Anda di halaman 1dari 5

Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Pecahan

1. Penjumlahan Bilangan Pecahan


Sifat-sifat pada penjumlahan bilangan pecahan, yaitu:
a. Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan pecahan, selalu menghasilkan bilangan pecahan juga. Hal ini dapat dituliskan
sebagai berikut :
a
c
a c m
m
dan
+ =
Untuk setiap bilangan pecahan b
,
berlaku
;
dengan
d
b d n
n juga bilangan pecahan
Contoh :
1 1 3
+ =
4 2 4

1
1
dan meru pakan bilangan pecahan .
4
2

3
juga merupakanbilangan pecahan .
4

b. Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan pecahan selalu diperoleh hasil
yang sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya.
a
c
dan
Untuk setiap bilangan pecahan b
d , berlaku
a c c a
+ = +
b d d b

Contoh :

1 1 1 1 3
+ = + =
4 2 2 4 4

1 1 1 1 7
+ = + =
5 2 2 5 10

c. Mempunyai unsur identitas


Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk sebarang bilangan pecahan
apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
a
a
a a
+ 0=0+ =
Untuk sebarang bilangan pecahan b , selalu berlaku b
b b
Contoh :

6
6 6
+ 0=0+ =
7
7 7
d. Sifat asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan.
Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku :

( ab + cd )+ ef = ab +( dc + ef )

( 14 + 12 )+ 12 = 14 +( 12 + 12 )= 54

Contoh :

e. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan dikatakan mempunyai invers jumlah,
apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut dengan inversnya (lawannya) merupakan unsur identitas (0 (nol)).
a
a
a
a
adalah
adalah
Lawan dari b
b , sedangkan lawan dari b
b .
Dengan kata lain, untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti mempunyai lawan, sedemikian sehingga berlaku :
a a
a a
+
=
+ =0
b
b
b
b

( )( )

2. Pengurangan Bilangan Pecahan


Sifat yang berlaku pada pengurangan bilangan pecahan, yaitu:
a. Sifat Tertutup
Pada pengurangan bilangan pecahan, selalu menghasilkan bilangan pecahan juga. Untuk setiap bilangan
pecahan

a
c
dan
b
d , berlaku

a c m
=
b d n ; dengan

m
n

juga bilangan pecahan.

Contoh:
1

1 1 1
=
2 4 4

1
1
dan merupakanbil angan pecahan .
2
4

Sifat-sifat yang tidak berlaku pada pengurangan bilangan bulat, yaitu:


a. Sifat Komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Pengurangan dua bilangan pecahan tidak diperoleh hasil yang
sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya.
a
c
a c c a
dan
+
Untuk setiap bilangan pecahan b
d , berlaku b d d b
Contoh :

1 1 1
=
2 4 4
1 1 1
=
4 2 4

; Jadi,

1 1 1 1

2 4 4 2

b. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku :
a c e a c e

b d
f b d f

Contoh :

( 14 12 ) 12 = 34
1 1 1 1
=
4 2 2 4

( 14 12 ) 12 14 ( 12 12 )

,maka

3. Perkalian pada Bilangan Pecahan


Sifat sifat pada perkalian bilangan pecahan, yaitu :
a. Sifat tertutup
Untuk mengetahui sifat tertutup pada perkalian bilangan pecahan , salin dan tentukan hasil perkalian
berikut.
1 3
3 1

=
=
2 4
4
2

( )

Apakah hasil perkalian bilangan di atas juga merupakan bilangan pecahan?


Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
a
c
a c m
m
dan
=
Untuk setiap bilangan pecahan b
,
berlaku
;
dengan
d
b d n
n

juga bilangan pecahan

b. Sifat komutatif
Untuk mengetahui sifat komutatif pada perkalian bilangan pecahan, salin dan tentukan hasil perkalian
berikut.
1 3
3 1
=
=
2 4
4 2
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
a
c
a c c a
dan
=
Untuk setiap bilangan pecahan b
d , berlaku b d d b
c. Sifat asosiatif
Untuk mengetahui sifat asosiatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan tentukan hasil perkalian berikut.
1 1 1
1 1 1
= =
4 2 2
4 2 2

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
a c
e
a c e a
c e
, dan
=
Untuk setiap bilangan pecahan b d
f berlaku : b d
f b d f

d. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan


Untuk mengetahui sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, salin dan tentukan hasil perkalian
berikut.
1
1 3
1 1
1 3
+ = + =
2
4 4
2 4
2 4

) (

)(

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
a c
e
a c e
a c
a e
, dan
+ = +
Untuk setiap bilangan pecahan b d
f berlaku : b d f
b d
b f

( )(

)(

e. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan


1
1 3
1 1
1 3
= =
2
4 4
2 4
2 4

) (

)(

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
a c
e
a c e
a c
a e
, dan
=
Untuk setiap bilangan pecahan b d
berlaku
:
f
b d f
b d
b f

)(

)(

f. Memiliki elemen identitas


Untuk mengetahui elemen identitas pada perkalian, tulis dan tentukan hasil perkalian berikut.
3
3
1=1 =
4
4
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
a
a a
1=1 =
Untuk setiap bilangan pecahan, selalu berlaku b
b b
Elemen identitas pada perkalian adalah 1.
4. Pembagian Bilangan Pecahan
Sifat sifat pembagian bilangan pecahan :
a. Sifat Tertutup (tidak berlaku)
a
c
dan
Untuk setiap bilangan pecahan b
d , b,d 0 , berlaku

a c m
=
b d n ; dengan

m
n

juga bilangan

pecahan
Contoh:

1 1
=2
2 4

; 4

1
dan merupakanbilangan pecahan .
2

b. Sifat Komutatif (tidak berlaku)


Untuk setiap bilangan pecahan

2 juga merupakan bilangan bulat

a
c
dan
b
d , b,d 0 berlaku

a c c a

b d d b
Contoh:
1 1 3
=
4 3 4 ;

1 1 4 1 1 1 1
= ;
3 4 3 4 3 3 4

c. Sifat Asosiatif (tidak berlaku)


3

Untuk setiap bilangan pecahan

a c
e
, dan
b d
f

Contoh :
1 1 1 9
=
2 3 3 2

( )

1 1 1 1
=
2 3 3 2

( ab cd ) ef = ba ( dc ef )

b,d,f 0 berlaku :

( 12 13 ) 31 12 ( 13 13 )

d. Pembagian dengan bilangan nol


Untuk menentukan hasil pembagian bilangan pecahan dengan bilangan nol (0), ingat kembali perkalian
bilangan pecahan dengan bilangan nol.
a
a
a
0=0 0 =0
Untuk setiap bilangan pecahan b berlaku b
b
Hal ini tidak berlaku jika b = 0, karena 0 : 0 = tidak terdefinisi

Contoh Soal
1

Rina membawa air minum 250 ml ke sekolah. Jika Rina meminum

1
5

bagian sebelum masuk kelas dan

sisanya diminum setelah masuk kelas. Berapa ml air minum yang diminum Rina setelah masuk kelas.
Jawab :
5 1 4
= bagian
Air minum yang diminum Rina setelah masuk = 5 5 5
Banyaknya air minum yang diminum Rina setelah masuk =
2

Tita membuat kue dengan komposisi

4
250 ml=200 ml
5

1
2
kg telur , 2ons margarindan kg gula pasir
. Berapa kg jumlah
2
4

bahan-bahan yang digunakan Tita untuk membuat kue.


Jawab :
Telur
= kg
1
kg
Margarin = 2 ons = 5
Gula Pasir =

2
kg
4

(Telur + Margarin) + Gula Pasir = Telur (Margarin + Gula) Asosiatif


1 1 2 7 2 14 +10 24
6
+ + = + =
= disederhanakan kg
2 5 4 10 4
20
20
5

( )

LATIHAN SOAL:

Anda mungkin juga menyukai