2. Komutatif
a b b a (komutatif terhadap penjumlahan)
a b b a (komutatif terhadap perkalian)
3. Asosiatif
a b c a b c (asosiatif terhadap penjumlahan)
a b c a b c (asosiatif terhadap perkalian)
4. Distributif
a. Distributif terhadap penjumlahan
a b c a b a c
a b c a b b c
b. Distributif terhadap pengurangan
a b c a b a c
a b c a b b c
5. Identitas
a 0 0 a a (0=identitas penjumlahan)
a 1 1 a a (1=identitas perkalian)
6. Invers
a a a a 0 ( 0 = identitas penjumlahan )
1 1 1
a a 1 ( invers perkalian dari a )
a a a
7. Jika a b , maka a c b c
a x b = ab
a x (-b) = -ab
(-a) x b = -ab
(-a) x (-b) = ab
2. Operasi perkalian dan pembagian pada bilangan pecahan
Perkalian
1 1 1
a b ab
untuk a, b, c, d B dan a, b, d 0
a c a c ac
b d b d bd
Pembagian
1 1 b
: ; untuk a, b 0 dan a, b B
a b a
a c a d ad
: ; untuk a, b, c, d B dan b, c, d 0
b d b c bc
1.2 Konversi Bilangan
1) Menguah bentuk pecahan menjadi desimal
Contoh :
3
a. 0,75 (dengan cara pembagian pembilang dan penyebut)
4
1
b. 0,333 (dengan cara pembagian pembilang dan penyebut)
3
Pengertian perbandingan
Untuk membandingkan dua besaran yang sejenis dapat dilakukan dengan dua
cara :
1. melalui operasi penjumlahan atau pengurangan
2. melalui operasi perkalian atau pembagian
Dari keterangan tersebut diatas, kita buat tabel akan tampak sebagai berikut :
Banyaknya Banyaknya
Buku Anak
5 40
10 (a) 20 (x)
20 10
40 (b) 5 (y)
a 10 1 1
Banyaknya buku = Oleh karena 4 berbalikan dengan 4 maka
b 40 4
x 20 a
Banyaknya anak = y 5 4 berbalikan x
y
b
a
y
Hal ini dapat ditulis
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan : b x
Banyaknya buku yang dibawa tiap anak dan jumlah anak yang membawa buku
merupakan perbandingan berbalik nilai
Contoh :
Jarak Jakarta Bandung 220 km, sedangkan jarak pada peta 11 cm, maka skalanya
dapat dicari sebagai berikut.
Skala = 11 cm : 220 km
= 11 cm : 22.000.000 cm
= 1 : 2.000.000
Contoh :
Pada sebuah peta tertera skala 1 : 400.000 Jika jarak Jakarta - Bogor pada peta 15
cm, maka jarak Jakarta Bogor sebenarnya dapat dihitung sebagai berikut.
400.000
Jarak sebenarnya = 15cm
1
= 6.000.000 cm
= 60 km
Jadi, jarak sebenarnya Jakarta Bogor adalah 60 km
2. Menerapkan Operasi Pada Bilangan Berpangkat
2.1 Pengertian bilangan berpangkat
Perhatiakan contoh berikut ini !
5 5 5 5 disebut perkalian berulang
5 5 5 5 dapat ditulis dengan 54 dibaca lima pangkat empat
54 5 disebut bilangan pokok atau bilangan dasar
4 disebut bilangan pangkat atau eksponennya
Secara umum, jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka berlaku
:
a a a .... a
a n = a. sebanyak . n. faktor
4. a b n an bn 8. a 0 1
n
a an
5. n
b b
Miskipun bilangan tersebut dalam bentuk akar, akan tetapi dapat diudah menjadi
bilangan rasional seperti: 4 2 , 16 4 , 3 27 3 , 4 625 5 , 0,36 0,6
Supaya anda dapat dengan mudah membedakan bilangan rasional dengan bilangan
irasional, dapat anda lihat cirri-cirinya sebagai berikut :
Contoh :
1. 25 bilangan rasional, sebab 25 5
16 16 4
2. bilangan rasional, sebab
49 49 7
3.2 Menyederhanakan bilangan bentuk akar
Perhatikan contoh berikut ini :
1. 12 = 4 3 = 4 3 = 2 3 = 2 3
Angka 12 kita faktorkan menjadi dua bilangan yang salah satunya dapat
ditarik nilai akarnya (yaitu angka 4 dan 3 )
18 9 2 9 2 3 2 3
2. = = = =
32 16 2 16 2 4 2 4
5 45 5 95 5 3 5 3 5 15
3. = = = =
20 45 2 5 2 5 2 5
a b c b = a c b
a b c b = a c b
a a
= ; b0
b b
a b c d = a c bd
a b
a b :c d =
c d
a a a a
Untuk bentuk ; ; ;
b c b c b c b c
a a b c
Caranya : = Pembilang dan penyebutnya dikalikan
b c b c b c dengan bentuk sekawan dari penyebut
Bentuk-bentuk Sekawan :
a b adalah sekawan dari a b
Jika anda diminta untuk menyelesaikan permasalahan diatas, maka anda dapat
dengan mudah untuk menentukan hasilnya dengan menggunakan konsep
perkalian berulang seperti berikut ini :
3 4
5 5 5 5 125 3 3 3 3 3 81
6 3
2 2 2 2 2 2 2 64 4 4 4 4 64
Permasalahan yang sering muncul adalah bagaimana seandainya bilangan pokok
diketahuai dan hasil perpangkatannya diketahui dan kita diseruh menentukan
pangkat dari bilangan tersebut seperti :
5 125 ; 3 81 ; 2 64 ; dan 4 64
... ... ... ...
= 4 4 4
banyaknya bilangan pokok dari perkalian
= 16 4 berulang ada 6
= 64
Model penyelesaian tersebut diatas, anda dapat menggunakan konsep logaritma
2 64 dapat ditulis
6 2
log 64 6
2. a
log1 0
3. a
log b + a
log c = a
log(b c )
a b
4. a
log b a
log c = log
c
5. a
log b n = n a log b
p
log b
6. a
log b = p ; p 1
log a
1
7. a
log b = b
log a
8. an
log b m = m
n a
log b
9. a
log b b
log c = a
log c
Misalkan x = a 10 n
log x = log a 10 n
= log a + log10 n
log10 ( n)
= +
Karakteristik
Mantisa / bagian desimal