PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat
aspek ketrampilan yaitu ketrampilan menyimak, berbicara,
membaca dan menulis. Salah satu cabang pengajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar yang mempunyai peranan penting
adalah aspek ketrampilan menulis.
Menulis merupakan salah
satu
keterampilan
lambang-lambang
bunyi.
Pengetahuan
dan
itu
baik,
maka
dapat
diharapkan
hasil
Dasar.
Dari
hal
peningkatan
kualitas
khususnya
ketrampilan
tersebut
siswa
dalam
tegak
perlu
adanya
upaya
keterampilan
menulis
bersambung.
Upaya
menulis
tegak
bersambung?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang menulis tegak bersambung.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengajari menulis
tegak bersambung.
3. Untuk mengetahui manfaat menulis tegak bersambung.
D. Metdode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini
menggunakan studi kepustakaan yang bersumber dari berbagai media buku
maupun media cetak/elektronik yang sesuai dengan materi yang akan dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menulis Tegak Bersambung
Keterampilan menulis merupakan keterampilan menuangkan
pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu
pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan
bahasa tulis. Adapun teori-teori yang mendasari keterampilan menulis
tegak bersambung sebagai berikut:
a. Rofiuddin dan Darmiyati Zuhdi
(1999:125)
bahwa
pengertian
saling
mengangkat
bersambung
alat
tulis.
yang
Menulis
dilakukan
tegak
tanpa
bersambung
sekolah
sejak
tingkat
dasar.
Tulisan
tegak
3. Belajar menjiplak huruf tegak bersambung secara per huruf. Dalam hal ini
sediakan huruf tegak bersambung secara lepas baik untuk huruf besar
maupun kecil yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa diminta
menjiplak tulisan kertas tersebut dengan menaruh kertas lain di atas kertas
yang sudah ada tulisan huruf tadi.
4. Belajar menulis menggunakan buku halus serta dijelaskan pula ketentuan
perbandingan tinggi huruf. Langkah-langkah menulis dengan media buku
halus.
Memulai menulis dari huruf kecil
1) Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai
dari tepi bawah baris ke-3.
baris ke-5)
3) Ulangi terus-menerus sampai hafal.
Jika sudah mahir menulis secara per huruf, bisa dilanjutkan dengan
menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
5. Jika siswa atau anak sudah lancar menulis dengan buku halus , siswa atau
anak dapat menulisnya di buku bergaris biasa.
6. Berikan selalu pujian kepada siswa atau anak apapun hasil tulisannya agar
senantiasa bersemangat dalam belajar menulis.
Cara lain yang ditempuh oleh guru yaitu dengan menggunakan
media-media yang dapat mendukung pemahaman siswa dalam menulis tegak
bersambung. Media-media dibawah ini adalah contoh media yang
dikembangkan oleh pembelajaran montessori, diantaranya:
1. Papan pasir
Papan ini terdiri dari nampan yang berisi pasir. Siswa dapat menuliskan
contoh huruf pada papan ini dan dengan mudah siswa juga dapat
menghapusnya. Papan pasir ini dapat membantu motorik halus siswa,
sehingga siswa akan terbiasa dalam kegiatan menulis tegak bersambung.
2. Huruf pasir
Kartu ini terbuat dari kertas yang dilapisi oleh amplas kasar. Siswa meraba
bagian kasar dari kartu huruf tersebut. Hal ini bertujuan untuk
memaksimalkan fungsi indera peraba/sensorial.
Guru juga bisa mengikuti suatu pelatihan untuk mengembangkan
keterampilannya dalam menulis huruf tegak bersambung dan kemampuannya
dalam melatih siswa untuk menulis huruf tegak bersambung. Hal ini
dimaksudkan agar guru mendapatkan pengalaman-pengalaman baru mengenai
kiat-kiat melatih keterampilan menulis tegak bersambung bagi siswa. Guru
juga perlu mengajak siswa menulis dengan huruf tegak bersambung disetiap
kesempatan tidak hanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Terakhir adalah memberikan motivasi siswa agar siswa terpacu
keinginannya untuk berlatih menulis tegak bersambung secara terus menerus.
Teori pengkondisian klasik menurut Pavlov mengupayakan latihan-latihan
intensif melalui motivasi dan dorongan. Guru harus memunculkan minat
menulis huruf tegak bersambung yang dimiliki oleh siswa. Guru mempunyai
kewajiban untuk selalu memberikan pelatihan menulis tegak bersambung
secara berkesinambungan untuk memberi motivasi pada siswa agar siswa
merasa senang ketika menulis huruf tegak bersambung dan memiliki minat
yang tinggi untuk berlatih menulis huruf tegak bersambung hingga pada
akhirnya siswa menjadi terbiasa dan tangannya semakin terampil dalam
menulis huruf tegak bersambung.
C. Manfaat Menulis Tegak Bersambung
9
siswa
diberi
pelajaran
menulis
huruf
bersambung adalah:
1. Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal
katakata sebagai satu kesatuan,
2. Menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis
terbalik,
3. Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada
gerakan berhenti setiap huruf.
Selain itu menulis huruf tegak bersambung atau menulis halus
memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Ketika anak menulis dengan tangan,
sensori motorik halus, sentuhan, dan visual anak akan aktif secara bersamaan.
Proses penggoresan garis tegak yang tebal dan garis miring yang tipis pada
huruf tegak bersambung melatih anak tentang ketegasan, kelembutan, dan
ketekunan. Karena itu, sekalipun zaman sudah serba komputer dan digital,
tidak ada salahnya kita tetap mengajarkan anak cara menulis huruf tegak
bersambung.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan
menulis
tegak
bersambung
atau
yang
terdapat
empat
aspek
pembelajaran
menulis
DAFTAR PUSTAKA
Kuerniawan Dwi A. 2013. Mengajari Siswa atau Anak Menulis Tegak
Bersambung.http://kurniawandwia150.blogspot.com/2013/01/mengajari
-siswa-atau-anak-menulis-tegak.html. (Online) Diakses Tanggal 9 mei
2015 Pukul 11.35 wib.
Mayasari. 2014. Permasalahan dalam Keterampilan Menulis Tegak Bersambung
pada Siswa di Kelas IV SD Negeri Jati Kecamatan Bener Kabupaten
Purworejo. https://dwidmayasari.wordpress.com/permasalahan-dalamketerampilan-menulis-tegak-bersambung-pada-siswa-di-kelas-iv-sdnegeri-jati-kecamatan-bener-kabupaten-purworejo/ (Online). Diakses
Tanggal 20 Mei 2015 Pukul 08.30 wib.
12
13