KAJIAN TEORI
.1 Kompensasi
yang diberikan pada pegawai sebagai imbalan atas jasa mereka berikan
8
9
a. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar
gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya
transportasi/angkutan, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi
perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai.
b. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula
pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang
harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. Hal ini terutama
dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai
keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan di perusahaan.
c. Standar dan Biaya Hidup Pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya
hidup minimal pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus
terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan
keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya
kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai
dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan
perusahaan.
d. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh
ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa
kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu
memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran
perusahaan.
e. Permintaan dan Persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu
mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya,
kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan tingkat upah pegawai.
f. Kemampuan Membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu
didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah
pegawai. Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di
luar batas kemampuan yang ada pada perusahaan.
ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan
10
dua kali dalam sebulan. Sementara itu, kompensasi tidak langsung adalah
upah tetap, dapat berupa uang atau barang, sedangkan insentif adalah
agar produktivitas kerjanya tinggi, dan sifatnya tidak tetap atau sewaktu-
sendiri atau dari lingkungan baik secara fisik atau psikologis di mana
yang diperolah seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi.
dan cuti.
kompensasi, yaitu:
a. Gaji
Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang
penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak
masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.
b. Upah
Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya jam
kerja.
c. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para
pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau
sewaktu-waktu.
13
d. Asuransi
Asuransi merupakan penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
e. Fasilitas Kantor
Keseluruhan ruang dalam suatu bangunan, di mana dilaksanakan
tata usaha atau dilakukan aktivitas-aktivitas manajemen maupun
berbagai tugas dinas lainnya yang diberikan perusahaan kepada
karyawan dalam menunjang pekerjaannya.
f. Tunjangan
Sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau sesuatu
yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu
pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.
.2 Budaya Organisasi
dengan mengacu pada budaya yang berlaku dalam perusahaan, karena pada
umumya perusahaan itu dalam bentuk organisasi, yaitu kerja sama antara
tersendiri”.
diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan
telah relatif lama berlakunya, dianut bersama oleh para anggota organisasi
organisasi (perusahaan).
14
Pertama, budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa
dengan yang lain. Kedua, budaya organisasi membawa suatu rasa identitas
dan dilakukan oleh para karyawan. Hal ini dapat berfungsi pula sebagai
individu, maka hendaknya hal tersebut dapat mendorong para manajer untuk
dengan work task. Menurut Robins dalam Sutrisno (2010:26), ada sepuluh
taking).;
.3 Lingkungan Kerja
segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi
lain.
kerja sama antara tingkat atasan, bawahan, maupun yang memiliki status
diri”.
a. Hubungan karyawan
berlangsung harmonis.
untuk waktu yang akan datang. Seorang pemimpin yang baik harus
perusahaan.
c. Peraturan kerja
dengan pasti.
21
d. Penerangan
e. Sirkulasi udara
f. Keamanan
karyawan.
a. Penerangan
Penerangan adalah cukup sinar yang masuk ke dalam ruang kerja
masing – masing pegawai. Dengan tingkat penerangan yang cukup
akan membuat kondisi kerja yang menyenangkan.
b. Suhu udara
Suhu udara adalah seberapa besar temperature di dalam suatu
ruang kerja pegawai. Suhu udara ruangan yang terlalu panas atau
terlalu dingin akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja.
22
c. Suara bising
Suara bising adalah tingkat kepekaan pegawai yang mempengaruhi
aktifitasnya pekerja.
d. Penggunaan warna
Penggunaan warna adalah pemilihan warna ruangan yang dipakai
untuk bekerja.
e. Ruang gerak yang di perlukan
Ruang gerak adalah posisi kerja antara satu pegawai dengan
pegawai lainya, juga termasuk alat bantu kerja seperti: meja, kursi
lemari, dan sebagainya.
f. Kemampuan bekerja
Kemampuan bekerja adalah suatu kondisi yang dapat membuat
rasa aman dan tenang dalam melakukan pekerjaan.
g. Hubungan pegawai
Hubungan pegawai dengan pegawai lainya harus harmonis karena
untuk mencapai tujuan instansi akan cepat jika adanya kebersamaan
dalam menjalankan tugas – tugas yang diembankannya.
.4 Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
a. Hasil kerja yang dicapai secara individual atau secara institusi, yang
dan tanggung jawab, yang berarti orang atau lembaga diberikan hak
dengan baik.
aktifitas yang dilakukan oleh para karyawan yang ada dalam organisasi
Beberapa hal yang digunakan untuk menilai kinerja disebutkan antara lain:
a. Keterampilan merencanakan
b. Keterampilan mengorganisasi
kerja.
c. Keterampilan mengarahkan
d. Keterampilan mengendali
e. Menganalisis masalah
a. Diskriminasi
Seorang manajer harus mampu membedakan secara obyektif antara
mereka yang dapat memberi sumbangan berarti dalam pencapaian
tujuan organisasi dengan mereka yang tidak. Dalam konteks penilaian
kinerja memang harus ada perbedaan antara karayawan yang
berprestasi dengan karyawan yang tidak berprestasi.
b. Penghargaan
Dengan memerhatikan bidang tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki nilai kinerja
tinggi harapan mengharapkan pengakuan dalam bentuk berbagai
pengharapan yang diterimanya dari organisasi. Untuk mempertinggi
motivasi dan kinerja, mereka yang tampil mengesankan dalam bekerja
harus diidentifikasi sedamikian rupa sehingga penghargaan memang
jatuh pada tangan yang memang berhak.
c. Pengembangan
Bagi yang bekerja dibawah standar, skema untuk mereka adalah
mengikuti program pelatihan dan pengembangan sedangkan yang di
atas standar, misalnya dapat dipromosikan kepada jabatan yang lebih
tinggi. Berdasarkan hasil laporan manajemen, bagamaimanapun
bentuk kebijakan organisasi dapat terjamin keadilan dan kejujuranya.
d. Komunikasi
Para manajer bertanggung jawab untuk mengevaluasi kinerja para
karyawan dan secara akurat mengomunikasikan penilaian yang
dilakukanya. Untuk dapat melakukan secara akurat, para manajer harus
mengetahui kekurangan dan masalah apa saja yang dihadapi para
karyawan dan bagaimana cara mengatasinya. Disamping itu, para
manajer juga harus mengetahui program pelatihan dan pengembangan
apa saja yang dibutuhkan. Untuk memastikannya, para manajer perlu
berkomunikasi secara intens dengan karyawan.
a. Kualitas.
Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan
kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang
diharapkan.
b. Kuantitas.
Merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit
dan siklus kegiatan yang dilakukan
c. Ketepatan waktu.
Merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu
yang dikehendaki, dengan memerhatikan koordinasi output lain serta
waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain.
d. Efektivitas biaya.
Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya
organisasi (manusia, keuangan, teknologi, dan material)
dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan
kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya.
e. Kebutuhan untuk supervisi.
Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat
melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan
seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.
f. Dampak interpersonal.
Merupakan tingkat sejauh mana pegawai memelihara harga diri,
nama baik, dan kerja sama diantara rekan kerja dan bawahan.
.5 PenelitianTerdahulu
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
Persamaan & Perbedaan
N
Judul Penelitian Hasil Penelitian Penelitian
o
Persamaan Perbedaan
1 “Pengaruh Budaya a. Nilai t hitung budaya Variabel Teknik yang
Organisasi dan organisasi 3,387 > t tabel independen digunakan
Kepuasan Kerja 1,960. dan menggunaka
Terhadap Kinerja b.Nilai t hitung variabel dependennya n uji
Karyawan pada kepuasan kerja 3,930 > sama yaitu homogenitas
PT. Jaya Abadi t tabel 1,960. budaya
Sumber Pasifik organisasi dan
Kota Jambi” kinerja
28
Udayana Bali,
2017.
antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan
yang sesuai dengan apa yang telah karyawan lakukan pada sebuah
dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya
kompensasi yang sesuai, budaya organisasi yang baik dan lingkungan kerja
berikut:
Kompensasi (X1)
Keterangan:
: Pengaruh Simultan
: Pengaruh Parsial
: Pengaruh Dominan