A. Bilangan Real
Bilangan real merupakan gabungan dari bilangan rasional dengan bilangan
a
irrasional. Bilangan rasional dapat dinyatakan dalam bentuk dengan a, b
b
bilangan bulat dan b 0. Bilangan rasional dapat berupa bilangan bulat, bilangan
yang dapat dinyatakan dengan pecahan atau bentuk desimal, dan campurannya.
Untuk selanjutnya jika a/b pecahan maka a dinamakan pembilang dan b
dinamakan penyebut. Berdasarkan definisi tersebut maka ada dua macam pecahan
a
yaitu : pecahan mumi bila , a b , b 0 dan pecahan
b
a
tidak murni ( campuran) bila , a b , b 0
b
Dalam bentuk desimal, bilangan rasional berupa pecahan desimal
berulang. Sedangkan bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak dapat
a
dinyatakan dalam bentuk , dengan a, b bilangan bulat dan b # 0, misalnya:
b
2, log 3, , bilangan e dan sebagainya. Himpunan bilangan riil (nyata) sering
dinyatakan dengan R. Bilangan riil (R), yaitu gabungan himpunan semua bilangan
rasional dengan himpunan semua bilangan irrasional. Sifat – sifat operasi hitung
bilangan bulat :
1
1. Sifat ketertutupan dan ketunggalan.
Jika a, b R, maka terdapat satu dan hanya satu bilangan real yang dinyatakan
dengan a + b dan ab.
2. Sifat komutatif( pertukaran).
Jika a,b R,maka a+b = b + a dan ab = ba
3. Sifat assosiatif (pengelompokan).
Jika a,b dan c R, maka a + (b + c) = (a + b) + c dan a ( bc ) = ( ab ) c
4. Sifat distributif( penyebaran).
Jika a, b dan c R, maka a ( b + c ) = ab + ac, yaitu sifat penyebaran dari
perkalian terhadap penjumlahan.
5. Adanya unsur identitas ( satuan).
Ada dua bilangan real 0 dan 1 sedemikian sehingga a + 0 = a dan a.1 = a
6. Adanya negatif atau invers terhadap penjumlahan.
Untuk setiap bilangan real a, ada suatu bilangan real yang dinamakan negative
dari a, dinyatakan dengan - a ( dibaca” negatif dari a”) sehingga a + ( -a) = 0
7. Adanya kebalikan atau invers terhadap perkalian.
Untuk setiap bilangan real a, kecuali 0 ada suatu bilangan real yang
1 1
dinamakan kebalikan dan a dinyatakan dengan a -1 atau sehingga a . =1
a a
Contoh :
1. 14 + 6 = 20
2. 20 + (-3) = 17
b. Operasi pengurangan.
2
Contoh :
1. 10 – (-5) = 10 + 5 = 15
2. -16 – 4 = -20
c. Operasi Perkalian.
a , b dan c bilangan bulat
a.b=c
Contoh :
1) 4 . 5 = 20
2) 3 . (-6) = -18
d. Operasi Pembagian.
a 1
a : b = c atau = c atau a . =c
b b
3
5 3 53 2
1.
8 8 8 8
1 1
2. ... KPK dari 2 dan 3 adalah 6
2 3
1 1 3 2 1
2 3 6 6 6
c. Operasi Perkalian.
Contoh :
Tentukan hasil perkalian
2 1 2 x1 2 1
1. x
3 2 3x2 6 3
2 1 8 13 104 2
2. 2 x3 x 8
3 4 3 4 12 3
d. Operasi Pembagian.
Contoh :
Tentukan hasil pembagian
3 2 3 5 15 5 1
1. : x 1
6 5 6 2 12 4 4
1 3 9 18 9 5 5
2. 2 :3 : x
4 5 4 5 4 18 8
3. Konversi Pecahan.
Sebuah bilangan pecahan dapat diubah ke bentuk persen, pecahan desimal
atau sebaliknya.
a. Mengubah pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal.
Untuk mengubah pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1. Mengubah penyebutnya menjadi 10 , 100 , 1000 , ...
Contoh :
Ubahlah ke dalam bentuk desimal.
1 1 5 5
a. x 0,5
2 2 5 10
4
4 4 4 16
b. x 0,16
25 25 4 100
Contoh :
Ubahlah ke dalam bentuk pecahan
a. 20 % b. 25 %
Jawab :
20 1
a) 20 % =
100 5
25 1
b) 25 % =
100 4
5
25 1
a. 25 % = 0,25
100 4
40 4
b. 40 % = 0,40
100 10
B. Perbandingan
Dalam membandingkan ukuran dua obyek terdapat dua cara, yaitu
membandingkan dengan cara mencari selisihnya sehingga dapat dikatakan mana
yang lebih dan yang lain dan yang kedua mengamati / mencari nilai perbandingan
antara ukuran dan kedua obyek itu.
Sebagai contoh, tinggi badan Ani adalah 150 cm sedangkan Watik 160
cm. Jika cara membandingkan yang dimaksud adalah siapa yang lebih tinggi
maka jawabannya adalah Watik dengan selisih tinggi badan = 160 cm - 150 cm =
10 cm. Namun jika yang ditanyakan adalah nilai perbandingan tinggi badan Ani
dengan Watik maka dapat dinyatakan dengan perbandingan : 150 cm : 160 cm =
15
15 : 16 = . Perbandingan a : b, dibaca “a berbanding b”. Ada dua macam
16
perbandingan yang sering kita bicarakan antara lain :
1). Perbandingan senilai:
a1 a 2
Bentuk Umum : atau a1 : b1 = a2 : b2 .
b1 b2
Apabila terdapat korespodensi satu-satu antara dua obyek dengan sifat
bahwa mlai perbandingan dua elemen di obyek pertama sama dengan nilai
perbandingan dua elemen yang bersesuaian di obyek kedua maka kedua obyek itu
disebut berbanding senilai.
Perbandingan senilai digunakan juga dalam membuat skala pada peta atau
membuat model. Grafik dari perbandingan senilai berupa garis lurus
Misalnya: Suatu kendaraan dengan kecepatan 60 km/jam, berarti:
Lama berjalan 1 2 3 ………………. n
6
1 60
yang bersesuaian, sehingga = . Jika waktu bertambah , maka jarak yang
3 180
dicapai juga bertambah. Dapat dikatakan bahwa perbandingan antara jarak dan
waktu tetap yaitu 1 : 60. Dua variabel dengan perbandingan demikian ini disebut
perbandingan senilai.
Yang dimaksud skala ialah perbandingan antara jarak / panjang pada
gambar dengan jarak / panjang yang sebenarnya. Dalam perbandingan tersebut
jarak pada gambar biasanya dinyatakan dengan 1.
Contoh : skala pada peta adalah 1 : 150000. jika jarak dua kota pada peta adalah
7,5 cm. berapakah jarak yang sebenarnya ?
Jawab : jarak yang sebenarnya = 150000 x 7,5 cm = 11,25 km
7
x1 y2
b. disebut perbandingan berbalik nilai jika : =
x2 y1
Contoh :
1. Dengan kecepatan tetap, sebuah mobil memerlukan bensin 5 liter untuk jarak
60 km. Berapa liter bensin yang diperlukan untuk menempuh jarak 150 km?
Jawab:
Karena perbandingannya senilai maka:
60 5
= atau 60 x = 5 ( 150 )
150 x
750
x= = 12,5
60
2. Jarak antara dua kota dapat ditempuh kendaraan dengan kecepatan rata-rata 72
km/jam selama 5 jam. Berapa kecepatan rata-rata kendaraan menempuh jarak
tersebut jika lama perjalanan 8 jam?
Jawab: Perbandingannya berbalik nilai, sehingga:
72 8
= atau 8x = 72 ( 5 )
x 5
72(5)
x= = 45
8
1
Sedangkan seorang non profesional dalam 1 hari menyelesaikan
40 x 5
pekerjaan Dengan demikian 2 orang profesional dan 2 orang non profesional
8
2 2 13
dalam 1 hari menyelesaikan + pekerjaan =
20 x 3 40 x 5 20 x 3 x 5
20 x 3 x 5
pekerjaan. Jadi 1 pekerjaan dapat diselesaikan dalam hari = 24
13
hari.
Tugas 1:
1) Seorang pengusaha berjanji akan memberikan uang sejumlah 20 juta rupiah
kepada semua pemain tim bola volley jika tim itu memenangkan pertandingan
pada turnamen.
a. Nyatakan dalam jutaan rupiah dalam bentuk pecahan biasa, jika hasilnya
pecahan.
i) Jika tim yang memenangkan pertandingan tidak pemah melakukan
pergantian pemain dan hadiah diberikan sama kepada setiap pemain
yang bertanding.
ii) Jika hadiah dibagikan sama kepada pemain utama dan empat pemain
cadangan.
1. Nyatakan dalam bentuk pecahan desimal sampai 5 tempat desimal hasil
perhitungan a
2) Tabel berikut menunjukkkan hubungan antara sifat pengrjaan hitung dengan
macam sistem bilangan. Berilah tanda √ artinya berlaku dan x artinya tidak.
Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan
Sifat-sifat sistem
Asli Bulat Rasional Real
+ dan x tertutup √
- tertutup √
: tertutup (pembagi 0) √
+ dan x komutatif √
+ dan x assosiatif √
Distributif
X terhadap + √
X terhadap -
9
Unsur satuan + √
Unsur satuan x √
Invers + √
Invers x x √
10
Bab ii
Bilangan kompleks
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan Masalah Yang Berkaitan Dengan
Konsep Operasi Bilangan Riil.
KOMPETENSI DASAR : Menerapkan Operasi Pada Bilangan Riil.
Bilangan kompleks z :
i 0,1 1 . Ditulis : z x iy .
Jika z x, y x iy maka
x Re z = bagian riil z,
y Im z = bagian imajiner z,
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bilangan kompleks yaitu
= z
z x iy , x, y & i 2 1 .
11
2. Jika Re z 0 dan Im z 0 maka z dinamakan bilangan imajiner
murni.
3. Jika Re z 0 dan Im z 0 maka z merupakan bilangan riil.
4. Kesamaan bilangan kompleks.
Misalkan z1 x1 iy1 dan z 2 x2 iy 2 .
Contoh 1
a. z 10 2i
Re z 10 dan Im z 2 .
b. z i
Re z 0 dan Im z 1.
y (sumbu imajinair)
• z ( x, y) x iy
O x (sumbu riil)
12
2.3. Operasi Aljabar
Operasi aljabar pada bilangan kompleks sesuai dengan operasi aljabar pada
bilangan riil.
a. Penjumlahan : z1 z 2 x1 x2 i y1 y2
b. Pengurangan : z1 z 2 x1 x2 i y1 y2
c. Perkalian :
z1 z 2 x1 iy1 x 2 iy 2
x1 x 2 y1 y 2 i x1 y 2 x 2 y1
d. Pembagian :
z1 x x y1 y 2 x y x y
z1 z 21 1 22 i 2 21 1 2 2 , z 2 0
x2 y 2 x2 y 2
2
z2
Perlu diperhatikan :
1. z ( negatif z ).
Jika z x iy maka z x iy .
1
2. z 1 ( kebalikan z )
z
x y
Jika z x iy maka z 1 i 2 .
x y22
x y2
a. Hukum komutatif
z1 z 2 z 2 z1
z1 z 2 z 2 z1
13
b. Hukum asosiatif
z1 z 2 z3 z1 z 2 z3
z1 z 2 z3 z1 z 2 z3
c. Hukum distributif
z1 z 2 z 3 z1 z 2 z1 z 3
z 0 0 z z
z .1 1. z z
Secara geometri, z menyatakan jarak antara titik x, y dan titik asal.
z1 z 2 x1 x2 2 y1 y2 2 .
14
Definisi bilangan kompleks sekawan
Contoh 2
a. 3 4i 32 (4) 2 5 .
R 2.
c. Jika z 3 4 i maka z 3 4 i .
Soal-soal
2 5i 3 4i 12 5i
a. z b. z
3 4i 25i (1 i ) (1 2i ) (1 3i )
a. z (1 i) 7 c. z 1 i 3
i 2 (1 i) 3
b. z d. z
3 3i 1 i
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwjE4_Ga27zdAhVGf30KHahaAVsQFjAEegQIBhAC&
url=https%3A%2F%2Fchowpie1105.files.wordpress.com%2F2013%2F12%2Fba
b-1-lecture-note.doc&usg=AOvVaw025IGP0sQIvC-VU7CoXzN1
15
Bab iii
A. Pertidaksamaan rasional
fungsi rasional, yaitu fungsi yang dapat dinyatakan dalam bentuk f ( x) dengan
g ( x)
syarat g(x) ≠ 0.
f ( x) f ( x)
0 atau 0; g ( x) 0
g ( x) g ( x)
f ( x) f ( x)
0 atau 0; g ( x) 0
g ( x) g ( x)
1. Kali silang
f ( x)
c f ( x) c g ( x)
g ( x)
2. Mencoret fungsi ataupun faktor yang sama pada pembilang dan penyebut
f ( x) g ( x)
c f ( x) c
g ( x)
16
Himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan rasional dapat ditentukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Contoh:
x3
1. Tentukan HP dari 0
x 1
Jawab:
Pembuat nol:
x–3=0 x=3
x+1=0 x=–1
syarat:
x+1≠0 x≠–1
23
5
2 1
03
3
0 1
17
Untuk interval x > 3, ambil x = 4:
43 1
4 1 5
x 2 2x 1
3. Tentukan HP 0
x2
Jawab:
x 1x 1 0
x2
Pembuat nol:
(x – 1)(x – 1) = 0 x=1
x+2=0 x=–2
Syarat:
x+2≠0 x≠–2
18
Karena pertidaksamaan bertanda "<", maka daerah penyelesaian berada pada
interval yang bertanda (−).
∴ HP = {x < −2}
x5
4. Tentukan HP dari 0
x 6x 9
2
Jawab:
x 5
0
x 3x 3
Pembuat nol:
x–5=0 x=5
(x + 3) (x + 3) = 0 x= –3
Syarat:
(x + 3) (x + 3) = 0 x≠ –3
19
Contoh :
x4
Tentukan HP dari 0
x3 x
Jawab :
x4
0
x x2 1
x2 + 1 merupakan fungsi definit positif, dapat dibuktikan dengan syarat definit
positif yaitu : a > 0 dan D < 0.
Pembuat nol :
x−4=0 ⇒x=4
x=0
Syarat :
x≠0
∴ HP = {0 < x ≤ 4}
20
Fungsi definit negatif dalam suatu pertidaksamaan rasional dapat diabaikan
dengan syarat tanda pertidaksamaan harus diubah atau dibalik.
Contoh :
x2 x 2
Tentukan HP dari 2 0
x 4x 3
Jawab :
x2 x 2
0
x 1x 3
−x2 + x − 2 merupakan fungsi definit negatif, dapat dibuktikan dengan syarat
definit negatif yaitu : a < 0 dan D < 0.
1
0
x 1x 3
Pembuat nol :
(x − 1)(x − 3) = 0 ⇒ x = 1 atau x = 3
Syarat :
(x − 1)(x − 3) ≠ 0 ⇒ x ≠ 1 atau x ≠ 3
21
Latihan Soal Pertidaksaman Rasional
Latihan 1
2x 1
Tentukan HP dari 1
x2
Jawab :
2x 1
⇔ 1 0
x2
2x 1 x 2
⇔ 0
x2 x2
2x 1 x 2
⇔ 0
x2
x 3
⇔ 0
x2
Pembuat nol :
x−3=0 ⇒x=3
x + 2 = 0 ⇒ x = −2
Syarat :
x + 2 ≠ 0 ⇒ x ≠ −2
Latihan 2
5x
Tentukan HP dari 2
x4
22
Jawab :
Pertidaksamaan diatas dapat ditulis menjadi :
5x
2
x4
5x
⇔ 20
x4
5x 2x 4
⇔ 0
x4 x4
5x 2 x 8
⇔ 0
x4
3x 8
⇔ 0
x4
Pembuat nol :
8
3x + 8 = 0 ⇒ x =
3
x−4=0 ⇒x=4
Syarat :
x−4≠0 ⇒x≠4
23
1 3 x 1x 1
0
2x 1 2x 1
1 3x x 1
0
2x 1
2 4x
0
2x 1
Pembuat nol :
1
2 − 4x = 0 ⇒ x
2
x−1=0 ⇒x=1
Syarat :
x−1≠0 ⇒x≠1
Jawab :
x 2 3x
3 0
x 1
x 2 3x 3x 1
0
x 1 x 1
x 2 3x 3x 3
0
x 1
x 3 x 3
0
x 1
Pembuat nol :
24
x 3 x 3 0 x 3 atau x 3
x + 1 = 0 ⇒ x = −1
Syarat :
x + 1 ≠ 0 ⇒ x ≠ −1
Latihan 5
x 1 1
Tentukan HP dari
x 2 x 1
Jawab :
x 1 1
0
x 2 x 1
x 1x 2 x 2 0
x 2x 1
x2 x 1
0
x 2x 1
x2 − x + 1 merupakan fungsi definit positif, sehingga dapat diabaikan tanpa harus
mengubah atau membalik tanda pertidaksamaan.
Jadi pertidaksamaan diatas setara dengan
1
0
x 2x 1
Pembuat nol :
(x − 2)(x − 1) = 0 ⇒ x = 2 atau x = 1
Syarat :
(x − 2)(x − 1) ≠ 0 ⇒ x ≠ 2 atau x ≠ 1
25
Karena pertidaksamaan bertanda "≥", maka daerah penyelesaian berada pada
interval yang bertanda (+).
∴ HP = {x < 1 atau x > 2}
Diawal telah disinggung bahwa nilai mutlak x adalah jarak dari x ke nol
pada garis bilangan real. Pernyataan inilah yang akan kita gunakan untuk
menemukan solusi dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
linier.
| x | = a dengan a > 0
Posisi x ditunjukkan oleh titik merah pada gambar diatas, yaitu x = -a atau x
= a. Jelas terlihat bahwa jarak dari titik tersebut ke 0 sama dengan a. Jadi, agar
jarak x ke nol sama dengan a, haruslah x = -a atau x = a.
26
Posisi x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik-
titik diantara -a dan a yang biasa kita tulis -a < x < a. Jika kita ambil sebarang titik
pada interval tersebut, sudah dipastikan jaraknya ke 0 kurang dari a. Jadi, agar
jarak x ke 0 kurang dari a, haruslah -a < x < a.
Posisi x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah yaitu x < -a atau x > a. Jika
kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, sudah dipastikan jaraknya ke 0
lebih dari a. Jadi, agar jarak x ke nol lebih dari a, haruslah x < -a atau x > a.
a. | x | = a ⇔ x = a atau x = -a
Contoh 1
Jawab :
Berdasarkan sifat a :
|2x - 7| = 3 ⇔ 2x - 7 = 3 atau 2x - 7 = -3
27
|2x - 7| = 3 ⇔ 2x = 10 atau 2x = 4
|2x - 7| = 3 ⇔ x = 5 atau x = 2
Contoh 2
Jawab :
Berdasarkan sifat a :
|2x - 1| = |x + 4|
⇔ 2x - 1 = x + 4 atau 2x - 1 = -(x + 4)
⇔ x = 5 atau 3x = -3
⇔ x = 5 atau x = -1
Contoh 3
Jawab :
Berdasarkan sifat b :
28
Contoh 4
Jawab :
Berdasarkan sifat c :
|4x + 2| ≥ 6 ⇔ 4x + 2 ≤ -6 atau 4x + 2 ≥ 6
|4x + 2| ≥ 6 ⇔ 4x ≤ -8 atau 4x ≥ 4
|4x + 2| ≥ 6 ⇔ x ≤ -2 atau x ≥ 1
Contoh 5
Jawab :
Berdasarkan sifat c :
|3x - 2| ≥ |2x + 7|
⇔ 3x - 2 ≤ -(2x + 7) atau 3x - 2 ≥ 2x + 7
⇔ 5x ≤ -5 atau x ≥ 9
⇔ x ≤ -1 atau x ≥ 9
Jadi, HP = {x ≤ -1 atau x ≥ 9}
Contoh 6
Jawab :
29
|x - 1| > 2 dan |x - 1| < 4
Berdasarkan sifat c :
Berdasarkan sifat b :
Irisan dari (1) dan (2) diperlihatkan oleh garis bilangan berikut
30
Contoh 7
a. |4x - 3|
b. |2x + 8|
Jawab :
a. Untuk |4x - 3|
|4x - 3| = 4x - 3 jika x ≥ ¾
b. Untuk |2x + 8|
|2x + 8| = 2x + 8 jika x ≥ -4
https://smatika.blogspot.com/2017/07/persamaan-dan-pertidaksamaan-
nilai.html
31
BAB IV
A. FUNGSI
Himpunan A ke himpunan B disebut fungsi jika himpunan A
memasang tepat satu kali ke himpunan B. Adapun syarat yang sebuah fungsi jika:
1. Pada himpunan A tdk boleh memiliki pasangan lebih dari satu kali ke
himpunan B.
2. Pada himpunan A tidak boleh ada yang kosong atau tidak memiliki pasangan
pada himpunan B.
Notasi : f : AB
x f x y
Domain, Kodomain dan Range
Domain daerah asal
Kodomain daerah kawan
Range daerah hasil
32
Ada beberapa bentuk fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Polinom
Bentuk umum fungsi polinom order atau pangkat n (n bilangan bulat
positif) dinyatakan oleh
33
Contoh:
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan ini f(x) = x3 + 2x2 + 3x –
4 untuk x = 5
Diperoleh 2x2 + 10x + 30 sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 72 sebagai sisa
pembagian.
34
https://tanya-tanya.com/rangkuman-contoh-soal-pembahasan-suku-banyak/
35
2.1. Nilai maksimum dan minimum fungsi kuadrat
Untuk menentukan nilai maksimum/minimum fungsi kuadrat, perhatikan
uraian berikut:
1. f(x) = x2 – 2x – 3
= x2 – 2x + 1 – 4
= (x – 1)2 – 4
Bentuk kuadrat selalu bernilai positif atau nol, maka (x – 1)2 mempunyai
nilai paling kecil (minimum) nol untuk x = 1. Dengan demikian (x – 1)2 –
4 mempunyai nilai terkecil 0 – 4 = –4.
Jadi, f(x)=x2 – 2x – 3 mempunyai nilai terkecil (minimum) –4 untuk x = 1.
2. f(x) = –x2 + 4x + 5
= – x2 + 4x – 4 + 9
= – (x2 – 4x + 4) + 9
= – (x – 2)2 + 9
Jadi, f(x) = –(x – 2)2 + 9 atau f(x) = –x2 + 4x + 5 mempunyai nilai terbesar
(maksimum) 9 untuk x = 2.
Contoh:
36
Jawab:
f(x) = 2x2 + 4x + 7 , a = 2 , b = 4 , c = 7
Latihan
1. Diketahui: f(x) = x2 – 4x – 6
37
2. memotong sumbu-X dan melalui sebuah titik lain.
3. melalui sebuah titik dan koordinat titik terendah/tertinggi diketahui.
4. menyinggung sumbu-X dan melalui sebuah titik.
Contoh:
Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui titik (–1 , 0) , ( 1 , 8 ) dan
( 2, 6 ).
Jawab :
0 = a – b + c ………………. (1)
8 = a + b + c ………………. (2)
6 = 4 a + 2 b + c …………… (3)
Dari persamaan (1), (2), dan (3) dapat ditentukan nilai a, b, dan c dengan cara
eliminasi.
38
abc 0
abc 0 4a 2b c 6
abc 8 3a 3b 6
2b 8 3a b 6
8 6
b 4 ab
2 3
ab 2
b = 4, maka a+b=2
a+4=2
a=–2
untuk mendapatkan nilai c, maka ambil sebarang persamaan, yaitu persamaan (1)
a–b+c=0
–2–4+c=0
c=6
= –a(p + q) (p – q)
39
b = – a(p + q)
c = pqa
= a(x – p) (x – q)
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-X di titik (–5,0) dan
(1,0), serta melalui titik (–3, –8) !
Jawab:
Grafik memotong sumbu-X di titik (–5,0) dan (1,0), maka fungsi kuadratnya
y = a(x – (–5)) (x – 1)
= a(x + 5) (x – 1)
40
–8 = a(–3+5) (–3 – 1)
= –8a
a=1
2.5. Menentukan fungsi kuadrat jika koordinat titik puncak grafik fungsi
itu diketahui
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya mempunyai titik tertinggi (1,3) dan
melalui titik (0,0).
Jawab:
0 = a(0 – 1) + 3
0=a+3
a = –3
41
y = –3 (x – 1)2 + 3
y = –3 (x2 – 2x + 1) + 3
y = –3x2 + 6x
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu-X di titik (2,0) dan
melalui titik (0,4) !
Jawab:
y = a (x – 2)2
4 = a(0 – 2)2 = 4a
a=1
42
Latihan 7
1. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (–2, 12), (1, –3), dan
(5, 5) !
2. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (3, –2), (5, 4), dan
(1,-1 !
3. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-X di titik (2,
0), dan (4, 0) serta melalui titik (0, 2) !
4. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-X di titik (4, 0)
dan (1, 0) serta melalui titik (2, –2)
5. Koordinat titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (–1, 1). Tentukan
fungsi kuadrat itu jika grafiknya melalui titik (0, 1) !
3. Fungsi Rasional
px
Bentuk umum fungsi rasional adalah f x dengan p(x) dan q(x)
qx
merupakan fungsi polinom. Fungsi rasional f(x) tidak terdefinisi pada nilai x yang
menyebabkan penyebut sama dengan nol atau q(x) = 0. Sedangkan pembuat nol
dari pembilang atau p(x) tetapi bukan pembuat nol penyebut merupakan pembuat
nol dari fungsi rasional f(x).
Contoh:
x 2 3x 2
Tentukan nilai x yang menyebabkan fungsi f x sama dengan nol
x2 4
Jawab :
Permbuat nol pembilang, x = 2 dan x = 1. Pembuat nol penyebut, x = -2 dan x = 2.
Jadi nilai x yang memenuhi adalah x = -2.
43
g x , x A
f x g x ; D f A AC
g x , x A
C
Contoh :
Tentukan nilai x agar grafik fungsi f x x 2 1 terletak di bawah garis y = 2.
Jawab :
Dicari nilai x yang memenuhi pertidaksamaan, f x x 2 1 2 . Menggunakan
sifat
f x x 2 3 x 2 1 0 . Sebab x2 + 3 definit positif yaitu selalu bernilai positif
untuk setiap x real maka x2 – 1 < 0.
Sehingga nilai x yang memenuhi adalah –1 < x < 1 atau | x | < 1.
Contoh :
Manakah diantara fungsi berikut yang merupakan fungsi genap, ganjil atau bukan
keduanya
1. f x x 2 2
x2 2
2. f x
x
3. f x x 2 2 x 1
Jawab:
Fungsi genap sebab f x x 2 x 2 2 f x
2
1.
44
2. Fungsi genap sebab f x
x 2 2 x 2 2 f x
x x
3. Bukan keduanya
6. Fungsi Trigonometri
Bentuk dasar dari fungsi trigonometri diberikan berikut
Fungsi Dasar:
a
sin A
c
b
cos A
c
sin A a
tan A
cos A b
1 cos A b
cot A
tan A sin A a
1 c
sec A
cos A b
1 c
csc A
sin A a
Identitas Trigonometri
sin 2 A cos2 A 1
1
1 tan 2 A 2
sec 2 A
cos A
1
1 cot 2 A csc2 A
sin 2 A
Rumus jumlah dan selisih sudut
Sin (A + B) = sin A cos B + cos A sin B
Sin (A – B) = sin A cos B – cos A sin B
45
Cos (A + B) = cos A cos B – sin A sin B
Cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
tan A tan B
tan A B
1 tan A tan B
tan A tan B
tan A B
1 tan A tan B
46
Kuadran Trigonometri
Kuadran 1 memiliki rentang sudut dari 0° – 90° dengan nilai sinus, cosinus
dan tangent positif.
Kuadran 2 memiliki rentang sudut dari 90° – 180° dengan nilai cosinus dan
tangen negatif, sinus positif.
Kuadran 3 memiliki rentang sudut dari 180° – 270° dengan nilai sinus dan
cosinus negatif, tangen positif.
Kuadran 4 memiliki rentang sudut dari 270° – 360° dengan nilai sinus dan
tangent negatif, cosinus positif.
47
Contoh:
1. Diberikan sebuah segitiga siku-siku seperti gambar berikut ini.
Tentukan::
a. panjang AC e. cosec θ
b. sin θ f. sec θ
c. cos θ g. cotan θ
d. tan θ
Penyelesaian:
a. panjang AC
AC AB 2 BC 2 16 2 12 2 400 20
b. sin θ
sisidepan BC 12 3
sin
sisimiring AC 20 5
c. cos θ
sisisamping AB 16 4
cos
sisimiring AC 20 5
d. tan θ
sisidepan BC 12 3
tan
sisisamping AB 16 4
e. cosec θ
1 5
cos ec
sin 3
f. sec θ
1 5
sec
cos 4
48
g. cotan θ
1 4
cot an
tan 3
2. cos 3150 adalah ….
Penyelesaian:
Sudut 3150 berada di kuadran IV. Nilai-nilai cosines sudut di kuadran IV
memenuhi rumus berikut:
Cos (360 – θ) = cos θ
1
Sehingga, Cos 3150 = (3600 – 450) = cos 450 = 2
2
3. Dengan menggunakan rumus penjumlahan dan selisih dua sudut, tentukan nilai
dari:
a. Sin 750
b. Cos 750
c. Tan 1050
d. Sin 150
e. Cos 150
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan rumus jumlah dua sudut untuk sinus
Sin (A + B) = sin A sin B + cos A sin B
Sin 750 = sin (450 + 300) = sin 450 cos 300 + cos 450 sin 300
1
2
2
1
2
3
1
2
1 1
2
2 4
6
1
4
2
1
4
6 2
b. Dengan menggunakan rumus jumlah dua sudut untuk cosinus
Cos (A + B) = cos A cos B – sin A sin B
Cos 750 = cos (450 + 300) = cos 450 cos 300 – sin 450 sin 300
1
2
2
1
2
3
1
2
1 1
2
2 4
6
1
4
2
1
4
6 2
c. Dengan menggunakan rumus jumlah dua sudut untuk tangen
tan A tan B
tan A B
1 tan A. tan B
tan 1050 = tan (600 + 450)
49
tan 60 0 tan 45 0
tan 60 0 45 0 1 tan 60 0. tan 45 0
3 1 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3
1 3.1 1 3 1 3 1 3 1 3
42 3 2 2 3
2 3
2 2
d. Dengan menggunakan rumus selisih dua sudut untuk sinus
Sin (A – B) = sin A cos B – cos A sin B
sin 150 = sin (450 - 300) = sin 450 cos 300 – cos 450 sin 300
1
2
2
1
2
3
1
2
1 1
2
2 4
6
1
4
2
1
4
6 2
e. Dengan menggunakan rumus selisih dua sudut untuk cosines
cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
cos 150 = cos (450 - 300) = cos 450 cos 300 + sin 450 sin 300
1
2
2
1
2
3
1
2
1 1
2
2 4
6
1
4
2
1
4
6 2
7. Fungsi Komposisi
Komposisi fungsi merupakan penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan
yang akan menghasilkan sebuah fungsi baru.
Komposisi dua fungsi f(x) dan g(x) dinotasikan dengan simbol (fog)(x)
atau (gof)(x).
Sifat Komposisi Fungsi
(g o f)(x) ≠ (f o g)(x)
(f o (g o h))(x) = ((f o g) o h)(x)
Contoh:
f(x) = 2x + 1
g(x) = 3x2
1. (f o g)(x) = …..
2. (g o h)(x) = ….
3. (h o g o f)(x) = ….
Penyelesaian:
Fungsi g(x) disubtitusikan ke fungsi f(x)
50
1. (f o g)(x) = f(g(x))
= f(3x2)
= 2(3x2) + 1
= 6x2 + 1
2. 1
( goh)( x) g (h( x)) g
x 4
2
1 1
3 3 2
x 4 x 8 x 16
3
2
x 8 x 16
3. (hogof )( x) h( g ( f ( x)))
h(3(2 x 1) 2 ) h(3(4 x 2 4 x 1)
1
h(12 x 2 12 x 3)
(12 x 12 x 3) 4
2
1
12 x 12 x 7
2
51
2. Mencari f(x) jika g(x) dan (f o g)(x) diketahui
Contoh soal dan pembahasan :
Diketahui (f o g)(x) = 2x +1 dan g(x) = x + 3
Tentukan f(x) !
Kita misalkan dulu:
x+3=y
x=y-3
Jawab:
(f o g)(x) = 2x + 1
f(g(x)) = 2x + 1
f(x + 3) = 2x + 1
Subtitusikan kembali ke fungsi
f(x + 3) = 2x + 1
f(y) = 2(y – 3) + 1
f(y) = 2y – 6 + 1
f(y) = 2y – 5
f(x) = 2x – 5
Soal latihan:
f x x 2 1; g x
2
a.
x
b. f x 16 x 2 ; g x 1 x 2
f x ; g x x 2
x
c.
x 1
52
3. Diberikan dua buah fungsi masing-masing f(x)=3x + 2 dan g(x) = 2 – x.
tentukan :
a. (f o g)(x) = ?
b. (g o f)(x) = ?
4. Diketahui (f o g)(x) = -3x + 8, dan f(x) = 3x + 2. Tentukan g(x)?
5. Diketahui (f o g)(x) = 3x – 1, dan g(x) = x – 2. Tentukan f(x)?
53
Bab iv
Limit FUNGSI
Limit fungsi f (x) adalah suatu nilai fungsi yang diperoleh melalui proses
pendekatan atau dengan variabel x, baik dari arah x yang lebih kecil, maupun dari
arah x yang lebih besar.
Secara umum : bila limit f (x) adalah L, untuk x mendekati a , maka limit
f (x) ditulis
sebagai berikut;
d. lim Kf ( x) = K lim f ( x)
x a xa
g (a) c
e. bila f ( a ) =
= , maka lim f ( x) ~
h(a ) 0 x a
g (a) 0
bila f ( a ) =
= , maka lim f ( x) 0
h(a ) c xa
54
g (a) 0
bila f ( a ) = = , maka lim f ( x) = tak tentu, maka limit f(x)
h(a ) 0 xa
x 1
b. lim
x1 x 3
x2
c. lim
x 2 x2
jawab
a. lim 2 x 2 x 1 = 2.22 + 2 – 1
x 2
= 8 +2-1
=9
x 1 1 1
b. lim =
x1 x 3 1 3
0
=
4
=0
x2 22 4
c. lim =
x 2 x2 22
0
= (tak tentu)
0
maka
x2 4 ( x 2( x 2)
lim = lim
x 2 x 2 x2 x2
55
= lim x 2
x2
=2+2
=4
f ( x)
a. Bila lim , maka penyelesaiannya dilakukan dengan membagi variabel
x ~ g ( x)
pangkat tertinggi dari pembilang dan penyebutnya.
b. Bila lim [ f ( x) g ( x)] , maka penyelesaiannya dilakukan dengan cara
x ~
mengalikan sekawannya.
Secara sederhana, untuk memudahkan ingatan kita:
contoh soal:
2x2 1
b. lim
x ~ 3x 2 2
x3 1
c. lim
x ~ x2 1
56
d. lim x5 x3
x ~
Jawab
2x 1
2
2x 1 2
a. lim x
= lim 2 x
x ~ x 2 1x x ~ x x
2
2
x x
2 1
2
= lim x x
x ~ 1
1
x
00
=
1 0
0
=
1
=0
2x2 1
2
2x2 1 x 2
x
b. lim = lim
x ~ 3x 2 2 x ~ 3 x 2 2
2
2
x x
20
=
3 0
2
=
3
x3 x
x 1
3
x3
c. lim = lim x32
x ~ x2 1 x ~ x 1
x3 x3
1
1
= lim x2
x ~ 1 1
3
x x
57
1 0
=
00
1
=
0
=~
( x 5 x 3)
d. lim x 5 x 3 = lim x5 x3.
x ~ x ~ ( x 5 x 3)
( x 5 x 3)
= lim
x ~ ( x 5 x 3)
2
= lim
x ~ ( x 5 x 3)
2
= lim x
x ~ x 5 x 3
x x x x
2
= x
1 0 1 0
0
=
11
0
=
2
=0
58
c. Limit Fungsi Trigonometri
Rumus dasar limit terigonometri sebagai berikut:
sin ax a tan ax a
1. lim 5. lim
x 0 bx b x 0 tan bx b
ax a sin ax a
2. lim 6. lim
x0 sin bx b x 0 sin bx b
tan ax a sin ax a
3. lim 7. lim
x 0 bx b x 0 tan bx b
ax a tan ax a
4. lim 8. lim
x 0 tan bx b x 0 sin bx b
Contoh:
3x
1. Tentukan hasil dari lim ...
x 0 sin 4 x
Penyelesaian:
3x 3
lim
x 0 sin 4 x 4
sin 5 x
2. Tentukan hasil dari lim ...
x 0 2x
Penyelesaian:
sin 5 x 5
lim
x 0 2x 2
2 sin 5 x
3. Tentukan nilai dari lim ...
x 0 3 tan 2 x
Penyelesaian:
2 sin 5x 2 5 5
lim
x 0 3 tan 2 x 3 2 3
1 cos 2 x
4. Tentukan hasil dari lim ...
x0 2 x sin 2 x
Penyelesaian:
Identitas trigonometri
Cos 2x = 1 – 2 sin2 x atau 1 – cos 2x = 2 sin2 x
1 cos 2 x 2 sin 2 x sin x sin x sin x sin x 1 1
lim lim lim lim 1
x 0 2 x sin 2 x x 0 2 x sin 2 x x 0 x sin 2 x x 0
x sin 2 x 2 2
59
Latihan
Hitung limit berikut (bila ada):
3 x x3 1 x2 x
1. lim 5. lim 9. lim
x 3 3 x x 1 x 1 x x 1
3 x x 3 1 1 x3
2. lim 6. lim 10. lim
x 3 3 x x 1 x 1 x 1 x
3 x
3. lim 2 7. lim
x 2 x 4 x 1 x2
3 x2 1
4. lim 2 8. lim
x 2 x 4 x x 2 1
60
Bab v
y f (x)
L
xo x
x xo ).
61
Dengan kalimat sederhana, arti geometris definisi tersebut di atas adalah sebagai
berikut :
dan hanya bila setiap kali di tetapkan nilai positif kecil, selalu dapat di temukan
nilai sedemikian hingga selisih harga antara f(x) dan L selalu lebih kecil dari
bila jarak antara x dan xo kurang dari .
lim x 2 3 4
x 1
|( x 2 3 ) – 4| < .
Artinya: untuk tiap nilai positif selalu dapat ditemukan positif ( yakni < 1
3
)
sehingga terbukti bahwa apabila 0 < |x-1| < maka | f(x) – L | < atau |( x 2 3 )
– 4| < .
62
lim
Contoh –2 : Buktikan ( x 2 3x 1 ) = 1
x0
Penyelesaian : Untuk setiap harga positif ( > 0), harus dapat ditemukan
positif ( > 0 ) sedemikian hingga apabila 0 < |x-0| < maka |f(x)-1|
< atau ( x 2 3 x 1) 1
Caranya : | ( x 2 3x 1 ) - 1| = | x 2 3x |
x2 3 x
2 3
3
4
Dengan mengambil < 1
4
maka diperoleh |f(x)-1| < ,
soal terbukti.
Teorema-1
1. lim k k , k = konstanta
xa
2. lim x a
x a
4. lim k . f ( x) k . lim f ( x)
xa xa
Teorema -2
Bila lim f ( x) A dan lim g ( x) B , maka:
xa x a
63
3. lim f ( x) g ( x) lim f ( x) lim g ( x) A B
xa x a x a
f ( x) lim f ( x) A
4. lim x a , dengan syarat B ≠ 0
x a g ( x )
lim
x a
g ( x) B
xa
n
5. lim f ( x) lim f ( x)
xa
n
Bukti teorema : 2– 1
Diketahui : lim f ( x) A dan lim g ( x) B
xa x a
Yg harus dibuktikan:
lim f ( x) g ( x) lim f ( x) lim g ( x) A B
x a xa x a
1
lim f ( x) A berarti ada 1 sehingga f ( x) A , bila 0 x a
xa 2
1
1
lim g ( x) B berarti ada 2 sehingga f ( x) B , bila 0 x a 2
x a 2
Dalam hal ini dapat dipilih bilangan terkecil dari antara 1 dan 2 , oleh
karena itu :
f ( x) g ( x) ( A B) = f ( x) A g ( x) B
f ( x) A g ( x) B
1 1
+
2 2
, bila 0 x a
Contoh-contoh :
C-1: lim (2 x 3) lim 2 x lim 3 2 lim x lim 3 2.5 3 13
x5 x 5 x 5 x 5 x 5
64
C-2 :
lim x 2 3x 5 2 2 3.2 5 4 6 5 3
x2
lim
x2
x 2 3x 5 4 6 5 3
C-3: lim
x2 9
lim
x 3x 3 lim x 3 3 3 6
x 3 x3 x 3 x 3 x 3
C-4 :
x 3x 2 3x 9 x 2 3x 9 32 3.3 9 9 9 9 27 9
lim lim
x 3 x 3x 3 x 3 x 3 33 6 6 2
C-5: lim
4 x2
lim
4 x2
3 x2 5
lim
4 x 3
2
x2 5
x 2
3 x 5 2 x 2
3 x 5 2
3 x 5 2 x 2 9 ( x 2 5)
lim
4 x 3 x
2 2
5 3 9 33 6
x 2 4 x 2
3 x x 1 3 x x 1 3 x x 1
C-6 : Hitung : lim lim
x 2 x(2 x) x 2 x(2 x) 3 x x 1
4 2x 2 2 1
lim
lim
x 2
x( 2 x) 3 x x 1 x 2
x 3 x x 1 2(1 1) 2
lim
f ( x h) f ( x )
lim
x h 3x h 1 x 2 3x 1
2
h 0 h h 0 h
x 2 2 xh h 2 3x 3h 1 x 2 3x 1
lim
h 0 h
2 xh h 2 3h
lim lim 2 x h 3 2 x 3
h0 h h0
f x h f x
Tentukanlah lim
h0 h
65
Jawab:
f x h f x 2x h 1 2 x 1
lim lim
h 0 h h 0 h
2x h 1 2 x 1 2x h 1 2 x 1
lim
h0 h 2x h 1 2 x 1
2x h 1 2 x 1 2 2
lim lim
h 0
h 2x h 1 2 x 1 h 0
2x h 1 2 x 1 2x 1 2x 1
1
2x 1
Limit kiri :
lim f ( x)
L 0 0 . x a x a f ( x) L
x a
Limit kanan :
lim f ( x)
L 0 0
. x a x a f ( x) L
x a
x untuk x 2
Contoh : Diketahui f(x) =
x 1 untuk x 2
Hitung a. lim f x dan b. lim f x
x 2 x 2
66
Jawab:
a. lim f x lim 2 2
x2 x2
b. lim f x lim x 1 3 =
x2 x2
Ternyata limit kiri limit kanan. Di katakan bahwa f(x) tidak mempunyai
limit untuk x2.
D. LIMIT FUNGSI UNTUK x + dan x -
Definisi :
Bilangan L disebut limit dari fungsi f(x) untuk x mendekati harga tak terhingga positif, ditulis :
lim f ( x)
L jika untuk setiap bilangan yang di berikan, dapat ditemukan bilangan
x
sedemikian hingga untuk x > berlaku | f(x) – L | <
L
f (x)
x
. x x f ( x) L
lim f ( x)
L 0 0
x
Contoh :
1
C-1 : Buktikan : lim 1 1
x
x
Bukti : Diberikan sembarang >0. Yang harus di buktikan adalah kita harus dapat
menemukan > 0 sedemikian hingga untuk x cukup besar ( x > ) berlaku :
1
1 1
x
67
1 1 1
Caranya : 1 1 ( karena x > ),
x x
1 1
dengan memilih harga = maka 1 1 , terbukti.
x
3
5
5x 3 x 5 0 5 lim 5 x 3 =
C-2 : lim lim
x 2 x 1 x 1 2 0 2 x 2x 1
2
x
2 3
3
2x 2 3 x x 00 0
C-3 : lim lim
x 5 x 1
3 x 2 50
5 3
x
2
3
3x 2 x
2
x2 3
C-4 : lim 4 lim
x x 4 x x 1 4 0
2
x x
3
3 2
3x 2 x 3
2
x2 3 2
C-5: lim lim
x 2x 3 x 3 2
2
x
xx x 2 3x 7
3x 7
C-6: lim x x 2 3x 7 lim x x 2 3x 7
x x
x2
x 2 x 2 3x 7
lim
x
x x 2 3x 7
lim x 2 ( x 2 3 x 7)
=
x x x 2 3x 7
lim 3x 7
=
x x x 2 3x 7
7
lim 3
= x
x 3 7
1 1 2
x x
3 3
=
1 1 2
68
E. Limit Fungsi Trigonometri
Limit fungsi trigonometri untuk variabel mendekati sudut tertentu misalnya x
mendekati a, cara penyelesaiannya langsung disubtitusikan. Apabila penyebutnya
memberikan nilai limit 0, harus diubah bentuknya sedemikian hingga penyebutnya
tidak diberikan nilai limit 0. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sifat
operasi aljabar: memfaktorkan, menyederhanakan, atau mengalikan
Contoh :
sin x
1. lim 3 cos4 x
x 900
Penyelesaian:
sin x
lim 3 cos4 x
x 900
sin 90 0 sin 90 0
3 cos 4 90 0 180 0
3 cos 360 0 180 0
0
sin 90 1 1
3 cos180 0
3 1 3
sin a cos a
2. lim
x
1 sin 2a
4
Penyelesaian:
sin a cos a
lim
x
1 sin 2a
4
1 1
sin cos
2 2
4 4 2 2 1
2
11 2
1 sin 2
4
69
BAB VI
TURUNAN FUNGSI
f x h f x f x h f x
y' f ' x lim
dy
atau lim
h0 h dx h 0 h
Contoh 1:
Jawab
f(x) = 4x – 3
f( x + h) = 4(x + h) – 3
= 4x + 4h -3
f ( x h) f ( x)
Sehingga: f’(x) = lim
h0 h
(4 x 4h 3) (4 x 3)
= lim
h0 h
70
4 x 4h 3 4 x 3)
= lim
h0 h
4h
= lim
h0 h
= lim 4
h 0
= 4
Contoh 2;
Jawab :
f(x) = 3x2
f(x + h) = 3 (x + h)2
f ( x h) f ( x)
Sehingga : f’(x) = lim
h0 h
(3x 2 6 xh 3h 2 ) 3x 2
= lim
h 0 h
6 xh 3h 2
= lim
h 0 h
= lim 6 x 3 h
h 0
= 6x+ 3.0
= 6x
71
Latihan
1. f(x) = 6 – 2x
2. f(x) = 5x2 +2x
1
3. f ( x)
x2
4. f ( x) x
5. f(x) = 2x3
B. RUMUS-RUMUS TURUNAN
dy
1. Turunan f(x) = axn adalah f’(x) = anxn-1 atau = anxn-1
dx
2. Untuk u dan v suatu fungsi,c bilangan Real dan n bilangan Rasional berlaku
a. y = u ± v → y’ = v’ ± u’
b. y = c.u → y’ = c.u’
c. y = u.v → y’ = u’ v + u.v’
u u ' v uv'
d. y y'
v v2
e. y = un → y’ = n. un-1.u’
Contoh:
Soal ke-1
Pembahasan
f(x) = 3x2 + 4
f1(x) = 3.2x
= 6x
72
Soal ke-2
Pembahasan
Soal ke-3
Pembahasan
f(x) = (3x-2)(4x+1)
f(x) = 12x2 + 3x – 8x – 2
f(x) = 12x2 – 5x – 2
f1(x) = 24x – 5
Soal ke- 4
Pembahasan
73
Soal ke- 5
Pembahasan
Soal ke- 6
Pembahasan
Cara 1:
Misal : U = 3x2 – 6x
U1 = 6x – 6
V =x+2
V1 = 1
Sehingga:
f’(x) = U’ V + U V’
Cara 2:
74
Latihan soal.
3. f(x) = 4 x 3
7. f(x) = ( x 3)
2 3
2
4. f(x) = 4 x 2 x 3 x 8. f(x) = x 2 5x
1. f(x) = sin x
Yaitu :
f(x) = sin x
f(x + h) = sin (x + h)
f ( x h) f ( x)
f’(x) = lim
ho h
sin( x h) sin( x)
= lim
h0 h
1 1
2 cos (2 x h) sin h
= lim 2 2
h 0 h
1
sin h
1 2 = 2 cos 1 (2 x). 1 = cos x
= lim 2 cos (2 x h) lim
h 0 2 h 0 h 2 2
75
2. f(x) = cos x
Yaitu :
f(x) = cos x
f(x + h) = cos ( x + h )
f ( x h) f ( x)
f’(x) = lim
ho h
1 1
2 sin (2 x h) sin h
cos(x h) cos(x) 2 2
= lim = lim
h0 h h 0 h
1
sin h
1 2 ) = - 2 sin 1 (2 x). 1 = - sin x
= lim (2 sin (2 x h) lim
h 0 2 h 0 h 2 2
Contoh :
76
a. f(x) = 3 sin x + 2 cos x
sin x
c. f(x) = tan x =
cos x
v = cos x → v’ = - sin x
u ' v uv'
f’ (x) =
v2
cos2 x sin 2 x 1
= = = sec2 x
cos2 x cos2 x
Latihan soal :
77
D. DALIL RANTAI UNTUK MENENTUKAN TURUNAN
du dy
Jika g(x) = u→ g’ (x) = dan f(g(x)) = f(u) → y = f(u) → = f’(u) = f’(g(x))
dx du
dy dy du
.
dx du dx
dy dy du dv
. .
dx du dv dx
4
a. y = (x2 – 3x) 3
b. y = cos5 ( 2x )
3
Jawab:
4
a. y = (x2 – 3x) 3
du
missal : u = x2 – 3x → = 2x – 3
dx
3 1
dy 4 3
y=u 4 → u
du 3
1
4 2
= ( x 3x) 3
3
Sehingga :
78
1
dy dy du 4 2
. = ( x 3 x) 3 .(2x – 3)
dx du dx 3
8
1
= 4 x 2 3x 3
x
b. y = cos5 ( 2x )
3
dv
Misal: v = 2x → = -2
3 dx
du
u = cos v → = - sin v = - sin ( 2 x )
dv 3
dy
y = u5 → = 5u4 = 5(cos v)4
du
Sehingga :
dy dy du dv
. = 5(cos v)4 . - sin ( 2 x ) . -2
dx du dv dx 3
= 10 (cos v)4 sin ( 2x )
3
= 10 . cos4 ( 2 x ) . sin ( 2x )
3 3
Latihan soal :
3
a. y = ( 4x + 5) 2
b. y = sin ( 3x - )
3
2. Dengan notasi Leibniz tentukan turunan fungsi berikut :
79
a. y = ( 6 – x 2 )3
b. y = cos ( 4x - )
c. y = sin -3 (2x + )
3
x d f nx
n
n
Turunan ke-n f
dx
d3y
y 6 x 12 x 5 x 2 3
3 2
dx
dy
1. 18 x 2 24 x 5
dx
d2y d3y
36 x 24 36
dx 2 dx 3
2. y x m y n
y 1 mxm1
y 2 mm 1x m2
y n mm 1m 2m 3...m n 1x mn
3. y = x6 y y (4)
y(4) = 6.5.4.3.x2 = 360 x2
4. Jika Y = u.v y(n) = …
80
Y(1) = u’v + uv’
Y(2) = u’’v + u’v’ + u’v’ + uv’’
= u’’v + 2u’v’+uv’’
n
n
y(n) = k u ( nk )
v ( k ) ; n 1,2,3,............
k o
aturan LEIBNIZ
5. Y = X (3X+5) Y
4 3 (4)
(pakai aturan LEIBNIZ
Penyelesaian :
Misalkan : u = x4 dan v = (3x – 5)3
4 4
Y(4) = ( ) u ( 4) v ( 0 ) ( ) u (3) v (1)
0 1
4 4 4
( ) u ( 2) v ( 2) ( ) u (1) v (3) ( ) u ( 0) v ( 4)
2 3 4
U=x v = (3x+5)3
U(1) = 3x3 v(1) = 9 (3x+5)2
U(2) = 12x2 v(2) = 54 (3x+5)
U(3) = 24x v(3) = 162
U(4) = 24 v(4) = 0
4 4!
( ) 1.
0 0 ! (4 0) !
4 4 4 4
( ) 4 ( ) 4 ( )6 ( ) 1
1 3 2 4
Y(4) = 1.24. (3x5)p + 4 (24x) {9(3x+5)}+ 6.12x2 {54(3x+5)} + 4.4x3 . 162 +
1.x4
= 27216 x3 + 28600 x x2 + 27000 x + 3000
LATIHAN
d2y
1. Y = sin x cos x
2
dx 2
d3y
2. Y = e2 x
dx 3
81
d2y
3. Y = sin2 x. cos2 x
dx 2
d2y
4. Y = etg 2x+3
dx 2
d3y
5. Y = log( 4 +2x+5 )
a x2
dx 3
d2y
6. Y = sec(x–3)
dx 2
x2 1
y (eksplisit)
2x
b. Jika fungsi implisit {f (x,y) = 0} sulit diselesaikan ke dalam y atau diubah
menjadi fungsi eksplisit maka perlu dibicarakan bagaimana mencari turunan
fungsi implisit seperti yang akan dibahas berikut ini.
82
(1) Tentukan dy/dx dari fungsi implisit
x2y + 2xy2 + 3 = 0
Penyelesaian :
d 2
dx
x y
d
dx
d
dx
d
2 xy 2 3 0
dx
1 2 3 4
1.
d 2
dx
x y
d 2
dx
x y
d
dy
y dy x 2 2 xy x 2 dy
dx dx
2.
d
dx
2 xy 2 2 x y 2
d
dx
d 2 dy
dy
y
dx
2x 2 y 2 2 y
dy
dx
2 x 2 y 2 4 xy
dy
dx
3.
d
3 0 dan d 0 0 .
dx dx
dy dy
2 xy x 2 2 y 2 4 xy 0
dx dx
dy 2 y x y
dx x x 4 y
dy sin y y sin x y
dx x cos y cos x x
83
Contoh :
Tentukan d2y/dx2 dari fungsi di bawah ini !
1. x2 + xy – y = 0
d 2
dx
x xy y 0
d
dx
d
dx
2x
d
x y d y dy x d y dy
dx dy dx dy dx
dy dy
2x y x 0
dx dx
dy 2 x y
dx x 1
d
2 x d y dy d x dy d dy x d dy 0
dx dy dx dx dx dx dy dx dx
dy dy d2y d2y
2 x 2 2 0
dx dx dx dx
2x y d y
2
2 2 2 x 1 0
x 1 dx
d 2 y 2 4x 2 y
dx 2 x 12
2. x + xy + y – 2 = 0
d
x d xy d y 0
dx dx dx
dy dy
1 y x 0
dx dx
1 y x 1
dy
0
dx
dy 1 y
dx x 1
84
d
0 dy d dy .x 1 d x 1. dy 0
dx dx dx dx dx dx
dy d 2 y
2 x 1
dy
0
dx dx dx
dy d y
2
2 2 x 1 0
dx dx
1 y d y
2
2 2 x 1 0
x 1 dx
d 2 y 2 2y
dx 2 x 12
SOAL :
1. X 2Y 2 XY 2 XY 2Y 0
X
2. ln Y 2 SinY 0
Y
3. SinY 2CosXY 2Y 2 0
4. X² Y – X Y² + X²+ Y² = 0
5. X³ Y + X Y³ = 2 dan X = 1
https://matematikastudycenter.com/kelas-10-sma/99-dasar-trigonometri-10-sma
https://www.pinterpandai.com/rumus-trigonometri-contoh-soal-jawaban/
85
BAB VII
Garis Singgung Fungsi dan garis normal
Standar Kompetensi : Menggunakan garis singgung fungsi dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menerapkan sifat dan aturan garis singgung fungsi
a
2. gradien garis untuk persamaan ax + by = c, maka m
b
3. gradien garis jika diketahui dua titik, misal (x1,y1) dan (x2,y2) maka untuk
y y1
mencari gradien garisnya m 2
x 2 x1
1
2. jika saling tegak lurus maka m1.m2=-1 atau m2
m1
Jika terdapat kurva y = f(x) disinggung oleh sebuah garis di titik (x1, y1)
maka gradien garis singgung tersebut bisa dinyatakan dengan m =
f'(x1). Sementara itu x1 dan y1 memiliki hubungan y1 = f(x1). Sehingga persamaan
garis singgungnya bisa dinyatakan dengan y – y1 = m (x – x1).
86
Jadi intinya jika kita akan mencari persamaan garis singgung suatu kurva
jika diketahui gradiennya m dan menyinggung di titik (x1,y1) maka kita gunakan
persamaan: y – y1 = m (x – x1).
Sedangkan jika diketahui 2 titik, misalnya (x1,y1) dan (x2,y2) maka untuk
mencari persamaan garis singgung dari dua titik tersebut kita dapat gunakan
persamaan:
y y1 x x1
y 2 y1 x2 x1
Contoh:
Penyelesaian:
f(x) = x3 – 3x
f’ (x) = 3x2 – 3
m = f’ (2) = 3.22 – 3 = 9
y – y1 = m(x – x1)
87
y – 3 = 9 (x – 2)
y – 3 = 9x – 18
y = 9x – 15
Penyelesaian:
x=2
y – y1 = m(x – x1)
y – 8 = 4 (x – 2)
y – 8 = 4x – 8
y = 4x
88
y – 18 = 12x – 24
y = 12x – 6
penyelesaian :
ordinat = 6
x4 – 5x2 + 10 = 6
x4 – 5x2 + 4 = 0
(x2 – 1)(x2 – 4) = 0
(x + 1)(x – 1)(x + 2)(x – 2) = 0
x = -1 atau x = 1 atau x = -2 atu x = 2
untuk x = -1
m = 4x3 – 10x = -4 + 10 = 6
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = 6(x + 1)
y – 6 = 6x + 6
y = 6x + 12
Untuk x = 1
m = 4x3 – 10x = 4 – 10 = -6
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = – 6(x – 1)
y – 6 = – 6x + 6
y = – 6x + 12
Untuk x = -2
m = 4x3 – 10x = 4(-2)3 – 10(-2) = 4(-8) + 20 = -32 + 20 = -12
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = – 12(x + 2)
y – 6 = –12x – 24
y = –12x – 18
89
Untuk x = 2
m = 4x3 – 10x = 4.23 – 10.2 = 4.8 – 20 = 32 – 20 = 12
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = 12(x – 2)
y – 6 = 12x – 24
y = 12x – 18
Jadi, ada 4 persamaan garis singung, yaitu y = 6x + 12, y = -6x = 12, y = -12x
– 18 dan y = 12x – 18
5. Persamaan garis singgung pada kurva y = 3x4 – 20 yang sejajar dengan garis
y = 12x + 8 adalah
Jawab :
y = 3x4 – 20
y’ = 12x3
Persamaan garis yang sejajar dengan garis singgung adalah
y = 12x + 8
maka gradien garis ini adalah m1 = 12
Karena sejajar maka gradiennya sama sehingga gradien garis singgung (m2)
adalah
m2 = m1 = 12
gradien garis singgung ini sama dengan turunan kurva sehingga
y’ = 12
12x3 = 12
x3 = 1
x=1
maka y = 3x4 – 20 = 3 – 20 = – 17
Persamaan garis singgungnya adalah
y – y1 = m(x – x1)
y + 17 = 12(x – 1)
y + 17 = 12x – 12
y = 12x – 29
90
6. Garis yang menyinggung kurva y = 12 – x4 dan tegak lurus dengan x – 32y
= 48 mempunyai persamaan ….
Jawab :
y = 12 – x4
y’ = – 4x3
Sedangkan
x – 32y = 48
32y = x – 48
x 48
y
32
1 48
y x
32 32
1 3
y x
32 2
1
Garis ini memiliki gradien m1
32
Karena garis singgungnya tegak lurus dengan garis ini maka
m1.m2 = -1
1
m2 1
32
m2= - 32
m2 ini adalah gradien garis singgung, sehingga sama dengan turunan
y’ = -32
– 4x3 = -32
x3 = 8
x=2
y = 12 – x4 = 12-24 = -4
maka persamaan garis singgungnya
y – y1 = m(x – x1)
y + 4 = -32(x – 2)
91
y + 4 = -32x + 64
y = -32x + 60
1
Persamaan garis normal bergradien dan melalui A(x1,y1), maka;
m
y y1
1
x x1
m
Contoh:
1. Tentukan Persamaan garis normal pada kurva y = x4 - 7x2 + 20 di titik yang
berabsis 2 adalah...
Penyelesaian:
92
y = x4 – 7x2 + 20
m = y’
m = 4x3 – 14x = 4 . 23 – 14 . 2 = 32 – 28 = 4
1 1
garis gradien singgung m = 4, gradient garis normal m2
m 4
1
garis normal bergradien m2 , melalui titik A(2, 8)
4
y y1 m2 x x1
y 8
1
x 2
4
4 y 8 1x 2
4 y 32 x 2
x 4 y 34
Penyelesaian:
y = x3 + 10
93
karena y = 18, maka
18 = x3 + 10
18 – 10 = x3
x 3 18
x3 82
m = y’
m = 3x2 = 3 . 22 = 12
1 1
garis gradien singgung m = 12, gradient garis normal m2
m 12
1
garis normal bergradien m2 , melalui titik A(2, 18)
12
y y1 m2 x x1
y 18
1
x 2
12
12 y 18 1x 2
12 y 216 x 2
x 12 y 218
3. L
94
95
BAB VII
DALIL L’HOSPITAL
f x f c
lim g x g c 0
x c
f x f ' x f ' c
lim g x lim g ' x g ' c
x c x c
Contoh:
2 x 2 x 10
1. Hitunglah nilai dari lim
x 2 x 7 x 18
2
Penyelesaian:
96
2 x 2 x 10 22 2 10
2
0
lim 2 =
x 2 x 7 x 18
2
2 72 18 0
f x 2 x 2 x 10
f ' x 4 x 1
g x x 2 7 x 18
g ' x 2 x 7
2 x 2 x 10 4 x 1 42 1 8 1 9
lim lim
x 2 x 7 x 18
2
x 2 2 x 7 22 7 4 7 11
x2 9
2. Tentukan nilai dari lim
x 3 x x 6
2
Penyelesaian:
f x f ' x
lim g x lim g ' x
x 3 x 3
x 9 2
2x 23 6 6
lim lim
x 3 x x6
2
x 3 2 x 1 23 1 6 1 5
Pembahasan :
f x f ' x
lim g x lim g ' x
x 4 x 4
97
3x 2 14 x 8 6 x 14
lim lim
x 3x 4 x4 2 x 3
2
x4
64 14 24 14 10
2
24 3 83 5
1 cos 4 x
4. Tentukan nilai dari lim
x 0 x2
Pembahasan:
f x f ' x
lim g x lim g ' x
x 0 x 0
1 cos 4 x 4 sin 4 x 4 4
lim 2
lim 8
x 0 x x 0 2x 2
98
Turunan sebagai Laju Perubahan
Jika f fungsi dari x, maka nilai dari
f x h f x
f x diintrepasikan sebagai nilai dari perubahan f oleh
h
perubahan x sejauh h. Nilai perubahan sesaat terhadap titik x di x0 adalah
turunan f terhadap x di x0 yaitu
f x h f x
f ' x lim
h0 h
Aplikasi Turunan
Nilai ekstrim suatu fungsi :
Definisi adalah f fungsi dengan domain Df
f mempunyai nilai minimum mutlak di
99
cara mencari nilai ekstrim pada fungsi kontinu pada interval tertutup
berhingga:
1. hitung semua nilai pada titik ujung dan titik kritis
2. tentukan nilai terbesar dan yang terkecil
Contoh :
Tentukan nilai ekstrim fungsi g!
Jawab :
a. titik – titik ujung adalah t= – 1 dan t=2
t= – 1 ; g(– 1)=– 5
t= 2 ; g(2)= 4
b. titik kritis
Definisi :
1. Fungsi f dikatakan fungsi naik pada interval I jika f(x 1) < f(x2) untuk
x1<x2 ; x1 x2 I
2. Fungsi f dikatakan fungsi turun pada interval I jika f(x1)>f(x2) untuk
x1>x2 ; x1x2 I
3. f naik atau f turun disebut fungsi monoton
teorema : Andaikan f kontinu pada [a,b] dan diferensiabel pada (a,b) maka
1. Jika f ’(x)>0, x (a,b), maka f naik pada (a,b)
2. Jika f ’(x)<0, x (a,b), maka f turun pada (a,b)
Contoh :
Gunakan uji turunan pertama untuk menentukan interval dimana f naik atau turun.
Jawab :
100
Uji tanda interval
+ – +
–3 3
x
9 – 2x
24 – 2x
24 cm
9 cm
x
Carilah ukuran kotak yang volumenya maksimum. Berapakah volume kotak ini ?
Fungsi optimasi :
Kendala / batasan / Domain Fungsi
101
Sehingga domain fungsinya
102