PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai suatu individu dan sosial memiliki
fungsinya masing-masing didalam menjalankan peranannya di
masyarakat. peran manusia sebagai makhluk individu dan
sosial tersebut sangat menentukan komunikasi/interaksi yang
terjadi di dalam masyarakat. Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti
juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai
itu
dengan
bermasyarakat
dalam
sendirinya
manusia
kehidupannya.
akan
Manusia
selalu
dikatakan
C. Tujuan
1
individu,
karena
kebutuhan
pribadi
pribadi.
manusia
yang
Kepentingan
ingin
bersama
(2001),
masyarakat
sumber
daya
natural
(instrumentalis).
2. Kepentingan interaksi (social-welt)
Merupakan kepentingan praktis
dan
yang
juga
sesuai
dengan
kerja
dengan
yang
dapat
dipakai
untuk
menyatakan
suatu
menggunakan
banyak
tenaga
dari
manusia
seseorang
sangat
mempengaruhi
melakukan
sepaham
aatau
interaksi
sepemikiran
dengan
agar
orang
terbentuk
yang
sebuah
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Sebagai
dan
Peran
Manusia
sebagai
Individu
dan
Makhluk Sosial
Manusia dalam berinteraksi dengan sekitar, ada
hubungan secara vertikal (hubungan dengan Tuhan) dan
secara horizontal (hubungan dengan sesama manusia, alam
sekitar, dan makhluk lainnya). Manusia sejak lahir sampai
sampai masuk liang kubur selalu membutuhkan kehadiran
orang lain selain dirinya. Jika manusia tidak berhubungan atau
interaksi dengan dengan sesama manusia lainnya, maka
orang tersebut belum bisa dikatakan manusia. Karena itu,
dalam hubungan sesama
kualitasnya berbeda.
Ada teori yang dapat membantu menerangkan model
dan kualitas hubungan antarmanusia (Achmad Mubarok,
2009):
1. Teori transaksional (model pertukaran sosial)
Menurut teori ini, hubungan antarmanusia (interpersonal)
berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah
masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam
transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh
keuntungan, maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika
merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu, putus
atau bahkan berubah menjadi permusuhan.
2. Teori peran
Dalam masyarakat telah disusun skenario yang harus
dijalankan oleh manusia dalam pergaulan sosial. Skenario
tersebut mengatur apa dan bagaimana peran setiap
manusia dalam pergaulannya. Menurut teori ini, jika
seseorang
mematuhi
skenario,
maka
hidupnya
akan
dari
suatu
kelompok
manusia
dengan
suatu
sendiri
tanpa
menyebabkan
kebudayaan asli.
Kajian
akulturaasi
hilangnya
meliputi
(Koentjaningrat (1997)):
a. Masalah mengenai metode
lima
untuk
identitas
hal
pokok
mengobservasi,
diterima
unsur-unsur
dan
yang
kebudayaan
sukar
diterima
yang
oleh
maasyarakat
c. Masalah unsur kebudayaan yang mana saja yang
mudah diganti dan diubah dan unsur kebudayaan mana
saja yang tidak mjdah diganti dan diubah oleh unsurunsur kebudayaan asing.
d. Masalah mengenai indiidu-individu apa yang mudah dan
cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar
dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing
e. Masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis
sosial yang timbul akibat adanya akulturasi.
Dampak
meniscayakan
akulturasi
seorang
terhadap
peneliti
perlu
masyarakat
memperhatikan
penerima
kebudayaan
sebelum
assing
proses
yang
2. Asimilasi Budaya
Proses asimilasi dapat terjadi jika terjadi hal sebagai
berikut:
a. Kelompok-kelompok manusia dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda-beda
b. Kelompok manusia ini saling bergaul secara intensif
dalam kurun waktu yang lama
c. Pertemuan budaya-budaya antarkelompok itu masingmasing
berubah
watak
khasnya
dan
unsur-unsur
dihadapi
(dapat)
bersumber
dari
pendatang
toleransi,
kelakuan
saling
menerima
dan
kelompok.
ada
kekurangan
individu
yang
sehingga
tidak
individu
puas
ini
dan
merasa
melaksanakan
dari
pimpinan
tertinggi
itu
dari
sistem
sebagai
upaya
10
d. Inovasi itu sesuai dengan nilai-nilai dan gagasangagasan yang telah lama diketahui masyarakat
e. Partisipan merasa bahwa kemandirian dan kemanan
mereka terjamin
f. Program
inovasi
tersebut
menawarkan
jenis
atas
penolakan
umpan
balik
persepsi
masyarakat
serta
kepercayaan
ulang
mendapatkan
perubahan
dari
kritikan
jika
yang
dukungan,
teman-teman
perbaikan
dibutuhkan
lebih
dan
untuk
memuaskan.
11
a. Awareness (kesadaran)
Semula individu atau kelompok yang bersangkutan
tidak
mengetahui
Kemudia
atas
dan
mengabaikan
kesadarannya
mereka
inovasi
mulai
itu.
belajar
sambil
membandingkannya
lama.
b. Interest (menaruh minat)
Individu
yang
bersangkutan
dengan
mulai
cara
memperluas
d. Trial (percobaan)
Individu bersangkutan mulai memberanikan diri untuk
menggunakan
inovasi
sebagai
percobaan
terlebih
atas
Akan
dasar
percobaan
tetapi,
jika
yang
pada
berhasil
penggunaan
12
tentang
inovasi
belum
dan
telah
memiliki
memiliki
kesalahpahaman
lalu
penggunaan
inovasi
ditangguhkan.
b. Indifference (acuh tak acuh)
Individu yang bersangkutan semakin acuh tak acuh
setelah melihat keadaan. Meskipun inovasi itu kelihatan
logis, tetapi kurang mereka perhatikankarena belum
biasa
dalam
masyarakat,
diragukan
bertentangan
akan
mengakhiri
dengan
ini,
pemutusan
penggunaan
akan
13
tanpa
bantuan
orang
lain
Kebutuhan
fisik
sekolah,
pekerjaan),
dan
kebutuhan
psikis
dukungan
sosial
dari
orangorang
sekitarnya,
orangorang
yang
akrab
dengan
subjek
didalam
dapat
memberikan
keuntungan
emosional
atau
senada
Sarason
juga
dikemukakan
oleh
(19830
yang
14
kepedulian
dari
orang-orang
yang
dapat
kelompok.
Sarason
(1983)
berpendapat
bahwa
saat
individu
membutuhkan
bantuan
penting
adalah
bagaimana
persepsi
si
penerima
15
dicintai.
Orang
yang
menerima
dukungan
sosial
yang
yang
memerlukan
sumber
dukungan
sosial
dengan
situasi
dan
keinginannya
yang
spontan
dengan
orang-
orang
yang
berada
16
c. Sumber
dukungan
sosial
yang
natural
berakar
dari
penyampaian
dukungan
sosial,
mulai
dari
memperoleh
kerekatan
(kedekataan)
Orang
yang
menerima
dukungan
sosial
17
Sumber
dukungan
semacam
ini
dan
keahliannya
serta
mendaapat
event/
hari
besar
untuk
berpartisipasi
dalam
18
para
lansia
mendapat
pelayanan
yang
memuaskan.
5. Bimbingan ( guidance)
Adalah berupa adanya hubungan kerja ataupun hubungan
sosial yang memungkinkan lansia mendapatkan informasi,
saran, atau nasihat yang diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi,
Jenis dukungan sosial ini bersumber dari guru, alim, ulama,
pamong dalam masyarakat, figur yang dituakan dan juga
orang tua.
6. Kesempatan untuk mengasuh ( opportunity for nurturance)
Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan
perasaan dibutuhkan oleh orang lain. Jenis dukungan sosial
ini memungkinkan lansia untuk memperoleh perasaan
bahwa orang lain tergantung padanya untuk memperoleh
kesejahteraan. Menurut Weiss (Cotuna dkk, 1994), sumber
dukungan sosial ini adalah keturunan (anak-anak) dan
pasangan hidup. Itulah sebabnya sangat banyak lansia
yang merasa sedih dan kurang bahagia jika beradaa jauh
dari cucu-cucu ataupun anak-anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
makhluk
sosial
yang
salah
satunya
adalah
sebagai
makhluk
individu
yaitu
mengetahui
dengan
menjadi
makhluk
sosial
maka
manusia