Anda di halaman 1dari 15

02.

OPERASI BILANGAN
A. Macam-macam Bilangan Real
Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam matematika berbagai keterangan seringkali
menggunakan bilangan yang biasa digunakan adalah bilangan asli. Bilangan adalah ungkapan
dari penulisan satu atau beberapa simbol bilangan.
Misal : 1 2 5 terdiri dari simbol bilangan 1, 2 dan 5.
Dalam hal ini 1 berarti 100, 2 berarti 20 dan 5 berarti 5 yang sebenarnya. Untuk mengingatkan
kembali mengenai macam bilangan adalah sebagai berikut :
a) bilangan Asli, adalah bilangan 1, 2, 3, dan seterusnya.
b) Bilangan Cacah, adalah bilangan 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.
c) Bilangan Bulat, adalah , -2, -1, 0, 1, 2, dan seterusnya.
a
d) Bilangan Rasional adalah bilangan yang berbentuk dengan a dan b bilangan
b
bulat serta b 0.
1 7
Misal : 5, , , -3, dan sebagainya.
3 4
a
e) Bilangan Irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai atau
b
bilangan yang bukan rasional.

Misal : , 2, 3 , dan sebagainya


f) Bilangan Real adalah bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan Irrasional.
g) Bilangan Kompleks adalah bilangan yang berbentuk a+bi dan a, b adalah bilangan
real serta i dikenal sebagi bilangan imajiner (i2 = -1).

Macam-macam bilangan dapat dibuat diagram sebagai berikut :

1
1. Operasi Bilangan Bulat
a) Penjumlahan
(1) Komulatip :a+b=b+a
Contoh : 1. 4p + 3q = 3q + 4p
2. 5 + 3 = 5 + 3 = 8
(2) Asosiatif : a + b + c = a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh : 1. 2x + 3y + 4z = 2x + (3y + 4z) = (2x +3y) + 4z
2. 3 + 4 + 1 = 3 + (4 + 1) = (3 + 4) + 1 = 8
b) Pengurangan.
Sifat-sifat pengurangan dan perluasannya dalam praktek perhitungannya
diperoleh aturan sebagai berikut :
(1) a b c = a (b + c)
(2) a b + c = a (b c)
(3) a b c = - (a + b + c)
Contoh :
Sederhanakan : 5(2a 3b + c) 3(4b + 2c) + 7a
Penyelesaian : 5(2a 3b + c) 3(4b + 2c) + 7a
= 10a 15b + 5c 12b 6c + 7a
= 10a + 7a 15b 12b + 5c 6c
= 17a 27b c
c) Perkalian
(1) Komutatif :ax b=bxa
Contoh : 1. 2a x 3b = 3b x 2a = 6 ab
2. 4 x 5 = 5 x 4 = 20
(2) Assosiatipf: (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : 1. (2q x 4t) x p = 2q x (4t x p)
2. (3 x 4) x 6 = 3 x (4 x 6) = 72
(3) Distributif : a x (b + c) = ab + ac
Contoh : 1. 2p x (3t + 5q) = 6pt + 10 pq
2. 4 x (5 + 6) = 20 + 24 = 44
Beberapa perkalian penting :
(a b) (a + b) = a2 b2
(a + b)2 = a2 + 2 ab + b2
(a b)2 = a2 2 ab + b2

2
1 1
Catatan : a x = 1, disebut invers perkalian dari a sedangkan 1
a a
disebut unsur identitas.
d. Pembagian
Sifat-sifat Pembagian :
axb
(1) a x (b : c) = (a x b) : c atau a x b =
c
5 2x5
Contoh : 2x =
3 3
axb a b
(2) x
pxq p q
3x 2 3 2
Contoh : x
5x7 5 7
a axc
(3)
b b
c
5 5x2
Contoh :
3 3
2
a a
(4)
b bxc
c
3 3
Contoh :
5 5x2
2
a pa
(5)
b pb
3 2.3
Contoh:
4 2.4
ab a b
(6)
p p p
53 5 3
Contoh : 1.
7 7 7
3-6 3 6
2.
8 8 8

3
2. Operasi Bilangan Pecahan
a. Penjumlahan
1 1 1 1
1. Kumutatif =
a b b a
1 1 1 1
Contoh : 1. p q q p
2 3 3 2
1 1 1 1 5 7 12
2.
5 7 7 5 35 35
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Assosiatif = ( )( )
a b c a b c a b c
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Contoh : 1. p q n p ( q n) ( p q) q
3 4 5 3 4 5 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2.
2 3 4 2 3 4 2 3 4
6 4 3 6 (4 3) (6 4) 3

12 12 12
13 13 13

12 12 12

b. Pengurangan :
1 1 5-2 7
Contoh : 1.
2 5 10 10
7 1 2 21 - 2 16 21 18 3
2. -
8 12 3 24 24 24
c. Perkalian :
1 1 1 1
1. Kumutatif : x x
a b b a
1 1 1 1 1
Contoh : 1. x x
3 5 5 3 15
3 2 2 3 6
2. x x
4 5 5 4 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Assosiatif : x x x x x x
a b c a b c a b c
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Contoh : 1. x x x x x x
2 3 5 2 3 5 2 3 5
2 3 1 2 3 1 2 3 1
2. x x x x x x
3 4 6 3 4 6 3 4 6

4
2 x 3 x1 2 3 6 1
x x
3 x 4 x 6 3 24 12 6
6 2x3 6 x1

72 3 x 24 12 x 6
6 6 6
= =
72 72 72
d. Pembagian :
1 1 1 3 3
Contoh : 1. : x
2 3 2 1 2
2 4 2 2 5 2 10 2 10 7 70
2. : : x : : :
3 5 7 3 4 7 12 7 12 2 24

B. Konversi pecahan, perbandingan, skala, persen


1. Konversi Pecahan
Agar pengertian konversi dapat dipahami dengan baik maka untuk
mengkonversikan pecahan biasa ke bentuk persen dapat dilakukan dengan membagi
pembilangnya oleh penyebut pada pecahan kemudian dikalikan 100%.
Contoh :
2
1. 0,4 x 100% 40%
5
Cara : 5 2 0,4

0
20
20
0

2. 8
125

Caranya : 125 8 0,064

0
80
00
800
750
500
5
500
0
1 1
3. 0,3333 ... 0,3 x 100% 33 %
3 3
4
4. 0,363636 ... 0,36 x 100% 36%
11
5
5. 0,714285.714285 ... 0,71 x 100% 71%
7
11
6. 0,36666666 ... 0,36 x 100% 36%
30
3
7. 0,75 75%
4
1
8. 0,125 12,5%
8
1 2
9. 0,16 16 %
6 3
3
10. 0,3 30%
10

2. Perbandingan :
Perbandingan dua buah nilai dapat dinyatakan sebagai pembagian atau pecahan biasa.
3
Misal = 3 : 5 atau dibaca 3 banding 5.
5
Secara umum perbandingan antara besaran a terhadap b dituliskan sebagai
a
a : b atau (dibaca a banding b).
b

Ada 2 jenis perbandingan yaitu :


a. Perbandignan Senilai :
Perbandingan disebut sebagai perbandignan senilai jika dua perbandingan harganya
sama.

Contoh :
1. 5 liter minyak mempunyai massa 4 kg dan 10 liter minyak mempunyai massa 8 kg.
Perbandingan antara kualitas minyak dan massanya dituliskan sebagai berikut:
5 : 10 = 4 : 8 atau 1 : 2 = 1 : 2
2. Mobil dengan kecepatan tetap 60 km/jam

6
Lama berjalan dalam jam 1 2 3 4 . n
Jarak yang dicapai dalam km 60 120 180 240 . n.60

Jika waktu yang digunakan bertambah maka jarak yang dicapai juga bertambah.
Dengan model matematika variabel-variabel yang saling bergantung tersebut kita
namakan x dan y sehingga x berubah dari x 1 menjadi x2 dan y berubah dari y1
menjadi y2 dengan demikian :
x1 y1
disebut perbandingan senilai.
x 2 y2

b. Perbandingan Berbalik Nilai


Perbandingan disebut perbandigan berbalik nilai jika dua perbandingan harganya
saling berbalikan.

Contoh :
1. Suatu pekerjaan jika dikerjakan oleh 1 orang akan seleai dalam 60 hari, jika 2 orang
30 hari, 3 orang 30 hari dan seterusnya.

Banyaknya orang 1 2 3 4 . 60
Waktu 60 30 20 15 . 1

Jika banyaknya orang yang mengerjakan bertambah maka banyaknya hari


berkurang. Perbandingan banyak orang dan banyaknya hari tidak tetap (akan tetapi
hasil kali dua variabel tesebut tetap).

Dengan model matematika maka persyaratan tersebut dapat ditulis :


x1 y 2

x 2 y1

3. Skala
Skala adalah perbandingan antara jarak (panjang pada gambar) dan jarak (panjang sebenarnya).
Contoh :
1. Skala pita : 1 : 200.000
Maksudnya jika jarak pada gambar 1 cm maka jarak pada bumi (sebenarnya) 200.000 cm.

2. Skala 1 : 200.000

7
jarak 2 kota pada gambar 7,5 cm
Berapa jarak sesungguhnya 2 kota tersebut ?

Jawab :
Jarak sesungguhnya = 7,5 x 200.000
= 1500.000 cm
= 15000 m
= 15 km

3. Skala 1 : 200.000
Jarak dua kota 60 km. Berapakah jarak pada gambar ?
Jawab :
60 km = 60.000 m = 6.000.000 cm
jarak peta = = 6.000.000 / 200.000 = 60/2 = 30 cm

4. Persen
Suatu pecahan dapat ditulis dalam 3 cara :
3
a. Pecahan biasa misal
10
b. Desimal
1 1
Desimal menggunakan nilai tempat , dan seterusnya
10 100
Misal :
75
0,75 angka 7 nilainya 7 per sepuluh, angka 5 nilainya 5 per seratus.
100
c. Persen
Persen adalah bentuk lain dari pecahan yang penyebutnya seratus. Simbol yang
digunakan untuk menyatakan persen adalah %.
2
Misalnya 2% artinya
100
Untuk mengubah bentuk persen menjadi pecahan dilakukan dengan jalan membagi
persen tersebut dengan 100%.
Misal :
1 1 25 25 1 1
12 % 12 % :100% :100 x
2 2 2 2 100 8
1 1
Jadi 12 %
2 8

8
Untuk menyatakan perbandingan antara dua besaran persentase dapat ditentukan
dengan pertolongan pernyataan perbandingan sehingga :
Besaran pertama : besaran kedua = persentase : 100%
besaran pertama
Persentase = x 100%
besaran kedua

Misal :
Berapa persenkah Rp 20,00 terhadap Rp 40,00
Jawab :
20
Persentase = x 100% 50%
40

C. Operasi pada Bilangan Berpangkat


Agar pengertian konsep operasi pada bilangan berpangkat dapat dipahami dengan baik
simaklah pernyataan di bawah ini :
Pengertain Bilangan Berpangkat :
a3 artinya a x a x a sebanyak 3 faktor
a3 dibaca a berpangkat tiga
Secara umum : anartinya a x a x a x a sebanyak n faktor.
a disebut bilangan berpangkat
a disebut bilangan dasar pokok
3 disebut pangkat atau eksponen
Contoh :
25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32

1. Aturan dasar mengenai pangkat :

a. Perkalian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama.


Contoh :
1) 32 x 34 = (3 x 3) x (3 x 3 x 3 3)
= 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 36
2) 32 x 34 = 32+4 = 36
3) a3 x a2 = (a x a x a) x (a x a)
= a x a x a x a x a = a5
4) a3 + a2 = a3+2 = a5

9
Secara umum : am x an = am + n, a 0

b. Pembagian Bilangan Berpangkat :


Contoh :
54
4 2
1. 5 : 5 = 52

5x5x5x5
= 5x5
=5x5
= 52
= 54 2 = 52

a5
5 2
2. a : a = a2

axaxaxaxa
= axa
=axaxa
= a3
= a5-2 = a3
Secara umum : am : an = am-n, a 0

c. Pemangkatan Bilangan Berpangkat


Contoh :
1. (43)2 = 43 x 43
= (4 x 4 x 4) x (4 x 4 x 4)
=4x4x4x4x4x4
= 46
= 43x2 = 46

2. (a4)2 = a4 x a4
= (a x a x a x a) x (a x a x a x a)
=axaxa xaxaxaxa xa
= a8
= a4x2 = 48
Secara umum : (am)n = amxn = am-n

10
d. Pemangkatan dari perkalian dua atau lebih bilangan
Contoh:
1. (4 x 5)3 = (4 x 5) x (4 x 5) x (4 x 5)
=4x5x4x5x4x5
=4x4x4x5x5x5
= 43 x 53
2. (a x b)2 = (a x b) x (a x b) x (a x b)
=axbxaxbxaxb
=axaxbxb
= a2 x b2
Secara umum : (a - b)m = am = bm

e. Pemangkatan suatu pecahan:


Contoh:
3
4 4 4 4
1. 5 = x x
5 5 5
4x4x4
= 5x5x5

43
=
53
3
a a a
1. b = x
b b
axa
= bxb

a2
=
b2
a
m am
Secara umum : = b m , a, b 0
b

f. Bilangan berpangkat nol


Contoh:
53
1. 53 : 53 =
53
5x5x5
53-3 = 5x5x5

5D =1

11
an
2. an : an =
an
a x a x ........ a suku
an-n = a x a x ........ a suku

a0 =1
Secara umum aD = 1, a 0

g. Pangkat negatif
Contoh

3 5 83
1. 8 : 8 = 5
8
8x8x8
83-5 = 8x8x8x8

1
82 = 82

a2
2. a2 : a6 =
a6
axa
a2-6 = axaxaxaxaxa

1
a-4 = a 4

1
Secara umum am : an = a m - n , m < n

Bilangan dalam bentuk baku = a x 10n dengan 1 < a < 10, a R, m B


Contoh:
1) 3 x 102 x 10-4 = 3 x 10-2
2) 0,0045 x 102 = 4,5 x 105
3) 1850000 = 1,85 x 106

D. Operasi pada Bilangan Irrasional (bentuk akar)


Akar :
Akar merupakan lawan dari pangkat dengan tanda yang dipunyai oleh suatu bilangan
adalah untuk menunjukkan bahwa pangkat dari bilangan tadi dibagi oleh indeks yang
terdapat pada tanda akar.
Secara umum dapat dituliskan :
n
m
a a
n m

12
dengan m adalah indeks akar
Penulisan akar yang tidak disertai dengan indeks berarti indeks dari akar tersebut adalah

2 misalnya 3 artinya sama dengan 3


Operasi akar dilakukan sebagai berikut:

1. n
ax n
b n axb
Contoh:

a. 3
4 x 3 3 3 4 x 3 3 21

b. 5 x 7 5 x 7 3 35
n
a a
2. n
x n
b b
Contoh:

2 2
a. x
3 3
3
3 3
b. 3
x3
4 4

3. an n
a
Contoh:

a. 3 3 2

b. 25 25
3 3

4. m n
a a mn
mn a
Contoh:
4 4
6 2
84 8 6.2 812 2
Catatan:


4 1 1
812 83 23 3 21 2
5. Penjumlahan dan pengurangan akar
Contoh:

a. selesaikanlah : 5 3 - 7 3 + 4 3

jawab: 5 3 - 7 3 + 4 3 = (5 7 + 4) 3 =2 3

b. selesaikanlah : 72 8 2

jawab: 72 8 2 = 36.2 4.2 2.1

13
= 6 2 2 2 2

= (6 2 + 1) 2
=5 2
6. Merasionalkan penyebut suatu pecahan
a
a. Pecahan-pecahan berbentuk :
b

Dengan menggunakan sifat : b . b =b

Maka

a a b a
Pengubahan menjadi disebut merasionalkan
b b b
Contoh :
Rasionalkanlah :
1 6
1. 2.
3 2
Jawab :

1 1 3 3 3 1
1. = . = = = 3
3 3 3 32 32 3

6 6 2 6 2
2. = . = =3 2
2 2 2 2
1
b. Pecahan-pecahan berbentuk
a b
Bentuk-bentuk akar a + b dan a - b di mana a adalah rasional dan

b adalah bentuk akar, dinamakan bentuk-bentuk akar yang sekawan.

Hasil perkaliannya adalah rasional. Sebab (a + b ) (a - b ) = a2 b


bilangan pada ruas kanan tersebut adalah rasional. Sifat bentuk akar
yang sekawan ini kita gunakan untuk merasionalkan penyebut pecahan-

4 1- 2
pecahan yang berbentuk seperti atau
3 -1 1 2
Contoh :
Rasionalkan :

4 1- 2
1. 2.
3 -1 1 2
Jawab :

14
4
1.
3 -1
Bilangan sekawan 3 - 1 adalah 3 1
Maka :

4 4 3 1
= .
3 -1 3 -1 3 1

4 ( 3 1)
=
3 -1
4 ( 3 1)
=
2
= 2 ( 3 1)

1- 2
2. =
1 2

Bilangan sekawan dari 1 + 2 adalah 1 - 2


maka :

1- 2 1- 2 1- 2
= x
1 2 1 2 1 2

1- 2 2 2
=
1- 2
3- 2 2
=
-1
= -3 + 2 2

=2 2-3

15

Anda mungkin juga menyukai