Pada Gambar 1.1, bilangan riil dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bilangan rasional dan
bilangan irasional. Dua jenis bilangan tersebut bisa dinyatakan dengan bentuk desimal.
2|B i l angan Ri i l
Bilangan rasional mempunyai bentuk desimal berulang sedangkan bilangan irasional bentuk
desimalnya tak berulang. Sebagai contoh,
Bilangan rasional
2 3
0.666... 0.6 0.428571428571428571... 0.428571
3 7
4 35
0.800... 0.80 0.8 0.79545454... 0.7954
5 44
Tanda garis diatas bilangan menunjukkan bahwa bilangan selanjutnya adalah bilangan
tersebut yang terus-menerus berulang. Jika bilangan yang berulang tersebut adalah nol maka
tidak perlu dilanjutkan.
Bilangan irasional
2 1.414213562373....
Salah satu bilangan irasional yang sering dikenal adalah (phi). Umumnya, bilangan
didefinisikan sebagai rasio antara keliling lingkaran dengan diameternya. Nilai sampai
dengan 50 tempat desimal adalah
≈ 3,14159265358979323846264338327950288419716939937510
Karena bilangan irasional maka bilangan ini tidak dapat dinyatakan sebagai pembagian dua
22
bilangan bulat. Meskipun, kadang didekati dengan 3.142857 yang sering digunakan
7
untuk menghitung keliling atau luas lingkaran. Nilai rasional inipun tidak merepresentasikan
nilai eksak .
Bisa dilihat juga pada Gambar 1.1. bilangan bulat positif biasa kita kenal dengan bilangan
asli dan disimbolkan dengan N. Sedangkan untuk bilangan nol (0) disebut juga dengan
bilangan tak negatif.
-3 -2 1 2 3
-1 0 2 1
2
Urutan bilangan pada garis bilangan menunjukkan semakin kekanan maka bilangan
semakin besar nilainya sebaliknya, semakin kekiri maka bilangannya semakin kecil nilainya.
B i la nga nRiil |3
Pada Gambar 1.2, sebelah kanan bilangan nol nilainya positif dan sebelah kiri bilangan nol
nilainya negatif.
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang / interval. Penulisan interval bisa
dinyatakan dalam notasi himpunan, interval buka tutup dan secara geometri digambarkan
dalam garis bilangan. Berikut ini adalah contoh penulisan interval.
Notasi selang untuk interval tutup diberi tanda kurung siku sedangkan secara geometri
ditandai dengan titik penuh. Untuk interval buka, notasi selang ditandai dengan kurung biasa
dan secara geometri ditandai dengan titik berlubang. Kurung siku menandai bahwa titik ujung
termasuk dalam selang sedangkan kurung biasa menandai bahwa titik ujung tidak termasuk
dalam selang. Interval setengah terbuka artinya salah satu titik ujung termasuk dalam selang
dan ujung lainnya tidak termasuk dalam selang.
Contoh 1.1:
2 3 1 4 2
1. 2.
3 5 3 5 7
6 3 2
3. 4 4.
7 14 5
Jawab :
2 3 2.5 3.3 10 9 19
1.
3 5 3.5 3.5 15 15 15
1 4 2 1.5.7 4.3.7 2.3.5 35 84 30 89
2.
3 5 7 3.5.7 3.5.7 3.5.7 105 105 105 105
6 4 6 28 6 34
3. 4
7 1 7 7 7 7
3 2 6 2 3 3
4.
14 5 70 2 35 35
b. Sifat Urutan
Jika a, b dan c adalah bilangan riil maka berlaku sifat berikut :
i. Trikotomi
Selalu berlaku salah satu dari ekspresi : a < b atau a > b atau a = b.
ii. Transitif
Jika a < b dan b < c maka a < c
iii. Penjumlahan dan Perkalian
Jika c bilangan riil positif dan a < b maka a+c < b+c dan ac < bc sedangkan
Jika c bilangan riil negatif dan a < b maka a+c > b+c dan ac > bc
1. Pertidaksamaan linier
Langkah awal untuk menyelesaikan pertidaksamaan linier adalah dengan
mengelompokkan suku yang sejenis (terdapat peubah atau tidak) dalam satu ruas.
Contoh 1.3 :
Dapatkan himpunan penyelesaian dari :
1. 2x + 4 ≤ 7 – x
1
2. 3 x 5
2
Jawab :
1. 2x + 4 ≤ 7 – x
2x + x ≤ 7 – 4
3x ≤ 3
3
x≤
3
x≤1
Jadi HP = {x | x ≤ 1 , x bilangan riil}. Himpunan penyelesaian jika digambarkan
dalam garis bilangan adalah :
HP
1
1
2. 3 x 5
2
1
x 53
2
1
x 2
2
B i la nga nRiil |7
HP
-4
2. Pertidaksamaan bentuk pecahan
Langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan pecahan adalah :
i. Salah satu ruas dibuat nol
ii. Tentukan pembuat nol untuk pembilang dan penyebut
iii. Susun pembuat nol pada langkah 2. dalam garis bilangan
iv. Cek tanda (+ / -) pada setiap daerah yang dibatasi oleh pembuat nol
v. Tentukan HP yang sesuai dengan permasalahan
Contoh 1.4 :
Dapatkan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut :
2x 4
1. 0
x 3
x4
2. 1
x 1
Jawab :
2x 4
1. 0 (ruas kanan sudah nol)
x 3
Pembuat nol :
- Pembilang : 2x + 4 = 0 2x = -4 2x = - 4 x = -2
- Penyebut : x – 3 = 0 x = 3
Karena penyebut x – 3 0 atau x 3 maka pada x = 3 ditandai dengan titik berlubang
sedangkan pada x = -2 ditandai dengan titik penuh karena tanda pertidaksamaannya
memuat tanda “sama dengan”.
Disusun dalam garis bilangan :
-2 3
Garis bilangan diatas terbagi menjadi 3 interval. Untuk menentukan tanda (+ / -),lebih
mudah dengan mengetahui tanda pada interval yang memuat nol yaitu [-2 , 3). Tanda pada
daerah nol diperoleh dengan mengganti x dengan nol yaitu,
2(0) 4 4
03 3
8|B i l angan Ri i l
Jadi, tanda daerah nol adalah negatif. Tanda daerah lain diketahui dengan mengubah
tanda daerah nol dari negatif menjadi positif (atau sebaliknya) kecuali jika ada pembuat
nol yang sama.
Himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang memiliki tanda positif karena tanda
pertidaksamaan pada soal adalah lebih besar atau sama dengan nol.
Jadi, HP = {x | x ≤ -2 x >3}
2x 4 x 1
0
x 1 x 1
x5
0
x 1
Pembuat nol :
HP yang dipilih adalah interval yang bertanda negatif sesuai dengan pertidaksamaan
pada soal.
+++ HP +++
-1 5
3. Pertidaksamaan kuadrat
Penyelesaian pertidaksamaan bentuk kuadrat diselesaikan dengan langkah berikut :
i. Salah satu ruas dibuat nol
ii. Faktorisasi kuadrat
iii. Menentukan pembuat nol
iv. Cek tanda pada interval-interval yang dibatasi oleh pembuat nol
v. Susun dalam garis bilangan
vi. Menentukan HP
Contoh 1.5 :
Dapatkan HP dari pertidaksamaan berikut ini :
1. x2 + 3x - 4 > 0
2. x2 – 5x + 5 ≤ -1
Jawab :
1. x2 + 3x - 4 > 0
( x + 4 ) (x - 1) > 0
Pembuat nol : x = - 4 atau x = 1
Cek tanda : ambil x = 0 maka x2 + 3x – 4 menjadi 02 + 3(0) – 4 = - 4 (bertanda negatif)
Karena pertidaksamaan tidak memuat tanda “sama dengan” maka x =-4 dan x=1
ditandai dengan titik berlubang dan karena tanda pertidaksamaan lebih besar dari nol
maka HP dipilih pada daerah yang bertanda positif.
+++ +++
-4 1
Jadi, HP = {x | x < -4 atau x > 1}.
2. x2 –5 x + 5 ≤ - 1
x2 –5 x + 5 + 1 ≤ 0
x2 – 5x + 6 ≤ 0
( x - 2) (x - 3) ≤ 0
Pembuat nol : x = 2 atau x = 3
Cek Tanda : ambil x = 0 kemudian substitusi pada pertidaksamaan yang salah satu
ruasnya sudah nol yaitu x2 – 5x + 6 sehingga diperoleh 02 – 5(0) + 6 = 6 (bertanda
positif).
+++ +++
2 3
Jadi, HP = { x | 2 ≤ x ≤ 3 }.
10 | B i l a n g a n R i i l
a a2
i.
a 0
ii.
iii. |a|=|-a|
iv. |ab|=|a||b|
a |a|
v. b |b|
vi. Ketaksamaan Segitiga
|x+y|≤|x|+|y| dan |x-y|≤|x|-|y|
( x 2) 2 6
2.
Jawab :
1. Menurut definisi nilai mutlak sebelumnya bahwa
3x 5 jika 3x 5 0
3x 5
(3x 5) jika 3x 5 0
maka :
3x-5=10 3x=15 x = 5
-(3x-5)=10 3x-5=-10 x = -5/3
Jadi, x yang memenuhi adalah {-5/3 , 5 }
( x 2) 2 6
2.
( x 2) 2 36
x 2 36
x2 6
B i l a n g a n R i i l | 11
x 2 6 atau x - 2 = -6
x 8 atau x = -4
Jadi, x yang memenuhi adalah {-4 , 8 }
SOAL LATIHAN
2 2 x2 3 1
e. 2x + x – 8 < x - x j.
x 2 x 2
12 | B i l a n g a n R i i l