A. and Bell, J.M. (1977). Number Theory with Applications. New Jersey:
Prentice-Hall.
Niven, I., Zuckerman, H.S., and Montgomery, H.L. (1991). An Introduction to the Theory of
Numbers. New York: John Wiley & Sons.
Sutanta, E (2005). Pengertian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu .

Matematika 1/Pertemuan 1
Tim Dosen Matematika 1 tahun 2020 Universitas Esa Unggul,Jakarta Page 16

Anda mungkin juga menyukai