Anda di halaman 1dari 31

Kel a s

XII

tes potensi akademik


ALJABAR

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Dapat menentukan hasil dari operasi hitung aljabar.
2. Dapat menentukan penyelesaian dari persamaan aljabar.
3. Dapat menentukan penyelesaian dari pertidaksamaan aljabar.
4. Dapat memecahkan masalah terkait aplikasi persamaan aljabar dalam soal cerita.
5. Dapat memecahkan masalah terkait aplikasi pertidaksamaan aljabar dalam soal
cerita.

A. Operasi Hitung Aljabar


Selain soal-soal tentang operasi hitung bilangan, soal-soal tentang operasi hitung aljabar
juga sering muncul dalam TKPA SBMPTN. Operasi hitung pada bentuk aljabar memiliki
urutan pengerjaan yang sama seperti operasi hitung pada bilangan. Namun, ada aturan
variabel sejenis dan tidak sejenis yang harus diperhatikan.
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat
huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Huruf-huruf yang mewakili
bilangan yang belum diketahui ini disebut dengan variabel atau peubah. Perhatikan
contoh berikut.

Contoh: 2x2 + 3y – 4x + 5y + 7x + 2

Dari contoh tersebut, unsur-unsur dalam bentuk aljabar dapat diuraikan sebagai berikut.
• Suku-suku:
2x2, 3y, –4x, 5y, 7x, dan 2.
• Faktor-faktor:
o 1, 2, x, x2, 2x, dan 2x2 adalah faktor dari 2x2;
o 1, 3, y, dan 3y adalah faktor dari 3y;
o 1, –4, x, dan –4x adalah faktor dari –4x;
o 1, 5, y, dan 5y adalah faktor dari 5y;
o 1, 7, x, dan 7x adalah faktor dari 7x; dan
o 1 dan 2 adalah faktor dari 2.
• Suku-suku sejenis:
3y dan 5y serta –4x dan 7x.
• Suku tidak sejenis:
2x2 dan 2, 2x2 dan 3y, dan sebagainya.
• Variabel (peubah):
x2, x, dan y.
• Koefisien:
o 2 adalah koefisien dari x2;
o 3 dan 5 adalah koefisien dari y; dan
o –4 dan 7 adalah koefisien dari x.
• Konstanta:
2 adalah konstanta dari bentuk aljabar tersebut.

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar


Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar hanya dapat dilakukan pada suku-
suku sejenis. Sementara itu, untuk suku-suku yang tidak sejenis, operasi penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar tidak dapat dilakukan. Perhatikan contoh-contoh berikut.
a. 3x + 2x = (3 + 2)x
= 5x
b. 6b – b + 2b = (6 – 1 + 2)b
= 7b
c. 6a + 2b – 2a + b = 6a – 2a + 2b + b
= (6 – 2)a + (2 + 1)b
= 4a + 3b

2
d. 5p – 6q – 3p + 5q = 5p – 3p – 6q + 5q
= (5 – 3)p + (–6 + 5)q
= 2p – q

2. Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar


a. Perkalian Bentuk Aljabar
1.) Perkalian antara konstanta dan bentuk aljabar
Perkalian antara konstanta dan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan
mengalikan konstanta dengan setiap suku pada bentuk aljabar. Perhatikan
bentuk umum berikut.

k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb

Contoh:
• (3)(2y) = 6y
• 3(2x + 2y) = 6x + 6y

2.) Perkalian antara dua bentuk aljabar


Perkalian antara dua bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menggunakan
sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian
terhadap pengurangan, yaitu sebagai berikut.

(ax + b)(cx + d) = ax(cx + d) + b(cx + d)


= acx2 + adx + bcx + bd
(ax – b)(cx + d) = ax(cx + d) – b(cx + d)
= acx2 + adx – bcx – bd

Contoh:
• (2x + 3)(x + 2) = 2x(x + 2) + 3(x + 2)
= 2x2 + 4x + 3x + 6
= 2x2 + 7x + 6

3
• (x – 5)(2x + 1) = x(2x + 1) – 5(2x + 1)
= 2x2 + x – 10x – 5
= 2x2 – 9x – 5

b. Pembagian Bentuk Aljabar


Pembagian bentuk aljabar dapat dilakukan dengan membagi koefisien dengan
koefisien dan variabel dengan variabel. Pembagian bentuk aljabar akan lebih mudah
jika dinyatakan dalam bentuk pecahan.
Contoh:
6a
1.) 6a : 2a = =3
2a
3 xy
2.) 3xy : (–xy) = = −3
− xy
6 x 3x
3.) 6x : 2y = =
2y y
8a 4a
4.) 8a : (–2b) = =−
−2b b

3. Perpangkatan Bentuk Aljabar


a. Perpangkatan Satu Suku Aljabar
Perpangkatan dapat didefinisikan sebagai perkalian berulang antara bilangan atau
unsur yang sama. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.

an = a××
aa ×
... ×a
sebanyak n faktor

Perpangkatan satu suku aljabar dapat dilakukan dengan menggunakan definisi


tersebut.
Contoh:
1.) (4a)2 = 4a × 4a = 16a2
2.) (–3b)2 = –3b × (–3b) = 9b2
3.) –(2y)2 = –(2y × 2y) = –4y2
4.) (2ac)2 = 2ac × 2ac = 4a2c2

4
b. Perpangkatan Dua Suku Aljabar
Perpangkatan dua suku aljabar dapat dilakukan dengan menggunakan definisi
perpangkatan dan sifat distributif.
Contoh:
1.) (x + 2)2 = (x + 2)(x + 2)
= x(x + 2) + 2(x + 2)
= x2 + 2x + 2x + 4
= x2 + 4x + 4
2.) (3 – a)2 = (3 – a)(3 – a)
= 3(3 – a) + (–a)(3 – a)
= 9 – 3a – 3a + a2
= a2 – 6a + 9

4. Operasi Hitung pada Bentuk Pecahan Aljabar


a. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Pecahan Aljabar
Konsep dasar penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan aljabar sama seperti
konsep dasar penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, yaitu penyebutnya
harus bernilai sama. Jika penyebutnya berbeda, harus disamakan terlebih dahulu
dengan menggunakan KPK dari masing-masing penyebut.
Contoh:
2x 3x 2x + 3x 5x
1.) + = =
y y y y
3x 2 3x ( x ) 2( y ) 3x 2 + 2 y
2.) + = + =
y x xy xy xy
3 1 3 ( y ) 1( x ) 3 y − x
3.) − = − =
x y xy xy xy

b. Perkalian dan Pembagian Bentuk Pecahan Aljabar


Konsep dasar perkalian bentuk pecahan aljabar sama seperti konsep dasar perkalian
bilangan pecahan, yaitu mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut
dengan penyebut. Konsep dasar pembagian bentuk pecahan aljabar juga sama
seperti konsep dasar pembagian bilangan pecahan, yaitu mengalikan pecahan
pertama dengan kebalikan pecahan kedua.

5
Contoh:
3 x y 3 x ( y ) 3 xy
1.) × = = =3
y x y(x) xy
3 y 1 3 y x 3 y ( x ) 3 xy 3 y
2.) : = × = = =
2 x x 2 x 1 2 x (1) 2 x 2

Contoh Soal 1
Jika x2 + y2 = 5 dan xy = 2, nilai x + y adalah ….
A. 5 atau –5
B. 0
C. 2 atau –2
D. 3 atau –3
E. 4 atau –4
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
x2 + y2 = 5
xy = 2

Ini berarti, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.


(x + y)2 = x2 + y2 + 2xy
= 5 + 2(2)
=9
(x + y) = ± 9
= ±3

Jadi, nilai x + y adalah 3 atau –3.

Contoh Soal 2
Hasil pengurangan (2x + 3)(x – 7) dari (x + 2)(x – 5) adalah ….
A. –x2 + 8x + 11
B. –x2 + 8x – 11
C. –x2 + 14x + 31

6
D. –x2 – 14x – 31
E. –x2 + 14x – 31
Jawaban: A
Pembahasan:
Mula-mula, tentukan masing-masing hasil perkalian dua bentuk aljabar.
(x + 2)(x – 5) = x(x – 5) + 2(x – 5)
= x2 – 5x + 2x – 10
= x2 – 3x – 10
(2x + 3)(x – 7) = 2x(x – 7) + 3(x – 7)
= 2x2 – 14x + 3x – 21
= 2x2 – 11x – 21

Selanjutnya, tentukan hasil pengurangan dari kedua bentuk aljabar yang diperoleh.
x2 – 3x – 10 – (2x2 – 11x – 21) = x2 – 3x – 10 – 2x2 + 11x + 21
= x2 – 2x2 – 3x + 11x – 10 + 21
= –x2 + 8x + 11

Jadi, hasil pengurangan (2x + 3)(x – 7) dari (x + 2)(x – 5) adalah –x2 + 8x + 11.

Contoh Soal 3
Jika a = 2x + 5, b = x + 3, dan c = a2 – b2, nilai c adalah ....
A. 3x2 – 8x – 16
B. 3x2 – 8x – 32
C. 3x2 – 16x – 16
D. 3x2 – 14x – 16
E. 3x2 + 14x + 16
Jawaban: E
Pembahasan:
Substitusikan nilai a dan b pada persamaan c = a2 – b2, sehingga diperoleh:
c = a2 – b2
= (a + b)(a – b)
= (2x + 5 + x + 3){2x + 5 – (x + 3)}
= (3x + 8)(x + 2)
= 3x(x + 2) + 8(x + 2)

7
= 3x2 + 6x + 8x + 16
= 3x2 + 14x + 16

Jadi, nilai c adalah 3x2 + 14x + 16.

Contoh Soal 4
Jika x2 = 8x + y dan y2 = x + 8y dengan x ≠ y, nilai x2 + y2 adalah ....
A. 54
B. 63
C. 72
D. 81
E. 90
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
x2 = 8x + y
y2 = x + 8y

Ini berarti:
x2 + y2 = 8x + y + x + 8y
= 9x + 9y
= 9(x + y)

Untuk menentukan nilai x + y, gunakan cara berikut.


x2 – y2 = 8x + y – (x + 8y)
⇔ x2 – y2 = 7x – 7y
⇔ (x + y)(x – y) = 7(x – y)
⇔x+y=7

Dengan demikian, diperoleh:


x2 + y2 = 9(x + y)
= 9(7)
= 63

Jadi, nilai x2 + y2 adalah 63.

8
Contoh Soal 5
3 2  3 2
Nilai dari  +  :  −  = ....
 y 3x   x y 
 9x + 2y 
A.  
 9x − 6y 
 9x + 2y 
B.  
 9y − 6x 
 9x − 2y 
C.  
 9y + 6x 
 9x − 2y 
D.  
 9x − 6y 

E.  9y − 2x 
 
 9y + 6x 
Jawaban: B
Pembahasan:
Mula-mula, kerjakan operasi yang berada di dalam tanda kurung. Kemudian, ingat kembali
konsep dasar pembagian bentuk pecahan aljabar.

 3 2   3 2   9x 2y   3y 2x 
 + : − = + : − 
 y 3 x   x y   3 xy 3 xy   xy xy 
 9 x + 2 y   xy 
= × 
 3 xy   3 y − 2 x 
 9x + 2y 
= 
 3(3 y − 2 x ) 
 9x + 2y 
= 
 9 y − 6x 

 3 2   3 2   9x + 2y 
Jadi, nilai dari  + : − = .
 y 3x   x y   9 y − 6 x 

B. Persamaan Aljabar
1. Definisi Persamaan Aljabar
Persamaan aljabar adalah kalimat matematika yang belum mempunyai nilai kebenaran.
Persamaan aljabar mengandung variabel dan dihubungkan dengan tanda =. Dalam

9
soal-soal SBMPTN, peserta biasanya diminta untuk menentukan nilai variabel dari suatu
persamaan aljabar, sehingga persamaan tersebut bernilai benar.
Contoh:
a. x+2=5
b. 3+4=p
c. 8–y=3
Masing-masing persamaan tersebut hanya memiliki satu variabel, yaitu x, p, dan y.
Ketiga variabel ini belum diketahui nilainya.

2. Penyelesaian Persamaan Aljabar


Penyelesaian persaman aljabar sering disebut sebagai akar penyelesaian. Jika variabel
diganti dengan suatu bilangan yang benar, persamaan tersebut menjadi benar. Sebaliknya,
jika variabel diganti dengan bilangan yang salah, persamaan tersebut juga menjadi salah.
Adapun cara menentukan akar penyelesaian persamaan aljabar adalah sebagai berikut.
a. Menggunakan Cara Substitusi
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari persamaan x + 3 = 7, untuk x bilangan asli.
Pembahasan:
Penyelesaian dapat diperoleh dengan mensubstituskan beberapa bilangan ke dalam
x, sehingga persamaan bernilai benar.
x = 1 → 1 + 3 = 4 (persamaan salah)
x = 2 → 2 + 3 = 5 (persamaan salah)
x = 3 → 3 + 3 = 6 (persamaan salah)
x = 4 → 4 + 3 = 7 (persamaan benar)
x = 5 → 5 + 3 = 8 (persamaan salah)

Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa jika nilai x adalah 4, kalimat tersebut
bernilai benar. Jadi, penyelesaian dari persamaan x + 3 = 7 adalah 4.

b. Menggunakan Aturan-Aturan pada Persamaan Aljabar


Selain menggunakan cara substitusi, akar penyelesaian juga dapat ditentukan
dengan menggunakan aturan-aturan pada persamaan aljabar. Aturan-aturan pada
persamaan aljabar adalah sebagai berikut.
1.) Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang
sama. Hal ini bertujuan agar variabel dan konstanta terpisah pada ruas yang
berbeda.

10
2.) Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan tak nol
yang sama. Hal ini bertujuan agar koefisien pada variabel bernilai 1.
3.) Mengakarkan atau memangkatkan kedua ruas persamaan dengan bilangan
tak nol yang sama agar diperoleh nilai variabel.
Contoh:
1.) Tentukan penyelesaian dari x + 7 = 12.
Pembahasan:
Dengan menggunakan aturan-aturan pada persamaan aljabar, diperoleh:
x + 7 = 12
⇔ x + 7 – 7 = 12 – 7 (kedua ruas dikurangi 7)
⇔x=5

Jadi, nilai x adalah 5.

2.) Tentukan penyelesaian dari 4a – 8 = 4.


Pembahasan:
Dengan menggunakan aturan-aturan pada persamaan aljabar, diperoleh:
4a – 8 + 8 = 4 + 8 (kedua ruas ditambah 8)
⇔ 4a = 12
⇔ 4a : 4 = 12 : 4 (kedua ruas dibagi 4)
⇔a=3

Jadi, nilai a adalah 3.

3.) Tentukan penyelesaian dari x2 + 4 = 53.


Pembahasan:
Dengan menggunakan aturan-aturan pada persamaan aljabar, diperoleh:
x2 + 4 – 4 = 53 – 4 (kedua ruas dikurangi 4)
⇔ x2 = 49
⇔ x 2 = 49 (kedua ruas diakar kuadratkan)
⇔ x = 7 atau –7

Jadi, nilai dari x adalah 7 atau –7.

11
Contoh Soal 6
2013ab – 4 = 3030, nilai 6039ab adalah …. (SBMPTN, 2013)
A. 3034
B. 3094
C. 6039
D. 9012
E. 9102
Jawaban: E
Pembahasan:
Perhatikan bahwa nilai 2013ab dan 6039ab memiliki hubungan, yaitu 2013ab × 3 = 6039ab.
Oleh karena itu, persamaan aljabar tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
2013ab – 4 = 3030
⇔ 2013ab – 4 + 4 = 3030 + 4 (kedua ruas ditambah 4)
⇔ 2013ab = 3034
⇔ 2013ab × 3 = 3034 × 3 (kedua ruas dikali 3)
⇔ 6039ab = 9102

Jadi, nilai 6039ab adalah 9102.

Contoh Soal 7
1
Jika x = y dan nilai dari x2 + 2xy – 4 = 1, dengan y bilangan positif, nilai y adalah ....
2
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
1
x = y ... (1)
2
x2 + 2xy – 4 = 1 ... (2)

12
Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2), sehingga diperoleh:
x2 + 2xy – 4 = 1
2
1  1 
⇔  y  + 2 y ( y ) − 4 = 1
2  2 
1
⇔ y2 + y2 − 4 = 1
4
5
⇔ y2 = 5
4
4
⇔ y2 = 5×
5
2
⇔ y =4
⇔ y = ±2

Oleh karena y bilangan positif, maka nilai y yang memenuhi adalah 2.

Jadi, nilai y adalah 2.

Contoh Soal 8
Jika pq = 4q dan p + q = 8, pernyataan berikut yang benar adalah …. (SBMPTN, 2017)
A. p = 2
B. q=2
C. pq = 12
D. p – q = 12
E. p + 2q = 12
Jawaban: E
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
pq = 4q ... (1)
p + q = 8 ... (2)

Dari persamaan (1), diperoleh:


pq = 4q
4q
⇔ p=
q
⇔p=4

13
Kemudian, substitusikan nilai p ke persamaan (2).
p+q=8
⇔4+q=8
⇔q=4

Berdasarkan nilai p dan q, diperoleh:


p + 2q = 4 + 2(4)
= 4+8
= 12

Jadi, pernyataan yang benar adalah p + 2q = 12.

Contoh Soal 9
a+3 a 1
Jika = 0 dan = , nilai a + b adalah ….
2 b + 6 2
A. –22
B. –18
C. –15
D. –12
E. –9
Jawaban: C
Pembahasan:
Mula-mula, tentukan dahulu nilai a.
a+3
=0
2
⇔a+3=0
⇔ a = –3

Selanjutnya, tentukan nilai b.


a 1
=
b+6 2
⇔ 2a = b + 6
⇔ 2(–3) = b + 6
⇔ b = –12

14
Dengan demikian, diperoleh:
a + b = (–3) + (–12) = –15

Jadi, a + b adalah –15.

Contoh Soal 10
Diketahui p = q + 1, q = r + 5, dan r bilangan yang jika dikali 4 lalu dikurangi 6 hasilnya 50.
Nilai dari (p + q) : (r – 1) adalah ….
A. 2
B. 3
C. 4
D. 7
E. 11
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal diketahui bahwa r adalah bilangan yang jika dikali 4 lalu dikurangi 6 hasilnya 50.
Pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
(r × 4) – 6 = 50

Ini berarti:
(r × 4) – 6 = 50
⇔ 4r – 6 = 50
⇔ 4r = 56
⇔ r = 14

Kemudian, substitusikan nilai r pada persamaan lain yang ada pada soal, yaitu sebagai
berikut.
q =r+5
= 14 + 5
= 19

p =q+1
= 19 + 1
= 20

15
Dengan demikian, diperoleh:
(p + q) : (r – 1) = (20 + 19) : (14 – 1)
= 39 : 13
=3

Jadi, nilai (p + q) : (r – 1) adalah 3.

C. Pertidaksamaan Aljabar
Selain soal-soal tentang persamaan aljabar, dalam TKPA SBMPTN juga terdapat soal-soal
tentang pertidaksamaan aljabar. Ciri utama dari soal-soal pertidaksamaan aljabar adalah
adanya tanda <, >, ≤, atau ≥ yang memisahkan kedua ruas. Perhatikan contoh berikut.
• 6a < 8
• p–3≥6
• 4y – 6 > 2y + 8

Soal-soal pertidaksamaan aljabar tersebut dapat diselesaikan dengan menerapkan


aturan-aturan sebagai berikut.
1. Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi
dengan bilangan yang sama. Jika a < b, berlaku:

a+c<b+c
a–c<b–c

2. Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan
bilangan positif yang sama. Jika a < b dan c adalah bilangan positif, berlaku:

a×c<b×c
a b
<
c c

3. Tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan
bilangan negatif yang sama. Jika a < b dan c adalah bilangan negatif, berlaku:

a×c>b×c
a b
>
c c

16
4. Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas positif dikuadratkan. Jika a < b,
serta a dan b sama-sama positif, berlaku:

a2 < b2

5. Tanda pertidaksamaan berubah jika kedua ruas negatif dikuadratkan. Jika a < b, serta
a dan b sama-sama negatif, berlaku:

a2 > b2

Contoh:
1. Tentukan penyelesaian dari x – 4 > 2.
Pembahasan:
Dengan menggunakan aturan-aturan pada pertidaksamaan aljabar, diperoleh:
x–4>2
⇔ x – 4 + 4 > 2 + 4 (kedua ruas ditambah 4)
⇔x>6

Jadi, penyelesaian dari x – 4 > 2 adalah x > 6, yaitu 7, 8, 9, ....

2. Tentukan penyelesaian dari 6x + 3 ≤ 5x + 8.


Pembahasan:
Dengan menggunakan aturan-aturan pada pertidaksamaan aljabar, diperoleh:
6x + 3 ≤ 5x + 8
⇔ 6x + 3 – 3 ≤ 5x + 8 – 3 (kedua ruas dikurangi 3)
⇔ 6x – 5x ≤ 5x + 5 – 5x (kedua ruas dikurangi 5x)
⇔x≤5

Jadi, penyelesaian dari 6x + 3 ≤ 5x + 8 adalah x ≤ 5, yaitu 5, 4, 3, ....

3. Tentukan penyelesaian dari –2x – 6 > 4.


Pembahasan:
Dengan menggunakan aturan-aturan pada pertidaksamaan aljabar, diperoleh:
–2x – 6 > 4
⇔ –2x – 6 + 6 > 4 + 6 (kedua ruas ditambah 6)

17
⇔ –2x > 10
⇔ –2x : (–2) > 10 : (–2) (kedua ruas dibagi (–2), tanda pertidaksamaan berubah)
⇔ x < –5

Jadi, penyelesaian dari –2x – 6 > 4 adalah x < –5, yaitu –6, –7, –8, ....

Contoh Soal 11
Jika x2y < 0 dan y2x > 0, pernyataan yang benar adalah …. (SBMPTN, 2014)
A. x sama dengan y
B. xy sama dengan nol
C. xy lebih kecil dari nol
D. xy lebih besar dari nol
E. hubungan x dan y tidak dapat ditentukan
Jawaban: C
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
x2y < 0
y2x > 0

Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut.


• x2y < 0 berarti x2y bernilai negatif. x dapat bernilai positif atau negatif karena bilangan
positif maupun negatif jika dikuadratkan menghasilkan bilangan positif. Sementara
itu, nilai y pasti negatif.
• y2x > 0 bernilai positif. y dapat bernilai positif atau negatif karena bilangan positif
maupun negatif jika dikuadratkan menghasilkan bilangan positif. Sementara itu,
nilai x pasti positif.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, diperoleh:


• x sama dengan y → pernyataan salah, karena x bilangan positif dan y bilangan
negatif.
• xy sama dengan nol → pernyataan salah, karena x bilangan positif dan y bilangan
negatif. Jika keduanya dikalikan, akan menghasilkan bilangan negatif.
• xy lebih kecil dari nol → pernyataan benar, karena x bilangan positif dan y bilangan
negatif. Jika keduanya dikalikan, akan menghasilkan bilangan negatif.
• xy lebih besar dari nol → pernyataan salah, karena x bilangan positif dan y bilangan
negatif. Jika keduanya dikalikan, akan menghasilkan bilangan negatif.

18
• Hubungan x dan y tidak dapat ditentukan → pernyataan salah, karena hubungan x
dan y dapat ditentukan.

Jadi, penyataan yang benar adalah xy lebih kecil dari nol.

Contoh Soal 12
Jika a, b, c, dan d bilangan real dengan a > b dan c > d, pernyataan yang benar adalah ….
A. ad > bc dan ac – bd > ad – bc
B. ac > bd dan ac + bd < ad + bc
C. a – d > b – c dan ac – bd = ad – bd
D. a + c > b + d dan ac + bd > ad + bc
E. a + d > b + c dan ac – bd = ad + bd
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
a > b, berarti a – b > 0
c > d, berarti c – d > 0
a+c>b+d

a – b > 0 dan c – d > 0 dapat dikalikan seperti berikut.


(a – b)(c – d) > 0
⇔ ac – ad – bc + bd > 0
⇔ ac + bd > ad + bc

Jadi, pernyataan yang benar adalah a + c > b + d dan ac + bd > ad + bc.

Contoh Soal 13
Jika p = 2a + 3 dan q = 2b – 3 dengan a > 0 dan b > 0, nilai (p + q) : 2 adalah ....
(SBMPTN, 2015)
A. <0
B. >0
C. >1
D. <1
E. >2

19
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
p = 2a + 3
q = 2b – 3

Ini berarti:
p = 2a + 3
⇔ 2a = p − 3
p−3
⇔a=
2

q = 2b − 3
⇔ 2b = q + 3
q+3
⇔b=
2
Oleh karena a > 0 dan b > 0, maka:
a+b >0
p−3 q+3
⇔ + >0
2 2
p+q
⇔ >0
2

Jadi, nilai (p + q) : 2 adalah > 0.

Contoh Soal 14
Jika a > 3, dengan a bilangan bulat, nilai 3a + 7 adalah ….
A. < 12
B. < 14
C. > 18
D. < 19
E. > 19
Jawaban: C
Pembahasan:
Soal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan pemisalan. Perhatikan bahwa pada soal
dinyatakan a > 3, dengan a bilangan bulat. Ini berarti, a = {4, 5, 6, …}. Substitusikan nilai a

20
terkecil ke dalam 3a + 7, sehingga diperoleh:
3a + 7 = 3(4) + 7
= 19

Ini berarti:
3a + 7 > 18

Pilihan jawaban > 19 dan < 19 salah, karena 19 tidak termasuk dalam bilangan > 19 atau
< 19. Jadi, jawaban yang benar adalah > 18.

Contoh Soal 15
Jika 3x + 1 ≤ 5x + 8 dan 6y + 3 ≥ 2y + 5, nilai terkecil dari 4x + 8y adalah ….
A. 12
B. 14
C. 16
D. –18
E. –10
Jawaban: E
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
3x + 1 ≤ 5x + 8
6y + 3 > 2y + 5

Tentukan dahulu nilai x dan y dengan perhitungan seperti berikut.


Nilai x:
3x + 1 ≤ 5x + 8
⇔ 3x – 5x ≤ 8 – 1
⇔ –2x ≤ 7
7
⇔x>–
2
Nilai y:
6y + 3 > 2y + 5
⇔ 6y – 2y > 5 – 3
⇔ 4y > 2
1
⇔y>
2

21
Selanjutnya, substitusikan nilai x dan y terkecil ke dalam 4x + 8y, sehingga diperoleh:
 7  1
4x + 8y = 4  −  + 8  
 2 2
= –14 + 4
= –10

Jadi, nilai terkecil dari 4x + 8y adalah –10.

D. Aplikasi Persamaan Aljabar dalam Soal Cerita


Dalam SBMPTN, materi terkait persamaan aljabar juga dapat disajikan dalam soal-soal
berbentuk cerita. Soal cerita yang diberikan dapat berupa kejadian dalam kehidupan
sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang dijabarkan akan memengaruhi
panjang pendeknya soal cerita tersebut.
Untuk menyelesaikan soal cerita terkait persamaan aljabar, peserta dapat
menggunakan langkah-langkah sistematik agar lebih mudah memahami maksud dari
soal. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Menentukan hal yang diketahui dalam soal, yaitu dengan membaca soal, memikirkan
hubungan antara bilangan-bilangan yang ada dalam soal, dan mengabaikan hal-hal
yang tidak relevan dengan permasalahan.
2. Menentukan hal yang ditanyakan dan jangan menambahkan hal-hal yang tidak ada,
sehingga makna soal menjadi berbeda.
3. Membuat persamaan aljabar, yaitu dengan menerjemahkan soal ke dalam kalimat
matematika yang mengandung variabel x, y, z, dan sebagainya.
4. Melakukan perhitungan yang tepat.
5. Menuliskan jawaban akhir sesuai dengan permintaan soal.

Contoh Soal 16
Jika suatu bingkai memiliki panjang dua kali lebarnya dikurangi empat, serta lebar bingkai
merupakan bilangan yang habis dibagi empat dan nilainya di antara tiga dan tujuh,
pernyataan yang paling tepat adalah ….
A. p = l
B. p>l
C. p<l
D. 2p < l
E. 2l < p
Jawaban: A

22
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan soal ini, tentukan dahulu ukuran lebarnya. Dari soal, diketahui lebar
bingkai merupakan bilangan yang habis dibagi 4 dan nilainya di antara 3 dan 7. Ini berarti,
lebar bingkai adalah 4.

Kemudian, substitusikan nilai lebar tersebut ke dalam panjang bingkai, yaitu dua kali
lebarnya dikurangi empat. Pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
p = 2l – 4
= 2(4) – 4
= 8–4
= 4

Ini berarti, lebar dan panjang bingkai tersebut adalah 4.

Jadi, pernyataan yang paling tepat adalah p = l.

Contoh Soal 17
Diketahui harga 5 buah pensil sama dengan harga 2 buah pulpen dan harga 3 buah pulpen
sama dengan harga 10 buah penghapus. Jika harga sebuah penghapus adalah Rp750,00,
harga 2 buah pulpen dan 10 buah pensil adalah ....
A. Rp15.000,00
B. Rp20.000,00
C. Rp12.000,00
D. Rp18.000,00
E. Rp21.000,00
Jawaban: A
Pembahasan:
Misalkan harga sebuah pulpen adalah x, sebuah pensil adalah y, dan sebuah penghapus
adalah z. Berdasarkan kalimat pada soal, diketahui:
• Harga 5 buah pensil sama dengan harga 2 buah pulpen, berarti 5y = 2x.
• Harga 3 buah pulpen sama dengan harga 10 buah penghapus, berarti 3x = 10z.
• Harga sebuah penghapus adalah Rp750,00, berarti z = Rp750,00.

Dengan demikian, harga sebuah pulpen (x) adalah sebagai berikut.


3x = 10z
⇔ 3x = 10(750)

23
⇔ 3x = 7500
⇔ x = 2500

Ini berarti, harga sebuah pulpen adalah Rp2.500,00.

Sementara itu, harga sebuah pensil (y) dapat diketahui berdasarkan harga sebuah
pulpen.
5y = 2x
⇔ 5y = 2(2500)
⇔ 5y = 5000
⇔ y = 1000

Ini berarti, harga sebuah pensil adalah Rp1.000,00.

Dengan demikian, harga 2 buah pulpen dan 10 buah pensil adalah sebagai berikut.
2x + 10y = 2(2500) + 10(1000)
= 5000 + 10000
= 15000

Jadi, harga 2 buah pulpen dan 10 buah pensil adalah Rp15.000,00.

Contoh Soal 18
Sekarang, umur adik 5 tahun kurangnya dari umur kakak. Lima tahun kemudian, jumlah
umur kakak dan adik adalah 35 tahun. Umur adik dan kakak sekarang berturut-turut
adalah ....
A. 12 tahun dan 17 tahun
B. 10 tahun dan 15 tahun
C. 17 tahun dan 12 tahun
D. 15 tahun dan 10 tahun
E. 18 tahun dan 12 tahun
Jawaban: B
Pembahasan:
Misalkan umur kakak sekarang adalah x tahun, maka umur adik adalah (x – 5) tahun.
Lima tahun kemudian, jumlah umur kakak dan adik adalah 35 tahun. Ini berarti:
(x + 5) + (x – 5 + 5) = 35
⇔ 2x + 5 = 35

24
⇔ 2x = 30
⇔ x = 15

Ini berarti, umur kakak sekarang adalah 15 tahun.


Oleh karena umur kakak sekarang adalah 15 tahun, maka:
Umur adik sekarang = x – 5
= 15 – 5
= 10

Ini berarti, umur adik sekarang adalah 10 tahun.

Jadi, umur adik dan kakak sekarang berturut-turut adalah 10 tahun dan 15 tahun.

Contoh Soal 19
Sebuah kolam renang berbentuk persegipanjang dengan lebar 7 m kurangnya dari ukuran
panjangnya. Jika keliling kolam 86 m, ukuran panjang dan lebar kolam renang tersebut
berturut-turut adalah ....
A. 25 m dan 18 m
B. 17 m dan 21 m
C. 24 m dan 19 m
D. 30 m dan 20 m
E. 16 m dan 12 m
Jawaban: A
Pembahasan:
Misalkan panjang kolam p dan lebar kolam l. Oleh karena lebar kolam 7 kurangnya dari
ukuran panjangnya, maka l = p – 7.

Oleh karena kolam renang berbentuk persegipanjang, maka:


Keliling = 2p + 2l
⇔ 86 = 2p + 2(p – 7)
⇔ 86 = 2p + 2p – 14
⇔ 86 = 4p – 14
⇔ 86 +14 = 4p
⇔ 4p = 100
⇔ p = 25

25
Ini berarti, panjang kolam renang tersebut adalah 25 meter.

Sementara itu, lebar kolam renang dapat diketahui dari panjangnya.


l =p–7
= 25 – 7
= 18

Ini berarti, lebar kolam renang tersebut adalah 18 meter.

Jadi, ukuran panjang dan lebar kolam renang tersebut adalah 25 m dan 18 m.

Contoh Soal 20
Diketahui harga 1 kg apel adalah tiga kali harga 1 kg rambutan. Jika ibu membeli 2 kg apel
dan 5 kg rambutan, ibu harus membayar Rp38.500,00. Uang yang harus ibu keluarkan lagi
jika ingin membeli 1 kg apel dan 2 kg rambutan adalah ....
A. Rp12.000,00
B. Rp13.000,00
C. Rp14.500,00
D. Rp15.000,00
E. Rp17.500,00
Jawaban: E
Pembahasan:
Misalkan harga 1 kg apel adalah x dan harga 1 kg rambutan adalah y. Berdasarkan kalimat
pada soal, diketahui:
• Harga 1 kg apel adalah tiga kali harga 1 kg rambutan, berarti x = 3y.
• Harga 2 kg apel dan 5 kg rambutan adalah Rp38.500,00, berarti 2x + 5y = 38.500

Dengan mensubstitusikan nilai x = 3y ke persamaan 2x + 5y = 38.500, diperoleh:


2x + 5y = 38.500
⇔ 2(3y) + 5y = 38.500
⇔ 6y + 5y = 38.500
⇔ 11y = 38.500
⇔ y = 3.500

Ini berarti, harga 1 kg rambutan adalah Rp3.500,00.

26
Untuk mengetahui harga 1 kg apel, substitusikan nilai y = 3.500 ke persamaan x = 3y.
x = 3y
= 3(3.500)
= 10.500

Ini berarti, harga 1 kg apel adalah Rp10.500,00.


Dengan demikian, harga 1 kg apel dan 2 kg rambutan adalah sebagai berikut.
x + 2y = 10.500 + 2(3.500)
= 10.500 + 7.000
= 17.500

Jadi, jumlah uang yang harus ibu keluarkan jika ingin membeli 1 kg apel dan 2 kg rambutan
adalah Rp17.500,00.

E. Aplikasi Pertidaksamaan Aljabar dalam Soal Cerita


Selain aplikasi persamaan aljabar dalam soal cerita, pada SBMPTN juga terdapat soal cerita
tentang aplikasi pertidaksamaan aljabar. Untuk menyelesaikan soal cerita mengenai aplikasi
pertidaksamaan aljabar, peserta harus mampu menentukan bentuk pertidaksamaan yang
sesuai dengan permasalahan pada soal. Adapun langkah-langkah sistematik yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan aplikasi pertidaksamaan aljabar dalam soal cerita adalah
sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi besaran yang tidak diketahui nilainya dan mengidentifikasi nilai-
nilai yang diketahui pada soal.
2. Menyatakan besaran yang tidak diketahui nilainya sebagai variabel.
3. Mengidentifikasi hubungan antara nilai yang diketahui dan tidak diketahui.
4. Menyusun pertidaksamaan aljabar sesuai persoalan yang diberikan.
5. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan aljabar.
6. Memerhatikan sifat-sifat perubahan tanda pada pertidaksamaan aljabar.

Selain langkah-langkah tersebut, penyelesaian aplikasi pertidaksamaan aljabar


dalam soal cerita juga dapat diperoleh dengan menganalisis pilihan jawaban yang
tersedia, yaitu dengan mensubstitusi angka sebagai pemisalan ke dalam pilihan jawaban.
Langkah manapun yang digunakan, jawaban benar adalah bilangan yang memenuhi
pertidaksamaan secara tepat.

27
Contoh Soal 21
Berat bayi x, y, dan z adalah bilangan bulat positif kurang dari 25 yang tidak habis dibagi 3,
tetapi habis dibagi 5. Jika berat bayi x < y < z, nilai xz – y adalah ….
A. 65
B. 85
C. 90
D. 135
E. 185
Jawaban: C
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan soal ini, tentukan dahulu nilai x, y, dan z. Ingat bahwa x, y, dan z
adalah bilangan bulat positif kurang dari 25 yang tidak habis dibagi 3, tetapi habis dibagi
5. Ini berarti, nilai yang memenuhi adalah 5, 10, dan 20.

Oleh karena x < y < z, maka:


x=5
y = 10
z = 20

Dengan demikian, diperoleh:


xz – y = 5(20) – 10
= 100 – 10
= 90

Jadi, nilai xz – y adalah 90.

Contoh Soal 22
Sebuah kandang ayam yang berbentuk balok terbuat dari kayu dengan ukuran panjang
(x + 8) cm, lebar x cm, dan tinggi (x – 5) cm. Jika panjang kayu yang digunakan untuk
membuat seluruh kandang ayam tidak lebih dari 156 cm, panjang maksimum kandang
ayam tersebut adalah ....
A. 20 cm
B. 16 cm
C. 18 cm

28
D. 21 cm
E. 24 cm
Jawaban: A
Pembahasan:
Misalkan panjang kandang p, lebar kandang l, dan tinggi kandang t. Dari soal, diketahui:
p = (x + 8) cm
l = x cm
t = (x – 5) cm

Oleh karena panjang kayu yang digunakan tidak lebih dari 156 cm, maka:
K ≤ 156
⇔ 4 (p + l + t) ≤ 156
⇔ 4 (x + 8 + x + x – 5) ≤ 156
⇔ 4 (3x + 3) ≤ 156
⇔ 3x + 3 ≤ 39
⇔ 3x ≤ 36
⇔ x ≤ 12

Ini berarti, lebar maksimum kandang adalah x = 12 cm.

Dengan demikian, panjang maksimumnya adalah sebagai berikut.


p =x+8
= 12 + 8
= 20 cm

Jadi, panjang maksimum kandang ayam tersebut adalah 20 cm.

Contoh Soal 23
Jumlah usia Anton dan Mira adalah lebih dari 9 tahun dan kurang dari 25 tahun. Jika selisih
usia mereka 1 tahun, kemungkinan usia termuda di antara mereka adalah ....
A. 4 tahun
B. 6 tahun
C. 7 tahun

29
D. 5 tahun
E. 8 tahun
Jawaban: D
Pembahasan:
Misalkan kemungkinan usia termuda di antara mereka adalah x tahun, maka kemungkinan
usia tertua di antara mereka adalah (x + 1) tahun. Ini berarti:
Usia termuda + usia tertua = x + (x + 1)
= 2x + 1

Oleh karena terdapat keterangan bahwa jumlah usia Anton dan Mira adalah lebih dari 9
tahun dan kurang dari 25 tahun, maka:
9 < 2x + 1 < 25
⇔ 9 – 1 < 2x + 1 – 1 < 25 – 1 (kedua ruas dikurangi 1)
⇔ 8 < 2x < 24
8 2 x 24
⇔ < < (kedua ruas dibagi 2)
2 2 2
⇔ 4 < x < 12

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa kemungkinan usia termuda di


antara mereka adalah lebih dari 4 tahun, yaitu 5 tahun.

Jadi, jawaban yang benar adalah 5 tahun.

Contoh Soal 24
Permukaan sebuah meja yang berbentuk persegipanjang memiliki panjang 16x cm dan
lebar 10x cm. Jika luasnya tidak kurang dari 40 dm², nilai minimum x untuk permukaan
meja tersebut adalah ....
A. 5 cm
B. 6 cm
C. 7 cm
D. 8 cm
E. 9 cm
Jawaban: A
Pembahasan:
Misalkan panjang meja adalah p dan lebar meja adalah l. Dari soal, diketahui:
p = 16x cm

30
l = 10x cm
Oleh karena luasnya tidak kurang dari 40 dm² = 4.000 cm2, maka:
L ≥ 4000
⇔ p × l ≥ 4000
⇔ (16x)(10x) ≥ 4000
⇔ 160x² ≥ 4000
⇔ x² ≥ 25
⇔ x ≥ ±5

Oleh karena ukuran tidak mungkin negatif, maka nilai yang memenuhi adalah x ≥ 5. Ini
berarti, nilai minimum x untuk permukaan meja tersebut adalah 5 cm.

Jadi, nilai minimum x untuk permukaan meja tersebut adalah 5 cm.

31

Anda mungkin juga menyukai