Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN BENTUK ALJABAR


1. Variabel adalah suatu besaran matematika yang nilainya dapat berubah ( tidak konstan ).
Huruf- huruf dalam aljabar digunakan sebagai pengganti angka. Bentuk aljabar sering
melibatkan huruf disebut variabel ,

2. Faktor Perkalian
Bentuk aljabar 2𝑎 = 2 x 𝑎, maka 2a memiliki faktor-faktor, yaitu 2 dan a. Faktor 2 disebut
faktor angka atau faktor numerik. Faktor ini sering disebut juga koefisein dari a. Faktor
a disebut faktor huruf atau faktor alfabetik

3. Suku dan Suku Sejenis


Perhatikan bentuk-bentuk aljabar 2a, 3a + 6b, dan 3q – 2r – s. Bentuk-bentuk tersebut
berturut-turut disebut suku tunggal, suku dua dan suku tiga. Pemberian nama ini bersesuaian
dengan banyak suku bentuk-bentuk aljabar tersebut.
Suku-suku 4x dan 6x memuat variabel yang sama, yaitu x. Suku-suku tersebut diberi nama
suku-suku sejenis, sedangkan 4x dan 3a disebut suku-suku tidak sejenis.

4. Koefisien dan Konstanta


Perhatikan bentuk aljabar 3𝑎4 + 6𝑎3 + 5𝑎2 + 7𝑎 + 8. Bilangan-bilangan 3, 6, 5, 7 dan 8
disebut koefisien dari bentuk aljabar. Dalam hal ini dapat diterangkan sebagai berikut:
3𝑎4 mempunyai koefisien 3 7𝑎 mempunyai koefisien 7
6𝑎3 mempunyai koefisien 6 8 merupakan konstanta
5𝑎2 mempunyai koefisien 5

B. KPK DAN FPB BENTUK ALJABAR SUKU TUNGGAL

KPK merupakan hasil perkalian dari faktor yang berbeda dan berpangkat tertinggi.
FPB merupakan hasil perkalian dari faktor yang sama dan berpangkat terendah.
KPK dan FPB dari:
8x dan 36x2
8x = 23 . x KPK dari 8x dan 36x2 = 22 . 32 . x2 = 72x2
36x = 2 . 3 . x
2 2 2 2 FPB dari 8x dan 36x2 = 22 . x = 4x

1
C. OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Sebelum kita membahas operasi hitung bentuk aljabar, kita akan melihat dulu sifat-sifat dasar dari
aritmatika yang juga berlaku pada bentuk aljabar, seperti terlihat pada tabel berikut.
Sifat Komutatif sifat asosiatif
Contoh Bentuk Aljabar contoh bentuk aljabar
3+5=5+3 a+b=b+a (3 + 5) + 2 = 3 + (5 + 2) (a + b) + c = a + (b + c)
3x5=5x3 ab = ba (3 x 5) x 2 = 3 x (5 x 2) (ab)c = a(bc)
3-5≠5-6 a - b ≠ b -a (3 - 5) - 2 ≠ 3 - (5 - 2) (a - b) - c ≠ a - (b - c)
3:5≠5:3 a/b ≠ b/a (3 : 5) : 2 ≠ 3 : (5 : 2) a/b : c ≠ a : b/c

sifat distributif
contoh bentuk aljabar
(3 + 5) x 2 = 3 x 2 + 5 x 2 (a + b)c = ac + bc
3 x (5 + 2) = 3 x 5 + 3 x 2 a(b + c) = ab + ac
3 x (5 - 2) = 3 x 5 - 3 x 2 a(b - c = ab - ac
(3 - 5) x 2 = 3 x 2 - 5 x 2 (a - b)c = ac - bc

1. Menjumlahkan dan Mengurangkan Suku-suku Sejenis


Suatu bentuk aljabar yang mengandung suku-suku sejenis dapat disederhanakan dengan cara
menjumlahkan dan mengurangkan suku-suku sejenis yang ada. Proses ini dilakukan dengan sifat
distributif.

Sederhanakan bentuk berikut ini !


b2 + 2ab – 3b2 + 5ab
jawab :

b2 + 2ab – 3b2 + 5ab = (b2 – 3b2) + (2ab + 5ab) (sifat komutatif)


= (1 – 3) b2 + (2 + 5) ab (sifat distributif)
= - 2 b2 + 7ab

2. Perkalian Konstanta dengan Bentuk Aljabar Bersuku Dua


Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan ataupun pengurangan pada bilangan bulat tersebut
dapat juga diterapkan untuk operasi perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar bersuku dua
atau lebih.
Perhatikan contoh berikut ini :
a. 3(x + 2) = 3x + 6
b. – (3a – 4b – 5c) = - 3a + 4b + 5c
c. – k(k – 2l +4m) = -k2 + 2kl – 4km
d. 3(x2 – 5x + 4) – 7(x2 – x – 2)
= 3x2 – 15x + 12 – 7x2 + 7x + 14
= 3x2 – 7x2 – 15x + 7x + 12 + 14
= (3 – 7)x2 – (15 – 7)x + 26
= - 4x2 – 8x + 26
3. Perkalian suku dua bentuk aljabar dengan cara skema, yaitu:

2
4. Perkalian dan Pembagian Antar bentuk Aljabar
Pada saat kita melakukan perkalian dan pembagian antar bentuk aljabar, terlebih dahulu lakukan
pengelompokkan koefisien, kemudian kelompokkan variabel-variabel yang sama. Tuliskan variabel
dalam urutan abjad dan pangkat dalam urutan kecil ke besar. Untuk diingat : operasi dalam
variabel harus diselesaikan terlebih dahulu.
CONTOH 6 :
Tulislah dalam bentuk yang paling sederhana !
a. 2ab(-3bc)
b. [24a2b3 (c – d)3] : [-6ab (d – c)2]

Jawab :
a. 2ab(-3bc) = 2 × (-3) × a × b × b × c
= -6 × a × b2 × c
= -6ab2c

−26𝑎2 𝑏3 (𝑐−𝑑)3
b. [24a2b3 (c – d)3] : [-6ab (d – c)2] =
−6𝑎𝑏(𝑑−𝑐)2
−26 𝑎2 𝑏2 (𝑐−𝑑)3
= × × ×
−6 𝑎 𝑏 [−(𝑐−𝑑)]2
= -4 × a × b2 × (c – d)
= -4ab2(c - d)

5. Rumus perpangkatan suku dua bentuk aljabar adalah

6. Perpangkatan suku dua bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menggunakan pola
segitiga Pascal.

Contoh:
(a + b)1 = a+b
(a + b)2 = a2+ 2ab + b2
(a + b)3 = a3+ 3a2b + 3ab2+b3
(a + b)4 = a4+ 4a3b + 6a2b2+ 4ab3 + b4
(a + b)5 = a5+ 5a4b + 10a3b2+ 10a2b3 + 5ab4+b5

D. PEMFAKTORAN

Pemfaktoran terdiri dari 4 macam, yaitu


1. Bentuk ab + ac = a ( b + c)
Contoh soal :
Faktorkanlah bentuk-bentuk aljabar di bawah ini.
a. 4ax + 2ay
b. ax + bx + ay + by
c. 8a2b2 + ab
d. 2x2y + 6x2y2 – 10xy2
Penyelesaian:
a. 4ax + 2ay = 2a(2x + y) c. 8a2b2 + ab = ab(8ab) + (ab) (1) =
(Gunakan sifat distributif) ab(8ab + 1)
(Pisahkan faktor yang sama)
b. ax + bx + ay + by = (ax + bx) + (ay
+ by) d. 2x2y + 6x2y2 – 10xy2
= x(a + b) + y(a + b) = (2xy)x + (2xy) 3xy – (2xy)5y
= (x + y)(a + b) = (2xy)(x + 3xy – 5y)
(Gunakan sifat distributif) (Pisahkan faktor yang sama)

3
2. Bentuk a2 – b2 = (a + b) (a – b)
Contoh soal :
Dengan menggunakan rumus bentuk pemfaktoran di atas, faktorkanlah bentuk aljabar di bawah
ini.
a. x2 – 36 c. x4 – y4
b. 3a – 27ab
3 2

Penyelesaian:
a. x2 – 36 = x2 – 62 = (x – 6) (x + 6)
b. 3a3 – 27ab2 = 3a(a2 – 9b2)
= 3a(a2 – (3b) 2)
= 3a(a + 3b)(a – 3b)
c. x4 – y4 = (x2) 2 – (y2) 2
= (x2 + y2)(x2 – y2)
= (x2 + y2)(x + y)(x – y)

3. Bentuk (ax)2 + 2abx + b2 = (a+b)2


Contoh soal
Dengan menggunakan rumus bentuk pemfaktoran di atas, faktorkanlah bentuk aljabar di bawah
ini.
a. x2 + 6x + 9 c. x2 – 2x + 1
b. 4x2 – 4x + 1 d.9a2 + 12a + 4
Penyelesaian:
a. x2 + 6x + 9 = x2 + 2 (3x) + 32
= (x + 3)2
b. 4x – 4x + 1 = (2x) – 2(2x) + 12
2 2

= (2x)2 – 2(2x)(1) + 12
= (2x – 1)2
c. x2 – 2x + 1 = x2 – 2(x) + (1)2
= (x – 1)2
d. 9a + 12a + 4 = (3a) + 2(3a)(2) + (2)2
2 2

= (3a + 2)2

4. Bentuk ax2 + bx + c
1. Faktorkanlah.
a. x2 + 6x + 8 b. x2 – x – 2

Penyelesaian: b. x2 – x – 2
a. x2 + 6x + 8 a + b = –1 a=1
a+b=6 a=2 a · b = –2 b = –2
a·b=8 b=4 x2 – x – 2 = (x + 1) (x – 2)
x2 + 6x + 8 = (x + a) (x + b) atau dapat diselesaikan dengan cara
= (x + 2) (x + 4) x2 – x – 2 = x2 + (x – 2x) – 2
atau dapat diselesaikan dengan cara = (x2 + x) – (2x + 2)
x2 + 6x + 8 = x2 + (2x + 4x) + 8 = x(x + 1) –2(x + 1)
= (x2 + 2x) + (4x + 8) = (x – 2)(x + 1)
= x(x + 2) + 4(x + 2)
= (x + 4) (x + 2)

2. Faktorkanlah.
a. 6x2 – 13x + 6 b. 2x2 + 7x + 5
Penyelesaian:
a. 6x2 – 13x + 6
6.6 = 36
Cari bilangan
a.b = 36 a=-9
a + b = – 13 b=-4

4
maka hasil pemfaktorannya
(x – 9)(x – 4)
Karena koefisien x2 = 6 maka
(x – 9/6)(x – 4/6)
(x – 3/2) (x – 2/3)

Tidak bisa di bagi 2 Tidak bisa di bagi 2

Maka hasil pemfaktoran


6x2 – 3x + 6 = (3x – 2) (2x – 3).

E. PECAHAN BENTUK ALJABAR


1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan
penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama
dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara
membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya.
Sederhanakan pecahan bentuk aljabar berikut, jika x, y ≠ 0.
3𝑥 4𝑥 2 𝑦𝑧 3
a. b.
6𝑥 2 𝑦 2𝑥𝑦 2
Jawab :
a. FPB dari 3x dan 6x2y adalah 3x, sehingga
3𝑥 3𝑥 1
∶ =
6𝑥 2 𝑦 3𝑥 2𝑥𝑦
3𝑥 1
Jadi, bentuk sederhana dari adalah
6𝑥 2 𝑦 2𝑥𝑦

b. FPB dari 4x2yz3 dan 2xy2 adalah 2xy, sehingga


4𝑥 2 𝑦𝑧 3 2𝑥𝑦 2𝑥𝑧 3
∶ =
2𝑥𝑦 2 2𝑥𝑦 𝑦
4𝑥 2 𝑦𝑧 3 2𝑥𝑧 3
Jadi bentuk sederhana dari adalah
2𝑥𝑦 2 𝑦

2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar dengan Penyebut Suku Tunggal


a. Penjumlahan dan pengurangan
Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan
pengurangan pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian
menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Perhatikan contoh berikut. Sederhanakan
penjumlahan atau pengurangan pecahan aljabar berikut.
1 5 𝑚+2 𝑛−1
a. + b. −
2𝑝 3𝑞 𝑚 𝑛

Jawab :
1 5 𝑚+2 𝑛−1
a. + b. −
2𝑝 3𝑞 𝑚 𝑛
1×3𝑞 5×2𝑝 𝑛(𝑚+2) 𝑚(𝑛−1)
= + = −
2𝑝 ×3𝑞 3𝑞×2𝑝 𝑚×𝑛 𝑛×𝑚
3𝑞 10𝑝 𝑚𝑛+2𝑛 (𝑚𝑛−𝑚)
= + = −
6𝑝𝑞 6𝑝𝑞 𝑚𝑛 𝑚𝑛
3𝑞+10𝑝 𝑚𝑛−𝑚𝑛+2𝑛+𝑚
= =
6𝑝𝑞 𝑚𝑛
2𝑛+𝑚
=
𝑚𝑛

b. Perkalian dan pembagian


Ingat kembali bentuk perkalian bilangan pecahan yang dapat dinyatakan sebagai
berikut.
𝑎 𝑐 𝑎𝑐
× = ; untuk b, d ≠ 0
𝑏 𝑑 𝑏𝑑
Hal ini juga berlaku untuk perkalian pada pecahan aljabar.
Kalian pasti masih ingat bahwa pembagian merupakan invers (operasi kebalikan) dari

2
operasi perkalian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa membagi dengan suatu
pecahan sama artinya dengan mengalikan terhadap kebalikan pecahan tersebut.
𝑏 𝑐 𝑎𝑐
𝑎∶ =𝑎 × = untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
𝑐 𝑏 𝑏
𝑎 𝑎 1 𝑎
∶𝑐= × = untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
𝑏 𝑏 𝑐 𝑏𝑐
𝑎 𝑐 𝑎 𝑐 𝑎𝑑
∶ = × = untuk ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
𝑏 𝑑 𝑏 𝑑 𝑏𝑐

Anda mungkin juga menyukai