Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersbut
perlu menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Implementasi UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
mencakup 8 standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, proses, kompetensi
lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional
bahasa, yaitu peningkatan kompetensi Berbahasa Indonesia. Ketika
kompetensi berbahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada
empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara
dan menulis.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari SD untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Aspek-aspek keterampilan
berbahasa hendaknya dipahami oleh peserta didik dengan baik. Seperti halnya
aspek menulis, hendaknya aspek menulis karangan dipahami dengan baik oleh
peserta didik.

1
2

Realita yang ada sering kita jumpai anak salah dalam menulis
karangan sederhana. Keadaan tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor,
yang salah satunya adalah media pembelajaran atau tidak tersedianya alat
peraga. Selama ini banyak dijumpai pembelajaran Bahasa Indonesia yang
sifatnya verbal dimana peserta didik nampak pasif dan menerima pengetahuan
sesuai dengan yang diberikan guru.
Masalah mendasar yang dikeluhkan oleh guru kelas III di SDN
Wonoasih 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah rendahnya
kemampuan menulis siswa, terutama pada pembelajaran menulis karangan.
Hal tersebut ditandai oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menuangkan
ide yang akan ditulisnya ke dalam bentuk karangan sehingga karangan yang
ditulis siswa hanya seadanya dan rendahnya kemampuan siswa dalam
penggunaan ejaan dan tanda baca.
Hasil tes pembelajaran mengarang pada siswa kelas III SDN
Wonoasih 1 Kota Probolinggo pada kegiatan pratindakan oleh peneliti,
ditemukan bahwa penguasaan siswa pada keterampilan menulis karangan
tergoong rendah. Siswa belum mampu memenuhi indikator-indikator
penilaian menulis karangan berdasarkan aspek keutuhan, kepaduan, serta
aspek ejaan dan tanda baca. Dari hasil tes penelitian, dari 40 siswa kelas III
SDN Wonoasih, yang mendapat nilai 70% ke atas hanya 11 siswa, sedangkan
29 siswa masih 60% ke bawah.
Dari permasalahan yang ada di atas, terdapat beberapa alternatif solusi
yang dipilih oleh peneliti, yaitu:
1. Media gambar seri
2. Jigsaw
3. PBL
Dari ketiga alternatif solusi di atas, peneliti memilih media gambar
seri dengan alasan:
1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu
2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian
3

3. Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang


objek objek dalam gambar
4. Ilsutrasi tidak banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami
Dengan demikian, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang
berkaitan dengan penggunaan gambar seri sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan mengarang siswa dengan judul Upaya
Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan dalam Menulis Karangan
Sederhana Bahasa Indonesia Melalui Gambar Seri di Kelas III SDN Wonoasih
1 Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Apakah penggunaan gambar seri sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa Kelas III SDN Wonoasih
1 Kota Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
penulis melaksanakn perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa
dalam menulis karangan sederhana Bahasa Indonesia dan penyebab siswa
melakukan kesalahan serta menerapkan pembelajaran yang dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep menulis karangan dengan
menggunakan media gambar seri.
1. Untuk meningkatkan pemahaman dalam menulis karangan sederhana
Bahasa Indonesia.
2. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan
sederhana Bahasa Indonesia.
4

3. Untuk menerapkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menulis


karangan sederhana Bahasa Indonesia melalui gambar seri.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan
di atas, hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi
tentang model-model pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
pembelajaran menulis.
2. Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam
pembelajaran menulis karangan pada siswa kelas III sekolah dasar.
3. Bagi siswa hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan kemampuan menulis karangan.
4. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan mennulis siswa dengan menggunakan media gambar seri serta
menambah wawasan dalam penggunaan media gambar seri dalam
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia


Pembelajaran merupakan terjemahan dari instructional. Proses memberi
rangsangan kepada siswa supaya belajar. Pembelajaran berbeda dari
pengajaran yang merupakan terjemahan dari teaching. Pada proses pengajaran
biasanya ada guru yang mengajar siswa, sedangkan dalam proses
pembelajaran tidak selalu demikian. Sesekali siswa harus belajar sendiri dari
media belajar atau dari lingkungan yang sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Tugas guru mengatur supaya terjadi interaksi antara siswa dengan
media belajar atau lingkungan belajar itu. Jadi pembelajaran bahasa adalah
proses memberi rangsangan belajar berbahasa kepada siswa dalam upaya
siswa mencapai kemampuan berbahasa.
Kemampuan berbahasa dalam arti luas adalah kemampuan
mengorganissasi pemikiran, keinginan, ide, atau pendapat atau gagasan dalam
bahasa lisan maupun tulis. Secara umum, kemampuan ini tergantung pada
frekuensi dan kualitas materi dengar, bicara, baca, tulis yang dilakukan oleh
seseorang dalam keseharianya. Semakin kerap seseorang mendengar,
berbicara, membaca, menulis dan semakin berkualitasnya materi yang
didengar, dibicarakan, dibaca dan ditulisnya maka semakin komunikatiflah
kalimatkalimat yang dituturkanya. Dengan demikian, kemampuan berbahasa
orang tersebut semakin baik.
Itulah sebabnya diperlukan upaya agar seseorang kemampuan
kebahasaanya sehingga fungsi bahasa dpat diperoleh secara maksimal. Upaya
ini dapat dilakukan dengan cara menggiatkan latihan latihan kebahasaan.
Semakin awal upaya ini dilakukan maka semakin baik hasilnya. Latihan ini
sebaiknya dilakukan sejak anak duduk di sekolah dasar. Usia sekolah dasar
merupakan masa yang tepat untuk melatih kegiatan brbahasa.

5
6

Ketentuan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kuirikulum Berbasis


Kompetensi:
1. Ketentuan untuk kelas 1 dan 2
Dalam kurikulum berbasis kompetensi penekanan mata pelajaran
bahasa Indonesia pada aspek peningkatan kemampuan membaca dan
menulis permulaan. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna.
Pengelolaan waktunya diserahkan kesekolah masing masing.
2. Ketentuan untuk kelas 3, 4, 5, dan 6
Dalam kurikulum berbasis kompetensi penekanan mata pelajaran
bahasa Indonesia pada aspek yang menigkatkan kemampuan
berkomunikasilisan dan tulis. Mulai kelas 3 menggunakan pendekatan
mata pelajaran tunggal sesuai dengan jenis mata pelajaran dalam struktur
kurikulum.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
Hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kurikulum berbasis kompetensi
adalah :
1. Mendengarkan
Siswa mendengarkan dan mendenarkan tanggapan secara kritis dengan
pemahaman dan kepekaan terhadap gagasan, pendapat, dan perasaan
orang lain dalam berbagai bentuk wacana lisan dan informasi yang
dilihat
2. Berbicara
Siswa berbicara secara aktif untuk mengungkapkan gagasan, pendapat
dan perasaan, dalam berbagi bentuk dan cara kepada berbagai saasaran
sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraaan.
3. Membaca
Siswa membaca beragam teks, menunjukkan pemahaman secara kritis
terhadap gagasan pendapat dan perasaan baik tersurat maupun tersirat
memanfaatkanya untuk berbagai tujuan serta gemar membaca berbagai
jenis teks.
7

4. Menulis
Siswa menulis berbagai jenis karangan untuk berbagai tujuan dan
pembac a dengan memperhatiklan kosakata, ejaan, tanda baca,
strukrtur kalimat, dan paragraph secara efektif.

B. Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau
informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa
dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena
atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan
menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada
zaman Mesir Kuno.
Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu. Orang-
orang Sumeria (Iraksaat ini) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-
tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang
mewakili kata-kata atau benda. Kegiatan menulis berkembang pesat sejak
diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat
menulis karena karya mereka mudah diterbitkan.
Menulis adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan
menggunakan lambang grafik (tulisan). Tulisan adalah suatu sistem
komunikasi manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau
dilihat dengan nyata. Tarigan (dalam Agus Suriamiaharja, 1996 : 1),
menyatakan bahwa: Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh
seseorang, sehinga orang lain dapat membaca lambang lambang grafik
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut .
Sedangkan Robert Lodo (dalam Suriamiaharja, 1996 : 1), mengatakan
bahwa : Menulis adalah menempatkan simbol simbol grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian
dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol
simbol grafiknya.
8

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah


kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang lambang grafik untuk
menyampaikan ide atau gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain.

C. Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Macam Macam Karangan di SD
Macam macam karangan yang dapat diajarkan di SD dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Menurut Tingkatan
Karangan permulaan ( Kelas I dan II )
Karangan sebenarnya (Karangan lanjutan) di kelaskelas
berikutnya.
b) Menurut Isi / Bentuk
Karangan Varslag (Laporan), umumnya diberikan di kelaskelas
rendah. Misalnya: Menceritakan kembali ( secara tertulis ) apa
apa yang dialami dalam pengajaran lingkungan.
Karangan Fantasi, mengeluarkan isi jiwa sendiri ( Ekspresi jiwa ).
Misalnya : Cita citaku setelah tamat SD. Seandainya aku jadi
raja.
Karangan Reproduksi, umumnya bersifat menceritakan/
menguraikan suatau perkataan yang telah di pelajari atau di
pahami, seperti mengenal ilmuilmu bumi, ilmu hayat, atau
menulis dengan kata kata sendiri apa yang telah di baca dll.
Karangan Argumentasi, karangan berdasarkan alasan tertentu.
Siswa dibiasakan menyatakan pendapat ataupun pikiranya
berdasarkan alasan yang tepat.
9

c) Menurut Susunanya
Karangan Terikat
Karangan Bebas
Karangan Setengah bebas terikat
2. Susunan Karangan
Susunan karangan atau wacana sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan
dan Sulistyaningsih (1996 : 362) adalah : Wacana dibentuk oleh paragraf
paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh kalimat kalimat. Kalimat
kalimat yang membentuk palagraf itu haruslah merangkai, kalimat yang
satu dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu seterusnya.
Sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh atau membentuk sebuah
gagasan. Selanjutnya paragraf dengan paragraf pun merangkai secara utuh
membentuk sebuah wacana yang memiliki tema yang utuh .
a) Kata
Setiap gagasan pikiran atau perasaan dituliskan dalam kata
kata. Kata adalah unsur kata yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di
gunakan dalam bahasa. Untuk dapat menyampaikan gagasan, pikiran
dan perasaan dalam tulisan karangan. Seorang perlu memiliki
pembendaharaan kata yang memedai dan pemilihan kata yang tepat.
Dalam memilih kata itu harus diberikan dua persyaratan pokok yaitu
(1) Ketepatan (2) Kesesuaian (Suriamiharja et al, 1996 : 25).
Persyaratan ketepatan yaitu kata kata yang dipilih harus secara tepat
mengungkapkan apa yang ingin di ungkapkan sehingga pembaca juga
dapat menafsirkan kata kata tersebut tepat seperti maksud penulis.
Persyaratan kedua yaitu kesesuaian. Hal ini menyangkut kecocokan
antara kata kata yang dipakia dengan kesempatan / situasi dengan
keadaan pembaca. Apakah pilihan kata dan gaya bahasa yang
dipergunakan tidak merupakan suasana atau tidak menyinggung
perasaan orang yang hadir.
10

b) Kalimat
Kalimat terbentuk dari gabungan anak kalimat, sedangkan anak
kalimat adalah gabungan dari ungkapan atau frase, dan ungkapan itu
sendiri merupakan rangkaian dari kata kata.
Kalimat yang dipergunakan dalam karangan berupa kalimat
yang efektif yaitu kalimat yang benar dan jelas sehinga mudah
dipahami orang lain. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
pandangan atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran
penulis atau pembaca. Suryamiharja et-al (1996 : 38), Mangemukakan
bahwa : Kalimat efektif dalam bahasa tulis, haruslah memiliki unsur
unsur :
Dapat mewakili gagasan penulis
Sanggup menciptakan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pembaca seperti yang dipikirkan penulis.
c) Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih
tinggi atau lebih luas dari pada kalimat : paragraf merupakan
kimpulan kalimat yang berkaitan dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan, Berkaitan dengan paragraf akhadiah, dkk
(dalam Agus Suryamiharja, 1996 : 46), Menjelaskan bahwa dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sapai kalimat
penutup.
Fungsi dari paragraf dalam karangan adalah :
Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide
keseluruhan karangan.
Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok karangan.
11

D.Gambar seri
Media Cerita Gambar Seri adalah cerita atau daya upaya dalam
menyusun atau menulis karangan dangan menerjemahkan isi pesan visual (
gambar seri ) kedalam wujud atau bentuk bahasa lain. ( Kamus besar Bahasa
Indonesia edisi ke 2 tahun 1989 : 165 )
Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim
(1997 : 63), mengemukakan bahwa Penggunaan media gambar untuk melatih
anak menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan
karangan, juga Tarigan (1997 : 210) mengemukakan bahwa Mengarang
melalui media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi
siswa. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar seri
adalah cara atau daya upaya dalam menyusun atau menulis suatu tulisan atau
karangan dengan menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) ke dalam
bentuk tulisan.
Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah
yang memiliki ciri ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991 :
219), yaitu:
1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.
2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.
3. Merangsang orang yana melihat untuk ingin mengungkapkan tentang
obyek obyek dalam gambar.
4. Berani dan dinamis.
5. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 1990: 483). Secara umum penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas III SDN
Wonoasih 1 Kota Probolinggo dengan menggunakan media gambar seri.
Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut Isaac
(1971) penelitian tindakan kelas ini dideasin untuk memecahkan masalah-
masalah yang diaplikasikan secara langsung di dalam ajang kelas atau dunia
kerja. Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya
kemampuan menulis karangan siswa kelas III SDN Wonoasih 1 Kota
Probolinggo. Alternatif pemecahannya dengan penggunaan gambar seri
sebagai media pembelajaran. Peneliti meneliti pengguanaan gambar seri
sebagai media pembelajaran menulis karangan untuk siswa kelas III SD.
Penggunaan gambar seri ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan menulis karangan siswa kelas III SDN Wonoasih 1 Kota
Probolinggo berdasarkan aspek keutuhan karangan, kepaduan antar kalimat,
serta penggunaan ejaan dan tanda baca. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
secara kolabotarif oleh peneliti dan guru sebagai praktisi dengan mengambil
latar alamiah di kelas.

B. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN Wonoasih 1 Kota Probolinggo yang
berlokasi di Jl. Anggur No. 11 Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.

12
13

Alasan peneliti melakukan penelitian di SDN Wonoasih 1 Kota


Probolinggo yaitu:
a) Terdapat permasalahan rendahnya kemampuan menulis karangan
bahasa Indonesia pada siswa kelas.
b) Lokasi penelitian dekat dengan rumah peneliti
c) Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti bekerja

2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Wonoasih 1 Kota
Probolinggo pada semester II tahun ajaran 2015 2016 yang berjumlah 40
siswa, terdiri atas 19 laki-laki dan 21 perempuan. Subjek penelitian ini
sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada sebagian siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

3. Waktu penelitian
Waktu penyelenggaraan penelitian ini adalah pada semester II (bulan April
Juni 2016) tahun ajaran 2015 2016.

C. Data dan Sumber Data


1. Data
Data dari penelitian ini berupa karangan siswa berdasarkan gambar seri

2. Sumber data
Sumber data untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah siswa kelas
III SDN Wonoasih 1 Kota Probolinggo.

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam kaitannya dengan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik tes subjektif. Dalam penelitian, siswa sebagai subjek
yang dites, dan data yang dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan menulis
karangan siswa. Teknik tes dalam penelitian adalah tes menulis karangan
14

dengan media gambar seri yang berupa karangan naratif. Siswa menceritakan
isi gambar secara urut atau kronologis berdasarkan rangkaian gambar yang
diberikan.
Selain itu, teknik pengumpulan data juga dilakukan melalui observasi.
Observasi digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan siswa
dengan media yang digunakan pada proses pembelajaran.

E. Rencana Tindakan
1. Perencanaan tindakan
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah
sebagai berikut :
Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola
latihan yang dijenjang dari yang paling mudah ke tingkat yang lebih
kompleks.
Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar di kelas ketika latihan atau metode tersebut diaplikasikan.
Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka
optimalisasi kemampuan menulis siswa.
Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui kemampuan menulis
karangan siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan
Adapun pelaksanaan tindakan ini adalah dengan menerapkan gambar
seri sebagai media pembelajaran untuk meningkatakan kemampuan
menulis karangan siswa kelas III SDN Wonoasih 1 kota probolinggo.
1) Tindakan I
a) Perencanaan tindakan I
Perencanaan tindakan I ini meliputi pembuatan skenario,
membuat format pembelajaran, serta mempersiapkan alat-
alat/bahan yang dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran.
Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
15

Menyiapkan silabus sebagai langkah pertama


Memberikan tes sebelum dan sesudah pembelajaran
b) Pelaksanaan tindakan I
Tindakan yang dilakukan pada siklus ini adalah
melaksanakan aktivitas pembelajaran menulis karangan dengan
media gambar seri. Gambar seri ini sebagai langkah awal dalam
pelaksanaan tindakan, karena gambar seri lebih mudah
pembuatannya. Teknik pengajarannya dengan menggunakan teknik
tanya jawab untuk merangsang imajinasi siswa melalui gambar,
sekaligus pertanyaan-pertanyaan dari guru.
c) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu
oleh satu orang guru sebagai observer pada saat pelaksanaan
tindakan. Dalam penelitian yang diobservasi adalah aktivitas siswa.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran
menulis karangan sederhana dengan menggunakan metode tanya
jawab. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses
pelaksanaan tindakan berlangsung.
d) Analisis dan refleksi tindakan I
Setelah melakukan observasi pada tindakan I, dilaksanakan
analisis tindakan I. Dari hasil menulis karangan siswa bedasarkan
gambar seri pada tindakan I, kemampuan menulis karangan siswa
masih rendah.
Rata-rata nilai siswa masih rendah, siswa yang memperoleh
skor minimal 6 kurang dari 60%. Kesulitan siswa pada tindakan I,
antara lain : (1) siswa kesulitan mengurutkan jalannya peristiwa
berdasarkan gambar; (2) sisw sulit membuat kalimat berdasarkan
gambar; (3) siswa kesulitan menggunakan ejaan dan tanda baca
dalam karangan.
Dari hasil analisis kemampuan menulis karangan siswa
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
16

media gambar seri kurang berhasil. Berdasarakan hasil evaluasi


dan refleksi, maka diketahui aspek yang harus diperbaiki, yaitu
aspek keutuhan, kepaduan, penggunaan ejaan dan tanda baca.

2) Tindakan II
a) Perencanaan Tindakan II
Tindakan yang dilakukan pada tindakan II ini adalah
dengan mengubah media pembelajaran, karena media berpengaruh
pada kemmpuan siswa dalam mengapresiasikan idenya. Gambar
yang digunakan lebih dari 2 gambar. Pemisahan ruang antarpanel
yang cukup tajam dari gambar sederhana pada tindakan I, ditutup
dengan gambar yang menjelaskan kejadian pada ruang yang
seharusnya dapat terjadi di tengah antara kedua gambar tersebut
sehingga media pada tindakan II lebih mudah untuk dipahami dari
pada media pada tindakan I.
b) Pelaksanaan tindakan II
Pembelajaran pada tindakan II dilaksanakan dengan
menggunakan media gambar seri yang sederhana. Gambar yang
diberikan lebih dari 2 gambar tanpa menggunakan narasi.
Pelaksanaan teknik pembelajaran masih sama dengan tindakan I.
Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. Tanya jawab
berdasarakan tema dalam gambar. Siswa diberi tambahan wawasan
dengan cara memberi pertanyaan berdasarakan meteri yang dibahas
dan gambar yng diberikan.
c) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan media gambar seri dengan menggunakan narasi pada
saat pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian yang diobservasi
adalah keaktifan dan kemampuan siswa dalam menulis karangan
sederhana.
17

d) Analisis dan refleksi tindakan II


Berdasarkan hasil analisis tindakan II diketahui bahwa
kemampuan siswa lebih meningkat dari tindakan I . hasil analisis
tindakan II sebagai berikut : (1) siswa mampu menceritakan
rangkaian gambar seri secara urut; (2) antar kalimat yang
menceritakan gambar saling berhubungan antar satu dengan yang
lain. Pada tindakan perbaikan pembelajaran II ini, tujuan
pembelajaran sudah tercapai dengan presentasi 100% siswa
mendapatkan nilai di atas 80. Dari hasil tersebut maka penelitian
ini dihentikan

F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dijadwalkan selama 3 bulan yaitu dimulai pada awal
bulan April sampai akhir Juni 2016 pada semester genap tahun pelajaran 2015
2016 di Kelas III SDN Wonoasih 1 Kota Probolinggo.

G. Personalia Penelitian
1. Ketua peneliti:
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. Fakultas/jurusan : KIP / PGSD
c. Perguruan Tinggi : Universitas Panca Marga
d. Waktu untuk penelitian ini :
e. Tugas:
(1) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
(2) Menyusun perencanaan PBM berbasis multimedia
(3) Terlibat dalam semua jenis kegiatan
(4) Menyusun laporan
18

2. Anggota Peneliti (teman sejawat)


a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. Fakultas/jurusan : KIP / PGSD
c. Perguruan Tinggi : Universitas Panca Marga
d. Waktu untuk penelitian ini :
e. Tugas:
(1) Menganalisi konsep yang ada di GBPP
(2) Menyusun perencanaan PBM berbasis multimedia
(3) Menyusun instrumen
LAMPIRAN

1. Tabel jadwal pelaksanaan penelitian


APRIL MEI JUNI
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan x
proposal

2. Konsultasi x

3. Penyusunan x
Desain PTK
4 Bab I x

5. Bab II x

6. Bab III x

Siklus I

Perencanaan x
Tindakan

Pelaksanaan x
Tindakan

Observasi x

Analisis/ x
Refeksi

Siklus II :
Perencanaan x
Tindakan
Pelaksanaan x
Tindakan

Observasi x

Analisis/ x
Refeksi

7. Penyusunan x
Laporan

8. Konsultasi x
Penyusunan
Laporan

9. Penyerahan x
Laporan

19
DAFTAR PUSTAKA

Hakikat Bahasa Indonesia. http://digilib.uinsby.ac.id/547/5/Bab%202.pdf (online)


dikases tanggal 16 Januari 2016 pukul 09.25 WIB.

Kompetensi Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar Seri dengan


Pendekatan Whole Language.
http://cahompong.blogspot.co.id/2012/02/kompetensi-menulis-karangan-
sederhana.html (online) diakses tanggal 16 Januari 2016 pukul 10.40 WIB.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

SekolahDasar.net. 2012. Hakikat dan Kedudukan Pembelajaran Bahasa


Indonesia di SD. http://www.sekolahdasar.net/2012/04/hakikat-dan-
kedudukan-pembelajaran.html#ixzz3yFjY05xE (online) diakses tanggal 16
Januari 2016 pukul 09.10 WIB

Shaoran. 2014. Media Gambar Seri.


http://shaoran1401.blogspot.co.id/2014/01/media-gambar-seri.html (online)
diakses tanggal 16 Januari 2016 pukul 10.45 WIB.

20

Anda mungkin juga menyukai