Anda di halaman 1dari 39

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan Diktat ini dengan tepat waktu, dimana diktat ini
merupakan salah satu dari tugas kelompok mata kuliah Kalkulus 1.
Juga tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya serta yang
terkhusus, terimakasih kami ucapkan kepada kedua orang-tua kami yang
telah memfasilitasi dan mendukung kami dalam perkuliahan kami.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan diktat ini masih banyak
kekurangannya, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membangun dari pembaca. Kami berharap Diktat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.

Pekanbaru, 1 Oktober 2022


Penyusun

Dto

Kelas B-S1 Teknik Elektro 22

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 Sistem Bilangan Riil....................................................................................1
1.1 Bilangan Real dan Notasi Selang...............................................................1
A. Macam-macam Bilangan Real.......................................................1
B. Garis Bilangan................................................................................1
C. Selang ( Interval )...........................................................................2
1.2 Pertidaksamaan..............................................................................................3
A. Definisi...........................................................................................3
B. Sifat – sifat Pertidaksamaan Bilangan Riil:....................................3
C. Cara Penyelesaian Pertidaksamaan Tanpa Mengubah Himpunan
Penyelesaian:..................................................................................3
D. Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian (HP):..........................4
1.3 Nilai Mutlak (Absolute Value)...................................................................5
A. Defenisi..........................................................................................5
B. Sifat-sifat Nilai Mutlak...................................................................6
BAB 2 Fungsi Dan Limit......................................................................................10
2.1 Fungsi.......................................................................................................10
A. Pengertian Fungsi.........................................................................10
B. Notasi Fungsi................................................................................11
C. Macam-macam Fungsi.................................................................12
D. Operasi Pada Fungsi.....................................................................13
E. Sistem Koordinat Persegi Panjang...............................................16
F. Rumus Jarak.................................................................................16
G. Grafik dari Fungsi........................................................................17
2.2 Limit.............................................................................................................19
A. Defenisi Limit.....................................................................................19
B. Pembuktian Limit.........................................................................22
BAB 3 Turunan.....................................................................................................24

ii
3.1 Definisi Turunan......................................................................................24
3.2 Rumus Turunan........................................................................................24
A. Turunan Fungsi Pangkat...............................................................24
B. Turunan Hasil Kali Fungsi...........................................................25
C. Turunan Fungsi Pembagian..........................................................25
D. Turunan Pangkat Dari Fungsi.......................................................26
E. Turunan Dengan Menggunakan Fungsi Limit.............................26
2. Notasi Limit..............................................................................................28
NAMA KELOMPOK 1.........................................................................................31

iii
BAB 1 Sistem Bilangan Riil

1.1 Bilangan Real dan Notasi Selang


Bilangan real adalah bilangan dapat menggunakan bilangan dalam operasi
numerik seperti biasa. Bilangan real disebut juga dengan bilangan riil dan diwakili
oleh simbol R.

A. Macam-macam Bilangan Real


1. Bilangan Asli, yaitu adalah bilangan yang dimulai dari angka 1 dan terus
bertambah 1 atau himpunan bilangan bulat positif yang tidak termasuk 0.
N ={1,2,3,4,5,6…….}
2. Bilangan Cacah,yaitu himpunan bilangan bulat yang nilainya tidak negatif
C= {0,1,2,3,4,5,…….}
3. Bilangan bulat yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif,
bilangan nol, dan bilangan bulat negatif
Z={……-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…..}
4. Bilangan Rasional yaitu bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b di
mana, a, b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0
m
Q= { , m, n ∈ Z dan n ≠ 0}
n
Contoh Bilangan Rasional (desimal berulang) :
m
r= , m & n bilangan bulat ≠ 0
n
5. Bilangan Irasional yaitu bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk
m
n
Contoh bilangan Irasional (decimal tidak berulang) :
√ 2= 1,41421 π =3,141592615

B. Garis Bilangan
Garis bilangan adalah garis yang dibuat secara mendatar dengan
menempatkan angka nol di bagian tengahnya. Setiap bilangan real

1
mempunyai posisi pada garis bilangan dengan angka atau bilangan bulat
positif akan berada di sebelah kanan, sedangkan bilang bulat positif akan
berada di sebelah kiri angka nol.

Gambar 1. a Garis Bilangan


C. Selang ( Interval )
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut dengan selang. Selang
terbagi atas empat jenis, yaitu:

a. Selang terbuka:
(a,b) = {x | a < x < b}
b. Selang tertutup:
[a,b] = {x | a ≤ x ≤ b}
c. Selang setengah buka, setengah tutup:
[a,b) = {x ∈ R | a ≤ x < b}
d. Selang tak hingga:
[ a,∞ ) = {x ∈ R | x ≥ a}

Gambar 1. b Tabel Penulisan Selang


Notasi Selang di bawah ini akan sering dipakai:

 ( a , b )={ x ϵ R|a< x< b }

2
 [ a , b ]= { x ϵ R|a ≤ x ≤ b }
 ¿={ x ϵ R|a ≤ x< b }
 ¿={ x ϵ R|a< x ≤ b }
 (−∞ , b ) ={ x ϵ R| x< b }
 ¿={ x ϵ R| x ≤ b }
 ( a , ∞ )= { x ϵ R| x> a }
 ¿={ x ϵ R| x ≥ }

1.2 Pertidaksamaan
A. Definisi
Pertidaksamaan merupakan sebuah pernyataan matematik yang
memuat salah satu relasi urutan ¿ ,> ,≤ dan ≥. Pertidaksamaan satu variabel
adalah suatu bentuk aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan dengan
relasi urutan.

Bentuk umum pertidaksamaan:

A (x ) D( x )
<
B(x) E(x)

Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan


bilangan real yang membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan bilangan
real ini disebut juga Himpunan Penyelesaian (HP).

B. Sifat – sifat Pertidaksamaan Bilangan Riil:


1.) Jika a < b dan b < c, maka a < c.
2.) Jika a < b, maka a + c < b + c.
3.) Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc.
4.) Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc.

C. Cara Penyelesaian Pertidaksamaan Tanpa Mengubah Himpunan


Penyelesaian:
1.) Menambahkan bilangan yang sama pada kedua ruas suatu
pertidaksamaan

3
2.) Mengalikan kedua ruas suatu pertidaksamaan dengan suatu bilangan
positif
3.) Mengalikan kedua ruas dengan suatu bilangan negative tetapi
kemudian kita harus membalikkan arah tanda pertidaksamaan

D. Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian (HP):


P(x)
1.) Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi <0, dengan cara:
Q( x )
a. Ruas kiri atau kanan dinolkan
b. Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
2.) Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan penyebut dengan cara
P(x) dan Q(x) diuraikan menjadi factor-faktor linier atau kuadrat
3.) Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis bilangan, kemudian
tentukan tanda (+, -) pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul

Contoh 1
1. 13 ≥ 2 x−3 ≥ 5
= 13+3 ≥ 2 x ≥5+ 3
= 16 ≥ 2 x ≥ 8
= 8≥ x≥4
= 4 ≤x ≤8

HP = [4,8]

2. −2<6−4 x ≤ 8

= −8← 4 x ≤ 2
= 8> 4 x ≥−2
= −2 ≤ 4 x <8
−1
= ≤ x<2
2
−1
HP = [ ,2¿
2

4
3. 2 x 2−5 x −3<0
= ( 2 x+1 )( x−3 )< 0 → Hasil Pemfaktoran
= 2 x+1=0 = x−3=0
= 2 x=−1 = x=3
−1
= x=
2
−1
Titik Pemecah: x= dan x=3
2
−1
HP = ( ,3¿
2

4. 2 x−1<4 x+5
= −1<2 x+ 5
= −6< 2 x
= −3< x
Jadi himpunan solusinya adalah selang tak hingga (−3 ,+∞ )

1 2
5. <
x+1 3 x −1
1 2
= − <0
x+1 3 x−1
( 3 x −1 )−( 2 x+2 )
= <0
( x +1 ) ( 3 x−1 )
x−3
= <0
( x+1 )( 3 x−1 )
1
Titik Pemecah: x = −1, x= dan x=3
3
HP = (−∞ ,−1 ) atau ( 13 ,3)
1.3 Nilai Mutlak (Absolute Value)
A. Defenisi
Nilai mutlak adalah bilangan dengan nilai yang sama dari panjang
atau jarak dari titik asal atau titik nol dalam koordinat. Didefinisi sebagai
Jarak x dari titik pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai
positif.

5
Jika x anggota dari bilangan ril, maka nilai mutlak ditulis dengan |x|
dan didefinisikan sebagai berikut:

{−x , x< 0
|x|= x , x ≥ 0

Hal ini dapat diartikan dengan nilai mutlak dari 5 adalah panjang atau
jarak dari titik 0 hingga ke titik 5 maupun (-5). Nilai mutlak akan lebih
mudah dipahami dengan melihat gambar berikut:

Pada gambar diatas, dapat dipahami bahwa nilai dari |5| adalah jarak
titik 5 dari angka 0 yaitu 5, dan |-5| jarak titik (-5) dari angka 0 yaitu 5.

Jika |x| menyatakan jarak dari titik x ke 0, maka |x-a| merupakan jarak
titik x ke titik a. Sebagai contoh, ketika dinyatakan jarak titik 5 ke titik 2
dapat ditulis dengan |5-2|=3

B. Sifat-sifat Nilai Mutlak


Pada operasi persamaan bilangan mutlak, terdapat sifat-sifat bilangan
mutlak yang dapat membantu menyelesaikan persamaan bilangan mutlak.
Berikut sifat-sifat angka mutlak pada umumnya pada persamaan nilai
mutlak:
1. |x|=≥0
2. |x|=|−x|
3. |x− y|=| y −x|
4. |x|=√ x 2

6
2
5. |x| =x 2
jika| x|<| y|, maka x < y
2 2
6.
7. |xy|=|x|| y|

8. | xy|=||xy||; y ≠ 0
9. |x− y|=|x|−| y|

|x|+| y|=|x|+| y|

Sifat-sifat nilai mutlak pada pertidakaksamaan:

1. |x|< a ⟺−a < x< a


2. |x|≤ a ⇔−a ≤ x ≤ a
3. |x|> a⇔ x ←a atau x > a
4. |x|≥ a ⇔ x ≤−a atau x ≥ a
5. |f ( x )|< a ⇔−a< f ( x ) <a
6. |f ( x )|≤ a ⇔−a≤ f ( x ) ≤ a
7. |f ( x )|> a ⇔ f ( x )← a atau f ( x ) > a
8. |f ( x )|≥ a ⇔ f ( x ) ≤−a atau f ( x ) ≥ a
9. |x|=√ x 2 ⇔|x 2|=x2
2
10. |f ( x )|<|g ( x )|⟺ [ f ( x ) ] <[g ( x ) ]2
2
11. |f ( x )|>|g ( x )|⟺ [ f ( x ) ] >[g ( x ) ]2

|f ( x )| < a ⟺ f ( x ) < a g ( x )
12. | | | |
|g ( x )|
⟺∨f ( x )∨¿∨a . g ( x ) ∨¿
⟺ [ f ( x ) +a . g ( x ) ] [f ( x ) −a . g ( x ) ]< 0

Contoh 2
1. |2x-5| < 3
= -3 < 2x – 5 < 3
= 5-3 < 2x < 3 + 5

7
= 2 < 2x < 8
=1<x<4
HP = (1,4)

2. |2x-5| < 3
= (2x -5)2 < 9
= 4x2 – 20x + 25 – 9 < 0
= 4x2 – 20x + 16 < 0
= 2x2 – 10x + 8 < 0
= (2x – 2)(x – 4) < 0
Titik Pemecah: x = 1 dan x = 4
HP= (1,4)

3. |2x + 3| ≥ |4x + 5|
= (2x + 3)2 ≥ (4x + 5)2
= 4x2 + 12x + 9 ≥ 16x2 + 40x + 25
= -12x2 – 28x – 16 ≥ 0
= 3x2 + 7x + 4 ≤ 0
−4
Titik Pemecah: x = dan x = -1
3
−4
HP = [ ,−1¿
3

x
4. | + 7| ≥ 2
2
x x
= ≥ -5 atau ≤ -2
2 2
= x ≥ -10 atau x ≤ -18
HP = (-∞ ,18] atau [-10,∞ )

5. |3 – 5x| < 2
= -2 < 3 – 5x < 2
= -5 < -5x < -1
1
=1>x>
5
1
= <x<1
5

8
1
HP = ( ,1)
5
Soal Latihan I
Selesaikan pertidaksamaan berikut dan tulis notasi selangnya
a. 2x – 3 > 0
3
=x>
2
3
HP = ( , ∞ ¿
2
b. 5 < 3x + 10 ≤ 16
= -5 < 3x ≤ 6
−5
= <x ≤ 2
3
−5
HP = ( ,2¿
3
c. -2x + 3 < 7
4
=x< = x < -2
−2
HP = (-∞ ,−2 )
Soal Latihan II
x +2
1. ≥1−x
4−2 x
x +2 x+2−( 4−2 x )+ x (4−2 x)
= –1+x≥0 = ≥0
4−2 x 4−2 x
2
7 x−2−2 x
= ≥0
4−2 x
HP = ¿ atau ¿

Soal Latihan III (Kalkulus Jilid 1 Purcell)


7
1. <3
2x
7
= –3<0
2x

9
7−3 (2 x )
= <0
2x
7−6 x
= <0
2x
7
HP = (-∞ , 0 ¿ atau ( ,+ ∞ ¿
6

10
BAB 2 Fungsi Dan Limit

2.1 Fungsi
A. Pengertian Fungsi
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan yang menghubungkan setiap
obyek x dalam suatu himpunan, yang disebut Daerah Asal dengan sebuah
nilai tunggal f (x) dari suatu himpunan kedua yang merupakan nilai yang
diperoleh dari fungsi untuk setiap nilai himpunan x, disebut Daerah Hasil
fungsi.
Atau sebuah variable y disebut fungsi dari variable lain x jika
terdapat suatu hubungan sehingga untuk setiap harga x dalam daerahnya
dapat ditentukan nilai y . ‘ x ’ disebut variable bebas dan y disebut variable
tidak bebas karena nilainya ditentukan oleh x .
Simbol f (x) dibaca fungsi x atau fungsi terhadap x menunjukkan
nilai yang diberikan oleh f terhadap x .
Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan :
f : A→B
Yang artinya f memetakan A ke B. A disebut Daerah Asal
(domain) dari f dan B disebut Daerah Hasil (codomain) dari f .
Relasi di bawah ini merupakan fungsi :

11
B. Notasi Fungsi
Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti f
atau g atau F . Maka f (x) menunjukkan nilai yang diberikan oleh f
terhadap x .
Jika f ( x )=x 3−4 , maka :
3
 f ( 2 )=2 −4=4
3
 f (−1 )=(−1) −4=−5
 f ( a )=a3−4
3
 f ( a+h ) =( a+h ) −4
3 2 2 3
¿ a +3 a h+ 3 ah +h −4

Contoh 1
Untuk f ( x )=x 2−2 x , cari sederhanakanlah :

2
 f ( 4 )=4 −( 2 ) ( 4 )
¿8
2
 f ( 4+ h )=( 4+h ) −2 ( 4+ h )
2
¿ 16+8 h+ h −8−2 h
2
¿ 8+6 h+h
 f ( 4+ h )−f ( 4 )=( 8+6 h+h2 )− ( 8 )=6 h+ h2
f ( 4 +h ) −f (4) 6 h+h2
 = =6+ h
h h

Contoh 2
1 [ g ( a+h )−g ( a ) ]
Untuk g ( x )= cari dan sederhankanlah
x h

1 1 a−( a+h )

[ g ( a+h ) −g ( a ) ] = ( a+ h ) a = ( a+h ) a
h h h

−h
( a +h ) a −h −1 −1
¿ = . =
h ( a+h ) a h ( a+h ) a

12
Latihan Soal
Untuk f ( x )=x 3−4+ 12, cari dan sederhanakan lah :

a. f (8) c. f ( 8 )+ f (2+ h)
b. f (2+h)

Solusi Latihan Soal

a. f ( 8 )=83 −4 +12
f ( 8 )=512−4+12
f ( 8 )=520
b. f ( 2+ h )=( 2+h )3−4 +12
3 2 2 3
f ( 2+ h )=2 +32 h +3(2) h+ h −4+12
f ( 2+ h )=8−4 +12+6 h2 +12 h+h3
2 3
f ( 2+ h )=16+ 6 h + 12h+ h

C. Macam-macam Fungsi
1. Fungsi Polinom
2 n
f ( x )=a0 +a 1 x +a2 x + ⋯ +a n x
Dibagi lagi menjadi 3, antara lain :
- Fungsi Konstan
f ( x )=a0
- Fungsi Linier
f ( x )=a0 +a 1 x
- Fungsi Kuadrat
2
f ( x )=a0 +a 1 x +a2 x

2. Fungsi Rasional
Bentuk umum :
p (x)
p ( x ) , q (x) = Fungsi polinom dengan q ( x ) ≠ 0
q(x )
Contoh :

13
2
(x +1)
f ( x )=
x 3 + x 2+1

3. Fungsi Harga/Nilai Mutlak


Fungsi yang mengandung harga mutlak, contoh :
f ( x )=3|x −1|+2∨x−2∨¿

4. Fungsi Bilangan Bulat Terbesar


| x | = Bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x
|x|=n ↔n ≤ x ≤ n+1
|5|=5|−1 , 2|=−2
|3 , 2|=3

5. Fungsi Genap
Disebut fungsi genap jika f (−x ) =f (x ) dan grafiknya simetris terhadap
sumbu y.
Contoh :
2
f ( x )=x
f ( x )=¿ x ∨¿
f ( x )=cos( x )
6. Fungsi Ganjil
Disebut fungsi ganjil jika f (−x ) =−f (x ) dan grafiknya simetris
terhadap titik asal.
Contoh :
f ( x )=sin(x)
3
f ( x )=x

7. Fungsi Komposisi
Diberikan fungsi f (x) dan g(x ), komposisi fungsi antara f (x) dan g(x )
, ditulis ( fog )( x )=f ( g ( x ) ) .

D. Operasi Pada Fungsi

14
 ( f +g ) ( x ) =f ( x )+ g (x)
 ( f −g ) ( x )=f ( x )−g (x)
 ( f . g ) ( x )=f ( x ) . g (x)

 ()f
g
( x )=
f (x )
g (x)
 ( f o g )( x )=f ( g ( x ) )
 ( g o f )( x )=g ( f ( x ) )
h n
 f ( x )=[f ( x ) ]

Contoh
Untuk f ( x )=x +3 , g ( x )=x 2, cari dan sederhanakanlah :

a. (f + g)(2) d. (g o f )(1)
b. (f −g)(3) e. (g o f )(−8)
c. (f o g)(1)
f. ( gf )(−2)

Solusi contoh :

a. ( f +g ) (2 )=( f )( 2 ) + ( g )( 2 )
2
¿ ( 2+3 ) +(2 )
¿9
b. ( f −g ) ( 3 )= ( f ) ( 3 ) + ( g ) ( 3 )
2
¿ 3+3−3
¿−3
c. ( f o g )( 1 ) =f ( g ( 1 ) )
¿ f ( 1)
¿4
d. ( g o f )( 1 ) =g ( f ( 1 ) )
¿ g (4 )
¿ 16

15
e. ( g o f )(−8 )=g ( f (−8 ) )
¿ g ( 5)
¿ 25

f. ( gf ) (−2)= gf ((−2
−2 )
)
4
¿
1
¿4

Latihan Soal
x +2
1. Untuk f ( x )=x 3 + x−16 , dan g ( x )= maka tentukanlah :
2
a. ( f +g ) (2 )
b. (f o g)(4)
2
x−4 x
2. Untuk f ( x )= , dan g ( x )= .2 maka tentukanlah :
3 x

a. ( gf )( 9)
b. f ( 5 ) dan tentukan apakah fungsi genap atau ganjil

Solusi Latihan Soal

x +2
1. Untuk f ( x )=x 3 + x−16 , dan g ( x )= maka
2
a. ( f +g ) (2 )=f ( 2 ) + g ( 2 )
2+2
¿(2¿¿ 3+2−16)+( )¿
2
¿ (−6 )+ 2
¿−4
b. ( f o g )( 4 )=f ( g ( 4 ) )

¿f ( 4+2 2 )
¿ f (3 )

16
3
¿ 3 +3−16
¿ 27+3−16

2. ¿ 14

a. ( gf ) ( 9)= gf ((99))
2
9
.2
9
¿
9−4
3
18
¿ =10 , 84
1, 66

2 2
x 5 25
b. f ( 5 )= 2
= 2
=
2+ x 2+5 27
(−5 )2 25
f (−5 ) 2
=
2+ (−5 ) 27
Maka fungsi tersebut merupakan fungsi genap

E. Sistem Koordinat Persegi Panjang


Sistem koordinat persegi Panjang biasa disebut koordinat cartesius.
Dalam suatu bidang, koordinat cartesius terdiri dari dua sumbu yaitu
sumbu mendatar yang dinamakan dan sumbu vertikal yang dinamakan y.
Titik perpotongan diberi label 0 dan biasa disebut titik asal.
Sumbu-sumbu koordinat membagi bidang menjadi empat daerah
yang disebut kuadran I, II, III, IV. Sebuah titik P (a,b) disebut pasangan
terurut yang menyatakan bahwa titik a berada pada koordinat-x (absis) dan
titik b berada pada koordinat-y (ordinat).

17
F. Rumus Jarak
Teorema phytagoras menyatakan jika a dan b merupakan ukuran
masing-masing dari kedua kaki dari suatu segitiga siku-siku, dan c
merupakan ukuran sisi miring maka berlaku persamaan : a 2+ b2=c 2
Jika titik P(x 1 , y 1 ) dan Q(x 2 , y 2 ), maka dengan menerapkan
teorema phytagoras, akan diperoleh jarak antara P dan Q adalah :
d ( P ,Q )=√ (x 2−x 1)2 +( y 2− y 1)2

Contoh :
 (-3,5) dan (2,-2)

Solusi contoh :

 P (−3 ,5 ) dan Q(2 ,−2)

√ 2
d ( P ,Q )= ( 2−(−3 )) + ( (−2 )−5 )
2

d ( P ,Q )=√ (5 ) + (−7 )
2 2

d ( P ,Q )=√ 25+49=√ 74

G. Grafik dari Fungsi


1. Garis Lurus
y=mx+c
Persamaan garis lurus yang melewati (0,c)
Contoh :
y=x +3

( y − y 1 )=m( x−x 1 )

18
Persamaan garis lurus melalui (x 1 , y 1 )
y− y 1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1

Persamaan garis lurus melalui ( x 1 , y 1 ) ∧(x 2 , y 2 )

2. Grafik Fungsi Kuadrat (Parabola)


2
y=ax + bx+ c
Diskriminan → D=b 2−4 ac
−b D
Titik puncak = ( ,− )
2a 4 a

Contoh :
Gambar grafik fungsi y=x 2 + x +1
a = 1 jadi a > 0 → Grafik menghadap ke atas
2
D=b −4 ac
2
¿ 1 −4
¿−3<0 → Tidak menyinggung sumbu x
Untuk persamaan kuadrat :
2
x=ay +by + c
−D b
Maka, titik puncak = ( ,− )
4a 2a
−b
dan, Sumbu simetri =
2a

3. Grafik Fungsi Majemuk


Contoh :
1. Gambarkan grafik fungsi f ( x )=¿ x ∨¿

{
¿ x∨ x , x ≥ 0
−x , x <0

19
2. Gambarkan grafik fungsi f ( x ) {x 1+2x ≤2x> 2
Grafiknya terdiri dari 2 bagian, yaitu garis y=1 untuk x ≤ 2 dan garis
y=x +2 untuk x >2

2.2 Limit
A. Defenisi Limit
Limit itu suatu batas yang menggunakan konsep pendekatan fungsi.
Jadi, bisa dibilang limit adalah nilai yang didekati fungsi saat suatu titik
mendekati nilai tertentu. limit itu terdiri dari limit kiri dan limit kanan.
−¿ ¿
Penulisannya juga beda loh, jadi x → 2 (dibaca: x mendekati 2 dari kiri)
+¿¿
dan untuk x → 2 (bilangan yang mendekati 2 dari kanan)
Bentuk tak tentu itu menghasilkan banyak kemungkinan yang nggak
bisa ditentukan. Bentuk tak tentu ada
0 ∞ 0 0 ∞
, , ∞−∞ , 0 , ∞ ,1
0 ∞

Tapi, setiap bilangan atau nilai X yang mendekati 2 dari kiri dan kanan
memperoleh hasil yang valid. Oke, kita juga bisa buktiin pakai metode
tabel.

x 1,9 1,99 1,999 ... 2 .... 2,011 2,01 2,1


F (x) 3,9 3,99 3,999 ... ? .... 4,011 4.01 4,1

20
Hasil F (x) diperoleh dari substitusi beberapa nilai x yang mendekati 2
dari kiri dan kanan. Untuk bilangan-bilangan yang mendekati 2 dari kiri,
menghasilkan F (x) = 3,999..(mendekati angka 4 ya). Dari kondisi itu kita
bisa tulis notasinya menjadi
lim ¿
2
x −4
−¿
x→ 2 =4 ¿
x−2

Kemudian, untuk bilangan-bilangan yang mendekati 2 dari kanan,


menghasilkan f(x)=4,001.. yang artinya mendekati angka 4 juga ya. Ketika
x mendekati 2 dari kanan, notasinya menjadi

lim ¿
2
x −4
+¿
x→ 2 =4 ¿
x−2

Sesuai syarat limit, sebuah fungsi punya limit kalau limit kiri dan
kanan sama. Nah, karena nilai limit kiri dan kanannya sama, berarti bisa
ditarik kesimpulan

2
x −4
lim =4
x →2 x−2

Contoh :
Tinjaulah fungsi yang ditentukan oleh :
1
x −1
F ( x )=
x−1
Fungsi diatas tidak terdefenisi pada x = 1
Apakah F ( X )menempati Bilangan tertentu Bilamana x mendekati 1?

 Kita dapat menghitung beberapa nilai F (x) untuk x mendekati 1.


 Nilai F (x) mendekati 3 saat x mendekati 1
 Secara matematis dapat ditulis :
3
x −1
lim =3
n →1 x−1

Limit (x ¿¿ 3−1)(x−1)¿
Untuk x mendekati 1 adalah 3
21
Contoh
1. Carilah :

a.lim ( 4 x−5)
x →3
x−1
c.lim
x →1 √ 3−1
2
x −x−6
b.lim
x →3 x−3
solusi :

a. lim ( 4 x−5 )=4 ( 3 )−5=7


x →3

2
x −x−6 ( x−3 ) ( x+ 2 )
b. lim =lim =¿ lim ( x +2 )=5 ¿
x →3 x−3 x→ 3 x−3 x→ 3

x−1
c. lim =lim ( √ x−1)¿ ¿ ¿
x →1 √ 3−1 x → 1

2. Carilah limit berikut :

1.tlim (1−2 t) 4.lim ¿¿


→−1 x →0

2
2
lim (x +2 x−1) x −9
2. x→−2 5.lim
x →3 x−3
2
t +4 t−21
3. lim
x→−7 t+7

22
Solusi

1. 1-2lim ( 1−2 t ) =¿ ¿( (1))


t →1

= (1-1)
=-1

2. lim ( x +2 x−1 ) =¿ ¿
2

x →2

= (4-4-1)
=-1
2
t + 4 t−21 (t−3)(t+ 7)
3. lim =lim
t →7 t +7 t →7 t+ 7
=-7-3
= -10
4 3 2
x +2 x −x −1
4. lim 2
=0+ 0−1
x →0 x
= -1
2
x −9 (x +3)(x−3)
5.lim = lim =x +3
x →3 x−3 n→ ∞ (x−3)
=3+3
=6
B. Pembuktian Limit

Buktikan bahwa : a.lim ( 3 x −7 )=5


x→ 4

 Solusi :

a.lim ( 3 x −7 )=3 ( 4 ) −7=12−7=5


x→ 4

(2 x ¿¿ 2−3 x−2)
Buktikan bahwa : b. lim =5 ¿
x →2 x−2

 Solusi :

23
2
(2 x −3 x−2) (2 x +1)( x−2)
b: lim = lim
x →2 x−2 x →2 x−2

=lim ( 2 x +1 )=2 ( 2 ) +1=5


x →2

Contoh
 Buktikan bahwa :

a.lim ( 2 x−1 )=−1


x →0

lim ( 3 x−1 )=−64


b. x→ 21

2
(2 x −x )
c.lim =−1
x →0 x

Solusi

a.lim ( 2 x−1 )=2 ( 0 )−1=−1


x →0

lim ( 3 x−1 )=3 (−21 )−1=−63−1=−64


b. x→ 21

2
lim 2 x −x ¿
c. x→0 x (2 x−1)
=lim ¿=lim (2 x−1)
x x→0 x x→ 0

= 2(0)-1=-1

24
25
BAB 3 Turunan

3.1 Definisi Turunan


Turunan merupakan suatu perhitungan terhadap perubahan nilai
fungsi karena perubahan nilai input (variabel).

Turunan dapat disebut juga sebagai diferensial dan proses dalam


menentukan turunan suatu fungsi disebut sebagai diferensiasi.

Menggunakan konsep limit yang sudah dipelajari, turunan dapat


didefinisikan sebagai berikut :

f ( x +h )−f (x )
f ( x )=lim
x→0 h

Turunan tersebut dapat didefinisikan sebagai limit dari perubahan


rata-rata dari nilai fungsi terhadap variable x.

Atau jika kita menggunakan konsep turunan ∆ y ,maka turunan dapat


didefinisikan sebagai

∆ y f ( x−∆ x )−f ( x )
=
∆x ∆x

Turunan ada berbagai macam bentuk , antara lain :

dy ∆y
, lim , y'
dx x→ 0 ∆ x

3.2 Rumus Turunan


A. Turunan Fungsi Pangkat
Bentuk dari fungsi pangkat adalah f (x)= x n, sehingga turunannya
adalah
' −1
f ( x )=n x

26
Contoh
Tentukan turunan pertama dari fungsi f(x)= x 7 !

Jawab:

' 7−1 6
f ( x )=7 x =7 x

B. Turunan Hasil Kali Fungsi


Bentuk dari fungsi kali f(x)=u(x).v(x) , sehingga turunannya adalah
' ' '
f ( x )=u ( x ) v ( x ) +u ( x ) v ( x )
contoh soal :
Tentujan Turunan dari Fungsi f ( x )=x 7 y 2 !
Jawab:
u = x7
u’ = 7 x 6
v = y2
v’ = 2y
f’(x) = 7 x 6 y 2+ x 7 2 y

C. Turunan Fungsi Pembagian


u
Bentuk untuk fungsi pembagian adalah f ( x )= , sehingga turunannya
v
' '
u v−u v
adalah f ( x )= 2
v
contoh soal:

x'
Tentukan turunan pertama dari fungsi f(x)= 2!
y
Jawab:
u = x7
u’ = 7 x 6
v = y2
v’ = 2y

27
6 2 7
7 x y −x 2 y
f(x)= 4
y

D. Turunan Pangkat Dari Fungsi


n
Bentuk untuk pangkat sebuah fungsi adalah f(x)=( u ( x ) ) , sehingga
turunannya adalah f ' ( x )=n . un−1 .u'

Contoh
Tentukan turunan pertama dari fungsi f(x)=(2 x−1)1 !
Jawab:
u = 2x-1
u’ = 2
f’(x) = 2(2 x−1)2−1 .2=4(2 x−1)1

E. Turunan Dengan Menggunakan Fungsi Limit


Kita mengatakan bahwa kuantitas y merupakan fungsi dari kuantitas
lainnya yaitu x jika nilai y ditentukan oleh nilai x.

Jika f menandakan suatu fungsi, maka kita dapat mengindikasikan


ketergantungan y pada x dengan menuliskan rumusan :

y=f (x )

1. Notasi Delta
Misalkan Δx (dibaca delta x) menunjukkan perubahan kecil pada nilai x ,
dari x 0 ke x 0 + Δx
Kemudian misalkan Δy (dibaca delta y) menunjukkan perubahan yang
bersesuaian pada nilai y.

Δy=f (x 0+ Δx)−f (x 0)
Maka rasio :
∆ y perubahan dalam y
= =f ( x 0+ ∆ x )−f ¿ ¿
∆ x perubahan dalam x

28
Contoh :
Misalkan y=x 2 +2 x ,Dimulai pada x 0=1, ubah x menjadi 1,5. maka

Δx=0 , 5

Perubahan yang bersesuaian pada y adalah :


Δy=f (1 ,5)−f (1)=5 , 25 – 3=2 ,25
Sehingga laju rata-rata perubahan y dalam Interval antara x = 1 dan x = 1,5
adalah :
∆ y 2, 25
= =4 , 5
∆ x 0 ,5
Latihan 1
Jika diketahui y = f(x) = x2+5x-8, tentukan Δy dan Δy/Δx saat x berubah:
a. dari x 0=1 menjadi x 1=x 0 + Δx=1, 2

b. dari x 0=1 menjadi x 1=0 , 8


Penyelesaian :
a. y=f (x )=x 2+ 5 x−8.
Δy dan Δy/Δx saat x berubah dari x 0=1 menjadi
x 1=x 0 + Δx=1, 2 adalah :
Δx=x 1−x 0=1 , 2−1=0 , 2
Perubahan yang bersesuaian pada y adalah :
Δy=f (x 0+ Δx)−f (x 0)
¿ f (1 ,2)– f (1)=−0 , 56 – (−2)=1 , 44
Jadi Δy/Δx untuk x0= 1 dan x1 = 1,2 adalah :
∆ y 1, 44
= =7 , 2
∆ x 0,2
b. y=f (x )=x 2+ 5 x−8.
Δy dan Δy/Δx saat x berubah dari x 0=1 menjadi
x 1=x 0+ Δx=0 ,8 :
Δx=x 1−x 0=0 , 8−1=−0 , 2
Perubahan yang bersesuaian pada y adalah :

29
Δy=f (x 0+ Δx)−f (x 0)
¿ f (0 , 8) – f (1)=−3 ,36 – (−2)=−1 , 36
Jadi Δy/Δx untuk x0= 1 dan x1 = 1,2 adalah :
∆ y −1, 36
= =6 , 8
∆ x −0 ,2

2. Notasi Limit
Misalkan turunan f pada sembarang titik x didalam domain nya

∆x f ( x +∆ x )−f (x )
lim = lim
∆ x→ 0 ∆ y ∆ x →0 ∆x

Nilai dari turunan adalah fungsi dari x dan berikut simbol yang diberikan :

dy ' d d ∆y
Dxy = = y' = f ( x )= y= f ( x )= lim
dx dx dx ∆ x→ 0 ∆ x

Latihan Soal Turunan

Latihan 1
3 ( 1+h )−3 ( 3+ h )2+¿ 2( 3+h )−15
1. lim 3. lim ¿
h→ 0 h h→ 0 h
3 3
4(2+ h) −4 (2) 3
2(5+ h) −2(5)
3
2. lim 4. lim
h→ 0 h h→ 0 h

2
x + x−24
lim Pembahasan
x →3 x−3
( 3+h )2 +¿2 (3 +h)−15
3 ( 1+h )−3 3. lim ¿
1. lim h→0 h
h→ 0 h
2 2
3+2 h−3 9+ h +6+2 h−15 h +2 h
lim lim =
h→ 0 h h→ 0 h h
=2 2
h +2 h
3 3 = = 2+h
4(2+ h) −4 (2) h
2. lim
h→ 0 h
= 2+0

=2
30
4. .lim 7 x √ 2 x−1
x →1
Jawaban =
lim 7 x . lim √ 2 x−1
36+ 4 h−4.(8)
lim
h→ 0 h
36+ 4 h−36
lim
h→ 0 h
=4

5. lim (2 x ¿¿ 2−7 x+16) ¿


x→ 2

2
Jawaban = lim 2 x −lim 7 x+ lim 6
x →2 x →2 x→ 2

= 2.22−7.2+6
= 8−14+6
= 0

Latihan 2
Jika sebuah benda mulai dari diam dan kemudian jatuh sejauh s kaki dalam
t detik.kemudian hukum fisika menunjukkan bahwa s=16 t 2. tentukan
Δs/Δt saat t berubah dari t0 ke t0+Δt. Gunakan hasilnya untuk menentukan
Δs/Δt saat t berubah :

• a. dari 3 menjadi 3,5


• b. dari 3 menjadi 3,2
• c. dari 3 menjadi 3,1

Penyelesaian
∆s
=f ( t 0 + ∆ t ) −f ¿ ¿
∆t

16 ( t 0 + ∆ t ) 2−16 t 02
¿
∆t

31
2
32t 0 ∆ t+16 ∆ t
¿
∆t
¿ 32 t 0 +16 ∆ t

∆s
a. untuk t 0=3 , ∆ t=0 , 5 →maka =32 ( 3 ) +16 ( 0 , 5 )=104 kaki/detik
∆t

∆s
b. untuk t 0=3 , ∆ t=0 , 2 →maka =32 ( 3 ) +16 ( 0 , 2 )=99 , 2 kaki/detik
∆t

∆s
c. untuk t 0=3 , ∆ t=0 , 1→ maka =32 (3 )+ 16 ( 0 ,2 )=97 , 6 kaki /detik
∆t

Latihan 1

Tentukan kemiringan garis singgung kurva-kurva berikut pada x = 1

a. y=8−5 x 2

4
b. y=
x +1

2
c. y=
x +3

Penyelesaian

a. y=8−5 x 2 → y ' =−10 x

'
pada x=1→ y =−10

4 ' −4
b. y= x +1 → y = 2
( x+ 1)

' −4
pada x=1→ y = 2
=−1
(1+1)

2 ' −2
c. y= x +3 → y = 2
( x +3)

32
' −2 −2 −1
pada x=1→ y = = =
(1+3) 16 8
2

NAMA KELOMPOK 1

 Ketua : Rangga Byian Tri Putra (2207111635)


 Anggota :
1. Farhan Omar (2207111378)
2. Salsabila Fakhriyah (2207111380)
3. Lustino Aziz Rahmadhani (2207111381)
4. Ahmad Muhyiddin Zaidan (2207111382)
5. Muhammad Pazeli (2207111383)
6. Zulkifli Refli (2207111634)
7. Satyo Muhammad (2207111636)
8. Harvino Wansyah (2207111638)
9. Ryan Julianto (2207111640)
10. Hanif Gusrya (2207111729)
11. Defri Afriansyah (2207112560)
12. Muhammad Nizham Firdaus (2207112562
13. Muhammad Naufal Lathif (2207112562)

33
14. Roza Syahputra Ramadhan (2207112563)

34
35

Anda mungkin juga menyukai