Anda di halaman 1dari 24

BILANGAN REAL

I. Bilangan Real

A. Pengertian Bilangan Real

Bilangan real adalah sekumpulan bilangan yang terdiri atas bilangan rasional dan

bilangan irasional, atau dengan istialh lain bilangan real adalah bilangan yang dapat

berkorespondensi satu-satu dengan sebuah titik pada garis bilangan. Pada titik tersebut

terdapat titik asal yang diberi lambang nol (0) sebagai titik awal untuk mengukur jarak

kekanan atau kekiri.

B. Macam – Macam Bilangan

1. Himpunan semua bilangan bulat positif memiliki himpunan bagian :

 Himpunan semua bilangan asli : {1,2,3,4,..}

 Himpunan semua bilangan prima : {2,3,5,..}

 Himpunan semua bilangan genap : {2,4,6,…}

 Himpunan semua bilangan ganjil : {1,3,5,…}

 Himpunan bilangan nol : {0}

 Himpunan semua bilangan cacah : {0,1,2,3,…}

2. Himpunan semua bilangan bulat negative : { ...,−3,−2,−1 }


3. Himpunan Semua Bilangan Pecahan Yaitu Bilangan Positif Atau Bilangan Negatif
{ 12 , 13 , 45 , .. . } a
, b≠0
Yang Dapat Dinyatakan Dalam Bentuk
b
4. Himpunan semua bilangan rasional (q) yaitu gabungan himpunan bilangan bulat

dengan himpunan bilangan pecahan

0,666…. Adalah bilangan rasional

buktinya:
6 2
x= =
x = 0,666……… 9 3
10 x = 6,666………

-9 x = -6

5. Himpunan Semua Bilangan Irasional Yaitu Himpunan Semua bilangan yang tidak

a
dapat ditulis dalam bentuk , a dan b≠0
b b bil.real dan

5. himpunan semua bilangan real yaitu gabungan himpunan semua bilangan rasional dengan

himpunan semua bilangan irasional

C. Sifat – Sifat Operasi Bilangan Bulat

Sifat komutatif

jika a dan b merupakan dua bilangan bulat maka :

dan a+b=b+ a a.b=b.a

Contoh :

1. 4 + 9 = 9 + 4 = 13

2. 10 + (-2) = (-2) + 10 = 8

3. 5 . 3 = 3 . 5 = 15
4. 7 . (-3) = (-3) . 7 = -21

Sifat Assosiatif

Jika a, b dan c merupakan bilangan bulat maka :


( a+b )+c=a+ ( b+c )

( a . b ) . c=a . ( b . c )

contoh :

Assosiatif penjumlahan:

( 2+7 ) +5=2+ ( 7+5 )=14


( 3+12 ) +5=3+ ( 12+5 )=20
Assosiatif perkalian :

( 5 x 2 ) x 4=5 x (2 x 4 )=40
( 7 x 5 ) x6=7 x ( 5 x 6 )=210

Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan

Jika a, b dan c merupakan tiga bilangan bulat, maka :

a ( b+c ) =ab+ac

contoh :

4 (5+6 )=4 . 5+4 . 6


5 ( 3+7 )=5 . 3+5 .7
( 4 +5 ) 10=40+50=90
Terdapat Dua Elemen Identitas

Setiap bilangan a mempunyai dua elemen identitas, yaitu 1 dan 0, sehingga

memenuhi :

a +0 =a
dan a.1=a

Terdapat Elemen Invers

Setiap bilangan a mempunyai balikan atau invers penjumlahan, yaitu – a yang

memenuhi :
a+(−a)=0

setiap mempunyai balikan perkalian, yaitu , 1


yang memenuhi: 1
a. =1
a a

D. Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Dan Pembagian Bilangan Bulat

Operasi penjumlahan

bentuk umumnya :

a+b=c

bilangan bulat
a,b,dan c
contoh:

14+6=20
20+(−3)=17
(−5)+10=5
(−6)+(−6)=−12
Operasi Pengurangan

Bentuk umumnya:

a−b=c ⇔ a+(−b )=c


a, b, dan c bilangan bulat

contoh:

25−3=22
10−(−5)=10+5=15
−16−4=−20

Operasi Perkalian

Bentuk umumnya:

a . b= cc bilangan bulat
a, b, dan

contoh:

4 . 5=20
3 .(−6 )=−18
(−10 ).(−5 )=50

Operasi Pembagian

bentuk umumnya:

a 1
=a . =c
a, b, dan c bilangan bulat dan c bilangan real b≠0
b b

contoh:

8 1
a . =8 x =2
4 4
4 5
b . =4 . =20
1 1
5
1 1 1 1
c. = x =
2 2 3 6
3
1
2 1 3 3
d. = x =
1 2 1 2
3
II. Operasi Bilangan Pecahan

a. Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan didefenisikan sebagai bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
a
, b≠0
dengan a, b bilangan bulat b≠0
dan a≠b
. untuk selanjutnya, jika pecahan maka a
b
disebut pembilang dan b disebut penyebut.

b. Operasi Pada Bilangan Pecahan

Operasi penjumlahan

contoh:
5 2 5+2 7
a. + = =
8 8 8 8
1 3 5 9 14
b. + = + =
3 5 15 15 15
3 1 3 2 5 1
c . 15 +3 =15 +3 =18 =19
4 2 4 4 4 4

Operasi pengurangan

Contoh :

5 3 5−3 2 1
a. − = = =
8 8 8 8 4
1 1 3 2 1
b. − = − =
2 3 6 6 6
1 1 2 3 8 3 5
c . 6 −4 =6 −4 =5 −4 =1
3 2 6 6 6 6 6

Operasi perkalian

Contoh :

2 1 2 x1 2 1
a. x = = =
3 2 3 x2 6 3
2 1 8 13 104 26 2
b.2 x3 = x = = =8
3 4 3 4 12 3 3
Operasi pembagian

Contoh :
3 2 3 5 15 5 1
a . : = x = = =1
6 5 6 2 12 4 4
1 3 9 18 9 5 5
b . 2 :3 = : = x =
4 5 4 5 4 18 8

KONVERSI PECAHAN

Mengubah Pecahan Biasa Ke Pecahan Desimal

ada dua cara, yaitu :

1. dengan mengubah penyebutnya menjadi 10 atau 100 atau 1000 atau perpangkatan sepuluh

lainnya.

contoh:

ubahlah kedalam pecahan desimal:

1 1 5 5
a . = x = =0,5
2 2 5 10

4 4 4 16
b. = x = =0 , 16
25 25 4 100

2. dengan pembagian berulang

contoh:

2 kedalam pecahan decimal: 2


ubahlah =0, 333333.... .. .. =0,33
6 6
Mengubah Pecahan Biasa Ke Bentuk Persen

Contoh:

Ubahlah pecahan berikut ke bentuk persen

4 4 x10 40
a. = = =40 %
10 10 x10 100
2 12 20 240
b.2 = x = =240 %
5 5 20 100

Ubahlah kedalam bentuk pecahan

20 1
a . 20 %= =
100 5

120 6 1
b .120 %= = =1
100 5 5

Mengubah Persen Ke Pecahan Biasa Dan Ke Pecahan Desimal

Ubahlah persen berikut ke pecahan biasa dan ke pecahan desimal:


25 1
a . 25 %= = =0 , 25
100 4
40 4
b . 40 %= = =0,4
100 10
75 3
c . 75 %= = =0 ,75
100 4

PERBANDINGAN, SKALA DAN PERSEN

Perbandingan

Perbandingan Senilai

bentuk umumnya:
a1 a2
dan
b
=
b
a1 : b 1=a2 : b 2
1 2

contoh:

suatu “billboard” akan digambar pada rancangan denngan panjang gambar

rancangan 30 cm dan lebar gambar rancangan 20 cm. jika seorang tukang

membuat panjang billboard tersebut berukuran panjang 6 m, harus berapa


meterkah panjang billboard tersebut ?

Jawab:

p1 : l 1 =p 2 : l 2
⇔30 : 20=600: l 2
20
⇔l 2 =600 x
30
12000
⇔l 2 =
30
⇔l 2 =400 cm
⇔l 2 =4 m

 Perbandingan Berbalik Nilai

Bentuk umumnya adalah


a1 a2
dan = a1 :b 2=a2 :b 1
b 2 b1

contoh :

suatu pekerjaandapat diselesaikan oleh 4 orang tukang dalam 20 hari. jika pekerjaan

itu harus selesai dalam 2 hari, maka berpa orang tukang yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan itu ?

jawab:
T1 T2
=
H2 H1
4 T
⇔ = 2
2 20
4
⇔T 2=20 x
2
80
⇔T 2=
2
⇔T 2=40 orang
Skala

Skala pembesaran

bentuk umumnya:

ukuran sebenarnya = skala x ukuran pada gambar

contoh:

panjang as sebuah rotor digambar dengan ukuran 5cm. jika skala ukuran itu 1:20,

berapakah ukuran sesungguhnya ?

jawab:

ukuran sebenarnya = skala x ukuran pada gambar

ukuran sebenarnya = 20 x 5

ukuran sebenarnya = 100 cm

ukuran sebenarnya = 1 m

jadi, panjang as rotor sebenarnya adalah 100 cm atau 1 m

Skala pengecilan

contoh:

panjang sebuah mobil jenis sedan 3,5 m. berapakah panjang sedan pada layar tv

jika skalanya 1:50 ?

jawab:

3,5 m = 350 cm

misal panjang sedan pada layar tv adalah x cm maka :


jadi panjang sedan pada layar tv adalah 7 cm.

Persen

bentuk lain dari perbandingan yang ditulis dalam pecahan dengan penyebut 100.

contoh:

banyak semen pada suatu adonan dengan pasir hanya 10 %. jika semen itu sebanyak 5

kg, berapa kg-kah pasir dalam adonan tersebut ?

Jawab :

adonan terdiri atas pasir dan semen 100 %

persentase pasir = persentase adonan – persentase semen

= 100 % - 10 % = 90 %

banyaknya pasir adalah :


90
⇔5 x =45
10
jadi, banyaknya pasir adalah 45 kg.

PENERAPAN PADA BIDANG KEJURUAN

1. Komisi

komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat penjualan yang

dilakukan

contoh:

seorang tenaga penjual akan mendapatkan komisi 17% jika ia mampu menjual barang

senilai rp 2.000.000,00. tentukan besar komisi yang diterimanya!


Jawab:

komisi
=17% xRp2.000.000,00
17
= xRp 2.000.000,00
100
=Rp 340. 000,00
jadi komisi yang ia dapatkan adalah sebesar :rp 340.000,00

2. Diskon

diskon adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli

contoh:

menjelang hari raya,toko matahari memberikan diskon sebesar 15%. jika kita berbelanja

senilai rp 800.000,00 berapakah besarnya diskon yang diberikan dan berapa kita harus

membayarnya ?

jawab:

diskon =15% xRp 800 .000,00


15
= xRp 800.000 ,00
100
=Rp120.000,00

Jadi harga yang harus dibayar adalah :

rp 800.000,00 – rp 120.000,00 = Rp 680.000,00


PANGKAT DAN BENTUK AKAR

A. Pangkat bulat positif

1. Pengertian perpangkatan

jika a suatu bilangan real dan n suatu bilangan bulat positf maka didefenisikan sebagai

perkalian a sebanyak n fakfor

bentuk umum nya adalah:

n
a =axaxax . .. xasebanyak n kali

contoh:

a4 =axaxaxa
4
3 =3 x 3 x 3 x 3=81
1 6 1 1 1 1 1 1 1
() = x x x x x =
2 2 2 2 2 2 2 64
2. Sifat-Sifat Yang Berlaku Pada Bilangan Dengan Pangkat Bulat Positif

Sifat perkalian bilangan berpangkat

bentuk umumnya adalah :

m n m+n
a xa =a
Contoh:
3 4 3+4 7
a xa =axaxaxaxaxaxa=a =a
3 5 3+5 8
3 x 3 =3 x 3 x3 x 3 x3 x3 x 3 x 3=3 =3

Pembagian Bilangan Berpangkat

Bentuk Umumnya Adalah: am ,jika m > n dan a ≠ 0


n
=am−n
a
atau
am 1
=
an an−m
,

jika m < n dan a ≠ 0

contoh:

x 12 12−8 4
a. =x =x
x8
29
b . 5 =29−5 =2 4
2
b2 1 1
c . 4 = 4−2 = 2
b b b
3
10 1 1
d . 5 = 5−3 = 2
10 10 10

pangkat dari bilangan berpangkat

bentuk umumnya adalah :

m
( a n ) =amxn
contoh :
2
a . ( x6 ) =x 2 x 6 =x 12
2
b . ( 23 ) =22 x 3=26
3
12 1 3x 2
1 6
c.
2 ( ) () ()
=
2
=
2
pangkat dari perkalian bilangan

bentuk umumnya adalah :

( axb )n=an xb n
contoh :
2
a . (5 x 6 ) =52 x 6 2=25 x 36=900
2
b . ( 23 x 35 ) =22 x 3 x 32 x 5 =26 x 310=64 x 59049=3779136
3
c. ( x 3 y 5 ) =x3+3 y 3 x 5 =x 9 y 15
pangkat dari pembagian bilangan

bentuk umumnya adalah :

a n an
()b
= n , b≠0
b

contoh :

1 5 15 1
a. ()= =
2 25 32
2 4 24 16
b.
3 ()= 4=
3 81
2 3 2 4 6
p q p q
c. 4
r ( ) = 8
r

B. pangkat bulat negatif dan nol

Pengertian pangkat nol

pangkat nol terjadi dalam pembagian bilangan berpangkat jika pangkat yang dibagi sama

dengan pangkat pembaginya.

bentuk umumnya adalah :

am m−m 0
=a =a =1 , a≠0
am

contoh:

a7
a. 7
=a 7−7 =a 0=1
a
25 5−5 0
b . 5 =2 =2 =1
2
pengertian pangkat bulat negative
pangkat bulat negatif terjadi dalam pembagian bilangan berpangkat yang dibagi kurang

dari pangkat pembaginya.

bentuk umum nya adalah:

1
a−n= , a≠0
an

contoh:

23 3−5 −2 1 1
a. =2 =2 = 2 =
25 2 4
−2 1 1
b . (5 ) = 2 =
5 25
1 1
c . ( 4 t )−3 = 3 = 3
( 4 t ) 64 t

Sifat-Sifat Yang Berlaku Pada Pangkat Bilangan Bulat Negatif

sifat-sifat yang berlaku pada bilangan berpangkat bulat positf jaga berlaku pada bilangan

berpangkat bulat negatif .

bentuk umum nya adalah:

1 . a m xam = am +m
am
2 , n = am−n
a
m
3 . ( an ) =a nxm
n
4 . ( axb ) =an xb n
a n an
5.
b ( )= n
b
1
6 . a−m = m
a
C. Pangkat Pecahan

1
pangkat pecahan n
a
bentuk umumnya adalah:
n
jika maka x n=a x=√ a
n≥2
untuk dan bilangan nasli

contoh:

a . √ 25=√ 52 =5
3 3
b . √ 8=√ 23 =2
4 4
c . √ 81= √ 3 4 =3

m
n
pangkat pecahan a

bentuk umumnya adalah:


m
n m n n m
√a =a =( √ a )

contoh:

1. sederhanakanlah:
3 3
4 4
a .16 =( 2 ) =23 =8
4

2 2
3 3
b .125 =( 5 ) =52 =25
3

n
2. ubahlah kedalam bentuk amberpangkat dibawah ini:
untuk bilangan √
2
3 3 3
a . 9 =√ 92 =√ 32 x 2 =√ 34
3
4
3 3 3
b . 27 = √ 27 4 =√ 33 x 4 =√ 312
3

m
3. ubahlah kedalam bentuk untuk bilangana nberpangkat dibawah ini:

4
4 4
a . √ 81=√ 34 =3 4
2 2 12
3 2 3 63 3
b . √ 64 =64 =( 2 ) =2
D. BENTUK AKAR

pengertian bentuk akar

akar merupakan lawan dari pangkat, secara umum bentuk akar dapat ditulis = n m
√ am an
(bibaca akar pangkat n dari a pangkat m per n), bentuk-bentuk akar adalah akar-akar

bilangan irasional yang bukan bilangan rasional.

contoh:

bentuk akar (bilangan penggantinya bilangan irasional)

√ 2, √ 3, √5, √ 6,...
bukan bentuk akar (bilangan penggantinya bukan bilangan irasional)

√ 4=2
√ 9=3
√ 16=4,...

menyederhanakan bentuk akar

bentuk umum nya adalah:

√ ab= √ a x √ b
contoh:

a. √8=√ 4 x √ 2=2 √2
b.5 √32=5 x √16 x √2=5x 4 x √ 2=20 √ 2
1 1 1
c. √ 96= x √ 16x √ 6= x 4 x √6=√ 6
4 4 4

E. operasi aljabar pada bentuk akar


penjumlahan dan pengurangan bentuk akar

bentuk umumnya adalah:

a √ c+b √ c=( a+b ) √c


contoh: a √ c−b √ c=( a−b ) √c

a .5 √2+2 √2=( 5+2 ) √2=7 √ 2


b . 6 √3−2 √3=( 6−2 ) √3=4 √3
c . √ 50+ √ 8= √25 x2+ √ 4 x2=5 √2+2 √ 2=( 5+2 ) √ 2=7 √ 2

hasil kali bentuk akar

bentuk umumnya adalah:

√ a x √ a=a
√ a x √ b=√ ab
c √a xd √ b=cd √ab
contoh:

a. √3 x √3=√ 9=3
b. √3 x √5=√15
c.2 √3 x 3 √3=( 2x 3 ) √ 9=6 x 3=18

F. merasionalkan penyebut

a
pecahan berbentuk
√b
bentuk umumnya adalah:

a a √b a
= x = √b
√b √ b √ b b
contoh:

6 6
√ 3 =6 √ 3=2 √ 3
a. = x
√3 √ 3 √ 3 3
4 4 6 4 2
b . = x √ = √ 6= √6
√6 √ 6 √6 6 3
c
Pecahan Berbentuk
a+ √ b
akar sekawan :

a+ √b sekawan dengan a−√ b


a−√ b sekawan dengan a+ √b
bentuk umumnya:

c a− b
c = x √
a+ √ b a+ √ b a−√ b
c ( a−√ b )
= 2
a −b

c c a+ b
= x √
a− √b a−√ b a+ √ b
c ( a+ √b )
= 2
a −b

contoh :

7 7 3− 2 7 ( 3−√ 2 ) (
a. = x √ = = 3−√ 2 )
3+ √2 3+ √ 2 3−√ 2 9−2
2 2 5+ 3 5 2+ 6 5 2+ 6
b.√ =√ x √ = √ √ = √ √
5−√ 3 5−√ 3 5+ √ 3 25−3 22
3−√ 2 3−√ 2 3−√ 2 9−6 √ 2+2 11−6 √ 2
c. = x = =
3+ √ 2 3+ √ 2 3−√ 2 9−2 7

c
pecahan berbentuk
√a+ √ b

bentuk umumnya adalah:

c
=
c
x
√ a−√ b = c ( √ a−√ b )
√a+ √ b √a+ √ b √ a−√ b a−b
c
=
c
x
√ a+ √ b = c ( √ a+ √ b )
√a−√ b √ a− √b √ a+ √ b a−b
contoh:

3 3 √ 7− √5
a. = x
√ 7+ √ 5 √7 +√5 √ 7− √5
3 ( √7−√ 5 ) 3 √7−3 √ 5
= =
7−2 5

=
√ 15+3 = √15+3
5−3 2

b.
√3 = √3 x √5+ √3
√ 5− √3 √ 5− √3 √7+ √3

3 3
= √ 7− √5
2 2

1 3
= √ 15+
2 2
LOGARITMA

A. pengertian logaritma

logaritma adalah fungsi invers dari fungsi perpangkatan.

secara umum logaritma dapat ditulis dalam bentuk:

b a dan c >0
a =c⇔ logc=b ,a>0 , a≠1

ket:

a = disebut bilangan pokok

b = disebut hasil logaritma

c = disebut bilangan yang ditarik logaritma nya

contoh :

1. nyatakan dalam bentuk logaritma :

a.25=32 ⇔ 2 log 32=5


b.34 =81⇔ 3 log 81=4
2. tentukan nilai dari :
4 3
a. log 64=3 sebab 4 =64

2 sebab 7
b. log128=7 2 =128

B. sifat-sifat logaritma

logaritma hasl kali suatu bilangan


bentuk umumnya adalah:

p p P
log ( axb )= log a+ logb

contoh:

10 10 10 !0
log 5+ log20= log ( 5 x 20 ) = log100=2

logaritma hasil bagi suatu bilangan

bentuk umumnya adalah:

p a
log = p loga− p log b
b

contoh:

4 729 4
log729−4 log9=4 log = log81=3
9

logaritma suatu bilangan berpangkat

bentuk umumnya adalah:


p n p
log a =nx loga
contoh:

1 1
5
( )
log 12 + 5 log2=5 log 12 x 2 =5 log 25=5 log5 2 =2 x 5 log5=2 x1=2
2 2

penggantian bilangan pokok logaritma

bentuk umumnya adalah:


q
p log a
log a=q
log p
contoh:

jika 2,nyatakanlah 32
dalam
log 5= p log 5p

Jawab:

32 log5 log 5 1 log5 1 2 1


log 5= = = x = x log5= p
log32 log 25 5 log2 5 5

perkalian logaritma suatu bilangan

bentuk umumnya adalah:

p p p
log ax log b= log b

contoh:

2 3 2 2 3
log 9 x log 2= log 3 x log2

2 3 2
=2 x log 3 x log 2=2 log 2

=2 x 1=2

Anda mungkin juga menyukai